KEGIATAN DAN PENGERTIAN YANG BENAR
Pdt. Dr. Stephen Tong
Renungan ini ditranskrip dan diedit kembali dari khotbah seri Surat Roma
oleh Pdt. Dr. Stephen Tong di Gereja Reformed Injili Indonesia di Jakarta.
Roma 10:1-6 (TB-LAI)
(1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya
mereka diselamatkan. (2)
Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh
giat untuk Allah,
tetapi tanpa pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal
kebenaran Allah dan
oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka
mereka tidak takluk
kepada kebenaran Allah. (4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran
karena hukum
Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya." (6) Tetapi kebenaran
karena iman berkata
demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu:
untuk membawa
Yesus turun
Mengapa orang kafir yang tidak mencari justru diberikan, tetapi orang Israel
yang mencari tidak
memperoleh. Bukankah hal ini berlainan dengan yang dikatakan oleh Kristus,
barangsiapa yang minta
akan diberikan; yang mencari akan mendapat; yang mengetuk pintu akan dibukakan
baginya (Mat. 7:7).
Bukankah yang mencari, meminta dan mengetuk pintu adalah orang Yahudi? Alkitab
mengatakan,
mereka mencari, tetapi tidak mendapatkan, suatu paradoks yang sulit kita
mengerti (Rm. 9:30-32).
Tetapi yang penting bagi orang yang mencari adalah cara dan pengertian yang
sejati, yang ditetapkan
dalam prinsip firman dan jalan yang Tuhan nyatakan, bukan pada berapa
menggebu-gebu, berapa
hangat, berapa sungguh-sungguh api yang ada padanya untuk mencari. Demikian juga
banyak orang
yang sudah beragama, yang baru meraba-raba, baru mengena pada bagian kulitnya
saja, tetapi mereka
merasa sudah cukup, sudah menemukan. Akhirnya, mereka terus bertumbuh atas
fondasi yang tidak
beres. Ini merupakan suatu peringatan yang penting bagi kita.
Orang Israel meskipun memiliki Taurat tetapi tetap tidak mendapat. Sebab Taurat
yang diberikan
Allah kemudian diteliti dan dikupas oleh orang Yahudi melalui para rabbi telah
menjadi perintah yang
makin lama makin membebani orang beragama, dan akhirnya Taurat itu diuraikan
menjadi 613 dalildalil
yang harus dipatuhi (248 perintah, 365 larangan). Kalau tidak bisa menjalankan
semua itu, maka
tidak ada keselamatan; kalau tidak melunasi semua tuntutan Taurat, mereka tidak
akan berkenan kepada
Tuhan. Tetapi pada waktu orang bertanya kepada Yesus Kristus, oh, Tuhan Yesus
perintah manakah
Page 1 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
yang paling utama? Pertanyaan ini untuk mencobai Tuhan Yesus sekaligus mereka
sadar untuk
mengikuti semuanya itu begitu sulit, untuk menjalankan Taurat dan
perintah-perintah yang begitu rumit,
kompleks dan begitu banyak serta tidak mudah. Yesus Kristus mengatakan, perintah
yang terbesar
adalah kasihilah Allah dengan sekuat tenaga, sebulat hati, seluruh pikiranmu dan
budimu, dan yang
kedua, yang sepadan dengan itu adalah kasihilah sesamamu manusia (Mat.
22:37-42). Inilah kali
pertama, wahyu ditujukan pada satu fokus, untuk membereskan segala
ketidakberesan dalam sistem
Yahudi yang bergantung pada Tauratisme.
Pada waktu orang Yahudi dan rabi-rabi mereka telah memaparkan segala kerumitan
dan kesulitan,
mereka telah kehilangan fondasi dan prinsip yang terpenting. Betapa banyaknya
peraturan-peraturan
yang membuat manusia benci. Peraturan-peraturan itu bahkan mungkin menggoda
manusia untuk
melawannya. Semakin banyak peraturan, semakin membuat manusia berani melawan.
Yesus Kristus
menyimpulkan peraturan, perintah hanya dua, yaitu: kasihilah Tuhan Allahmu dan
kasihilah sesamamu
manusia. Ini melampaui semua peraturan. Ini merupakan prinsip yang mendasari
semua prinsip,
merupakan hukum di atas segala hukum, dan merupakan hukum yang menjadi dasar
bagi semua hukum.
Orang berdosa cenderung melawan hukum. Lao Tze, pada 2.600 tahun yang lalu,
seorang yang
lebih dahulu dari Kong Hu Cu sudah pernah mengatakan bahwa, semakin ketat suatu
hukum, semakin
berani manusia melawannya. Semakin banyak peraturan, semakin banyak menyatakan
kesalahan.
Jangan mengira, kalau kita memerintah bawahan kita dengan banyak peraturan, maka
mereka akan
merasa takut dan menjadi yang paling baik. Tetapi justru paksaan untuk mematuhi
perintah dan
peraturan yang ketat membuat orang merasa hidup tidak berarti, dan akhirnya
mereka menjadi orang
yang berani melawan dan mencari alasan untuk melawan peraturan. Ketika hukum
negara ditetapkan,
apakah itu berarti manusia yang sudah mengerti hukum tidak akan melawan hukum?
Tidak, justru
terbalik, orang yang berani melawan hukum adalah orang yang paling tahu seluk
beluk hukum. Orang
yang paling mengerti hukum akan mencari jalan untuk melawan hukum lalu membela
diri supaya
setelah mereka berdosa, mereka tidak perlu dihukum. Itulah yang disebut ahli
hukum. Ahli hukum
adalah ahli-ahli yang mengetahui seluk-beluk hukum lalu berbuat dosa dan
melanggar hukum, kemudian
mencari alasan untuk menutupi segala kesalahan, sehingga setelah mereka berbuat
dosa, mereka tidak
perlu dihukum. Tempat yang paling tidak adil, adalah tempat yang memasang palang
pengadilan.
Tempat yang paling tidak adil adalah tempat di mana para ahli menegakkan
keadilan, tetapi mereka
sendiri tidak menjalankan keadilan tersebut.
Orang cenderung sombong dengan hukum. Orang Israel menuntut dan mencari, tetapi
mereka
tidak mendapatkan. Bukankah ini merupakan satu ironis, satu singgungan, satu
pukulan yang berat bagi
seluruh bangsa dan satu hal yang mempermalukan kebudayaan mereka yang sudah
ribuan tahun itu?
Tafsiran yang kurang jelas dan penyelewengan yang terus menerus sampai zaman
Rabbi Hilel, bahkan
sampai zaman Yesus, menyebabkan orang Israel tidak memperoleh keselamatan yang
dijanjikan oleh
Tuhan. Mereka hanya memperoleh suatu kemungkinan untuk mengetahui berapa banyak
Taurat, hukum,
peraturan, yang membuat mereka bisa membanggakan diri: "kami adalah bangsa yang
berhukum Taurat,
kamu bangsa yang tidak mengerti apa-apa. Kamu bangsa yang masih barbar, kamu
seperti anjing
adanya." Orang Israel menjadi sombong, congkak, egosentris, mereka menjadi
penghina segala bangsa
dalam dunia internasional. Kalau demikian, apakah Tuhan akan berkata, inilah
bangsa yang paling
mengerti Taurat-Ku, bangsa yang paling sempurna? Tidak, Tuhan berkata, mereka
mencari, tetapi
mereka tidak memperoleh. Mengapa demikian? Karena ada satu kunci yang tidak
mereka ketahui, yaitu
batu yang menjadi sandungan itu telah Tuhan letakkan di Sion. Batu ini akan
menjadi batu karang bagi
bangunan yang berada di atasnya, tetapi batu ini juga akan menjadi batu yang
menyandung semua orang
yang tidak berjalan menurut perintah dan prinsip Allah.
Kasih menjadi dasar pembuatan hukum. Jika kita membuat peraturan-peraturan
apapun hanya
bermotivasikan untuk mengikat, membatasi orang lain, untuk menyatakan diri kita
mempunyai hak yang
Page 2 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
istimewa dan otoritas yang tinggi, maka motivasi itu adalah motivasi yang sangat
berlawanan dengan
kehendak Tuhan Allah. Kita membuat peraturan seharusnya kembali pada satu hal
yang mendasar: saya
membuat peraturan ini demi cinta kepada mereka yang diatur. Jikalau seseorang
tidak mempunyai cinta
kasih kepada yang dipimpinnya, maka tidak tidak berhak menjadi pemimpinnya. Ini
prinsip Alkitab.
Allah memerintah dunia, karena Dia mengasihi dunia. Allah kasih, maka Dia
memerintah. Kita yang
menjadi boss, kepala sekolah, ketua, atau pimpinan, jika kita tidak mencintai
mereka yang kita pimpin,
bagaimana kita bisa memimpin? Kita perlu kembali kepada ajaran Alkitab, yang
mengatakan karena
Allah itu kasih adanya, maka Dia memberikan peraturan. Peraturan-peraturan
berdasarkan atas kasih,
peraturan menjalankan kasih, esensi yang terpenting di dalam peraturan adalah
kasih. Kesimpulan dari
segala Taurat adalah cinta kasih. Bukan saja motivasinya demikian, tujuannya
juga melalui cinta kasih
melindungi, membimbing, membangun, dan menguatkan orang yang dipimpin. Itu
seharusnya
membawa manusia kepada hidup yang kekal.
Musa mengatakan satu kalimat yang penting sekali di dalam Kitab Imamat, jika kau
menjalankan
ini, engkau mendapatkan hidup. Justru kalimat itulah yang membuat kesalahpahaman
orang Yahudi.
Mereka mengira, kalau mereka akan memperoleh hidup yang kekal. Sebenarnya
bukanlah demikian.
Sebab Allah memberikan Taurat bukan supaya orang dapat melunaskan semuanya, juga
bukan supaya
orang melanggarnya. Watchman Nee dalam bukunya "Dua Belas Bakul" memberikan satu
konsep yang
salah. Watchman Nee berkata, Allah menciptakan manusia justru supaya manusia
melanggar, supaya
manusia berdosa. Seolah-olah motivasi Allah adalah menginginkan manusia berdosa.
Ini adalah satu hal
yang terlalu berani memakai istilah atau terlalu berani mengutarakan konsep yang
tidak beres.
Sebenarnya Allah tidak memberikan Taurat supaya manusia berbuat dosa, juga tidak
memberikan
Taurat supaya manusia bisa menjalankan semuanya dan menjadi sempurna. Allah
memberikan Taurat,
memang seperti yang dituliskan dalam Imamat 18:5, kau menjalankan ini, supaya
memperoleh hidup.
Tetapi ketika manusia mau betul-betul, sungguh-sungguh menjalankan, barulah dia
insyaf, bahwa hal ini
tidak mungkin dilakukan. Coba jalankan! Pada waktu kau menjalankan barulah kau
tahu tidak mungkin.
Kalau tidak mungkin, tetapi tetap disuruh menjalankan, lalu bagaimana? Akhirnya
berkata, Tuhan,
memang seharusnya aku menjalankan, tetapi tidak mungkin. Cara yang terakhir
adalah kembali kepada
Tuhan: Tuhan, mengapa Kau menyuruh aku menjalan sesuatu yang tidak mungkin dapat
aku jalankan?
Tuhan, mengapa Kau menyuruh aku menjalankan sesuatu yang tidak mungkin dapat aku
jalankan?
Tuhan, mengapa Kau menyuruh aku mematahui sesuatu yang tidak mungkin aku patuhi?
Tuhan, kalau
memang hal itu tidak mungkin aku jalankan, Kau tetap menyuruh aku
menjalankannya? Kadang-kadang
kita mengemban tugas yang jauh dari kemampuan kita untuk menjalankan,
kadang-kadang kita
mengemban satu mandat yang tidak mungkin dapat kita laksanakan, pada saat itu,
barulah kita tahu,
bahwa sasaran terakhir dan tujuan yang mungkin dicapai adalah merendahkan diri
dan kembali kepada
Dia yang memberikan mandat. Inilah Taurat.
Segala perintah yang dari Tuhan di dalam Perjanjian Lama adalah memberikan
pengajaran terakhir,
supaya orang yang mau menjalankan, mau melaksanakan. Waktu dia menjalankan di
sini tertutup, di
sana tertutup, barulah kemudian mengetahui, itu tidak mungkin; itu impossible.
Jadi Taurat diberikan
bukan supaya manusia melanggar, juga bukan supaya mereka bisa menggenapinya.
Taurat diberikan
supaya manusia mengetahui betapa terbatas dirinya, betapa lemah dirinya, betapa
tidak mampu dirinya,
betapa dia berada di dalam limitasi. Pada saat manusia masih belum pernah
mengenal limitasi, dia selalu
mempermainkan diri dan berperan seperti Allah. Pada saat manusia mulai sadar
bahwa dirinya adalah
manusia yang terbatas, dia tidak bisa, maka untuk pertama kalinya dia sadar
bahwa dirinya hanyalah
manusia yang dicipta menurut peta dan teladan Allah. Dalam hal ini, diperlukan
satu keseimbangan
antara kedua hal yang kutub: yang pertama, berjuang, yang kedua, mengenali diri.
Manusia yang tidak
mempunyai kekuatan untuk berjuang tidak mirip manusia, tetapi mirip binatang.
Karena binatang tidak
mau berjuang. Sedangkan manusia yang berjuang dan tidak mengenal limitasi,
sampai dia mengira
dirinya adalah Tuhan Allah, adalah bahaya. Betapa banyak pemuda yang tadinya
lancar, akhirnya jatuh
total, seumur hidup tidak bisa naik lagi, karena dia hanya berjuang, hanya
mempunyai imajinasi dan
Page 3 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
kekuatan yang luar biasa, tanpa mengenal dirinya hanyalah manusia. Sambil kita
berjuang, sambil
menahan diri, sambil mengetahui saya mempunyai keterbatasan, batasan di mana
saya tidak bisa
melampaui; hanya Allah yang tidak terbatas.
Dari sini kita dapat simpulkan bahwa Taurat diberikan berdasarkan kasih. Tujuan
Taurat adalah
supaya manusia mengenal akan limitasi. Kalau kedua hal ini sudah jelas, akhirnya
kau akan kembali
kepada Tuhan dan berkata, Tuhan, maafkan aku tidak bisa menjalankan. Waktu aku
mau menjalankan,
baru aku tahu, bahwa itu tidak mungkin saya jalankan. Waktu aku mau mengerjakan,
baru aku tahu
lebih dari kemampuanku untuk mengerjakan, waktu aku mau taat, baru aku tahu, aku
tidak mempunyai
kekuatan untuk taat. Oh, Tuhan, aku kembali kepada-Mu dan mengakui, bahwa diriku
hanyalah manusia
yang terbatas. Disitulah kau mulai menemukan prinsip.
Setelah beribu-ribu tahun orang Yahudi mempunyai Taurat, mereka tidak menyadari
akan hal
seperti ini, mereka tidak menyadari apakah motivasi Tuhan memberikan Taurat,
juga tidak menyadari
bahwa motivasi itu menuju pada satu tujuan sebenarnya yang bagaimana, mereka
tidak mengetahui
maksud Tuhan. Maksud sedalam-dalamnya dari isi hati Tuhan yang selalu disalah
mengerti oleh
manusia mengakibatkan kebudayaan menuju pada kebuntuan. Kalimat-kalimat terakhir
dari kesaksian
Pdt. Jonathan Chao berbunyi, apa yang kurang di dalam kebudayaan? Apa yang
kurang di dalam zaman
modern, apa yang kurang dalam humanisme yang paling modern di abad ke-XX ini?
Itulah pointnya.
Pada waktu manusia sampai satu titik dan mengenal diri hanyalah manusia yang
terbatas, maka dia akan
menuju ke mana? Tetap memperilah diri atau kembali kepada Allah yang sejati?
Waktu kau kembali
kepada Allah yang sejati, di situlah kau menemukan hidup baru, arah baru,
pengharapan baru, dan hari
depan yang baru. Boleh saya katakan, bahwa kita sudah berada pada 5 tahun
terakhir dari abad XX,
sekarang manusia belum mau kembali pada Tuhan, manusia masih percaya bahwa aku
mempunyai
kekuatan, kalau tidak bisa jadi di bidang ini ya bidang lain. Dan 20 tahun
terakhir dari abad XX ini,
ekonomi seluruh dunia adalah permainan uang yang tidak berdasar. Banyak orang
yang mempunyai
uang, uang itu adalah hasil dia mempermainkan manusia, banyak orang mempunyai
uang, uang itu
bukan hasil menggali kembali sumber alam; kekayaan yang Tuhan berikan kepada
dunia, melainkan
permainan uang, orang, mempermainkan dan mempermainkan, ini akan collapse.
Ekonomi abad XX
sudah berada di luar dasar ekonomi yang kuat. Karena apa? Karena ekonomi yang
sesungguhnya kuat
itu mempunyai dua prinsip yang penting, pertama, produksi yang didasarkan atas
suatu kesolidan dan
kekuatan yang sungguh-sungguh berbobot, yang didasarkan atas sumber alam. Kedua,
memberikan
distribusi yang rata dan dikelola dengan baik untuk menfaedahkan manusia.
Sekarang kedua prinsip ini
sudah hilang. Kita melihat keadaan ekonomi sekarang ini, negara yang disebut
ekonominya paling kuat
adalah Jepang, sebenarnya merupakan ekonomi yang betul-betul sudah meledak,
sudah tidak ada
dasarnya lagi. Yen terus naik, kau kira Jepang kaya? Berpuluh-puluh tahun lagi,
orang Jepang harus
bekerja 200 tahun tidak bisa membeli sebuah rumah yang cukup enak. Itu bukan
ekonomi. Itu akan
merusak seluruh bangsa, orang Jepang yang sudah lulus universitas nantinya harus
bekerja 100, 200
tahun, uang yang mereka miliki bahkan tidak cukup untuk membeli sebuah WC bagi
dirinya sendiri.
Ekonomi yang seperti ini adalah ekonomi yang tidak berdasar. Jangan menghina
negara Indonesia,
negara kita, secara sistem ekonomi modern sepertinya mau hancur, dan sekarang
berada dalam keadaan
yang berbahaya sekali. Tetapi negara kita masih mempunyai sumber alam yang
menjadi dasar ekonomi
yang Tuhan berikan. Pada suatu hari nanti, pada waktu kesulitan tiba, orang
Indonesia masih bisa hidup,
mereka tidak akan mati. Karena masih banyak pisang, apel, buah-buahan,
tumbuh-tumbuhan, tanah. Ini
merupakan pikiran yang berbeda dengan mereka yang tergila-gila dengan ekonomi
modern. Maafkan
saya, karena saya memberikan sesuatu yang berlainan. Sebab saya tidak bisa
menjadi orang yang
menurut zaman, dunia, sistem dan semua pengetahuan. Saya adalah hamba Tuhan yang
harus
membangun zaman di mana saya berada. Kita harus minta Tuhan memberikan
pengertian kepada kita,
dan semakin menyadari keterbatasan diri, semakin kita merasa dan menginsyafi
bahwa saya
memerlukan Tuhan. Mengapa orang Israel mempunyai Taurat, tetapi gagal? Bukankah
Taurat itu
menjadikan mereka bangsa yang paling bersifat agama, bangsa yang menerima wahyu
khusus dari
Page 4 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
Tuhan, bangsa yang paling hebat dalam mengerti akan isi hati Tuhan, justru
bangsa itu menjadi bangsa
yang paling tidak mengerti isi hati Tuhan. Dari mana kita tahu hal itu? Pada
waktu Yesus diberikan
kepada mereka, bukan orang kafir yang membenci Dia, tetapi merekalah yang
memakukan Dia di atas
kayu salib. Sebab itu, Alkitab mengatakan, mereka mencari tetapi tidak
mendapatkan, mereka menuntut
tapi akhirnya gagal, kosong. Orang yang betul-betul paling kaya adalah orang
yang mungkin
kantongnya betul-betul tidak mempunyai banyak uang, tetapi hidupnya mempunyai
kemerdekaan, dia
mengerti kebenaran, dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi situasi yang sulit.
Tetapi orang-orang
yang betul-betul miskin mungkin adalah mereka yang mempunyai banyak uang, tetapi
tidak pernah
merasa puas dan terus menerus menggunakan cara yang tidak habis-habisnya untuk
mengisi kekosongan
diri, karena dia terlalu miskin. Paradoks. Tuhan berkata, mereka menuntut tetapi
tidak mendapatkan,
tetapi orang kafir yang tidak menuntut malah mendapatkan. Ini dikarenakan orang
Israel menuntut tetapi
tidak melalui prinsip. Sekali lagi saya terpaksa harus mengulangi prinsip itu,
orang benar akan hidup
melalui iman. A righteousness will live by faith; dengan apakah kita mendapatkan
hidup? Dengan
menjalankan segala Taurat? Tidak, melainkan beriman kepada Tuhan. Iman merupakan
satu jendela,
yang membukan keterbatasan kita kepada ketidakterbatasan Tuhan Allah. Iman
merupakan satu jendela
yang menyambut cahaya dari atas ke dalam kegelapan kamar kita. Iman merupakan
satu pandangan,
yang boleh menembus pada pandangan yang paling jauh melalui teleskop rohani.
Iman adalah
menyadari bahwa keterbatasan itu perlu, untuk dikoreksi dan diisi oleh yang
tidak terbatas itu. Iman
membuka, mengaitkan, dan mengkoneksikan kita dengan Allah yang terbatas dengan
jendela dan cahaya
dari sana, dengan pengertian.
Pada waktu orang Yahudi membuat Taurat menjadi suatu close-system, pada waktu
mereka terus
berada di dalam Taurat dan menganggapnya sebagai self-sufficient; kecukupan diri
di dalam sistem
Taurat. Sebenarnya mereka terus berkeliling di padang belantara, tidak pernah
tembus, tidak pernah
mencapai tempat yang dijanjikan Allah. Demikian juga orang Kristen, kalau kau
tidak menemukan
prinsip Alkitab, kau akan terus berkeliling di dalam kerutinanmu. Tahun 1974,
saya berkhotbah di
sebuah gereja di Singapura. Ketika saya berkhotbah sampai separuh, saya melihat
seorang yang tidak
mendengar seluruh khotbah, hanya terus menghitung berapa banyak jumlah orang
yang hadir. Kalau
saya sedang berkhotbah di sana, tetapi majelisnya tidak mau mendengar khotbah,
bagaimana? Saya
berkata kepada dia, "Silakan duduk dan jangan menghitung-hitung orang lagi, ini
adalah kebaktian,
saudara perlu firman Tuhan, sebab itu, setiap kalimat harus didengar dengan
baik, kalau tidak, kau tidak
akan pernah maju." Ketika saya mengatakan kalimat ini, dia jengkel luar biasa.
Tetapi orang lain senang
sekali. Karena menurut mereka, orang tersebut memang sudah 30 tahun hanya
begitu-begitu saja. Jadi,
dia menganggap diri paling baik, melayani gereja, setia menghitung jumlah orang
yang hadir, tetapi
sebenarnya, mati dalam kerutinan dan tidak maju-maju, mati oleh close-system
yang dibuat sendiri.
Banyak orang Kristen merasa bangga, saya paling rajin ke gereja, setiap minggu
saya hadir dan selalu
duduk di baris ke 4, kursi ke 5. Kalau diabsen, saya pasti yang paling setia.
Tetapi dia duduk disana,
hanya mengantuk, tertidur atau melihat kanan kiri. Lalu datang kebaktian bukan
untuk mencari Tuhan,
melainkan mencari pedagang besar, untuk coba lihat kalau-kalau ada bisnis yang
bisa dia peroleh. Di
dalam gereja sering ada orang-orang yang datang kebaktian hanya mau mencari
pedagang besar, tetapi
tidak mau datang kebaktian doa, juga tidak ada kemajuan dalam bidang lain.
Tetapi harus diingat bahwa
Allah akan menyeleksi mereka yang tidak beres. Biarlah kita datang kepada Tuhan
dan mau maju.
Jangan membiasakan diri di dalam kerutinan-kerutinan, dan berkata saya beribadah
kepada Tuhan, saya
cinta Tuhan, tetapi sebenarnya tidak maju. Orang Israel berjalan di padang
belantara selama 40 tahun
dan mengalami banyak kesusahan, tetapi apakah Allah berkata, kamu memang setia?
Tidak. Allah
mengatakan, nenek moyangmu mencobai Aku di padang belantara selama 40 tahun. Itu
adalah kalimat
kesimpulan.
Mereka menjalankan Taurat, menjalankan ibadah, mereka berpuasa, seperti orang
Farisi yang
berkata, ya Allah, aku tidak lebih jelek, bahkan lebih baik dari semua,
khususnya pemungut cukai ini.
Setiap minggu aku berpuasa dua kali, aku memberikan perpuluhan, aku tidak
berzinah, aku tidak
Page 5 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
menipu uang orang, ya Allah! Yesus berkata, dia berkata-kata kepada dirinya
sendiri. Allah tidak
mendengar doanya. Orang Israel itu mencari dan mempunyai Taurat, mempunyai hidup
yang beribadah,
tetapi ibadah yang mengikat mereka di dalam kerutinan yang mematikan, tidak
memberikan jalan untuk
beriman kepada Tuhan. Padahal orang benar hanya hidup oleh iman, bukan oleh jasa
atau kehebatan
diri.
Perhatikan Roma 10:1, Paulus berkata, "keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan
ialah supaya
mereka diselamatkan." Mereka adalah orang Yahudi yang sekarang mati di dalam
kerutinan agama
mereka, tetapi saya masih mendoakan, agar mereka boleh mendapatkan hidup dan
keselamatan. Roma
10:2 itu penting sekali dan menyatakan bahwa orang Israel itu giat,
menggebu-gebu, berapi-api,
sungguh-sungguh panas, mereka rajin, mereka menuntut. Tetapi celaka, kalimat
kedua berkata, mereka
tidak menurut pengertian yang sejati. Apa artinya beragama dengan berapi-api,
tetapi tidak memiliki
teologi yang benar? Beragama dengan sungguh-sungguh giat, tetapi tidak ada
pengertian dan
hermeneutika yang benar. Mereka tidak mempunyai pengertian Kitab yang
betul-betul, hanya
menggebu-gebu saja.
Bukankah di dalam zaman ini kita melihat banyak orang Kristen yang seperti ini?
Mengikuti semua
persekutuan, kalau berdoa sampai kursinya pecah, karena dipukul olehnya. Saya
pernah melihat orang
yang berdoa dengan memukul-mukul kursi rotannya sampai rusak semuanya. Sesudah
dia selesai
berdoa, saya bertanya, apa salah kursimu? Orang yang berdoa mati-matian,
menggebu-gebu, berapi-api,
tetapi kalau mendengarkan doanya, tidak terdapat pengertian yang benar. Inilah
yang dimaksudkan
disini. They are zealus, but their zeal is not based on true knowledge; mereka
begitu berapi-api, begitu
menggebu-gebu, bahkan begitu giat dan begitu ekstrim, tetapi tidak mempunyai
pengertian yang
sesungguhnya. Namun saya harus membalikkan lagi, banyak orang mempunyai
pengertian yang benar,
tapi berada dalam lemari es. Dua macam kecelakaan kekristenan. Ada orang Kristen
yang memiliki
teologi yang benar, memiliki doktrin Reformed, tetapi kalau dijamah, 40 derajat
di bawah nol. Ada
orang Kristen yang pintar, yang teologinya bagus, hebat dalam pengetahuan
Alkitab, tetapi nol, dingin
seperti es. Manusia es yang berjalan-jalan. Kalau ke gereja, matanya melihat
sini sana, ditanya apa saja,
jawabannya benar, tetapi tidak hangat, tidak ada persahabatan, tidak ada kasih,
tidak ada api yang
sungguh-sungguh, tidak ada cahaya yang sungguh-sungguh. Sebaliknya, ada orang
yang apinya
sungguh-sungguh tetapi pengertiannya salah, teologinya tidak benar, pengertian
Alkitab diselewengkan.
Kedua macam orang itu tidak beres adanya, tidak memuaskan hati Tuhan. Itulah
sebabnya kita
menegakkan satu semangat, diama teologi ditegakkan dan api Roh Kudus tetap
berada di dalamnya. Apa
yang ingin saya kerjakan, dan apa yang menjadi tujuan saya sedalam-dalamnya
serta motivasi saya
mungkin belum dimengerti zaman ini. Mungkin setelah saya meninggal dunia, dibawa
pulang oleh
Tuhan, orang baru melihat ini penting, inilah yang seharusnya ada dalam
kekristenan. Pemahaman
Alkitab yang benar dan teologi yang orthodoks dan penjelasan yang setia yang
ditaruh dalam semangat
pelayanan yang berapi-api. Ketika saya berceramah di Regent College, Vancouver,
saya mengeritik
teolog-teolog besar yang mengajar di situ, you, western theologians always put
theology in the
refrigerator, now put it out, and warm it up; kamu teolog-teolog Barat, selalu
menyimpan teologi dalam
lemari es, sekarang saya harap keluarkan itu, lalu buatlah menjadi hangat.
Setelah selesai ceramah dan
ketika kami makan, seorang profesor dari Oxford University berkata, Stephen, you
are very right, you
truly told us something very important, we always put our theology in
refrigerator. Mengapa gerejagereja
yang ajarannya kurang beres begitu berkembang dan begitu banyak orang yang
hadir? Karena
bukan hanya memerlukan doktrin yang benar, tetapi juga memerlukan kehangatan.
Mengapa gerejagereja
tua, yang mempunyai teologi dan sejarah yang begitu kuat, justru makin lama
makin kosong?
Karena gereja yang begitu tua, yang begitu megah, yang mempunyai tradisi yang
begitu panjang itu
tidak ada api, tidak ada kesungguhan, tidak ada friendship, tidak ada keramahan,
tidak ada cinta kasih,
tidak ada persaudaraan, tetapi yang ada hanyalah kebanggaan, ini adalah gereja
besar, kami sudah
berdiri sekian ratusan tahun. Tetapi gereja-gereja itu sudah mau mati karena
tidak pernah membangun
ibadah, tidak pernah membangun semangat penginjilan. Kita sudah melihat dua
macam gereja: yang
Page 6 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
dingin tetapi rapi, yang panas tetapi gila. Kau berkata, saya tidak mau yang
dingin, yang puluhan derajat
Celcius dibawah nol, saya mau yang panas, waktu memegang yang panas, wah
sungguh-sungguh panas,
panas apa? Malaria. Jangan menjadi gereja yang membeku atau yang malaria. Kalau
kau mengatakan
panas, panas, semakin panas semakin baik, akan celaka, tempat yang paling panas
di mana? Di
krematorium. Panas untuk mematikan dengan cepat, panas yang tidak sehat. Yang
dingin tidak benar,
yang panas juga tidak benar. Tuhan menetapkan panas yang diizinkan adalah
36.6-37 derajat Celcius
untuk tubuh manusia. Kalau lebih dari itu, sudah perlu mencari dokter. Kalau
sudah lebih dari 37 derajat
masih berkata, puji Tuhan. Jika suhu tubuh sudah 38 derajat, awas! Kalau sudah
39, 40, 41, 42, bukan
oke tetapi bahaya karena sudah melewati batas. Tuhan mempunyai satu prinsip,
satu standar yang tidak
boleh dilawan, karena Tuhan itu Tuhan. Seorang professor di Westminster
Theological Seminary berkata
kepada muridnya, begitu banyak orang yang begitu giat, berapi-api dan begitu
panas tetapi bukan
Reformed, begitu banyak orang yang Reformed tetapi tidak berapi-api. Orang
Reformed tidak berapi,
orang berapi tidak Reformed. Dia juga berkata kepada muridnya, Stephen Tong has
fire and also
Reformed. Ada orang memberitahu kepada saya, lalu saya bertanya kepada Tuhan,
betulkah saya
mempunyai keduanya? Saya merasa diri saya dua-duanya kurang, masih harus lebih
berapi-api yang
sungguh, yang sesuai dengan api Tuhan. Saya merasa diri saya masih kurang.
Tetapi ini merupakan isi
hati yang dicetuskan kepada zaman ini.
Di Roma 10 ini, Paulus juga menunjukkan kelemahan gereja pada zaman ini dengan
tepat, mereka
berapi-api, bersungguh-sungguh tetapi tidak menurut pengertian yang sejati.
Siapa yang Paulus tunjuk?
Paulus berbicara tentang orang Yahudi. Mereka berapi-api, mereka mempunyai
kehangatan yang
sungguh-sungguh tetapi mereka tidak mempunyai pengertian yang sejati. Maksudnya
apa? Mereka
belum sadar Taurat itu apa, belum sadar dasar Taurat itu apa, motivasi Taurat
dan tujuannya apa, dan
inti dari Taurat itu sebenarnya berada di dalam kunci yang bagaimana. Roma 10:3
Paulus menyatakan
karena mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. Istilah yang dipakai untuk
kebenaran Allah di sini
adalah dikaiosune atau keadilan kebenaran dan sesuatu zat yang menyimpulkan
seluruh hukum Taurat.
Paulus mengatakan, mereka tidak taat dan tidak mungkin taat, karena dasar
pemikiran mereka yang
paling mendasar itu sudah salah, maka semakin mereka giat justru semakin celaka.
Misalnya, seorang
naik sebuah kereta yang begitu besar dengan kuda yang begitu kuat, rumput yang
disediakan kuda itu
begitu banyak, kareta itu berjalan. Ketika berhenti, dia bertanya kepada
seseorang, saya ingin pergi ke
propinsi Shandong. Orang itu berkata, tidak bisa, Shandong itu di utara, mengapa
kamu menuju ke
selatan? Dia menjawab, tidak apa-apa, yang penting bukan selatan atau utara,
yang penting kudaku
cukup kuat. Orang yang ditanya berpikir, orang yang bertanya ini gila atau
tidak? Bagaimana kuatpun
kudamu itu, arahnya bukan ke sini. Kalau mau pergi ke Shandong harus mengarah ke
situ. Jawabnya,
tidak apa-apa, uangku cukup banyak dan persiapannya cukup lengkap. Orang itu
masih memberitahu,
tapi arahnya bukan ke sini, kesana. Jawabnya, tidak apa-apa, rumputnya penuh,
rodanya besar, semua
bahan jerujinya terbuat dari bahan yang baik. Lalu kata orang itu, ya sudah,
semakin kuat kudamu, dia
akan lari semakin cepat. Semakin banyak makanan, semakin banyak uang persiapan,
semakin jauh dari
tempat tujuan. Karena persoalannya bukan uang, persediaan bahan bakar, bensin,
ban serep, mesin yang
hebat, mobil yang kuat atau lainnya yang kau miliki, tetapi kalau arahnya salah,
yang paling celaka
justru kalau kecepatannya semakin tinggi, bukan? Arahnya sudah salah, lalu kau
berkata, saya bisa
cepat, padahal tadinya mabilmu sudah dekat dengan tujuan, tetapi kau putar
balik, dan disetir dengan
cepat, guna mengejar waktu, semakin mobil dilarikan cepat, semakin jauh dari
tujuan, semakin diisi
dengan bensin, semakin jauh lagi. Inilah keadaannya. Banyak orang yang giat dan
mati-matian, tetapi
tidak mempunyai pengertian yang benar, maka semakin mereka giat, semakin jauh
dari Tuhan. Semakin
giat semakin jauh dari pengertian yang sungguh, semakin jauh dari pengertian
yang sungguh akan
semakin menghina dan tidak mau dididik lagi. Ini adalah keadaan gereja pada
akhir abad XX. Banyak
orang merasa dirinya sudah besar, sudah tidak perlu dilatih, sudah hebat, sudah
tidak perlu sekolah
teologi, sudah begitu sukses, saya tidak perlu memperhatikan ajaran yang benar,
pokoknya sukses,
buktinya orang yang belajar teologi, gerejanya tidak bertumbuh, saya tidak tahu
apa-apa, tetapi
bertumbuh terus. Ini membuktikan Roh Kudus ada di sini.
Page 7 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
Paulus berkata, kamu giat, kamu berusaha, tetapi tanpa pengertian, maka akhirnya
kamu tidak
takluk kepada kebenaran Allah. Orang yang sudah menjalankan, bukankah itu
berarti sudah takluk?
Orang Israel sudah menjalankan Taurat, menjalankan tuntutan Tuhan, mengapa
disebut sebagai orang
yang tidak takluk kepada kebenaran Allah? Kuncinya terdapat pada Roma 10:4.
Motivasi dan
kesimpulan dari seluruh Taurat adalah satu kata: kasih. Mengapa Allah berkata,
jangan membunuh,
jangan berzinah? Allah menyuruh kamu jangan berzinah bukan untuk merampas
kebebasanmu, bukan
mengganggumu, bukan mengadakan intervensi tetapi supaya kamu tidak tertular
penyakit AIDS. Allah
yang mencintai manusia mengetahui seorang pria hanya bersetubuh dengan seorang
wanita dalam
seumur hidupnya, dia tidak mungkin terserang penyakit seksual sebab Dia yang
menciptakan laki-laki
dan perempuan. Maka Dia berkata berdasarkan kasih. Jadi jelas Hukum Taurat itu
berdasarkan kasih.
Manusia diperintah untuk jangan ini, jangan itu, pagar-pagar itu semua diberikan
agar kau menikmati
keamanan, hidup yang begitu nikmat, baik, indah. Manusia dicipta oleh Tuhan
dengan tubuh dan bentuk
gerakan yang paling bebas, bahkan di dalam seks sekalipun, binatang tidak
mempunyai kemungkinan
kebebasan seperti yang dimiliki oleh manusia. Tetapi diperintahkan bahwa
kebebasan itu tidak boleh
dipakai untuk berzinah. Seks yang begitu indah akan menghancurkan manusia dan
bisa menjadi begitu
buruk. Bangkok menjadi sarang AIDS di Asia, Indonesia sudah tidak seperti dulu,
berapa banyak orang
di Indonesia ada yang mengidap virus penyakit AIDS, kau tidak mengetahuinya.
Kalau sekarang kau
tidak mau taat akan perintah-perintah Tuhan, jangan heran kalau 20, 30 tahun
kemudian, kau
menemukan ada keturunanmu yang mati karena penyakit AIDS. Di Bangkok saya
mendengar kalimat
yang membuat bulu kuduk saya berdiri, ada berapa anak majelis dan pendeta mati
karena penyakit
AIDS.
Jadi Tuhan mempunyai satu dasar mengapa Dia memberikan perintah, bukan untuk
mengikat tetapi
untuk membebaskan manusia. Memang perintah itu kelihatannya membatasi tetapi
sesungguhnya
menghidupkan. Seluruh Taurat yang didasarkan kasih itu intinya adalah Kristus.
Roma 10:4 ini
menunjukkan fokusnya dengan jelas, sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga
kebenaran diberikan kepada tiap-tiap orang yang percaya. Di sinilah kaitannya,
jika Taurat didasarkan
kepada cinta kasih, dan Taurat menunjukkan bahwa kita tidak mungkin menjalankan,
Taurat
menunjukkan kesempurnaan yang tidak mungkin dicapai oleh manusia, Taurat
merupakan refleksi dari
cinta kasih, kesucian, keadilan, kebajikan dan kebijakan Tuhan yang tidak
mungkin dicapai oleh
manusia, karena terlalu sempurna. Akhirnya orang yang berada di bawah Taurat
harus mengakui bahwa
saya hanya manusia, manusia yang berdosa, yang tidak dapat melakukan apa-apa.
Oleh karena manusia
tidak bisa, maka Taurat mulai memberikan satu pernyataan bahwa hanya di dalam
Kristus kau dapat
memperoleh janji itu. Inilah arti dari ayat ini. Melalui Taurat bukan membuat
aku sombong, bukan
menyatakan diriku hebat, bukan juga untuk menghina mereka yang tidak bertaurat,
justru melalui Taurat
aku mengetahui bahwa Allah begitu mencintai manusia, sehingga Dia memberikan
pagar yang begitu
banyak untuk membatasi kebebasanku, untuk memagari aku di dalam lingkaran yang
suci, adil, baik,
dan kasih. Karena lingkaran berdasarkan cinta kasih inilah, maka kau bersyukur.
Karena tuntutan ini
berdasarkan sesuatu yang tidak mungkin dapat aku penuhi, maka aku bersandar.
Waktu aku bersandar,
maka faith menjadi satu opened system kepada Tuhan. Begitu aku beriman, barulah
aku tahu, bahwa
Taurat bisa digenapi dan sudah digenapi oleh satu-satunya manusia yang pernah
hidup di dalam sejarah,
yang namanya Yesus Kristus. Taurat itu hanya digenapi oleh Yesus Kristus. Maka
disini dikatakan
bahwa Kristus adalah penggenap Taurat, dan hidup diberikan kepada setiap orang
yang percaya.
Kebenaran Allah datang dari Kristus kepada mereka yang takluk kepada-Nya, puji
Tuhan!
Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada. Berdasarkan apa?
Berdasarkan
perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Pengertian Roma 3:27-28 ini muncul
lagi dalam pasal
10:4. Kebenaran bukan menjalankan Taurat, tetapi orang itu percaya. Percaya
kepada siapa? Kristus.
Kristus dimana: di luar Taurat atau di dalam Taurat? Setelah Taurat tak berguna,
baru Kristus diturunkan
atau di dalam Taurat memang sudah mengandung makna yang sesungguhnya yaitu
Kristus? Disini
memerlukan kesinambungan dan pengertian antara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Di dalam
Page 8 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
Taurat yang diberikan itu terkandung Kebenaran Allah. Tapi kebenaran Allah yang
begitu tuntas tak
dapat dijalankan oleh manusia, maka manusia yang bersandar pada kelakuan pasti
akan gagal, dan
sasaran iman pasti sukses. Tetapi orang Israel tidak berdasarkan iman, justru
berdasarkan kelakukan,
maka mereka mencaripun tidak memperolehnya, karena mereka tidak mengerti dengan
sesungguhnya,
apa yang terpenting di dalam Taurat. Disini Paulus mengatakan, karena Kristuslah
penggenap dari
Taurat itu, sehingga kebenaran diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada
Kristus. Percaya
kepada Kristus yang berada di dalam Taurat atau Kristus yang berada di luar
Taurat? Hakiki yang
sebenarnya di dalam Taurat adalah firman, dan dalam Yohanes 1:1 dituliskan
firman itu adalah Kristus,
yang adalah Allah. Di dalam Taurat terdapat Kristus dan Kristuslah penggenapnya.
Kristus menjadi
intisari dari firman itu. Kristus itu adalah firman. Kristus yang berada di
dalam Taurat, mereka tidak
melihatnya, mereka buta, mereka hanya menganggap, kalau mereka menjalankan
tuntutan dari segala
peraturan Taurat secara permukaan, secara fenomena, mereka akan diselamatkan,
pikiran, kehangatan
dan api penuntutan semacam ini tidak akan membawa mereka kepada pengertian yang
sejati, Kristus
yang berada di dalam Taurat. Orang Kristen melalui apa yang diwahyukan
selanjutnya di dalam
Perjanjian Baru ini, mendapatkan penelusuran dan menyinambungkan Perjanjian Lama
dan Perjanjian
Baru.
Kiranya Tuhan membawa kita pada inti, sehingga di situ kita mendapatkan
ketenangan dan
kestabilan iman yang tidak akan digoncangkan oleh segala kesulitan. Roda
berputar dan di dalamnya
terdapat semua titik yang bergerak habis-habisan, hanya ada satu titik, ketika
roda berputar dengan
begitu cepatnya, dia tidak perlu bergerak, yaitu titik pusat atas as-nya. Jika
berada di bagian roda
manapun akan membuat kita pusing, kecuali kita berada di as, baru kita akan
merasakan ketenangan
yang sejati. Biar orang Kristen, khususnya yang mendengarkan firman Tuhan
seperti ini menemukan
fokus dan titik pusat dari kehendak Allah.
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 31 - September 1996
http://www.geocities.com/reformed_movement/artikel/pi_pbenar.html
http://www.geocities.com/reformed_movement
Page 9 of 9 Kegiatan dan Pengertian Yang Benar - Pdt. Dr. Stephen Tong
LINK
Kotbah kawanjaja.blogspot.com/ 2006/01/kotbah-di-atas-bukit.html - 32k - |
Includes thousands of sermon
texts and outlines, indexed by Bible chapter. www.sermoncentral.com/ |
Sermon Illustrations provides
sermon illustrations, sermons, eulogies, funeral helps, and
counseling aids for ministers. www.sermonillustrations.com/ |
Weekly - Sermon ideas and
illustrations from SermonSearch.com. NEW - The Pastor's Corner -
Weekly Devotional Weekly - Encouraging words for Pastors. ... www.sermonsearch.com/ |
The largest library of over 93000
free MP3 audio sermons and podcasts on the web, live audio and
video webcasts, video and pdf sermons, breaking news, ... www.sermonaudio.com/ |
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Revival resources including over
8000+ free audio/video sermons you can download by classic
preachers like: AW Tozer, Leonard Ravenhill and many more.. www.sermonindex.net/ |
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Original sermons based on the
Revised Common Lectionary and links to various sermon and
lectionary resources on the WWW. Sermons posted prior to
lectionary ... www.rockies.net/~spirit/sermon.html |
Sermons, sermon outlines,
devotions, articles and bible sermons at Sermon Links.com. www.sermonlinks.com/ |
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
The word "sermon" comes from
a Middle English word which was derived from an Old ...
This sermon was probably preached around 30 CE and is
recounted in the ... en.wikipedia.org/wiki/Sermon |
Sermons, articles, lectures,
meditations and outlines by reformed authors. www.sermon.org/ |
Offering more than 3000
inspirational stories to be enjoyed by anyone who likes reading
stories that touch the heart. Usable in sermons. www.sermonillustrator.org/ |
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
http://www.baptistbeacon.com/
THE LAST TRUMPET
http://www.lasttrumpet.com
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH
http://www.sgrace.com/
REFORMED
THEOLOGY
http://www.geocities.com/Heartland/9170/
THE CHURCH
MINISTRY
http://www.thechurch-ministries.org/
HIS BY GRACER
A Christian Resource Page Committed to the Doctrines
Of Grace
http://www.hisbygrace.org/
Literature for sermon |
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
www.lexicon.ci.anchorage.ak.us
·
Kenai Community
Library
www.kenailibrary.org
·
Homer Public
Library
www.xyz.net/~hpl
Juneau Public
Libraries
www.juneau.lib.ak.us/library
Warren-Newport Public
Library
www.wnpl.alibrary.com
·
Roselle Public Library
District
www.roselle.lib.il.us
· Mount
Prospect Public Library
Includes community information.
www.mppl.org
·
Waukegan Public Library
Details about library services, hours, events, catalog, and more.
www.waukeganpl.org
· Oak
Park Public Library
www.oppl.org
· Glen
Ellyn Public Library
Includes info on circulation and loans, hours, their online catalog,
periodicals list and more.
www.gepl.org
· La
Grange Park Public Library
Offers current information regarding programs, acquisitions, and recommended
web sites.
www.lplibrary.org
· Barrington
Area Library
Information on services and policies for children and adults.
www.barringtonarealibrary.org
·
Chicago Library System
Consortium of libraries.
www.chilibsys.org
· Shawnee
Library System
Regional, multitype library consortium serving 32 counties in southern
Illinois.
www.shawls.lib.il.us
Bahasa Mandarin, Cantonese, Hokkien, dll)
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alkitab Perjanjian Baru dalam MP3 atau Disini (Juga tersedia dalam
Alasan mengapa Teori Evolusi salah
Exodus paper (GKRI)
Detik.com.
Kompas.com.
3. Astaga.com
Sekaligus.com