TELADAN PELAYANAN
KRISTUS
Pdt. Dr. Stephen Tong
Artikel ini Disarikan Dari Khotbah Yang Disampaikan Pada KKR Pembukaan Kamp
Nasional
Mahasiswa 2000
12 Agustus 2000
Pada tahun 1995, Kamp Nasional Mahasiswa (KNM) mengumpulkan mahasiswa dari 27
propinsi. Kamp kali ini cuma mengumpulkan 26 propinsi. Kita tidak tahu bagaimana
keadaan pada hari
depan. Setiap pertemuan adalah pertemuan yang tidak terulang lagi. Setiap
kesempatan yang diberikan
Tuhan adalah kesempatan yang mencatat sejarah, meskipun mungkin kita merasa ini
adalah kesempatan
yang sering ada. Tahun 1949, pada waktu komunis mengambil alih kekuasaan di
Tiongkok, dari hari itu
sampai sekarang sudah 51 tahun, namun belum pernah ada pertemuan dari
mahasiswa-mahasiswa
Kristen di manapun. Indonesia sedang menuju kepada kemungkinan perpecahan,
separatis-separatis
sedang bekerja untuk menghancurkan keutuhan negara ini. Maka biarlah kita sangat
menghargai,
menghormati, menyayangi, dan memakai baik-baik anugerah Tuhan untuk Kamp
Nasional di Indonesia
ini. Lima tahun yang lalu saya mengisi satu sesi di KNM. Barangsiapa yang
mengikuti Kamp Nasional
di sini 5 tahun yang lalu coba mengacungkan tangannya. Kira-kira hanya 2% yang
mengangkat tangan.
Jadi, setiap Kamp Nasional adalah Kamp Nasioanal yang tidak akan terulang lagi.
Kiranya Tuhan
bekerja terus menerus di dalam proses sejarah ini untuk memanggil, memilih,
meneguhkan dan
mengurapi pemuda pemudi yang akan dipakai oleh Tuhan.
Masa muda kita tidak akan kembali lagi. Dulu saya lebih muda dari Anda. Percaya
tidak? Dulu
saya jauh lebih muda daripada Anda. Waktu anak saya yang paling kecil menemukan
foto saya di dalam
laci, dia bertanya, "Siapa ini? Dia mudanya ganteng sekali ya Ma! Siapa ini? Di
antara kelasku, di antara
kawanku tidak ada yang ganteng seperti ini." "Itu papamu," nyonya saya menjawab.
"Masa? Kok
sekarang jadi jelek begitu, kok jadi tua begini?" Nah, jangan tertawa, karena
dulu saya pernah lebih
muda dari Anda dan esok mungkin engkau lebih tua dari saya. Karena sejarah
memproses, mendesak
kita menuju kepada tepi waktu yang menjadi perbatasan kekekalan. The age in
between eternity and
temporary. Kita semua sedang melihat datangnya milenium baru, satu abad baru.
Abad yang lama satu
persatu digeser, sehingga tidak ada lagi di dalam sejarah. Yang ada hanyalah di
dalam ingatan - tidak
ada lagi di dalam kewujudan yang konkrit karena waktu dan abad yang lampau hanya
tercatat di dalam
catatan sejarah dan beberapa di dalam ingatan memori kita. Itu sebabnya kita
harus menghargai waktu.
Abad ke-20 dianggap abad yang paling pintar, abad yang paling maju, abad yang
paling muktahir,
abad yang paling pesat perkembangan teknologinya. Kita harus mengakuinya. Tetapi
bagi analisa saya,
abad 20 adalah abad yang bodoh. Di dalam abad ke-20 tidak banyak pikiran yang
kreatif, yang
memajukan manusia dalam bidang moral, iman, kerohanian dan keanggunan karakter.
Abad ke-20 telah
menjadikan kita ditaklukan oleh abad ke-19, sehingga pikiran-pikiran ideologi,
arus-arus filsafat abad
ke-19 telah disembah sujud oleh orang-orang pintar abad ke-20 dan dibawa untuk
mendidik anak-anak
Page 1 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
muda. Hal ini menyebabkan abad ke-20 menjadi tidak karu-karuan. Apa yang
diajarkan di dalam abad
ke-19, apa yang menjadi suatu pertumbuhan yang pesat untuk mempengaruhi
pikiran-pikiran pemuda
abad ke-20, semuanya itu diambil dari abad ke-19. Maka kita harus mengerti bahwa
abad ke-19 lebih
kratif. Abad ke-20 adalah abad pengikut. Kapan komunisme dimulai? Abad ke-19.
Kapan dijalankan?
Abad ke-20. Kapan eksistensialisme dimulai? Abad ke-19. Dan kapan dilaksanakan
di seluruh dunia?
Abad ke-20. Kapan logical positivism dimulai? Abad ke-19. Lalu kapan
dipraktekan? Abad ke-20. Jadi
orang-orang abad ke-20 tidak mempunyai pendirian sendiri. Kita ambil suatu
pikiran dari Karl Marx,
Darwin, Hegel, August Comte, kita ambil pikiran-pikiran dari abad ke-19 untuk
menjajahi pikiran abad
ke-20. Orang-orang abad ke-20 begitu mentaati, mengikuti jalan pikiran abad
ke-19; lalu kita memakai
70 tahun atau lebih di daerah-daerah tertentu untuk mempraktekkan teori-teori
dari Aufklarung ?
Enlightenment. Akibatnya kita sadar bahwa evolusi tidak bisa diandalkan,
scientism tidak bisa
diandalkan, rasionalisme sangat terbatas, eksistensialisme banyak salahnya.
Waktu kita sadar
komunisme salah, evolusi salah, semua salah, kita sadar bahwa ternyata hari-hari
di abad ke-20 hanya
sisa beberapa tahun saja. Tahun 1989 komunis kolaps, terbukti jikalau teori
ekonominya diadopsi
dipraktekkan di negara apa saja, maka negara tersebut pasti bangkrut. Sekarang
yang paling celaka
bangkrut terakhir yaitu negara Korea Utara dan Kuba yang masih coba bercokol dan
tidak mau bertobat
dari komunisme. Abad ke-20 akhirnya sadar bahwa kita sudah salah. Sudah salah
lalu bagaimana? Kita
tidak mau bertobat, belum mau kembali kepada Tuhan. Kita belum kembali mengaku
dosa kita dan
minta cahaya kebenaran Firman Tuhan untuk mengoreksi kita. Abad ke-19 bukan saja
hanya dalam halhal
yang saya sebut tadi.
Abad ke-19 sudah menghasilkan modernisme, liberal dan akhirnya dipraktekkan di
dalam abad ke-
20. Akibatnya apa? Gereja-gereja menjadi kosong. Gedung-gedung yang besar hanya
diisi oleh orangorang
yang tuda dan hanya segelintir.
Seorang dosen dari Universitas di Manado studi di Jerman. Sebelum pulang dia
melewati suatu
kota lalu mengikuti kebaktian hari Minggu di situ. Gedung Katedral itu mungkin
bisa menampung 3.000
orang, namun yang mengikuti kebaktian belum sampai 50 orang. Waktu kebaktian
selesai, di saat
berjabat tangan dengan pendeta yang berkhotbah, pendeta tersebut mengatakan,
"Puji Tuhan hari ini
masih ada orang muda seperti engkau yang mengikuti kebaktian di sini." Dosen ini
umurnya 56 tahun!
Puji Tuhan masih ada orang muda mau mengikuti kebaktian!
Waktu saya mendengar cerita itu saya ingin menangis. Kalau kita tidak menggarap
para pemuda,
tidak menggarap mahasiswa, tidak menggarap generasi yang akan datang, maka bukan
saja generasi
muda itu sendiri akan hilang untuk selama-lamanya tetapi penerus Injil juga
tidak akan ada di dalam
kesinambungan sejarah. Dan gereja akan mengalami Post Christian Era - zaman
pasca kekristenan.
Orang yang mengatakan, "Oh, dulu ada kekristenan, dulu ada iman Kristen. Dulu
pernah ada gereja.
Tapi itu kan dulu, yang kuno yang lama." Seperti orang di Jawa Tengah yang tidak
lagi mengerti apa itu
Budhisme Hinduisme. Tetapi mereka boleh membanggakan, di sini ada Prambanan, di
sini ada
Borobudur. Dulu di sini pernah ada agama besar. Tapi sekarang daerah itu tidak
lagi mempunyai
kepercayaan seperti itu. Mungkinkah kekristenan mengalami pasca kekristenan?
Mungkin! Dan ini
sudah diwanti-wanti oleh Francis Schaffer, sudah diberitakan oleh orang yang
bersifat pelayanan nabiah
dan kita harus hati-hati.
Hari ini saya mau berbicara kepada Saudara agar Tuhan mau memakai engkau untuk
menyambung
sinar cahaya Injil kepada abad ke-21. Empat puluh tiga tahun yang lalu saya
menerima panggilan Tuhan
dengan airmata membasahi seluruh pakaian dan berkata, "Tuhan pakailah saya.
Jikalau aku
menyerahkan diri, aku akan melayani Engkau dengan setia dan jujur,
sungguh-sungguh sampai mati."
Saya janji dengan tangisan di hadapan Tuhan. Sekarang, jika saya cerita lagi,
itu bukan teori, tapi suatu
sharing hidup. Saya sudah melayani selama 43 tahun, dan sampai hari ini saya
tetap melihat Tuhan setia
dan tidak meninggalkan kami. Karena tertulis dalam Roma 11, bahwa panggilan
Tuhan dan karunia dari
Page 2 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
Tuhan tidak pernah disesalkan oleh Tuhan sendiri. Tuhan memberikan panggilan,
memberikan utusan,
memberikan urapan, memberikan karunia. He never regret about that. God will
never regret about the
gift and the calling from Him. Maka kita berdoa agar di antara pemuda-pemudi di
seluruh Indonesia ada
telinga-telinga yang peka, ada hati yang peka, ada sikap-sikap yang terbuka
untuk Tuhan. Tuhan pakai
saya, panggil saya, utus saya, dan saya mau dipakai Tuhan.
Saya pernah di dalam International Preassembly di Korea, berkhotbah pada 70.000
orang. Yang
berkhotbah bukan hanya saya sendiri, tapi banyak pengkhotbah internasional di
situ. Dan saya
mengatakan dengan teriakan, "Kita akan mendoakan ada 10 juta pemuda-pemudi yang
meneruskan
penginjilan dan dipanggil oleh Tuhan." Lalu ada seorang wartawan mengatakan,
"Apakah yang kau
katakan itu tidak terlalu besar? Ten millions to Him?" Saya menjawab, "Yes, ten
millions. Ten millions is
not a big number." Karena apa? Karena orang yang mengaku diri Kristen ada 1.500
juta. Kalau di antara
1.500 juta, ada 150 juta orang Kristen yang menjadi Hamba Tuhan, terlalu banyak
tidak? Tidak.
Mestinya perpuluhan kan? Saudara-saudara berpikir perpuluhan itu uang saja.
Mestinya jika ada 100
anggota, 10 yang menjadi Hamba Tuhan. Perpuluhan. Ten millions is less than
point eight percent.
Tidak sampai satu persen. Kalau 100 orang satu menjadi Hamba Tuhan, engkau kira
terlalu banyak?
Tidak!
Dan saya mengatakan, di antaranya saya harap paling sedikit ada 500 ribu orang
dari Indonesia.
Wah, 500 ribu orang dari Indonesia. Mungkin tidak? Mungkin! Jangan kira Tuhan
tidak mungkin
mengerjakan sesuatu yang ada di luar dugaan kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang
mampu bekerja dan
saya sepanjang 43 tahun ini memanggil, berteriak untuk menyerahkan diri menjadi
Hamba Tuhan,
memenuhi panggilan-Nya. Mungkin saudara tidak percaya selama 43 tahun di dalam
pelayanan saya,
yang pernah maju ke depan di dalam kebaktian-kebaktian yang saya pimpin yang mau
menyerahkan diri
melayani Tuhan, sudah lebih 150 ribu orang. Di mana mereka berada sekarang, saya
tidak tahu. Apakah
mereka masih melayani, saya tidak tahu. Tapi saya tahu Tuhan adalah Tuhan yang
memanggil pemudapemudi
untuk meneruskan pekerjaan-Nya, untuk dipakai oleh Tuhan.
Mari kita membaca Kitab Suci dari Yesaya 42:1-4, kita melihat hamba yang dipakai
oleh Tuhan itu
yang seperti apa. Lalu apakah mungkin diurapi oleh Tuhan, sehingga kita menjadi
Hamba Tuhan yang
semacam ini? Siapakah yang dikatakan di sini? Saya percaya Anak Allah yang
Tunggal adalah Kristus
sendiri mendapatkan pujian dari Bapa yang mengutus Dia dan menjadi contoh bagi
siapapun yang
diutus oleh Yesus sendiri. He pleased God and He's the example for everybody
sent by Him. Ini
merupakan suatu syair, suatu sajak yang keluar dari mulut Allah Bapa, Tuhan
sendiri, untuk memuji
bagaimana Allah Anak menjadi Hamba-Nya. Dua kali waktu Yesus di dunia, langit
terbuka dan Allah
Bapa mengatakan inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarlah olehmu akan Dia. Inilah
Anak-Ku yang
Kukasihi, dengarlah kepada-Nya. Bapa demikian antusias, demikian sungguh-sungguh
untuk
memperkenalkan Kristus Anak-Nya, karena inilah Anak yang menyenangkan Bapa,
inilah Anak yang
menjalankan kehendak Bapa. Tetapi bagaimana kita bisa menguraikan Yesus
menyenangkan Bapa,
berkenan kepada Bapa? Kecuali engkau mengerti bagian yang engkau baca.
Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupegang. Istilah yang Kupegang adalah yang
Kujunjung, yang
Kulindungi, yang Kutegakkan. Ini berarti orang yang bagaimanapun lemah, tidak
usah takut.
Bagaimanapun tidak kuatnya kita tetap tidak usah kecewa, karena ada yang
memegang kita, ada yang
memimpin dan yang menegakkan kita, sehingga kita tidak jatuh. Banyak
pemuda-pemudi yang merasa
ada panggilan Tuhan, tapi tidak berani menginjakkan langkah pertama kepada
pimpinan Tuhan hanya
karena takut jatuh, takut lemah, takut tidak bisa menjalaninya sampai selesai.
Saya tahu ada orang yang
terlalu berani menyerahkan diri menjadi Hamba Tuhan dan tidak kuatir, tidak
takut, namun akhirnya
jatuh. Tapi justru saya melihat ada orang-orang yang yang dari permulaan takut
jatuh, takut lemah, takut
tidak bisa selesaikan tugas yang Tuhan berikan, namun justru kalau orang itu
menyerahkan diri pasti
lebih baik dari mereka yang merasa diri sanggup. Karena Tuhan memberkati orang
yang rendah hati.
Page 3 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
Tuhan akan melakukan mujizat atas orang yang merasa diri lemah. Tuhan akan
menyatakan kuasa-Nya
melalui kelemahan manusia. Karena kita menganggap diri hebat, menganggap diri
kuat, menganggap
diri sanggup, maka pelayanan kita selalu dihambat oleh kesombongan kita. Tapi
jikalau kita merasa diri
kurang, merasa diri miskin, merasa diri perlu Tuhan, di situlah engkau akan
menjadi kuat karena Tuhan
memegang engkau.
Lihatlah Hamba-Ku ini yang Kupegang. Tidak ada orang yang sanggup menjalankan
kehendak
Tuhan, kecuali dipegang dan dipimpin oleh Tuhan sendiri. Tidak ada seorang
mungkin menjadi
sempurna dan tidak jatuh, kecuali Tuhan memelihara dia sendiri. Dan Yesus dengan
lembut
mengatakan: Akulah pokok anggur atau Akulah pohon anggur. Anggur boleh disebut
pokok anggur atau
boleh disebut sebagai pohon? Kalau boleh, maka itu adalah pohon yang paling
lemah di antara semua
pohon yang paling lemah di antara semua pohon. Waktu Tuhan Yesus memilih suatu
tumbuh-tumbuhan
untuk mengibaratkan diri-Nya sendiri, maka Dia memilih yang paling lembut. Waktu
Tuhan memilih
sejenis binatang untuk melukiskan siapa dia, dia justru memilih domba yang
paling lembut. Yesus tidak
mengatakan: Akulah singa, Akulah badak, Akulah gajah yang besar, Akulah harimau!
Tidak! Yesus
mengatakan anak domba Allah-lah Dia. Alkitab memakai domba untuk mewakili
Kristus. Yesus sendiri
memakai pokok anggur untuk mengibaratkan diri. Begitu lembut maka dikatakan
Tuhan Bapaku adalah
yang membentuk Aku.
Pohon anggur adalah yang paling lembut dan yang paling tidak bermodel. Maka
kalau engkau
membuat pagar yang panjang untuk pokok anggur, pokok anggur itu akan menjadi
pokok anggur yang
panjang. Engkau membuat pagar yang tinggi, dia akan merambat menjadi tinggi.
Yang lebar, maka dia
akan menjadi lebar. Kalau yang kecil, dia akan menjadi kecil. Tidak ada kehendak
sendiri di dalam
pembentukannya. Dia tahu saya ada di tangan Bapa, biarlah Bapa yang telah
mengutus aku, membentuk
aku sesuai peta teladan yang Dia mau. Aku adalah pokok anggur dan Bapa-Kulah
yang membentuknya.
Lihatlah Hamba-Ku yang Kupegang. Janganlah takut menjadi Hamba Tuhan, karena
Tuhan memegang
engkau. Semua yang menyerahkan diri sungguh-sungguh akan membuktikan kalimat ini
benar. Tuhan
tidak pernah meninggalkan kita. Tanyalah kepada semua orang yang sungguh-sungguh
melayani Tuhan,
adakah yang dibuang Tuhan? Tidak ada. Tapi tidak terlalu kaya tidak apa-apa,
kan? Banyak orang kaya
sekarang di mana? Liem Sioe Liong, Samadikun, Prayogo? Orang kaya buat apa? Pada
waktu sombong
dengan kekayaannya mereka tidak perlu dipegang oleh Tuhan, daripada orang kaya
yang pegang uang.
Jadilah Hamba yang dipegang oleh Tuhan!
Kalimat kedua, Tuhan memuji Kristus dengan perkataan bahwa Dia adalah yang Aku
pilih. Dia
adalah pilihan-Ku, yang dipilih oleh Tuhan. Setiap kali berbicara tentang
pilihan, berbicaralah langsung
tentang kedaulatan Allah. Dipilih berdasarkan kedaulatan Allah, dipilih
berdasarkan kehendak Allah.
Orang-orang dipilih bukan karena mereka cukup. Kaum pilihan bukan karena ada
syarat dalam diri,
sehingga kita dipilih. We are chosen not because our own qualification, our
condition. No! Absolutely
no! Definetely no! We are chosen because the wisdom and the power sovereignty of
God Himself by His
grace that we are chosen. Sola gratia. Lihatlah Hamba-Ku yang Kupilih. Seorang
Hamba Tuhan yang
berkenan kepada-Nya harus berpegang pada Tuhan, ditegakkan oleh Tuhan,
dipelihara oleh Tuhan
sendiri dan bukan bersandar diri. Seorang yang diperkenan oleh Tuhan adalah
seorang yang menerima
pilihan Tuhan. Bukan engkau yang memilih Aku. Dengan sesungguhnya Aku berkata
kepadamu,
"Akulah yang telah memilih engkau." Dengan demikian setiap orang yang melayani
Tuhan harus sadar,
kalau kita dipilih, dipakai, dan masih dihargai oleh Tuhan. Jangan lari, tetapi
terimalah pilihan Tuhan.
Di dalam pelatihan majelis ada pertanyaan, "Kalau saya dipilih menjadi majelis,
bolehkah saya
menolak?" Waktu saya menjawab pertanyaan ini, saya gentar. Ada orang yang tidak
menghargai
kesempatan yang dari Tuhan. Saya menjawab, jikalau engkau dipilih, lebih baik
engkau menerima.
Ketika Livingstone meninggal, jantungnya dikuburkan di Afrika, lalu tubuhnya
dikirim kembali ke
London. Sewaktu dikebumikan upacaranya begitu mulia, begitu meriah, tetapi di
pinggir peti yang
Page 4 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
sedang diusung, ada seorang tua yang terus menangis-nangis tak habis-habisnya.
Maka seorang bertanya
kepada dia, "Uncle, why are you crying all the way? Mengapa engkau begitu
sedih?" Dia menjawab,
"Sesungguhnya, aku dan Livingstone sama-sama dipanggil Tuhan. Dia taat, namun
saya menolak. Dan
sekarang saya melihat hidupku begitu gagal, sedangkan dia dipakai Tuhan dengan
luar biasa. Sekarang
dia sudah meninggal, saya melihat dengan mata sendiri begitu dihormati orang
karena dia menjalankan
Kehendak Allah. Tapi saya pernah menolak Tuhan." Orang tua ini menyesal, sedih
di sepanjang jalan
dan memegang peti Livingstone, dan menangis dengan tidak habis-habisnya. Jikalau
engkau dipilih,
janganlah menghina kepercayaan Tuhan kepadamu. Jikalau digerakkan Roh Kudus,
janganlah menolak.
Jikalau Tuhan tidak memakai engkau, tidak apa-apa. Bagi Tuhan tidak apa-apa,
yang celaka adalah
engkau. Tuhan tidak memerlukan saya, Tuhan tidak memerlukan engkau. Kalau Tuhan
mau memakai,
malaikat lebih cepat cara kerjanya. Tapi Tuhan justru mengindahkan kita yang
berdosa, karena dia
mengetahui kita perlu mengalami kematian, kebangkitan Kristus sebagai pengalaman
diselamatkan yang
tidak ada pada dunia malaikat. Maka Tuhan tidak mengutus malaikat untuk
mengabarkan Injil. Tuhan
mengutus anak-anak Adam yang berdosa dan bertobat, yang benar-benar sadar dan
mengalami anugerah
Tuhan untuk menjadi Hamba-Nya. Saudara-saudara sekalian yang Kupilih. Lihatlah
Hamba-Ku yang
Kupegang yang Kupilih.
Kalimat ketiga dari Tuhan Allah kepada Anak-Nya: yang kepada-Nya Aku berkenan.
Anak yang
menyenangkan Bapa, penghiburan terbesar terhadap Bapa yang berletih lesu,
berbanting tulang untuk
bekerja membesarkan dia. Orang Kristen yang menyenangkan hati Tuhan, menghibur
Tuhan yang
pernah mati dan dikuburkan dan yang pernah menerima kutukan, cambukan, pukulan,
hukuman
mengganti engkau dan saya. Yang berkenan kepada-Ku, Dia berkenan di mata-Ku, Dia
menyenangkan
Aku. Kalau kalimat ini keluar dari Tuhan tentang hamba siapapun, hamba itu
adalah hamba yang
sungguh-sungguh setia dan baik dan sukses dalam pelayanan. Anak yang baik
menyenangkan Bapa.
Hamba yang baik menyenangkan tuahnnya. Yesus Kristus yang diutus ke dunia telah
menjadi seorang
hamba yang memperkenankan hati Bapa di surga dan Bapa mengatakan lihatlah
Hamba-Ku yang
berkenan kepada-Ku.
Kalimat keempat, pujian Tuhan kepada Yesus Kristus adalah: Aku telah menaruh
Roh-Ku ke atas-
Mu. Seorang hamba Tuhan yang baik, Hamba Tuhan diperlukan adalah Hamba Tuhan
yang melayani di
dalam kuasa Roh Kudus. Di dalam ayat ini kita langsung melihat Tritunggal
muncul. Bapa memuji
Anak karena menerima Roh Urapan. Bapa mengirim Yesus dengan urapan Roh Kudus
yang berada di
dalam diri-Nya. God sent Me with His Spirit. Allah mengirim Aku di dalam
Roh-Nya. Roh Allah berada
di diri-Ku. Kalimat ini sudah Tritunggal. Ini dikutip oleh Yesus pada waktu
berada di rumah
sembahyang di sinagoge di Kapernaum. Dia membaca Kitab Suci bahwa Yehovah
mengirim Aku
dengan Roh-Nya. Roh Allah berada di diri-Ku. Maka Yesus melayani dengan baik.
Percayalah kalimat
di bawah ini, bahwa tanpa Roh Kudus tak ada orang bisa menjadi Hamba Tuhan yang
baik. Tetapi saya
katakan satu kalimat. Sekarang banyak orang yang khusus berkhotbah tentang Roh
Kudus, justru adalah
orang yang salah mengerti makna Roh Kudus dalam Kitab Suci. Orang paling banyak
berbicara tentang
Roh Kudus, justru adalah orang yang paling tidak mengerti tentang Roh Kudus. Hal
seperti Toronto
Blessing, itu bukan blessing itu cursing. Itu kutukan, karena menjadikan
anak-anak Tuhan makin tidak
mengerti makna Alkitab. Makin menyeleweng kepada ajaran yang benar, makin kabur
dengan
kebenaran, makin mencampuri segala fenomena supranatural dengan pekerjaan Roh
Kudus yang sah,
sehingga gereja tidak bisa apa-apa. Di manakah Toronto Blessing sekarang? Sudah
habis bukan?
Engkau harus hati-hati. Engkau harus diurapi Roh Kudus. Engkau harus
bersandarkan Roh Kudus.
Engkau harus berkuasa Roh Kudus. Engkau harus taat kepada Roh Kudus. Engkau
harus berjalan di
dalam Roh Kudus. Engkau harus berani berkotbah berdasarkan kuasa Roh Kudus.
Tetapi sebelum itu,
pengertian doktrin Roh Kudus harus dibenahi terlebih dahulu. Yesus Kristus
dipenuhi oleh Roh yang
tidak terbatas. Yohanes 4 - Yesus Kristus diurapi oleh Roh, sehingga Dia
membicarakan tentang Allah,
tentang Firman Allah. Setiap kalimat bertanggung jawab dan sesuai dengan seluruh
kasih karunia Roh
yang telah mewahyukan Kitab Suci, yang membawa gereja masuk ke dalam segala
kebenaran. Jangan
Page 5 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
percaya kalau Roh Kudus membuat kita tidak sadar. Jangan percaya kalau Roh Kudus
datang, lalu kita
pingsan tidak tahu apa-apa. Tidak ada ajaran seperti itu di dalam seluruh Kitab
Suci tentang doktrin Roh
Kudus. That is not biblical and not Christian. Itu bukan ajaran Kristen, itu
bukan Alkitab, itu bukan
ajaran bapa-bapa gereja. Itu bukan ajaran Rasul, itu bukan ajaran para
Reformator yang senantiasa
mengingatkan kita kembali kepada Alkitab, back to the Bible. Augustinus
mengatakan jikalau Anda
menemukan apa yang saya tulis tidak sesuai dengan Kitab Suci, tinggalkan saya.
Kembali ke Alkitab.
Para Reformator mengatakan: biarlah kita kembali kepada Alkitab - Sola
Scriptura.
Di luar Kitab Suci yang diwahyukan, kita tidak terima ajaran apapun. Biarlah
kita memegang
prinsip yang penting seperti ini, jangan terlalu percaya kepada segala hal
supranatural, yang kelihatan
aneh, heran dan tidak pernah diketahui. Roh Kudus bekerja bukan dari apa yang
kau lihat, tapi dari apa
yang kau lihat, tapi dari apa yang kau baca dari Kitab Suci. Jikalau Roh itu
datang, Yesus berkata, "Dia
akan ingatkan kembali kepadamu apa saja yang pernah Aku bicarakan kepadamu."
Jadi Roh Kudus
memimpin pikiran manusia ke dalam Firman. Roh Kudus membawa pikiran manusia
kembali kepada
apa yang dikatakan di dalam Firman Tuhan. Roh Kudus tidak akan membuat pikiranmu
kabur atau
membuat engkau pingsan di dalam keadaan yang tidak sadar. Tidak!
Marilah kita menjaga perintah Tuhan dan prinsip Alkitab dengan baik-baik. Bapa
memberikan
pujian tentang Anak-Nya. Secara prinsip, Dia dipegang oleh Tuhan, Dia menerima
pilihan Tuhan, Dia
diutus oleh Tuhan, Dia diberikan Roh Kudus oleh Tuhan, Dia berkenan kepada
Tuhan. Lalu berkenan
dalam hal apa? Dalam hal apa dia menjadi contoh bagi kita? Dalam terjemahan
Alkitab yang lain ada 7
kali kata 'tidak' yang harus kita perhatikan. Dalam Alkitab terjemahan Indonesia
hanya ada 5 kali kata
'tidak'. Saya akan membacakan tentang kata 'tidak' yang ada di sini. Pertama
dalam ayat kedua: Ia tidak
akan berteriak atau menyaringkan suara-Nya. Terjemahan lain: Ia tidak akan
berteriak dan tidak
menyaringkan suara-Nya. Yang ketiga: 'tidak memperdengarkan suaranya di
tengah-tengah jalan yang
besar." Tiga buah kata 'tidak' ini, berarti ada suatu sifat yang sangat indah
dari Hamba Tuhan yang
sangat setia. Bukan mau menonjolkan diri, bukan mau memuliakan diri, bukan
terlalu cepat mau
memperkenalkan diri. Hal ini sangat diperlukan. Terlalu banyak pemuda-pemudi
yang mau
menyerahkan diri dan sesudah menyerahkan diri langsung mau menonjolkan diri,
langsung mau dikenal,
langsung mau terkenal sejagad. Tuhan berkata, "Lihat, Hamba-Ku, Dia tidak
menyaringkan suara, Dia
tidak berteriak-teriak dan tidak memperdengarkan suaranya di jalan-jalan besar.
Dia adalah seorang
yang tahu diri, bagaimana lembut, bagaimana taat, bagaimana menyembunyikan diri
di belakang
kemuliaan Tuhan Allah. Biar bukan Dia yang terdengar tapi Tuhan yang didengar.
Bukan Dia yang
terkenal, tapi Tuhan yang dikenal."
Seorang Hamba Tuhan yang baik adalah seorang yang mengakibatkan nama Tuhan
dipermuliakan
dan nama Tuhan dibesarkan, serta nama Tuhan dikenal di dalam dunia. Jikalau kita
terus mementingkan
diriku, diriku, lalu menyatakan diri, menonjolkan diri, hanya mementingkan
profit sendiri, kita tidak
bisa melayani. Karena melayani berarti senantiasa membesarkan nama Kristus.
Pelayanan berarti mati
hidup biar Kristus dibesarkan dalam aku yang lemah ini. Always magnify Christ.
Always give glory to
Him, not to ourselves. Tidak berteriak, tidak menyaringkan suara, tidak
memperdengarkan dirinya di
jalan yang besar. Yesus Kristus melakukan demikian. Yesus hidup di dunia bukan
menonjolkan diri. Dia
menjadi contoh kita.
Sekarang kita melihat ayat yang ketiga yang mengatakan: "Bulu yang patah
terkulai tidak
dipatahkan dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan." Dia tidak suka
menonjolkan diri,
tapi bagaimana dengan kelemahan yang ditemukan di dalam diri orang lain? Dia
tidak menertawakan,
tidak menghina, tidak mengejek, tidak menginjak. Dia tetap menghargai orang
lain. Buluh yang terkulai,
apa artinya? Buluh itu adalah semacam rumput yang tinggi di padang.
Kadang-kadang setinggi manusia,
tapi kalau sudah dipatahkan satu kali, terkulai namanya. Jadi tidak pernah bisa
tegak lagi. Satu kali
dipatahkan, sudah terkulai, dan itu tidak bisa kembali lagi. Jika orang melihat
buluh terkulai biasanya
Page 6 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
akan dirobek, dipatahkan, dimain-main, dinjak-injak; namun Yesus tidak. Yesus
tidak pernah
mematahkan hati siapapun, Yesus tidak pernah mengecewakan siapapun. Waktu Yesus
melihat
keterkulaian kita, Dia tidak mematahkannya.
Kedua, api yang berasap tidak dipadamkan. Apakah arti api yang berasap? Yaitu
sumbu yang sudah
kehabisan minyak, yang sudah tidak mempunyai kekuatan menyala lagi. Yang ada
adalah sisa-sisa
kehangatan tadi. Sekarang sisa hanyalah asap saja. Hal yang seperti itu biasanya
dimatikan, karena tidak
ada lagi apinya. Kalau tidak ada apinya, maka keluarlah asap. Kalau api masih
ada, maka asap tidak ada.
Kalau apinya makin murni, makin biru, asapnya makin tidak ada. Tetapi kalau
apinya tidak bagus,
mungkin minyaknya kotor, atau sumbunya tidak dipotong, asapnya menjadi besar.
Dan kalau sudah
selesai dan tidak ada minyaknya lagi, dan yang tinggal hanyalah asap putih, maka
banyak orang akan
memadamkannya. Yesus berkata, "Aku tidak." Saya sangat tergerak dengan satu hal,
"Buluh yang
terkulai tidak dipatahkan. Api yang berasap tidak dipadamkan." Hal ini berarti:
mengerti bagaimana
mengerjakan pekerjaan Tuhan, bagaimana menghadapi orang yang lemah.
Siapakah yang menjadi rekan Yesus yang paling dekat, khususnya sebelum Dia
memilih ke-12
murid? Siapa? Yohanes Pembaptis, bukan? Yohanes Pembaptis adalah rekan Yesus
yang paling dekat.
Dia yang merintis dan membuka jalan untuk Yesus Kristus. Tetapi Yohanes
Pembaptis akhirnya
ditangkap. Yesus bebas, namun Yohanes Pembaptis ditangkap. Waktu Yohanes
Pembaptis ditangkap,
dia menjadi kecewa sekali, karena setelah ditunggu-tunggu Tuhan Yesus tidak
menolong dia. Yohanes
Pembaptis mengutus 2 orang muridnya untuk datang kepada Yesus dan bertanya:
"Hai, Raja apakah
Engkau adalah yang dikirim atau kita harus menunggu lagi, mengharapkan lagi?
Kalau kita harus
mengharap lagi, berarti engkau bukan Mesias. Jikalau Engkau Mesias,
beritahukanlah kepada kami."
Siapakah yang mengirim orang-orang ini? Yohanes Pembaptis, guru kami. Mengapa
dikirim? Karena
dia berada di penjara. Dia menyuruh kami datang untuk mencari tahu Engkaukah
Kristus? Engkaukah
Mesias? Yesus langsung sadar bahwa rekan ini sudah mencurigai diri -Nya.
Hubungan antar rekan sudah
retak. Rekan yang paling akrab sudah menjadi kecewa kepada Dia. Tapi Yesus tidak
mengatakan,
"Pulang dan beritahu Yohanes Pembaptis, mengapa kecewa, imannya kok kecil?
Kurang ajar karena
berani meragukan sifat Mesias-Ku. Katakan padanya kalau kurang iman,
berhati-hatilah engkau!"
Begitukah Yesus? Tidak! Yesus menjawab secara positif. Kita harus belajar hal
ini dalam hubungan
antar rekan.
Yesus menjawab, "Katakan pada Yohanes, yang buta sudah melihat, yang lumpuh
sudah berjalan,
yang mati sudah bangkit, yang tuli sudah mendengar." Berarti biarlah fakta yang
membuktikan Aku ini
Mesias atau bukan. Tidak usah pembelaan apapun. Seorang yang melayani Tuhan,
selalu jatuh dalam
kelemahan. Mengapa demikian? Sedikit diragukan oleh orang lain, langsung dibela.
Nama dicela
sedikit, langsung marah-marah karena dia tidak bisa diganggu. Keakuannya terlalu
besar. Tetapi Yesus
tidak. Rekan meragukan Aku. Aku menguatkan dia. Rekan mengutus orang untuk
menguji Aku, Aku
memberikan jawaban positif untuk dia. Dan Yesus tidak mengkritik Yohanes di
belakang Yohanes.
Yesus bahkan memuji Yohanes di belakang Yohanes. Inilah keharmonisan rekan yang
perlu kita
pelajari. Siapakah Yohanes? Yohanes adalah buluh yang terkulai, Yohanes adalah
sumbu yang berasap.
Darimana saya berani menafsirkan begini? Karena dalam Alkitab dikatakan,
"Mengapa engkau ke
padang belantara? Engkau melihat buluh-buluh itukah? Mengapa engkau pergi ke
padang belantara
mendengar khotbah dia. Dengan sesungguhnya aku berkata kepadamu Yohanes adalah
lampu yang
berpasang dan bercahaya." Itu bukan sekadar lampu yang bercahaya, tapi lampu
yang sudah dipasang
paling bercahaya. Berarti orang Israel pergi ke padang belantara, dibaptiskan
lalu mendengar khotbah
dari Yohanes Pembaptis. Jangan lupa, dia adalah buluh yang tinggi, yang tegas
seperti buluh yang ada di
padang belantara. Engkau pergi melihat buluhkah? Engkau pergi melihat lampukah?
Tetapi dia sekarang
menjadi buluh yang terkulai, dia menjadi lampu yang berasap. Jadi kalimat di
dalam Alkitab itulah yang
saya gabungkan ke dalam pasal 42 ini.
Page 7 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
Yohanes Pembaptis adalah buluh yang terkulai. Yohanes Pembaptis adalah sumbu
yang berasap.
Tuhan memadamkan? Tidak! Tuhan mematahkan? Tidak! Tuhan menghibur, memuji di
belakang dia.
Memberikan message untuk menguatkan dia. Beritahu kepada Yohanes, meskipun Aku
tidak datang ke
penjara untuk menyelamatkan dia, biarlah dia tahu bahwa Akulah Mesias. Bukan
karena Aku hendak
memuji dia, namun karena dia tidak mau memperkenalkan diri. Bukan
berteriak-teriak tentang diri,
bukan mau menonjolkan diri. Beritahu kepada dia mengenai fakta ini, bukankah
teriakan orang tuli
sudah terdengar, orang buta sudah melihat, orang timpang sudah berjalan, orang
mati sudah hidup.
Mereka pulang membawa berita itu, Yohanes tahu dan sadar Yesus tetap mencintai
dia, Yesus tidak
mematahkan hatinya di dalam kesulitan seperti itu. Yesus tidak memadamkan api
yang sekarang sudah
berasap dan kehilangan minyak, yang sudah tidak memiliki kekuatan lagi dan dia
disegarkan dengan
kalimat, "Barangsiapa yang tidak jatuh karena Aku, berbahagialah." Itu adalah
kalimat yang
menyebabkan Yohanes tidak jatuh. Sampai dipenggal kepalapun, ia tetap setia
melayani Tuhan.
Mari kita belajar dari Yesus, ada lima kata 'tidak'. Tidak menyaringkan suara,
tidak
memperkenalkan diri, tidak memperdengarkan diri, kedua lagi kepada orang lain
tidak mematahkan,
tidak memadamkan. Ini Hamba Tuhan yang baik. Kita masuk ke dalam ayat yang
ketiga. Di sini
dikatakan, "Dia tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia dia akan
menyatakan hukum." Kalimat
ini muncul dua kali, " Dia dengan setia menyatakan hukum." Terjemahan lain
mengatakan, "Dia tidak
akan menyerah sampai kebenaran ditegakkan di atas bumi." Orang yang mau
menegakkan hukum dan
kebenaran mendapat ancaman yang banyak dan luar biasa. Inilah zamannya di
Indonesia kita melihat
segala sesuatu yang tidak beres, segala sesuatu diputarbalikkan. Orang yang
dibunuh, dihina, yang
membunuh, tidak ada yang masuk penjara. Ratusan gereja sudah dibakar dan belum
ada satu orang pun
yang membakar gereja dimasukkan ke pengadilan. Yang mencuri uang 50 ribu masuk
penjara, namun
yang mencuri uang 50 trilyun dibebaskan. Inilah zaman di mana segala sesuatu
diputarbalikkan,
sehingga siapapun yang menjadi presiden dalam zaman ini menghadapi kesulitan
yang paling sulit.
Siapapun menjadi jaksa agung, meskipun jujur, namun tetap sulit melakukan
kebenaran. Siapapun yang
mau menenangkan kerusuhan-kerusuhan sangatlah sulit. Ini adalah suatu
pertarungan di dalam negara
Indonesia, di mana uang mengambil alih kekuasaan untuk menekan militer, untuk
menekan hukum,
menekan akan rakyat, menekan suara hati nurani. Kita harus berdoa untuk negara
Indonesia agar
kebenaran itu boleh ditegakkan. Hukum-hukum tetap ditegakkan dan contoh yang
terbaik dari kita
adalah Yesus Kristus.
Yesus berperang dengan ketidakadilan, berperang dengan dosa. Sampai diri-Nya
sendiri dipaku di
atas kayu salib pun, Ia tidak mau menyerah. Jikalau mereka tidak bisa beres
karena tidak bersandar
kepada Roh Tuhan, sehingga hanya berputar-putar pada permainan kata dan hukum
kebenaran tidak
ditegakkan, mungkinkah orang Kristen ikut terjun di dalam kerusakan mereka?
Berkatalah tidak kepada
setan dan berkatalah kepada Tuhan, "Pakailah saya untuk menegakkan hukum
kebenaran di negara
Indonesia. Jika tidak, saya tidak rela mati, saya mau berjuang terus." Indonesia
memerlukan sekelompok
orang yang sungguh-sungguh tidak takut mati dan hanya takut jika Tuhan Allah
marah. Ada sekelompok
orang yang sungguh-sungguh tidak takut mati dan hanya takut jika Tuhan Allah
marah. Ada sekelompok
orang yang tidak takut mati dan hanya takut memarahkan Tuhan, takut tidak
berkenan kepada Tuhan.
Mari kita belajar dari Yesus yang tidak menonjolkan diri, tidak memuliakan diri,
tidak
memperdengarkan diri, tetapi Dia adalah orang yang juga tidak mematahkan buluh
yang terkulai, api
yang sudah berasap dan Dia sendiri mau menegakkan keadilan sampai jadi. Ayat
keempat untuk
mencapai sasaran ini, menjalankan tugas panggilan dari Tuhan adalah sekarang Dia
memakai hal yang
sama untuk menghadapi diri dalam keberanian yang luar biasa.
Ayat keempat dikatakan, "Dia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan
patah terkulai. Dia
sendiri tidak akan kecewa, tidak akan putus asa." Hal ini berarti suatu tekad
bulat untuk berjuang sampai
mati dan tidak mau ditaklukan, tidak mau menyerah. That's Christian Spirit,
undying Spirit of struggle,
undying Spirit of fighting, undying Spirit to establish the truth. Apakah yang
menjadi ciri khas
Page 8 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
kekristenan yang sejati? Yaitu api yang tidak pernah mau padam, yaitu niat yang
tidak pernah mau mati
untuk betul-betul menjalankan Firman Tuhan, untuk memberitakan Firman,
menjalankan kehendak
Bapa, untuk teguh mengikuti Roh Kudus, untuk mengubah dunia. Dunia sangat
memerlukan orangorang
seperti ini. Kalau kita mendengarkan panggilan Tuhan, biarlah kita mengatakan,
"Tuhan berilah
kekuatan kepadaku, tekad yang bulat kepadaku, berikan mental yang kuat untuk
seumur hidup tidak
terkulai, seumur hidup tidak padam. Tapi aku sendiri berjanji kepada diriku:
'Aku mau mati-matian
mempertahankan semangat, mati-matian mempertahankan kesetiaan. Kepala boleh
dipotong, darah
boleh dialirkan, tetapi jiwaku tidak boleh dikompromikan dengan dosa." Jikalau
ada orang Kristen
semacam ini yang menyerahkan diri supaya dipakai oleh Tuhan menuju kepada abad
ke-21, maka masa
depan Indonesia akan menjadi cerah sekali. Demikianlah kita berdoa kepada Tuhan
supaya ada orang
yang bertekad bulat tidak mau menyerah. Undying Spirit, undying fire, to fight
for the truth and to fight
against them all. Orang-orang Kristen yang berani sampai mati berperang untuk
membela kebenaran
dan melawan kejahatan, akan dipakai oleh Tuhan. Ia sendiri tidak akan menjadi
pudar dan Ia sendiri
tidak akan patah terkulai sampai menegakkan hukum di bumi.
Kalimat terakhir, "Segala pulau mengharapkan pengajaran-Nya." Ketika saya
membaca sampai
ayat ini, saya membayangkan Indonesia. Tidak ada negara yang lebih banyak
pulaunya dibandingkan
dengan Indonesia. Segala pulau menunggu pengajaran-Nya. Injil harus dikabarkan
ke 13.600 pulau di
Indonesia. Injil harus diberitakan di semua tempat, di pelosok-pelosok, karena
semua pulau, menanti
pengajaran-Nya. Siapakah yang pergi? Hamba Tuhan yang baik itu yang
bagaimanakah? Yang dipegang
oleh Tuhan, yang dipilih oleh Tuhan, yang taat kepada Tuhan, yang memperkenan
Tuhan, yang diurapi
oleh Roh Kudus, yang mempunyai tekad kuat menegakkan kebenaran, yang sendiri
tidak terpatahkan,
yang sendiri tidak terkulai, yang tidak akan kecewa, tidak akan putus asa, yang
benar-benar mencintai
rekan dan begitu berani karena mencintai orang lain. Kalau orang lain terkulai,
ia tidak menghina. Kalau
orang lain kecewa, ia tidak menghina. Ia sendiri tidak kecewa, ia sendiri tidak
putus asa, ia sendiri tidak
tawar hati, tapi dia menghibur rekan-rekan yang tawar hati, bukan menghina dan
mengejek, bukan
bertarung satu sama lain, tapi memberikan kekuatan, mendorong supaya semua api
menyala, semua
bersemangat ditegakkan kembali, semua anak Tuhan dibangkitkan menjadi laskar
yang besar.
"Lihatlah domba-Ku, lihatlah Hamba-Ku ini," Bapa memberikan kesaksian kepada
Anak Domba
Allah, yaitu Yesus yang menjadi hamba, yang menjadi contoh bagi engkau dan saya.
Dan saya berkata,
"Tuhan, saya sudah menerima panggilan-Mu, sekarang panggillah pemuda-pemudi,
adik-adik saya.
Tuhan, panggillah generasi muda sebelum aku naik ke surga. Dengan usia 60 tahun
ini, saya tidak lagi
muda, tapi saya berani berkata semangat saya tidak kalau dengan siapapun yang
lebih muda dari saya.
Dan puji Tuhan, dalam keadaan letih lesu, sering sakit, tapi api terus membakar.
Kita akan terus menuju
pada lubang kuburan pada waktu Tuhan sudah sampai. Tapi saya berkata kepada
Saudara-saudara, siapa
yang berkata, setelah aku mendengarkan pujian Bapa tentang anak-Nya, pelayanan
Anak menjadi
contoh dan saya bersedia jikalau Tuhan hendak memakai saya. Di sini aku Tuhan,
utuslah aku. Aku mau
dipakai untuk Tuhan."
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 44 - Oktober 2000
http://www.geocities.com/reformed_movement/artikel/plynkrs.html
Page 9 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
http://www.geocities.com/reformed_movement
Page 10 of 10 TELADAN PELAYANAN KRISTUS - Pdt. Dr. Stephen Tong
LINK
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
THE LAST TRUMPET
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH REFORMED
THEOLOGY
THE CHURCH
MINISTRY
HIS BY GRACER
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
·
Kenai Community
Library
·
Homer Public
Library
Juneau Public
Libraries
Warren-Newport Public
Library
·
Roselle Public Library
District
· Mount
Prospect Public Library
·
Waukegan Public Library
· Oak
Park Public Library
· Glen
Ellyn Public Library
· La
Grange Park Public Library
· Barrington
Area Library
·
Chicago Library System
· Shawnee
Library System
Public library in the city's south suburbs providing public Internet access.
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alasan mengapa Teori Evolusi salah Exodus paper (GKRI) Detik.com. Kompas.com. 3. Astaga.com Sekaligus.com
|