Solomon Yo
Pendahuluan
Pada jemaat di Roma ada suatu masalah, yakni perbedaan pandangan dimana sebagian orang menganggap kalau ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi sebagian orang lagi menganggap hanya boleh makan sayur-sayuran saja sehingga Rasul Paulus menasihatkan pada mereka. Paulus melihat perbedaan pandangan tidak ada menyangkut esensi iman atau doktrin Kristen maka perbedaan tersebut tidaklah menjadi alasan bagi mereka untuk saling menghakimi. Kondisi ini berbeda dengan kondisi yang pernah terjadi di jemaat Galatia sehingga teguran yang keras diberikan oleh Rasul, yakni siapa yang berani mengacaukan Injil maka terkutuklah dia bahkan tak segan-segan Paulus pun menegur Petrus atas kemunafikannya yang dapat menodai kemurnian Injil (Gal. 2:11-14). Memang selama kita hidup di dunia selalu ada perbedaan pandangan bahkan di kalangan orang Kristen sendiri pun hal itu sering terjadi namun janganlah hal ini menjadi alasan bagi orang Kristen boleh menghakimi saudara seiman apalagi mengakibatkan mereka tersandung, terlebih-lebih mengakibatkan mereka binasa karena sikap-sikap kita yang tidak benar. Sebagai orang Kristen, kita haruslah saling membangun dalam iman bukan menghakimi diantara saudara seiman. Dalam nasihatnya kepada jemaat di Roma ini muncullah prinsip dasar hidup Kristen (Rm. 14:7-9) yang seharusnya menjadi pedoman hidup bagi setiap orang Kristen untuk hidup benar di tengah-tengah dunia berdosa. Dari ketiga ayat ini kita akan merenungkan beberapa pokok pikiran:
I. Status Orang Kristen
Status orang Kristen sejati adalah orang yang berada di bawah otoritas dan Ketuhanan Kristus. Pertanyaan penting yang harus kita jawab adalah siapakah yang mengendalikan hidup kita? Siapakah yang berdaulat atas hidup kita? Siapakah yang menguasai hidup kita? Siapakah yang paling mempengaruhi hidup kita? Diri sendirikah? Duniakah? Atau Tuhankah? Biarlah kita mengevaluasi diri kita masing-masing jikalau kita mengaku diri adalah Kristen sejati maka seharusnya Tuhan yang menjadi penguasa dan berdaulat penuh atas hidup kita.
Pada dasarnya, semua manusia di bawah kolong langit ini berada di bawah kendali dan otoritas Allah; Allah berkuasa mengarahkan seluruh perjalanan sejarah dunia ini sesuai dengan kehendak-Nya. Bahkan segala makhluk ciptaan-Nya yang ada di dunia inipun menyatakan kebesaran-Nya dan kemuliaan-Nya. Tak terkecuali orang jahat pun diciptakan untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan menggenapkan rencana-Nya. Orang-orang yang berniat hendak menyalibkan Yesus itupun dapat dipakai Allah untuk menggenapkan seluruh rancangan Tuhan. Terlebih lagi kita, orang yang telah diselamatkan dari dosa sehingga kita disebut anak Allah maka seharusnyalah kita memuliakan dan meninggikan Dia sebab memang hanya Tuhanlah yang patut menerima semua pujian dengan demikian orang lain dapat melihat kasih dan kemuliaan Tuhan melalui kita. Berbeda halnya dengan orang yang belum mengenal Tuhan maka segala pujian dan tindakan yang mereka lakukan seolah-olah untuk Tuhan namun sesungguhnya tidaklah demikian, semua yang mereka lakukan bersifat munafik. Semua yang mereka lakukan itu menunjukkan sikap pemberontakan terhadap Tuhan.
Kita dulu adalah manusia-manusia pemberontak yang selalu melawan Allah namun Puji Tuhan, Dia berkenan memanggil kita menjadi anak-Nya. Setiap orang di dunia ini seharusnya mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan dan setiap orang bertelut menyembah Dia karena mereka telah melihat dan merasakan kemuliaan Tuhan melalui ciptaan-Nya. Sayangnya, di dalam realita tidak semua orang Kristen hidup memuliakan Tuhan hal ini disebabkan karena dalam kehidupan kerohaniannya mereka merasa Allah yang dipercaya itu tidaklah riil. Pengakuan iman percaya yang diucapkan, yaitu: Aku percaya kepada Allah... hanyalah sekedar kredo yang diucapkan di mulut saja bukan berasal dari hati yang terdalam. Maka tidaklah heran kalau orang justru menjadi lebih takut kepada orang lain. Jangan pernah berpikir kalau tidak ada oknum lain yang tahu apa yang menjadi isi hati kita. Orang lain mungkin tidak tahu apa yang menjadi isi hati kita yang terdalam tetapi ingat, ada Tuhan yang Maha Kuasa yang tahu segala pikiran dan isi hati kita. Karena orang berpikir bahwa Allah tidak riil maka kalau Allah itu dapat memberikan keuntungan orang baru mau percaya tetapi ketika Allah tidak lagi memberikan keuntungan padanya maka ia akan beralih pada “allah“ lain yang dapat memberikan keuntungan. Hal ini membuktikan bahwa sesungguhnya Allah belum menjadi Tuhan yang berdaulat atas hidup manusia. Maka janganlah kaget kalau kita menjumpai orang yang mengaku “Kristen“ tapi hidupnya tak ubahnya seperti orang dunia. Seorang Kristen sejati hidupnya harus beda dengan dunia – Tuhan telah memberikan kuasa rohani yang dapat memampukan kita hidup sesuai kebenaran Firman.
Sebagian orang yang memiliki kepercayaan lain menganggap bahwa segala sesuatu yang tidak kelihatan itulah yang dianggap riil dan segala sesuatu yang kelihatan hanya bersifat bayangan belaka. Bagi setiap orang Kristen sejati Allah itu lebih riil dari segala sesuatu bahkan lebih riil dari diri kita sendiri. Segala sesuatu di dunia ini akan lenyap dan binasa namun Tuhan akan selalu ada, Dia tidak akan pernah lenyap. Maka pertanyaannya adalah sudahkah kita menjadikan Kristus sebagai Tuhan dalam hidup kita? Percayalah Allah tidak akan membiarkan kita jatuh tergeletak karena Dia pasti akan menolong. Sekalipun tubuh kita remuk dan tak berdaya seperti halnya Ayub namun biarlah dengan mata iman kita tetap memandang pada Dia dan percayalah segala yang Dia kerjakan adalah demi untuk kebaikan kita. Hal ini juga dirasakan oleh Fanny Crosby seorang yang buta sejak usia tiga minggu namun di tengah penderitaannya ia tidak pernah mengeluh ataupun bersungut-sungut dan Tuhan pun memakai dia menjadi berkat bagi banyak orang melalui lagu-lagu gubahannya seperti: Tuhan, Engkaulah pusakaku yang berharga bagiku.
Kasih Allah telah terbukti ketika Ia memberikan anak-Nya mati untuk menjadi tebusan bagi kita – kalau Allah tidak menyayangkan anak-Nya sendiri maka apalagi yang tidak diberikan-Nya untuk kita. Bagi Raja Daud segala kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya tidaklah berarti apa-apa jika dibandingkan dengan Tuhan itu sendiri sebab baginya, Tuhan adalah yang terutama, Your loving kindness is more than my life. Apalah artinya seluruh kekayaan dan kekuasaan kalau kasih karunia Tuhan tidak tinggal dalam diri kita, kalau Dia tidak berkenan atas segala hal yang kita lakukan? Biarlah kita mengevaluasi diri kita masing-masing kalau kita adalah anak Tuhan yang sejati maka seharusnya Tuhanlah yang berdaulat atas diri kita dan segala sesuatu yang kita lakukan adalah demi untuk kemuliaan-Nya, jadi, hal itu bukan sekedar ucapan yang keluar dari mulut kita dan seorang Kristen sejati, haruslah hidup berbeda dengan dunia sebab Tuhan telah memberikan kuasa rohani yang memampukan kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Adalah paradoks, ketika kita berada di bawah kuasa dan kedaulatan Tuhanlah kita akan merasakan kebaikan-Nya.
II. Tujuan Hidup Kristen
Tujuan hidup orang Kristen adalah untuk Tuhan bukan untuk diri sendiri. Secara natur, manusia hidup untuk dirinya sendiri. Tak terkecuali perbuatan baik yang ia lakukan itupun dilakukan untuk kepentingan diri sendiri. Orang melakukan kebajikan demi untuk mendapatkan sorga apakah hal tersebut dapat dikatakan sebagai perbuatan baik? Segala kebajikan dan kesalehan yang dilakukan oleh manusia di hadapan Tuhan seperti kain kotor. Kita ini adalah ciptaan baru yang diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Ef. 2:10). Tanpa pertolongan dan kekuatan Tuhan adalah mustahil bagi kita untuk hidup yang berorientasi pada Kristus namun karya penebusan Kristus dan penyertaan Allahlah yang memungkinkan kita dapat mewujudkan hidup baru itu.
Tujuan hidup orang Kristen berbeda dengan dunia. Kita seharusnya menyadari bahwa kita adalah budak dan budak tidak memiliki hak atas hidup dan matinya dan seorang budak tidak dapat menyembah pada dua tuan. Jadi, kalau kita adalah budak Kristus berarti Kristus yang menjadi tuan atas diri kita. Kita hidup untuk Tuhan dan jika mati, kita mati pun untuk Tuhan bukan sebaliknya Tuhan ada untuk kita. Tidak! Ingat, manusia yang membutuhkan Tuhan. Teologi Reformed menentang segala bentuk keagamaan yang bersifat antroposentris di mana keagamaan hanya diperalat untuk memuaskan manusia. Teologi Reformed menegaskan Tuhan berdaulat atas hidup kita maka seluruh motivasi dan segala yang kita lakukan hanya untuk Tuhan semata, soli deo Gloria. Menyenangkan hati Tuhan haruslah yang menjadi tujuan utama hidup kita. Ingat, segala kesenangan duniawi hanya bersifat semu belaka, semuanya itu seperti asap yang sebentar kelihatan tapi kemudian hilang untuk selamanya. Karena itu, janganlah sia-siakan hidupmu yang hanya satu kali di dunia ini untuk mengejar segala hal yang bersifat semu tetapi gunakanlah hidupmu hanya untuk Tuhan maka kita akan merasakan sukacita sejati. Memang merupakan hal yang paradoks ketika berjalan bersama Tuhan, sepertinya kita merasa kehilangan namun disana justru kita mendapat. Sebaliknya orang yang mempertahankan hidupnya justru akan kehilangan. Pertanyaannya sekarang adalah apakah yang menjadi cita-cita atau tujuan hidupmu? Apakah seluruh tujuan hidupmu hanya untuk menyenangkan diri ataukah menyenangkan hati Tuhan? Hanya diri kita yang tahu apa yang menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut hendaklah kita mengevaluasi diri kita masing-masing.
Sungguh amatlah disayangkan di dalam Kekristenan terjadi krisis. Orang tidak lagi peduli akan keberadaan Tuhan dan yang sangat memprihatinkan lagi adalah Eropa tempat dimana gerakan Reformed Injili ditegakkan kini telah berubah dan gereja tidak lebih hanya sebuah monumen. Kekristenan semakin lama semakin ditinggalkan. Orang tidak menyadari bahwa justru ketika kita hidup bagi Tuhanlah kita akan merasakan kebahagiaan sejati bukan kebahagiaan semu seperti yang ditawarkan dunia modern sekarang ini. Maukah engkau hidup bagi Tuhan?
Orang Kristen adalah ciptaan baru yang diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Akan tetapi ingat, melakukan pekerjaan buat Tuhan ini bukan semata-mata di gereja saja; melayani Tuhan itu bisa dimana saja dalam bentuk apa saja dan apapun profesi kita dengan demikian iman Kristen kita terintegrasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Orang Kristen sejati hendaklah hidupnya senantiasa dibentuk oleh Tuhan dalam beberapa hal, yaitu: 1) hidup selalu berpusat pada Kristus Tuhan, theosentris, 2) bertumbuh dalam iman yang sesuai dengan karakter Kristen. Dengan demikian, orang Kristen tidak hanya sekedar memahami kebenaran doktrin dan theologi saja tetapi ia menjadi garam dan terang Kristus bagi dunia berdosa ini, 3) panggilan mandat budaya yang harus dikerjakan oleh setiap anak Tuhan sejati. Tidak ada kebahagiaan lain yang akan kita dapatkan selain daripada perkenanan hati Tuhan atas apa yang kita lakukan di dunia ini. Biarlah kita meneladani ibu Teresa yang menyerahkan hidupnya untuk Tuhan – dirinya tidak lebih hanya sekedar pensil yang dipakai untuk menulis kisah Tuhan.
III. Motivasi Hidup Kristen
Kedaulatan dan kasih pengorbanan Kristus itulah yang menjadi motivasi kita hidup di dunia. Dengan merujuk pada kematian dan kebangkitan Kristus, Rasul Paulus menegaskan Ketuhanan Kristus. Secara esensi, Kristus adalah Allah yang sejati, Dia sudah ada sebelum dunia dijadikan. Bagi orang Kristen, Kristus bukan sekedar Tuhan semesta alam tetapi lebih dari itu, Kristus adalah Tuhan yang telah mengorbankan diri-Nya sehingga kita tidak lagi menjadi umat binasa tetapi umat tebusan maka dalam hal ini ada suatu relasi kovenan anugerah dimana di dalamnya terkandung konsep kedaulatan dan kasih. Hal itu seharusnya menjadikan hati kita hancur dan luluh ketika menerima Dia sebagai Tuhan sebab siapakah kita sehingga Dia rela mati untuk kita?
Ketika kita menyebut Kristus sebagai Tuhan, ingat bahwa di dalam sebutan “Tuhan“ itu terkandung suatu otoritas yang tertinggi sekaligus kasih yang tak terbatas. Hal inilah yang memotivasi kita untuk melayani Tuhan dan hidup bagi Tuhan dengan sepenuh hati. Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas hidup kita dan kita hanyalah budak yang tidak mempunyai hak apapun atas diri kita maka kalau Tuhan memerintahkan kita untuk mati pun kita harus taat. Di dunia inipun ada seorang yang juga mempunyai kuasa besar sehingga setiap bawahan harus tunduk padanya tak terkecuali dengan nyawanya namun kuasa kedaulatan Tuhan lebih besar darinya tetapi semua itu bukan untuk menghancurkan kita. Dengan kedaulatan-Nya Dia memerintah kita untuk membawa kesejahteraan bagi kita. Kalau Allah tidak riil – kalau kita tidak mengalami kasih Allah dalam kehidupan pribadi kita maka bagaimana mungkin kita mau taat dan mengenal Dia? Keberadaan Allah dan anugerah Allah seharusnya membuat kita bertekad untuk hidup bagi Dia, menyenangkan Dia di seumur hidup kita. Kita telah dicipta baru oleh Tuhan maka jangan sia-siakan hidupmu tapi hendaklah kita pakai seluruh hidup kita untuk kemuliaan nama Tuhan saja. Amin. ?
LINK
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
THE LAST TRUMPET
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH REFORMED
THEOLOGY
THE CHURCH
MINISTRY
HIS BY GRACER
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
·
Kenai Community
Library
·
Homer Public
Library
Juneau Public
Libraries
Warren-Newport Public
Library
·
Roselle Public Library
District
· Mount
Prospect Public Library
·
Waukegan Public Library
· Oak
Park Public Library
· Glen
Ellyn Public Library
· La
Grange Park Public Library
· Barrington
Area Library
·
Chicago Library System
· Shawnee
Library System
Public library in the city's south suburbs providing public Internet access.
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alasan mengapa Teori Evolusi salah Exodus paper (GKRI) Detik.com. Kompas.com. 3. Astaga.com Sekaligus.com
|