sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perbedaan Tanpa Perpecahan

Nats  Alkitab                             :  I Kor 1:10-17

Nats Pembimbing                     : Karena sama seperti tubuh itu adalah satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus ( I Kor 12:12)

Penulis                                     : Priska Linda

 

Pendahuluan

Saudara-saudara, jemaat itu digambarkan sebagai tubuh Kristus. Dan sebagai tubuh yang hidup tidak mungkin mereka terpisah-pisah.Coba kita bayangkan, jika telinga kita di sini, sementara mata kita berada di tempat lain, tangan kita di sini sementara kaki kita berada di tempat lain. Tubuh yang demikian tentulah tubuh yang mati. Tetapi tubuh Kristus adalah tubuh yang hidup yang tidak terpisah-pisah ataupun terbagi-bagi. Tubuh Kristus merupakan satu kesatuan.

 

Oleh sebab itu saudara-saudara , perpecahan yang sering terjadi di jemaat jelas bukanlah hal yang dikehendaki Kristus, sebab Kristus sendiri yang hidup itu , tidak pernah terbagi-bagi. Tubuh Kristus adalah satu kesatuan. Jadi saudara-saudara, untuk menghindari perpecahan dalam jemaat yang tidak dikehendaki oleh Kristus itu, sikap yang bagaimanakah yang harus kita miliki ?

 

Dari perikop yang sudah kita baca tadi. Sedikitnya ada 2 ( dua ) sikap yang harus kita miliki dalam hidup berjemaat supaya tidak terjadi perpecahan.

1.       Sikap erat bersatu, seia sekata dan sehati sepikir (ayat 10-11)

Penjelasan

Saudara-saudara, jemaat Korintus adalah jemaat yang memiliki banyak karunia. Bila kita lihat pada pasal-pasal berikut ada begitu banyak karunia yang dimiliki seperti karunia bernubuat, karunia mengajar, karunia roh, dan berbagai karunia lain. Bahkan oleh karenanya Paulus mengucap syukur kepada Tuhan. Kita lihat ayat 4-6 “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Alllahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkannya kepada kamu dalam Kristus Yesus sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan diantara kamu”.

Saudara ironisnya di dalam jemaat yang begitu banyak memiliki karunia itu telah terjadi perpecahan. Diantara mereka masing-masing merasa diri lebih dari yang lain.

Berbagai karunia memang dimiliki mereka, namun masing-masing karunianya lebih baik dari yang lain.Inilah yang menjadi salah satu penyebab perpecahan .

Dalam keadaan yang demikian., Paulus mengirimkan suratnya yang pertama ini, yang mana berita perpecahan itu diterima dari Keluarga Kloe. Pada ayat 10 Paulus menasihati jemaat Korintus supaya jangan ada perpecahan diantara mereka. Kata menasihati yang sesungguhnya dalam bahasa aslinya lebih tepat berarti mendesak, sesuatu yang harus

segera dilaksanakan dan penting. Paulus mendesak supaya jemaat erat bersatu, apa maksudnya ? Erat bersatu berarti berusaha secara bersama-sama ke arah kesempurnaan berdasar iman, kasih, dan kesaksian yang sama. Paulus mendesak supaya jemaat bersatu dalam segala hal untuk membangun tubuh Kristus, tidak ada iri hati dan kesombongan di antara mereka, supaya mereka dapat membangun tubuh Kristus , tidak ada iri hati dan kesombongan diantara mereka, supaya mereka dapat membangun tubuh Kristus secara bersama-sama seperti yang dikehendaki oleh Kristus, menuju Kesempurnaan.

Paulus yang mendesak supaya jemaat seia sekata.

Saudara, dalam versi bahasa Inggris dituliskan seperti ini “Agree with one another” yang harafiahnya “setuju seorang dengan yang lain”. Saudara mempunyai pendapat yang berbeda bukanlah hal yang salah, tetapi kalau perbedaan pendapat itu mengakibatkan perpecahan itulah masalah. Jemaat Korintus seringkali berselisih karena pendapat yang berbeda. Diantara mereka sering timbul perselisihan karena hal-hal yang bukan prinsip, tetapi hal-hal yang prinsip justru mereka tidak dilakukan. Misalkan : mereka memperdebatkan tentang baptisan dan siapa yang membaptis mereka, tetapi justru kehidupan yang bobrok diantara mereka tidak ada yang berani menegur satu dengan yang lain.

                Paulus juga mendesak supaya mereka sehati sepikir. Ini berarti Paulus menginginkan jemaat Korintus memiliki pandangan yang sama dalam hati dan pikiran mereka. Dengan kata lain Paulus ingin mengatakan supaya jemaat Korintus harus mencapai keharmonisan dalam berjemaat. Jangan masing-masing merasa diri lebih baik dari yang lain dan tidak ada kesatuan dalam membangun tubuh Kristus. Dalam nada yang hampir sama Paulus pernah berkata dalam Roma 14:19 “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.”

 

Ilustrasi

Saudara-saudara, pernahkah saudara melihat permainan drum band ? Sebuah konser yang dimainkan dengan berbagai macam alat musik yang dibunyikan dengan nada yang teratur secara bersama-sama akan membentuk sebuah musik yang begitu indah dan harmonis. Saudara, coba kita bayangkan kalau alat-alat musik itu masing-masing berbunyi semaunya sendiri. Terompet berbunyi sendiri, seruling berbunyi sendiri, drum berbunyi sendiri dan mereka tidak mau menuruti aturan atau nada-nada yang seharusnya. Bagaimanakah jadinya ? Bukankah konser itu tidak lagi dapat membentuk suara yang indah dan harmonis ? Memang setiap alat musik itu memiliki keindahan suara masing-masing, tetapi bila tidak ada kebersamaan tetapi masing-masing merasa lebih indah dari yang lain, maka akan menghasilkan suara yang kacau dan sangat tidak enak didengar.

 

Aplikasi

                Saudara, bukankah setiap kita juga dikaruniai oleh Tuhan karunia-karunia yang berbeda-beda. Adakah diantara kita yang menganggap karunianya lebih hebat dibanding denga yang lain, sehingga hal ini menyebabkan kesombongan. Akan sangat mudah untuk timbul perpecahan bila masing-masing merasa dirinya lebih dibanding dengan yang lain.

Ingatlah saudara, kita adalah satu tubuh dan kita mempunyai tujuan yang sama yaitu membangun tubuh Kristus. Kristus memperlengkapi setiap kita dengan maksud mulia, yaitu supaya kita bersatu, saling mendukung, saling menasehati dan saling menegur diantara kita, supaya tubuh Kristus tidak terpecah-pecah. Supaya kita dapat membentuk satu keharmonisan yang indah dilihat orang dan enak didengar oleh orang.Kita adalah anak-anak Allah yang dipakai untuk memberi kesaksian bagi orang lain

 

Yang kedua saudara-saudara, bagaimanakah sikap yang harus kita miliki dalam hidup berjemaat supaya tidak terjadi perpecahan ?

 

1.       Sikap yang memandang hanya kepada Kristus ( ayat 13-17)

Penjelasan

Saudara, di dalam tubuh jemaat Kristus telah timbul perpecahan. Di antara mereka terdapat golongan-golongan. Ada yang mengatakan dari golongan Paulus, golongan Apolos, golongan Kefas dan golongan Kristus.

Saudara, golongan Paulus adalah golongan orang-orang yang sangat mengagumi Paulus, dan bertobat karena pekerjaan Paulus. Maka mereka memihak Paulus. Golongan Apolos adalah orang-orang Korintus yang memiliki intelektual tinggi, dan menganggap dirinya dari golongan Apolos, karena Apolos adalah seorang yang pandai berpidato dan memiliki pengetahuan yang baik. Sedangkan sebagian menganggap dirinya dari golongan Kefas, karena Kefas atau Petrus adalah murid yang dekat dengan Tuhan Yesus. Golongan yang terakhir adalah orang-orang yang mungkin pernah melihat Yesus dan memakai nama Kristus, mereka menyombongkan diri.

Saudara-saudara pada ayat 10 dikatakan :”Aku menasihatkan kamu saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus.” Di sini Paulus memberikan penekanan”demi nama Tuhan Yesus.” Ia menasihati bukan demi namanya, tetapi nama Tuhan Yesus. Ini menunjukkan keseriusan Paulus dalam melihat persoalan ini. Kemudian mari kita memperhatikan ayat 13, di sana ada tiga pertanyaan retoris yang sengaja Paulus paparkan: Adakah Kristus terbagi-bagi ? Adakah Paulus disalibkan karena kamu ? Dan kamu dibaptis dalam nama Paulus ? Saudara dengan kata lain Paulus ingin mengatakan bukankah Kristus tidak terbagi-bagi, bukankah aku Paulus tidak pernah disalib karena kamu dan bukankah aku…Paulus membaptis dalam nama Kristus sebenarnya disini Paulus  menekankan kepada Jemaat Korintus untuk hanya memandang kepada Kristus.Lihatlah Kristus….! Kepala jemaat itu, jangan memandang hamba-hambaNya yang hanyalah sebagai alat di tanganNya.

 

Ilustrasi

Saudara, ada seoranng pelukis terkenal yang menggambar sebuah lukisan Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus dan murid-muridNyua. Lukisan itu dibawa kepada temannya.Pada waktu temannya melihat dan mengamati lukisan itu, ia berkata:”Wah,kamu menggambar cawan ini dengan amat sempurna !” Pelukis ini kemudian mengambil kuas, lalu menggambarkan cawan itu dengan barang-barang lain . Pelukis ini ingin setiap orang yang melihat lukisannya melihat 

Kristus di dalamnya. Pelukis ini ingin setiap orang yang melihat lukisannya memusatkan pandangannya kepada Kristus.

Saudara, sebagaimana pelukis ini, Paulus juga menghendaki agar setiap kita dalam hidup berjemaat hanya memandang kepada Kristus bukan kepada yang lain.

 

Aplikasi

Saudara di dalam kehidupan jemaat , bukankah sering terjadi adanya golongan –golongan. Saya dari golongan A, saya dari golongan B atau saya dari golongan C. Bukankah kita juga sering mengatakan saya lebih suka hamba Tuhan A, hamba Tuhan B, atau hamba Tuhan C. Dan bukankah kita sering mengatakan hamba Tuhan A lebih baik daripada hamba Tuhan B atau hamba Tuhan B lebih baik daripada hamba Tuhan C.

Saudara-saudaraku, bukankah sikap demikian adalah keliru dan sikap yang demikian sangat potensial sekali untuk memicu perpecahan ? Betapa tidak, sebab ketika seorang mengagungkan golongannya atau hamba Tuhannya, maka hal itu semakin membuat golongan lainnya menjadi panas ! Dan terjadilah perpercahan. Tetapi marilah kita memandang hanya kepada Tuhan yang adalah empunya jemaat. Hanya Tuhan yang seharusnya menjadi pusat dalam berjemaat.

Marilah saudara-saudara, kita renungkan apakah selama ini kita di dalam berjemaat sudah memiliki sikap erat bersatu, seia sekata dan sehati sepikir. Dan apakah di dalam kehidupan berjemaat kita sudah memiliki sikap hanya memandang kepada Kristus.

MIMBAR GEREJA 1      MIMBAR GEREJA 2      MIMBAR GEREJA 3

MIMBAR GEREJA 4      MIMBAR GEREJA 5      MIMBAR GEREJA 6

                                                                                                                             MIMBAR GEREJA 7      MIMBAR GEREJA 8     MIMBAR GEREJA 9

     MIMBAR GEREJA 10    MIMBAR GEREJA 11    MIMBAR GEREJA 12   

   MIMBAR GEREJA 13    MIMBAR GEREJA 14   MIMBAR GEREJA 15