Kedaulatan Allah, Doa dan Hikmat
Steve Hendra
Untuk memahami tentang manajemen Kristen dan bagaimana menjadi seorang pemimpin sejati, kita dapat belajar dari seorang bernama Nehemia. Pertama, seorang pemimpin yang mempunyai visi, Nehemia tidak sekedar melihat secara fenomena, yaitu kota Yerusalem yang hancur dan rakyat hidup dalam kesukaran besar. Nehemia melihat ada realita lain yang lebih dari fenomena fisik – bukan kota Yerusalem yang runtuh tetapi kerohanian bangsa Israel yang runtuh. Bukan kota Yerusalem yang perlu dibangun kembali tetapi kerohanian bangsa Israellah yang harus dibangun kembali. Kedua, Nehemia melihat visi dan ia mempunyai misi akan tetapi ia tidak langsung buru-buru mengerjakannya tetapi dia sabbat, dia berhenti untuk mengkhususkan momen itu untuk bergumul di hadapan Tuhan, dia ingin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Biarlah kita mengevaluasi diri, ketika di gereja ada suatu proyek maka apa yang kita lakukan? Apakah kita bergumul terlebih dahulu di hadapan Tuhan untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan ataukah kita langsung sibuk dengan membentuk suatu panitia dan langsung menyusun acara? Ketiga, seorang pemimpin yang bersandar pada pimpinan Tuhan, Nehemia tidak “memaksa“ supaya Tuhan mengabulkan permohonannya sebaliknya Nehemia menyadari kalau dirinya bukanlah siapa-siapa di hadapan Tuhan semesta alam dan sesungguhnya ia tidak layak meminta pertolongan dari Tuhan semesta alam karena kota Yerusalem yang runtuh itu tidak lebih sebagai akibat dosa yang dilakukan bangsa Israel bukan karena ada pihak lain yang tidak suka pada mereka. Hendaklah kita mengevaluasi diri sendiri ketika kita sedang menghadapi sesuatu masalah benarkah karena pihak lain ataukah karena kita yang berdosa? Keempat, Nehemia tidak meminta supaya Tuhan bekerja menurut kemauannya tetapi doa yang diajukan oleh Nehemia merupakan apa yang menjadi kehendak dan janji Tuhan.
Nehemia telah memberikan teladan indah pada kita, yaitu tidak ada pemisahan antara hal yang rohani dengan yang duniawi – seluruh aspek hidup kita adalah melayani Tuhan. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah benarkah kita mau Tuhan turut campur tangan dalam hidup kita? Ataukah kita hanya berdoa ketika kita sedang menghadapi masalah? Kalau kita mau jujur, sesungguhnya kita ingin supaya Tuhan segera menyelesaikan masalah kita menurut cara kita, bukan? Nehemia ber-sabbat, ia mengkhususkan hari itu untuk berdoa dan bergumul di hadapan Tuhan dan kini, Nehemia sampai pada suatu bagian dimana doa menjadi suatu realisasi di dalam hidupnya dan itu menjadi suatu turning point yang dapat membalik seluruh hidupnya, yaitu raja berkenan dan Nehemia diijinkan pulang atau raja tidak berkenan dan Nehemia diusir sehingga ia tidak lagi menikmati kemewahan istana atau raja menjadi menjadi marah dan Nehemia dihukum.
Sekilas kalau kita membaca kitab Nehemia ini maka kita menjumpai kisah ini tidak lebih hanya sekedar berita biasa, yaitu Nehemia mendapatkan kesempatan menghadap raja dan terjadi suatu peristiwa yang dramatis, yakni raja berbelas kasihan dan mengijinkan Nehemia untuk pergi melaksanakan apa yang menjadi kehendak Tuhan atas dirinya. Kisah ini tidak berhenti dan tidak hanya sebatas itu sebab kalau kita mau sungguh-sungguh menggumuli Firman Tuhan ini maka kita akan menemukan di dalamnya ada suatu kekayaan rohani yang sangat luar biasa. Kitab Nehemia ini menggunakan struktur kiastik, yaitu narasi – isi – narasi. Seperti halnya kue sandwich dimana pada bagian tengah atau isi itulah yang memberikan rasa dari seluruh kue begitu pula kitab Nehemia ini, makna rohani yang terdalam justru terletak pada bagian isinya, yaitu ayat keempat yang berbunyi: “Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit.“
Pertama, Nehemia menyadari dia sedang berhadapan dengan raja Artahsasta, seorang raja yang besar tetapi ada Raja lain yang lebih besar, yaitu Raja Semesta langit. Mata Nehemia tidak tertutup oleh fenomena ia dapat mengarahkan hatinya dan berdoa kepada Allah semesta langit. Secara manusia, keputusan memang ada di tangan raja Artahsasta, apakah raja setuju dengan permintaan Nehemia ataukah justru raja menolak dan menghukum Nehemia yang berani mengajukan permintaan yang sangat berani itu? Namun Nehemia tahu ada Raja di atas segala raja yang lebih berkuasa, yaitu Raja Semesta langit yang menentukan segala yang terjadi di bawah kolong langit ini. Sayangnya, orang seringkali lupa kalau ada Tuhan yang lebih berkuasa ketika kita sedang berhadapan dengan seseorang yang lebih berkuasa, ironisnya, orang justru merasa takut pada orang secara fenomena lebih berkuasa daripada takut akan Tuhan yang lebih berkuasa. Ironis, bukan? Akibatnya orang kemudian berusaha melakukan apapun untuk menyenangkan hatinya. Perhatikan, dalam catatannya, Nehemia hanya menuliskan nama raja Artahsasta, raja yang mempunyai kekuasaan besar pada jaman itu hanya satu kali saja, yaitu hanya untuk menyebutkan kapan waktunya ia menghadap raja karena Nehemia tahu, raja Artahsasta bukanlah penentu segalanya tetapi Raja Semesta langitlah yang berdaulat atas segala hal yang terjadi di kolong langit ini.
Kedua, Kalau kita perhatikan perbincangan antara Nehemia dan raja Artahsasta ini sangatlah menarik dan dramatis dimana pada puncak perbincangan akhirnya raja berbelas kasihan pada Nehemia dan mengijinkan Nehemia untuk pulang ke kota Yerusalem. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena semata-mata Allah berdaulat maka semua kejadian ada dibawah kendali-Nya dan manusia tidak melakukan suatu usaha apapun? Nehemia telah mempertimbangkan dan memikirkan dengan masak hal-hal apa saja yang harus ia katakan ketika berhadapan dengan raja bahkan kapan waktunya datang menghadapa dengan muka sedih di hadapan raja itupun sudah dipikirkannya. Dalam hal ini kita melihat sepertinya Nehemia hanya memikirkan secara masak ketika ia hendak menghadap raja saja. Perhatikan, Nehemia mengetahui berita tentang keruntuhan kota Yerusalem itu di bulan Kislew (Neh. 1:1) dan ia baru menghadap raja pada bulan Nisan (Neh. 2:1) berarti ada rentang waktu sekitar empat bulan bagi Nehemia untuk bergumul, ia mengkhususkan hatinya di hadapan Tuhan. Bulan Nisan adalah bulan pertama awal tahun dan biasanya diadakan suatu perayaan untuk menyambut awal tahun dan tentunya hari itu hati raja sedang gembira. Itulah sebabnya Nehemia memilih bulan Nisan.
Nehemia menyebut kota Yerusalem dengan kota tempat pekuburan nenek moyang itupun sudah diperhitungkannya secara masak sebab kalau Nehemia menyebut nama kota Yerusalem kemungkinan besar raja Artahsasta akan marah apalagi kalau raja tahu rencana Nehemia yang hendak membangun kembali kota tersebut karena sebelumnya raja sudah memerintahkan bangsa Israel untuk pulang dan membangun kembali kotanya tetapi perintah itu tidak dilaksanakan. Karena itulah Nehemia tidak menyebutkan nama Yerusalem di hadapan raja tetapi menyebutnya sebagai tempat pekuburan nenek moyang. Nehemia tahu raja Artahsasta adalah seorang raja yang sangat menghormati leluhurnya. Sejarah mencatat raja Artahsasta merupakan salah satu raja yang mengusahakan adanya pekuburan bagi nenek moyangnya maka apa yang dilakukan oleh raja Artahsasta ini di luar kebiasaan orang-orang Media Persia yang biasa menguburkan jenasah di luar kota. Hal ini telah dipikirkan secara masak oleh Nehemia dengan demikian raja mempunyai kesan baik tentang Nehemia, yaitu seorang yang sangat menghormati leluhurnya.
Nehemia juga dapat langsung tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan dan hal-hal detail lain yang dibutuhkan untuk membangun kota Yerusalem ketika raja menanyakan padanya maka hal inipun tidak luput dari pemikirannya. Pastilah segala hal itu telah dipikirkan saat ia sedang ber-sabbat untuk memohon hikmat dan pimpinan Tuhan. Bagaimana dengan diri kita, apakah ketika sedang menghadapi masalah kita ber-sabbat dan memohon pimpinan Tuhan ataukah kita justru sibuk sendiri memikirkan langkah-langkah apa yang harus diambil supaya masalah tersebut cepat berlalu? Merupakan suatu kesalahan kalau kita menganggap sabbat atau berdiam diri di hadapan Tuhan hanyalah membuang waktu. Tidak! Ingat, jalan kita bukanlah jalan Tuhan dan rancangan kita bukanlah rancangan Tuhan maka tidaklah heran kalau segala keputusan kita yang kita anggap benar itu justru malah membuat masalah baru bagi kita. Biarlah kita meneladani hidup Nehemia yang peka akan pimpinan Tuhan dan senantiasa berpaut pada Tuhan. Secara manusia, pastilah Nehemia sangat kuatir akan sikap raja atas permintaannya sebab permintaannya ini bukanlah semata-mata berurusan dengan raja sebagai tuannya tetapi berurusan dengan tugas kenegaraan yang diembannya dan hukumannya adalah mati. Cara Tuhan bekerja sangatlah ajaib, Tuhan tahu waktu yang tepat untuk menjawab doa Nehemia – saat Nehemia dengan wajah sedih menghadap raja itulah waktunya Tuhan menjawab doa. Alkitab juga mencatat tentang keberadaan ratu yang ada disamping raja maka itu bukan suatu kebetulan semua itu tidak lepas dari rencana Tuhan. Keberadaan ratu itu menunjukkan kalau Nehemia adalah orang yang sangat dikasihi di kerajaan tersebut dan keberadaan ratu itu juga untuk memastikan bahwa raja tidak akan menarik ucapannya kembali. Kita dapat menarik suatu pembelajaran dari Nehemia, yakni kita harus peka akan rencana dan kehendak Tuhan dengan demikian kita tahu kapan waktu yang tepat untuk kita menjalankan misi Tuhan. Ketika masalah itu datang menimpa hidup kita maka langkah pertama yang kita lakukan apakah kita berdiam diri di hadapan Tuhan ataukah sebaliknya kita langsung mencoba menyelesaikannya?
Biarlah kita peka seperti Nehemia – Nehemia melihat bahwa Tuhan bisa memakai raja bahkan sekalipun dari bangsa kafir untuk menjalankan pekerjaan-Nya. Secara manusia, sangatlah mustahil seorang raja dari bangsa kafir mau mengijinkannya Nehemia pulang bahkan meminta sepucuk surat yang ditujukan pada bupati-bupati untuk memberikan kayu untuk membangun kembali kota Yerusalem. Kita seringkali mempunyai paradigma tersendiri akan cara pertolongan Tuhan akibatnya ketika Tuhan menolong dan cara-Nya berbeda dari yang kita pikirkan maka kita tidak peka dan ironisnya kita menjadi menganggap Tuhan tidak sayang karena Tuhan tidak menolong. Sebagai ilustrasi, di suatu daerah tempat pendeta A melayani suatu hari tertimpa bencana banjir. Si pendeta ini beriman bahwa Tuhan pasti akan menolong dengan ajaib seperti yang ia pikirkan. Semakin lama air semakin tinggi, di tengah-tengah situasi demikian datang seorang jemaat dengan perahunya menolong si pendeta tetapi si pendeta ini menolaknya karena ia merasa itu bukan cara Tuhan dan berulang kali pula si pendeta menolak. Singkat cerita, akhirnya pendeta ini meninggal dan ketika di Sorga ia menanyakan pada Tuhan kenapa Tuhan tidak menolong? Tuhan pun menjawab: “Aku sudah memberikan pertolongan berulang kali namun berulang kali pula engkau menolak perahu yang datang itu.“
Tuhan adalah Tuhan yang berdaulat namun di satu sisi kita melihat cara Tuhan ini tidak sesuai dengan paradigma kita maka janganlah menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan tidak bekerja. Letak permasalahannya adalah bagaimana kita men-sinkronkan antara apa yang menjadi kehendak Tuhan dengan pemikiran kita? Biarlah kita belajar dari Nehemia, yaitu bagaimana menyelesaikan masalah dengan hikmat tetapi tetap seturut dengan kehendak Tuhan. Nehemia pastilah seorang yang sangat terpelajar dan pandai terbukti ia telah memikirkan secara masak situasi, waktu dan apa yang harus dikatakan pada raja namun meski demikian Nehemia tidak bekerja menurut kemauannya sendiri tetapi ia berdoa memohon pimpinan Tuhan. Janganlah memakai alasan theologis – Tuhan berdaulat, kita tidak dapat mengubah Tuhan dipakai sebagai alasan untuk membenarkan dosa kita, yaitu kita tidak mau berdoa. Alasan lain yang membuat orang tidak mau berdoa adalah tidak mau merepotkan Tuhan dengan hal-hal remeh yang menjadi masalah dalam hidup kita. Seharusnya doa menunjukkan respon kita akan pengertian kedaulatan Allah.
Ketiga, Di akhir pergumulan Nehemia, akhirnya raja mengijinkan Nehemia pulang dan membangun kembali kota Yerusalem bahkan raja mengeluarkan surat yang isinya supaya bupati memberikan bahan-bahan pada Nehemia untuk pembangunan. Namun kisah Nehemia tidak berakhir gembira, happy ending tetapi muncul masalah lain – ada dua orang yakni Sanbalat, orang Horon dan Tobia, orang Amon yang tidak suka dengan kelakuan Nehemia. Terkadang Tuhan memang sengaja memberikan ujian pada kita, itu menunjukkan Tuhan sayang dengan demikian kita senantiasa berdoa dan bersandar pada-Nya. Hati-hati jangan lengah sebab setan selalu berusaha menjebak kita supaya jatuh dalam dosa. Jangan merasa lega karena telah menyelesaikan satu beban pergumulan sebab setan pasti akan kembali lagi dan ia mencoba dengan cara lain, Tuhan Yesus sudah mengusir dan menang ketika setan mencobai-Nya tetapi setan tidak berhenti ia masih terus berusaha dengan segala cara supaya Tuhan tidak disalib dan menjadi tebusan bagi manusia, hal ini dapat kita lihat dalam gambaran film Passion of the Christ. Secara fisik kita boleh lelah, kita boleh beristirahat sejenak tapi janganlah kerohanian kita yang menjadi lelah dan tertidur. Setelah menyelesaikan satu beban pergumulan maka bukan berarti tidak akan ada lagi pergumulan lain. Salah! Justru banyak tantangan yang lebih berat yang siap menghadang karena itu, tetaplah waspada akan akal licik si iblis dengan senantiasa berdoa dan tetap berpaut pada-Nya dan bersandar pada Tuhan. Amin. ?
LINK
Kotbah kawanjaja.blogspot.com/ 2006/01/kotbah-di-atas-bukit.html - 32k - |
Includes thousands of sermon
texts and outlines, indexed by Bible chapter. www.sermoncentral.com/ |
Sermon Illustrations provides
sermon illustrations, sermons, eulogies, funeral helps, and
counseling aids for ministers. www.sermonillustrations.com/ |
Weekly - Sermon ideas and
illustrations from SermonSearch.com. NEW - The Pastor's Corner -
Weekly Devotional Weekly - Encouraging words for Pastors. ... www.sermonsearch.com/ |
The largest library of over 93000
free MP3 audio sermons and podcasts on the web, live audio and
video webcasts, video and pdf sermons, breaking news, ... www.sermonaudio.com/ |
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Revival resources including over
8000+ free audio/video sermons you can download by classic
preachers like: AW Tozer, Leonard Ravenhill and many more.. www.sermonindex.net/ |
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Original sermons based on the
Revised Common Lectionary and links to various sermon and
lectionary resources on the WWW. Sermons posted prior to
lectionary ... www.rockies.net/~spirit/sermon.html |
Sermons, sermon outlines,
devotions, articles and bible sermons at Sermon Links.com. www.sermonlinks.com/ |
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
The word "sermon" comes from
a Middle English word which was derived from an Old ...
This sermon was probably preached around 30 CE and is
recounted in the ... en.wikipedia.org/wiki/Sermon |
Sermons, articles, lectures,
meditations and outlines by reformed authors. www.sermon.org/ |
Offering more than 3000
inspirational stories to be enjoyed by anyone who likes reading
stories that touch the heart. Usable in sermons. www.sermonillustrator.org/ |
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
http://www.baptistbeacon.com/
THE LAST TRUMPET
http://www.lasttrumpet.com
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH
http://www.sgrace.com/
REFORMED
THEOLOGY
http://www.geocities.com/Heartland/9170/
THE CHURCH
MINISTRY
http://www.thechurch-ministries.org/
HIS BY GRACER
A Christian Resource Page Committed to the Doctrines
Of Grace
http://www.hisbygrace.org/
Literature for sermon |
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
www.lexicon.ci.anchorage.ak.us
·
Kenai Community
Library
www.kenailibrary.org
·
Homer Public
Library
www.xyz.net/~hpl
Juneau Public
Libraries
www.juneau.lib.ak.us/library
Warren-Newport Public
Library
www.wnpl.alibrary.com
·
Roselle Public Library
District
www.roselle.lib.il.us
· Mount
Prospect Public Library
Includes community information.
www.mppl.org
·
Waukegan Public Library
Details about library services, hours, events, catalog, and more.
www.waukeganpl.org
· Oak
Park Public Library
www.oppl.org
· Glen
Ellyn Public Library
Includes info on circulation and loans, hours, their online catalog,
periodicals list and more.
www.gepl.org
· La
Grange Park Public Library
Offers current information regarding programs, acquisitions, and recommended
web sites.
www.lplibrary.org
· Barrington
Area Library
Information on services and policies for children and adults.
www.barringtonarealibrary.org
·
Chicago Library System
Consortium of libraries.
www.chilibsys.org
· Shawnee
Library System
Regional, multitype library consortium serving 32 counties in southern
Illinois.
www.shawls.lib.il.us
Bahasa Mandarin, Cantonese, Hokkien, dll)
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alkitab Perjanjian Baru dalam MP3 atau Disini (Juga tersedia dalam
Alasan mengapa Teori Evolusi salah
Exodus paper (GKRI)
Detik.com.
Kompas.com.
3. Astaga.com
Sekaligus.com