IMAN YANG MELIHAT
TAHTA DI ATAS TAHTA
Pdt. Dr. Stephen Tong
Artikel ini merupakan ringkasan kotbah dari Kebaktian Minggu GRII Pusat
Karena iman, Musa meninggalkan Mesir dengan tidak takut kepada Firaun. Kalimat
yang sangat
pendek ini menyatakan kebesaran tindakan Musa. Siapakah Firaun? Orang yang
paling berkuasa di
seluruh muka bumi. Mengapa Musa tidak takut kepadanya? Karena Musa melihat
adanya kuasa di atas
kuasa, tahta di atas tahta, kerajaan di atas kerajaan. Inilah ciri khas para
nabi, para hamba Tuhan yang
melayani Tuhan. Karena dia menyaksikan adanya tahta di atas tahta, maka dia tahu,
tahta dunia adalah
tahta yang sementara. Suatu hari nanti, penguasa yang duduk di atas tahta dunia
akan turun, karena
kuasa yang dia miliki bukanlah kuasa yang kekal. Maka Musa bertekad menjalankan
kehendak Tuhan,
Raja di atas segala raja, dengan tidak takut.
Sejarah membuktikan bahwa apa yang Musa lakukan itu benar adanya: di manakah
Firaun
sekarang? Tidak ada lagi. Di manakah pengaruh Musa? Terus berlangsung di dunia.
Hal itu
mengajarkan kepada kita bahwa di suatu zaman, ada orang yang memiliki iman dan
visi yang
menerobos semua zaman. Inilah yang kita pelajari dari Alkitab. Musa bukan
memandang pada kuasa,
kemuliaan, kehormatan, atau kekayaan dunia yang sementara, melainkan melihat apa
yang mungkin dia
capai, yang dapat memberi pengaruh kekal di dalam sejarah. Musa melihat ada
kehendak Allah yang
jauh lebih tinggi daripada kehendak Firaun, ada tugas dan mandat yang Allah
percayakan kepadanya.
Hal-hal seperti inilah yang dari zaman ke zaman membuat adanya orang-orang yang
mengaitkan diri
mereka dengan rencana Allah yang kekal, yang tidak mungkin digeser oleh pentas
politik yang ada di
dalam sejarah. Karena siapakah raja-raja yang mewarisi kerajaan-kerajaan besar
di dalam sejarah? Tak
lain hanyalah keturunan orang berdosa yang secara 'kebetulan' dilahirkan di
dalam keluarga kerajaan,
sehingga mereka mewarisi kedudukan yang tinggi. Namun hanya orang-orang yang
tahu akan kuasa
Tuhan yang kekal sajalah yang tidak akan silau terhadap kuasa dunia.
I
Kekekalan yang Melampaui Kerjaan dan Tahta Dunia
Suatu kali, Beethoven, si musikus, dan Goethe, si sastrawan, yaitu dua tokoh
besar di dalam sejarah
dan kebudayaan Jerman, berjalan-jalan sambil berdialog di suatu taman di Wina,
Austria. Tiba-tiba
terdengar suara yang ramai, sehingga mereka berdua berhenti berbicara sambil
memncari tahu apa
sebenarnya yang sedang terjadi. Ternyata Rudolf, Pangeran Austria masa itu,
melintas dengan
mengendarai kereta emas dengan rodanya yang begitu indah. Dan semua orang
mengelu-elukannya:
"Rudolf, Rudolf!" Mengetahui itu, Goethe segera meninggalkan Beethoven, berjalan
ke depan untuk
menantikan Pangeran lewat, diapun segera memberi hormat kepadanya. Sedangkan
Beethoven, tidak
seperti orang-orang lain yang begitu mendengar keramaian langsung mencari tahu,
karena dia tetap
duduk di sana dengan tenang.
Setelah Goethe memberi hormat kepada Pangeran Rudolf, Pangeranpun balas memberi
hormat
kepadanya, karena sastrawan besar yang berdiri di depannya ini pernah menjadi
gurunya. Selesai Sang
Pangeran membalas hormat Goethe, dia melihat Beethoven ada di sana. Di luar
dugaan semua orang,
Sang Pangeran justru turun dari kereta kudanya, menghampiri Beethoven dan
memberi hormat
kepadanya. Beethoven pun balas memberi hormat kepada Pangeran. Padahal Goethe,
penulis Faust, dan
Beethoven, penulis Symphony No. 9, sama-sama adalah tokoh yang agung, tetapi
mereka berdua sangat
berbeda: Goethe memberi hormat kepada Pangeran, Beethoven justru menerima hormat
dari Pangeran.
Setelah Pangeran kembali ke kereta dan meninggalkan keduanya, mereka melanjutkan
pembicaraan. Goethe bertanya, "Mengapa tadi kamu tidak memberi hormat kepada
Pangeran, tapi
Pangeranlah yang menghampirimu dan memberi hormat kepadamu?" Jawabnya, "Orang
yang seperti
Rudolf sering ada, namun orang yang seperti saya jarang ada. Rudolf menjadi
Pangeran, orang ternama,
karena dia dilahirkan di dalam keluarga kerajaan, dia mewarisi semua itu secara
otomatis; sedangkan
saya, Beethoven menjadi ternama bukan karena saya mewarisinya dari orangtua.
Kesuksesan saya bukan
saya peroleh secara otomatis melainkan melalui perjuangan yang berat. Itu
sebabnya saya rasa saya
tidak perlu menghampiri dan memberi hormat kepadanya. Karena orang yang seperti
Rudolf memang
banyak, tapi Beethoven hanya satu."
Saya sangat terkesan dengan tulisan itu, karena di sana tersimpan pengertian dan
kesadarannya
tentang I am myself, I gain my own respect, I achieve my own success, I struggle
until today. Siapa itu
raja, Pangeran, orang yang berkedudukan tinggi di istana? Mereka hanyalah
orang-orang yang
mewarisinya dari keluarga mereka. Suatu kali, Beethoven mengajukan dispensasi,
dan di akhir surat
permohonannya dia membubuhkan tanda tangan "Ludwig von Beethoven". Dalam
kebudayaan Jerman
terdapat dua jenis nama: van (keturunan bangsawan) yang dihormati dan von (identik
dengan istilah
from dalam bahasa Inggris), yang tidak terhitung apa-apa, selain sekadar
menandakan dia berasal dari
kota mana. Surat petisi Beethoven itu ditolak, karena dia menyandang nama von
bukan van. Namun
sekarang ini, suapa yang peduli penyandang nama van adalah orang yang berasal
dari istana atau
keluarga bangsawan? Tidak ada. Meski Beethoven tidak memiliki darah bangsawan,
juga tidak mewarisi
kedudukan dari kerajaan, namun dia telah menjadi orang yang lebih mulia
ketimbang raja-raja di
Jerman. Adakah yang masih mengingat raja-raja seperti Pangeran William atau
Rudolf? Tidak. Namun
seluruh dunia, tidak peduli bangsa apapun, mengingat Beethoven, karena semasa
hidupnya dia telah
mencapai sesuatu yang melebihi apa yang telah dicapai kerajaan.
Yang paling ironis adalah: waktu Jerman berperang dengan Perancis, sebelum orang
Perancis maju
berperang, mereka memperdengarkan lagu-lagu Beethoven (yang adalah orang Jerman)
terlebih dahulu.
Meski kedua bangsa itu bermusuhan, tapi waktu mendengar lagu-lagu Beethoven,
orang Perancis
mendapat semangat untuk berperang. Ini membuktikan adanya unsur yang melampaui
zaman, tempat,
waktu, kerajaan dan kuasa dunia. Unsur itulah yang ditangkap oleh semua nabi
yang memampukan
Page 2 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
mereka memandang segala sesuatu yang di dunia ini, termasuk tahta raja, sebagai
sesuatu yang
sementara adanya, tapi yang ada di sorga, sebagai sesuatu yang kekal adanya. Di
manakah Suharto,
Habibie, Gus Dur? Sudah tak berada di atas tahta. Semua mereka hanya berkuasa
untuk sesaat, demikian
juga suatu hari nanti Megawati pun akan turun tahta. Namun Tuhan kita tidak
pernah turun dari tahta-
Nya, amin?
Pada waktu saya berkhotbah kepada dua puluh dua ribu orang di Manila dengan tema
"The
Delivery of God in the Time of Crisis" (Pertolongan Tuhan di Masa Krisis) saya
berkata: the whole
country of Philippines, starting from the top, the President, until you, the
people: the whole nation
should repent. Saat itu, Filipina memang sungguh-sungguh berada di dalam krisis.
Enam buah
universitas yang paling bergengsi di negara itu sudah dibeli oleh orang-orang
dari TM (Transcendental
Meditation). Bayangkan, universitas-universitas negara Katholik itu dibeli oleh
orang India yang
beragama Hindu campur Mistis. Yayasan yang memilikinya berhasil menjual
satu-persatu universitas -
universitas itu di bawah tangan. Korupsi di negara itu begitu hebat, sementara
rakyat hidup menderita.
Di saat seperti itulah saya menyampaikan khotbat: seluruh bangsa Filipina, mulai
dari Presiden sampai
rakyatnya, harus bertobat, karena tanpa bertobat tidak ada pertolongan dari
Tuhan.
Di sela-sela khotbah yang berlangsung selama lima puluh menit itu, berulang-kali
terdengar
tepukan tangan yang meriah, bahkan ada beberapa kali saya harus berhenti
berkhotbah. Khotbah itu
bahkan diliput oleh FEBC dengan sangat profesional. Di akhir khotbah, saya
memanggil orang bertobat
dan sungguh-sungguh berdoa bagi Filipina, ada 2.462 orang yang maju ke depan.
Itulah salah satu rekor
yang saya capai, dimana ada ribuan orang bertobat di dalam satu kebaktian.
Seusai khotbah, panitia yang terdiri dari orang Filipina, orang Amerika dan
beberapa negara
lainnya itu mendatangi saya dan berkata: "Stephen, we are going to cut off some
sentences in your
sermon." Saya bertanya, "What part?" Jawab mereka, "When you say the president
should repent, that
sentence is very dangeraous, karena khotbah Bapak akan disiarkan ke seluruh
Filipina melalui Channel
4 (yaitu channel yang sangat terkenal di Filipina)." Saya lalu bertanya lagi "Is
that sentence wrong?"
Jawab mereka "There is nothing wrong. But you should know that he is a
President" Saya menjawab, "I
know, why could I not tell the President to repent?" Mereka menjawab "You are
going to come here
again, right?" Akhirnya saya menjawab "Up to you, you'll be responsible to God"
Dan jawab mereka,
"Ok, we are responsible to God" Dan jawab mereka, "Ok, we are responsible to
God. We are going to
cut it off, because next time you will come again, probably he is no longer a
President." Aggota panitia
itu menjawab, "Ok, he has been there for more than twenty years." Tapi saya
membalas, "My God has
been there for thousands of years." Akhirnya mereka tetap memotong bagian itu
dan bertanggung jawab
kepada Tuhan. Jika hari itu mereka tidak memotong, dan waktu khotbah itu
disiarkan, Marcos
mendengarnya dan bertobat, mungkin dia tidak mengalami nasib yang begitu tragis.
Cara Tuhan Bekerja, Sangat Berbeda Dari Cara Manusia
Memanggil orang untuk bertobat adalah intisari, semangat, dan prinsip dari semua
nabi yang diutus
Tuhan. Pada saat nabi-nabi dipanggil, mereka adalah orang-orang kecil, remeh,
hina, dan sederhana.
Begitu juga saat Raja Daud dipanggil, dia adalah anak yang paling kecil di
keluarganya. Samuel berkata
kepada ayah Daud, "Panggillah semua anakmu kemari." Isaipun memanggil anaknya
yang sulung, yang
kedua, yang ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh dan katanya, "Semua anakku
sudah ada di sini."
Tapi setelah Samuel memandang anak sulungnya, hatinya berkata 'no', begitu juga
dengan anaknya yang
kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh. Hatinya selalu berkata
'no'. Isai mengira anak
yang bakal menjadi raja tentu adalah anaknya yang sudah besar, tetapi cara Tuhan
memandang berbeda.
Page 3 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
Tuhan berkata kepada Samuel, tanyakan kepadanya, "Masih adakah anak yang lain?"
Jawab Isai, "Ya,
masih ada seorang anakku di ladang, tapi dia masih kecil". Kata Samuel, "Coba
panggil dia!"
Tuhan dapat saja memanggil anak yang paling kecil untuk melakukan perkara yang
paling besar,
karena itu jangan meremehkan anak kecil. Kadang-kadang kita berpikir, inilah
anakku yang paling
penting, paling berguna, tapi Tuhan dapat saja berkata, "Tidak, Aku mempunyai
rencana lain". Itulah
yang terjadi pada Daud ketika dia masih remaja. Kata ayahnya, "Dia adalah anak
yang paling muda,
untuk apa dipanggil pulang?" Tapi kata Samuel, "Panggil saja dia pulang."
Isaipun taat. Begitu Daud
pulang, Samuel memandang Daud dan Daud memandang Samuel, dan Tuhan berkata di
dalam hati
Samuel, "Inilah orang yang Aku pilih untuk menjadi Raja, mengganti Saul yang
tidak setia." Samuel
pun menuangkan minyak ke atas kepala Daud; mengurapinya. Namun Daud masih harus
menunggu
puluhan tahun sebelum ia naik tahta.
Cara Tuhan bekerja memang sangat berbeda dengan cara manusia. Pada saat Tuhan
memanggil
Daud yang paling kecil, yang paling muda dan yang paling lemah di antara
saudaranya, Daud sadar
bahwa dirinya tidak layak. Sikap inilah yang membuat dia dilayakkan. Barangsiapa
merasa dirinya
layak, Tuhan tidak melayakkan dia, sebaliknya, barangsiapa merasa dirinya tidak
layak, Tuhan akan
melayakkan dia. Daud berkata, akulah yang paling kecil di antara kaum keluargaku,
aku tidak layak
menjadi raja. Dia menuliskan di dalam Mazmur: "Tuhan, aku tidak layak, mengapa
Kau memanggil
aku?" Lalu Tuhan berfirman kepadanya dan selesai Tuhan berfirman, Daud mulai
menyadari bahwa ini
adalah anugerah Tuhan, "Aku tidak boleh melupakan, membuang atau mengabaikannya
begitu saja".
Maka katanya, "Tuhan, biarlah keturunanku turun-temurun menjadi raja, tak
seorang pun yang tidak
naik tahta." Dengan lain kata, keturunannya akan terus menjadi raja. Bukankah
tadinya dia merasa tidak
layak, mengapa sekarang malah meminta Tuhan membuat keturunannya terus duduk di
atas tahta?
Karena dia sudah menangkap apa yang Tuhan kehendaki. Apakah unsur iman yang
membawanya
datang kepada Tuhan? Tuhan selalu mengangkat orang yang remeh, yang hina, yang
merasa dirinya
tidak layak untuk melakukan pekerjaan-Nya.
Musa adalah seorang bayi yang dibuang ke sungai, tapi Tuhan memakainya untuk
melakukan
pekerjaan yang luar biasa. Waktu Musa dipakai oleh Tuhan, sama halnya seperti
nabi-nabi lain, dia tahu
bahwa dia sedang menjalankan pekerjaan Tuhan. Karena itu dikatakan di Ibrani 11,
bahwa dia tidak
takut pada kemarahan Firaun.
Cara Tuhan Mendidik Musa, Sebelum Memakainya
Perhatikan: Musa dua kali meninggalkan Mesir. Kali pertama, saat dia berumur
empat puluh tahun,
setelah dia membunuh seorang Mesir, sehingga ia merasa ketakutan dan
meninggalkan Mesir. Kali
kedua, Tuhan mengutus dia kembali ke Mesir untuk menghadap Firaun dan memintanya
membebaskan
seluruh bangsa Israel keluar dari Mesir. Kali itu, usianya sudah delapan puluh
tahun. Riwayat hidup
Musa dapat dibagi menjadi tiga kali empat puluh tahun: empat puluh tahun yang
pertama dia hidup di
istana, empat puluh tahun yang kedua dia hidup di padang belantara, dan empat
puluh tahun terakhir dia
hidup bersama orang Israel di padang belantara. Empat puluh tahun ditambah empat
puluh tahun
ditambah empat puluh tahun sama dengan seratus dua puluh tahun - itulah umur
Musa.
Empat puluh tahun yang pertama dia belajar di istana, menikmati kekayaan,
kemuliaan,
kehormatan, dan mempelajari semua ilmu pengetahuan di Mesir. Ini bukan kalimat
bualan atau omong
kosong melainkan kalimat yang tertulis di Kitab Suci, yaitu wahyu yang Roh Kudus
berikan kepada
penulis Kisah Para Rasul. Musa telah mempelajari semua ilmu orang Mesir di
kerajaan terbesar dengan
Page 4 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
kuasa yang terbesar. Dia mempelajari astronomi, aristektur, fisika, dan
ilmu-ilmu tertinggi di zamannya.
Musa dibesarkan di negara yang paling penting, yang memiliki peninggalan
Piramida. Bahkan sampai
hari ini kita mengakui kebudayaan Mesir tak tersaingi oleh kebudayaan manapun.
Di sanalah dia
mendapatkan semua pengetahuannya. Di masa itu, dia merasa "I am something, saya
hebat, saya
penting".
Tapi Tuhan memukul dia, dan membiarkan dia berada di padang belantara selama
empat puluh
tahun. Saat itulah dia sadar: "Actually I am nothing". Setelah dia mempelajari
pelajaran "I am nothing"
selama empat puluh tahun, barulah panggilan Tuhan tiba atas dirinya: "Aku akan
memakaimu. When
you say you are nothing, that is the time when I want to use you. When you say I
am something, I am
going to train you, to discipline you and to cast you out". Di masa empat puluh
tahun yang terakhir, dia
memimpin orang Israel. Barulah dia sadar bahwa pengetahuan yang dia miliki tak
terpakai, bahwa
semua ilmu yang dia pelajari berbeda dengan hal rohani.
Kadang kita kira kita sudah pandai berbisnis, maka kita melayani pekerjaan Tuhan
dengan cara
bisnis. Namun saya ingatkan itu: itu berbahaya! Kadang kita masuk ke jalur
pelayanan rohani dengan
bekal sistem organisasi dunia, memimpin hal rohani dengan administrasi dunia.
Namun saya ingatkan:
itu berbahaya! Jendral Simatupang berkata kepada saya: "Untuk membereskan TNI,
saya hanya
membutuhkan tiga tahun, tapi untuk membereskan PGI, sudah tiga puluh tahun masih
belum beres."
Ternyata, soal rohani tidak terlalu mudah untuk diurus. Gereja berbeda dengan
masyarakat, memimpin
orang Kristen berbeda dengan mempimpin tentara yang sudah memiliki peraturan, di
mana hanya
dengan disiplin semuanya akan berjalan dengan baik. Tetapi mengurus hal rohani
begitu sulit.
Maka selama empat puluh tahun Musa memimpin orang Israel, berapa banyak air
mata, keluh
kesah, kesusahan yang dia alami, tak seorangpun yang tahu. Dia hanya dapat
datang kepada Tuhan
dengan berkata, "Inilah umat-Mu, umat-Mu berbuat ini, berbuat itu terhadapku."
Jawab Tuhan, "Kau
mendapat kesulitan dari umat-Ku? Oke Aku binasakan mereka dan jadikan
keturunanmu kerajaan yang
lebih besar dari mereka." Bagaimana reaksi Musa? Adakah dia berkata,
"Kerajaanku? Kau akan
membinasakan mereka dan menjadikan keturunanku sebagai the kingdom of Moses?
Inilah kesempatan
bagus bagiku untuk menjadi besar. Ini ide yang bagus Tuhan, bunuhlah mereka agar
anak cucuku dapat
membangun kerajaan"? Tidak! Mungkinkah keturunan Musa tak serusak orang-orang
sezamannya?
Mungkin. Tapi apa kata Musa? "Jangan Tuhan, jangan binasakan mereka. Kalau Kau
tidak mendengar
permintaanku, coretlah namaku dari kitab hayat-Mu; bunuh saja aku."
Musa tidak pernah menghendaki keluarganya jaya dan orang lain binasa. Itu
sebabnya Alkitab
mengajarkan dengan jelas, Musa adalah orang yang setia di seluruh keluarga
Israel. Kalimat yang
tercatat di surat Ibrani itu sudah kita bahas dua tahun yang lalu. Waktu Tuhan
melihat hati Musa begitu
mencintai umat-Nya, maka Dia tidak jadi membinasakan Israel. Tetapi Musa belajar
satu perkara: I am
not able, I am not capable, I am not good enough, I am not powerfull enough to
guide this people. Umat
Tuhan sangat sulit dipimpin, karenanya selama empat puluh tahun dia belajar
tentang "I am nothing,
only God is everything". Siang malam dia bersandar kepada Tuhan, meski dia
begitu sering menerima
sungutan dan caci-maki. Dia dilawan, diejek, dan ditolak oleh bawahannya, tapi
bagaimana akhirnya?
Waktu Musa mati, orang Israel menangisi dia selama puluhan hari untuk mengingat
pimpinannya. Inilah
pemimpin rohani: waktu dia hidup, dia ditolak, diejek, dilawan, dan dia
menderita, tapi setelah dia mati
barulah orang mengingat kebaikannya.
Para penafsir mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pertanyaan apakah Ibrani
11 ayat 27 di
atas mengacu pada kali pertama atau kali kedua Musa meninggalkan Mesir. Awalnya
Musa tinggal di
istana, tapi kemudian, karena dia membunuh orang Mesir, dia meninggalkan istana.
Itulah kali pertama
dia meninggalkan Mesir. Kali kedua dia meninggalkan Mesir dengan memimpin bangsa
Israel, dan saat
itu dia harus berhadapan dengan Firaun. Firaun mendapat sepuluh tulah dari
Tuhan. Maka ayat: 'Karena
Page 5 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
iman, Musa meninggalkan Mesir dengan tidak takut pada kemarahan Firaun' ini
mengacu pada kali
pertama atau kali kedua dia meninggalkan Mesir? Secara logika, ayat ini tidak
mengacu pada kali
pertama dia meninggalkan Mesir, karena kali itu dia pergi sebab takut dibunuh
orang Mesir. Ayat itu
sepertinya mengacu pada kali kedua dia meninggalkan Mesir, karena kali itu dia
membawa serta seluruh
bangsa Israel. Jumlah pria, tak termasuk wanita dan anak-anak, adalah enam ratus
orang. Ini adalah
migrasi terbesar di sejarah. Long march yang dipimpin Mao Tse-Tung hanya
menempuh jarak seratus
ribu kilometer dalam waktu sepuluh tahun, dan jumlah pengikutnya pun sedikit,
tak dapat dibandingkan
dengan Musa. Di manakah kita dapat menemukan pemimpin yang sebesar Musa? Adakah
orang yang
memimpin seluruh bangsanya keluar dari tempat perbudakan seperti Musa? Tak
pernah ada di sejarah.
Seperti disebut di atas, ada penafsir yang berpendapat bahwa ayat 27 bukan
berbicara tentang kali
kedua, melainkan kali pertama Musa meninggalkan Mesir. Mengapa? Bukankah kali
pertama dia
meninggalkan Mesir karena dia baru saja membunuh orang Mesir dan takut
ditangkap? Tapi tertulis di
sini, dia meninggalkan Mesir, karena dia tidak takut pada Firaun. Mengapa dia
tidak takut kepada
Firaun? Karena dia tahu, Mesir bukan rumahnya, agama orang Mesir bukan agamanya,
Mesir bukan
tempat yang kekal, di mana dia boleh melayani Tuhan. Maka dia berkata: aku mau
meninggalkan tempat
ini. Lalu mengapa dia berani membunuh orang Mesir? Justru karena dia tidak takut
pada Firaun. Karena
dia tahu, Tuhan lebih tinggi daripada orang Mesir. Sayangnya, dia melayani Tuhan
dengan cara nafsu,
cara kedagingan, cara duniawi. Dia menyaksikan orang Mesir berani menyiksa
bangsanya, maka dia
membunuh orang Mesir itu. Kalau saja Musa setiap hari membunuh satu orang Mesir,
berapa banyak
orang yang dapat dia bunuh dalam satu tahun? Tiga ratus enam puluh lima orang.
Berapa banyak orang
Mesir yang dapat dia bunuh dalam sepuluh tahun? Tiga ribu enam ratus lima puluh
orang. Berapa
banyak orang yang dapat dia bunuh dalam waktu empat puluh tahun? Belasan ribu
orang saja. Kalau
kita melayani Tuhan dengan cara kedagingan, cara nafsu, cara manusia, kita hanya
mendapatkan sedikit,
tapi kalau kita menggunakan cara Tuhan, Tuhan akan menyatakan kebesaran-Nya.
Kalau Musa
memakai cara kedagingan: setiap hari membunuh satu orang, tak sampai sepuluh
hari dia tentu sudah
ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Tapi ketika waktu Tuhan bekerja, kita
menyaksikan Musa
berhasil memimpin orang Israel merayakan hari Paskah yang pertama di Mesir dan
kemudian keluar dari
tanah perbudakan itu. Jadi, ayat 27 bukan mengacu pada kali kedua melainkan kali
pertama dia keluar
dari Mesir.
Kali itu, sesudah dia keluar dari Mesir, Tuhan menggeletakkan dia; tidak memakai
dia selama
empat puluh tahun. Semua pengetahuan yang pernah dia pelajari sepertinya tidak
berguna sama sekali:
dia pandai berpidato, fasih lidahnya hebat; tapi yang mendengar pidatonya
hanyalah kawanan kambing,
apapun yang dia katakan hanya dijawab dengan 'mbek, mbek'. Baru setelah empat
puluh tahun, Tuhan
menyatakan diri kepada Musa - di mana Allah sendiri yang berinisiatif
mmengadakan encounter
dengannya. Itulah wahyu, yaitu Firman Tuhan yang pertama kali datang kepada
seorang yang kemudian
diberi mandat untuk menuliskan asal-usul dunia. Di dalam hal ini, Musa jauh
lebih penting dari
Abraham, Henokh, Nuh dan orang-orang yang hidup sebelum dia. Apa sebabnya?
Dialah orang yang
pertama Tuhan percayakan untuk menulis Kitab Suci, sehingga dunia tahu bagaimana
alam semesta ini
diciptakan, bagaimana manusia pertama berdosa, dan janji Tuhan untuk
menyelamatkan umat manusia.
Semua ini tertulis di lima kitab yang paling awal di Alkitab, yang ditulis oleh
satu orang yang bernama
Musa.
Cara Tuhan Memakai Musa
Memang di dalam hal beriman, Abrahamlah bapa iman kita, tapi dalam hal mengerti
Firman
Tuhan, Musalah yang terpenting, karena dia adalah orang pertama yang Tuhan
percayakan untuk
Page 6 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
menuliskan kebenaran yang Tuhan wahyukan untuk diketahui oleh manusia. Maka saat
Musa pertama
kali menerima wahyu, Tuhan berkata, "Musa, Musa, tanggalkanlah kasutmu. Karena
tempat di mana
kau berdiri adalah tempat yang 'suci'." Istilah 'suci' itu dalam bahasa asli
Ibraninya muncul pertama kali
di Keluaran 3. Selanjutnya, istilah 'suci' memenuhi seluruh Kitab Suci. Kitab
ini disebut Kitab Suci
karena di dalamnya penuh dengan istilah 'suci'. Istilah 'suci' yang pertama
muncul di sejarah manusia
keluar dari mulut Tuhan Allah sendiri dalam panggilan-Nya kepada Musa, orang
yang pertama
menerima wahyu.
Waktu Musa mendengar panggilan itu, dia merasa kaget sekali, karena selama empat
puluh terakhir
dia hanya mendengar suara 'mbek, mbek' dari kawanan domba dan tiba-tiba pada
saat itu dia mendengar
suara yang berbicara kepadanya. Siapa yang berbicara? Dihadapannya terdapat api
yang membakar
semak duri. Waktu dia perhatikan, dia merasa heran, apinya besar, tapi semak
duri itu tidak terbakar.
Inilah inspirasi yang begitu besar, begitu penting, yang mengajarkan kepadanya:
meski anak-anak Allah
berada dalam penganiayaan, mereka tidak akan kehilangan iman. Betapa besarpun
api membara, Tuhan
tetap dapat memelihara semak duri itu. Apa itu semak duri? Sampah, sesuatu yang
tidak berguna. Ketika
orang Israel berada di tanah Mesir, mereka bagaikan sampah yang tak berguna.
Ketika orang Israel
berada di tanah Mesir, mereka bagaikan sampah yang tak berguna. Mereka diejek,
diolok, dianiaya,
dijadikan budak. Tetapi Tuhan berjanji I am with you, you will be preserved
forever. Musa melihat
semak duri, tapi dia tak melihat Allah, hanya melihat suatu sign, tanda bahwa
Allah ada di dalam
panggilan itu. Perintah-Nya: "Kembalilah ke Mesir!" Tanya Musa, "Tuhan, justru
karena aku tak mau
hidup di Mesir, maka aku tinggalkan tempat itu, mengapa Kau malah menyuruhku
kembali ke Mesir?"
Jawab Tuhan "Stand before the rulers!"
Nabi-nabi diberi kekuatan dan mandat untuk berani berdiri di hadapan
pemimpin-pemimpin dunia.
Kadang-kadang Tuhan memberi kekuatan, kesempatan kepadamu yang melayani-Nya di
hadapan semua
pemimpin dunia, menyuruh mereka mendengar kata-katamu. Tuhan menyuruh Musa untuk
mengatakan
kepada Firaun, "Biarkan umat-Ku keluar dari Mesir untuk menyembah Allah yang
sejati, bukan berbakti
kepadamu, bukan menyembah patung-patung yang kau sembah atau menyembah ilah-ilah
yang ada di
Mesir." Inilah jawaban bagi Musa, jawaban yang membuatnya tahu Allah itu Esa,
Allah itu Mahatinggi,
bahwa semua dewa di Mesir palsu adanya, dan bahwa semua ilah menghujat Allah.
Allah yang Esa itu
memberi perintah kepadanya untuk: go, stand before Pharaoh, stand before the
rulers of Egypt and tell
him, let My people go so they can worship their God in the wilderness. Itu
sebabnya Musa kembali ke
Mesir.
Musa kembali ke Mesir dalam status dan tanpa kartu penduduk. Berarti dia sudah
tidak berhak
tinggal di Mesir, tak berhak menempati kamar di istana, bahkan dia berstatus
sebagai orang buangan.
Empat puluh tahun dia meninggalkan Mesir, sehingga usianya sudah tua, tapi dia
tak minder, tak takut,
karena dia kembali dengan mandat sorga, dengan kuasa Allah, dengan berita yang
Allah berikan
kepadanya, maka dia berdiri dan berkata-kata kepada Firaun. Saat itu, statusnya
secara manusia berada
di bawah tahta, tapi bila ditinjau dari wibawa dan rencana Allah dia berada di
atas tahta. "Firaun,
demikian firman Tuhan, let My people go! Tak seorang pun berani mengucapkan
kalimat seperti itu
kepada Firaun atau kepada raja. Maka tanya Firaun, "Apa katamu?" Jawab Musa,
"Demikianlah Firman
Tuhan Yehovah, biarkan umat-Ku pergi. Mereka mau menyembah Allah bukan menyembah
patung dari
dewa-dewa yang kau sembah."
Kalau kita menelusuri dan membongkar kekayaan orang Mesir, kita akan menjadi
begitu kagum.
Khususnya pada saat kuburan Tutankhamen ditemukan, para arkeolog pun
tercengang-cengang, karena
emas dan perhiasan yang terdapat di sana begitu sempurna. Kemegahan kuburan itu
memang tak pernah
terbayangkan. Karena sebelumnya memang ada penemuan-penemuan kuburan yang lebih
besar, tapi
barang-barangnya sudah habis dicuri. Pada saat kuburan raja yang masih muda itu
ditemukan, barulah
para arkeolog sadar, betapa megahnya kebudayaan Mesir. Pada saat Musa menghadap
Firaun, tentu dia
Page 7 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
harus berbekal kuasa yang lebih besar dari Firaun, kuasa yang berasal dari Raja
di atas raja - Tuhan
Allah sendiri.
Makna Keluarnya Bangsa Israel dari Mesir
Di Keluaran 12 tertulis, "Musa, sekarang Aku memerintahkan kau menjadikan bulan
ini sebagai
bulan pertama. Karena di bulan inilah kamu akan keluar dari Mesir. Di bulan ini,
kamu harus makan roti
tak beragi, membersihkan hatimu, mempersiapkan diri selama tujuh hari untuk
merayakan hari raya
Paskah." (Ibr. 11:28). Untuk mengerti Ibrani 11:28, kita perlu kembali ke
Keluaran 12. Di Kejadian 12
terjadi peristiwa 'keluaran' dan di Keluaran 12 juga terjadi peristiwa
'keluaran'. Apa maksudnya? Di
Kejadian 12, ada kisah Abraham keluar dari Mesopotamia, tapi di Keluaran 12 ada
kisah orang Israel
keluar dari Mesir. Mengapa mereka keluar dari Mesir? Sebab ada panggilan.
Mengapa ada panggilan?
Sebab ada rencana Allah. Allah memanggil Abraham keluar dari Mesopotamia, dan
Allah juga
memanggil orang Israel keluar dari Mesir, karena Allah mau menyelamatkan mereka.
Keselamatan dari
Allah datang melalui panggilan-Nya kepada Musa: "Beritahukan kepada orang
Israel, jadikan bulan ini
sebagai bulan pertama." Padahal menurut penanggalan Mesir, bulan itu bukan bulan
pertama, tapi Tuhan
berkata, inilah bulan pertama yang Kutetapkan. Karena bulan ini adalah bulan
keselamatan, bulan
keselamatan harus dijadikan bulan pertama, bulan di mana kamu keluar dari dosa,
kamu tidak lagi
dibelenggu oleh dosa.
Di Surabaya, ada seorang yang setiap tahun merayakan dua kali ulang tahun. Orang
bertanya
kepadanya, mengapa kau merayakan ulang tahun dua kali? Jawabnya, satu kali
adalah ulang tahun
dimana aku dilahirkan oleh ibuku, satu lagi adalah ulang tahunku dilahirbarukan
oleh Roh Kudus. Setiap
ulang tahun kelahirannya, dia tak pernah mengundang siapapun, tapi setiap ulang
tahun kelahiran
barunya, keselamatannya, dia mengundang banyak orang datang ke rumahnya, karena
menurutnya,
inilah ulang tahun yang sesungguhnya.
Saya kira, orang Kristen harus mengerti bahwa kita dilahirkan dua kali, tapi
hanya mati satu kali.
Sedangkan orang-orang yang tidak mengenal Kristus, mereka dilahirkan satu kali,
tapi mati dua kali.
Apa maksudnya? Waktu aku dilahirkan oleh ibuku, itulah kelahiran yang pertama.
Kelahiran yang
kedua terjadi saat Roh Kudus melahirbarukan aku. Kelak, aku hanya mengalami sati
kali kematian.
Setelah itu, adakah kematian yang kedua? Tidak ada, karena aku akan berjumpa dan
tinggal beserta
Tuhan sampai selama-lamanya. Itulah yang dimaksud lahir dua kali, tapi hanya
mati satu kali. Siapakah
orang yang mengalami hal tersebut? Orang Kristen.
Tapi orang yang tidak menerima Kristus sebagai Tuhannya hanya lahir satu kali,
tapi mati dua kali.
Mengapa? Karena setelah mereka mati secara jasmani, mareka akan dimasukkan ke
neraka, mengalami
kematian yang kedua untuk selama-lamanya. Jadi, mana yang lebih bagus: orang
yang lahir dua kali,
tapi hanya mati satu kali; atau orang yang lahir satu kali, tapi mati dua kali?
Tentunya yang lahir dua
kali. Dan kelahiran yang kedua itulah yang penting. Karena pada waktu kita
dilahirkan kembali, itulah
hari pertama kita hidup di hadapan hadirat Tuhan. Sebelum itu, kita hanya hidup
di dunia, hidup di
hadapan manusia. Karena itu Tuhan berfirman: beritahukan kepada orang Israel,
inilah bulan pertama,
karena di bulan inilah Aku akan mengeluarkan kamu dari Mesir untuk memulai hidup
baru. Keluar dari
Mesir mengibaratkan orang Kristen yang keluar dari belenggu setan, menerima
hidup yang baru, dan
tidak lagi menjadi budak di bawah kuasa Firaun. Firaun mewakili setan dan
perbudakkannya mewakili
ikatan dosa yang membelenggu hidup kita.
Tuhan berfirman: "This is the first month, because this month I deliver you from
Egypt. Sediakan
Page 8 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
domba atau kambing." Jadi, syarat-syaratnya: sediakan domba atau kambing, harus
yang jantan, yang
sulung, yang berusia satu tahun, yang sehat, sama sekali tak sakit atau
bercacat-cela. Itulah tuntutan
Allah. Apa artinya? Domba yang menggantikan kelemahan kita haruslah yang tidak
berkelemahan.
Doma yang menggantikan kita yang tidak sempurna, tidaklah boleh yang bercacat
cela atau tidak
sempurna. Mengapa harus menggunakan domba yang berumur satu tahun? Ketika
seseorang mencapai
dua puluh sampai tiga puluh persen hidupnya itulah masa dimana kesehatannya
paling prima. Jadi, kalau
umurmu dapat mencapai seratus tahun, maka usia dua puluh sampai tiga puluh tahun
adalah masa
dimana kau paling sehat. Ditemukan juga bahwa pada saat domba berumur satu
tahun, dia berada dalam
keadaan palung sehat, pertumbuhannya sudah lengkap, sudah sempurna. Demikian
juga Yesus Kristus,
Dia dipaku di atas kayu salib saat berusia tiga puluh tiga tahun; usia paling
sehat bagi seorang manusia,
dimana dia dapat menyesuaikan diri dengan semua lingkungan, sudah mempunyai
kekuatan untuk
melawan segala macam penyakit. Yesus disalibkan pada saat Dia paling sehat, sama
seperti perintah
Tuhan: haruslah kau menyembelih domba yang berusia satu tahun, yang tidak
bercacat cela, yang tidak
berpenyakit, yang jantan, yang sulung, karena semua domba itu adalah lambang
Kristus - Domba Allah
yang disembelih. Di dalam peristiwa bersejarah ini kita menemukan perintah
Paskah yang pertama, yang
harus Musa sampaikan kepada semua orang Israel.
Perintah Allah dan Iman
Bayangkan, betapa sulit Musa mempublikasikan perintah itu, karena pada waktu itu
belum ada
surat kabar Kompas, siaran radio Sonora atau siaran TV yang dapat dipakai untuk
memberitahukan
perintah itu kepada semua orang Israel. Di abad ke-21, orang dapat mengeluarkan
milyaran rupiah untuk
membuat advertensi, iklan, tapi tiga ribu tahun yang lalu, meski punya uang juga
tidak dapat melakukan
hal itu, apalagi mereka yang tidak punya uang.
Yang Musa pimpin adalah budak-budak miskin yang begitu banyak jumlahnya. Mereka
dicambuk,
dianiaya, dipukul, dan dipaksa bekerja dengan tidak diberi imbalan apa-apa,
kecuali makanan.
Sebenarnya, apa gunanya mereka makan? Makan untuk hidup. Hidup untuk apa? Untuk
bekerja. Bekerja
untuk apa? Untuk makan. Makan untuk apa? Untuk bekerja lagi. Itu saja. Mereka
tidak punya uang.
Karena jika memakai istilah dari Karl Marx, dapat dikatakan bahwa Kerajaan Mesir
telah merampas
seratus persen surplus value yang dihasilkan bangsa Israel. Mereka diberi makan
hanya supaya mereka
dapat bekerja. Bukan makan untuk menikmati hidup yang mewah atau yang lebih
bagus, melainkan
hanya untuk survive, menyambung hidup hanya sekedar untuk dapat diperas lagi.
Ini seperti para
usahawan di masa ini yang hanya tahu memeras tenaga wanita, lalu membayarnya
dengan upah yang
rendah, kemudian juga memeras tenaga anak-anak yang tak dibayar penuh, sehingga
surplus value yang
dihasilkan oleh kerja mereka, diambil sepenuhnya oleh para usahawan itu. Menurut
Karl Marx, surplus
value diambil oleh kaum Kapitalis dengan menginjak-injak hak azasi manusia.
Itulah sebabnya orang
Komunis berkata bahwa surplus value harus dikembalikan, sebelum keadilan dapat
terwujud.
Tuhan di sorga melihat keluhan orang Israel, Dia mengingat janji-Nya kepada
Abraham, Ishak dan
Yakub, maka Dia turun ke tengah-tengah mereka, melihat kesusahan mereka dari
perbudakan Firaun.
Maka kata-Nya kepada Musa, jika satu keluarga tak sanggup menghabiskan seekor
kambing, maka
beberapa keluarga boleh bergabung menyembelih seekor domba. Inilah belas kasihan
Tuhan.
Seandainya Dia berkata: "Tak perduli, setiap keluarga harus menyembelih seekor
domba atau kambing",
tentu sangat kasihan, karena mereka adalah budak, mereka tak punya uang.
Kalau saja mereka memelihara domba, itu hanya untuk diperah susunya guna
memenuhi kebutuhan
anak mereka secara hemat, karena domba memberikan susu tanpa memungut bayaran.
Mereka memang
Page 9 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
memiliki domba, tapi sekarang, seekor dari domba mereka harus disembelih, bahkan
harus yang jantan.
Bagi mereka, ini adalah pengorbanan yang besar, tapi domba yang disembelih itu
dipakai untuk
melambangkan Kristus yang begitu sempurna rela menjadi Juruselamat kita dengan
cara disembelih.
Mereka mulai menghitung-hitung: domba yang berumur satu tahun ini berapa kilo
beratnya, kalau
disembelih dapat dimakan oleh berapa keluarga, jangan sampai ada yang tersisa.
Tuhan memerintahkan
semua itu dengan jelas sekali: inilah Paskah yang kelak harus diingat oleh semua
keturunanmu sampai
selama-lamanya. Apa maksudnya? Tuhan akan menjadikan peristiwa itu sebagai
pemisah sejarah (the
devide of history): sebelumnya kamu adalah budak, tapi sesudahnya kamu adalah
orang yang bebas;
sebelumnya kamu berada di Mesir, tapi sesudahnya kamu merdeka; sebelumnya kamu
dihina, tapi
sesudahnya kamu adalah anak Allah; sebelumnya kamu ditindas, semua surplus
value-mu diperas, tapi
sesudahnya kamu boleh mempunyai hidupmu sendiri.
Bagaimana caranya Musa mempublikasikan hal ini? Saya tidak tahu. Pertama, saya
sungguh tidak
mengerti cara Musa mempublikasikan perintah Tuhan kepada dua juga orang yang
tersebar di kota-kota
dan desa-desa yang ada di Kerajaan Mesir. Bahkan berita itu harus sampai dalam
waktu beberapa hari,
waktu yang begitu singkat. Kedua, saya tidak mengerti mengapa semua orang Israel
mau mematuhi
perintah Musa. Seandainya kau berikan perintah, pada tanggal 17 April setiap
keluarga Jakarta harus
memberikan sepuluh ribu rupiah untuk pembangunan kota Jakarta. Adakah orang yang
mau mematuhi
perintahmu itu? Tidak mudah.
Sungguh merupakan satu hal yang berbeda dengan semua kebudayaan yang ada, karena
jika bukan
karena kerja Tuhan, semua hal yang dicatat di Alkitab hampir tak mungkin
terlaksana. Apalagi Musa
bukan berbicara dengan kuasa seorang raja, polisi, jenderal atau orang yang
berpangkat tinggi. Dia
hanyalah seorang yang bersandar kepada Tuhan dan berkata: Tuhan berfirman,
sembelihlah seekor
domba, bubuhkan darahnya di kedua tiang dan ambang pintumu, karena malam ini,
pembunuh anak
sulung akan tiba. Barangsiapa tidak membubuhkan darah di pintunya, anak
sulungnya akan mati.
Kalimat itu disampaikan dari satu keluarga ke keluarga yang lain, sampai semua
orang Israel yang
berada di Mesir mendengar perintah itu. Alkitab mencatat, malam itu juga di
tengah orang Mesir, tak
ada satu keluarga yang anak sulungnya tak mati, artinya pada zaman itu, generasi
itu, malam hari itu,
semua keluarga orang Mesir kehilangan anak sulungnya. Itu berarti tak satu
keluarga orang Mesir yang
menyapukan darah pada pintu rumahnya, karena mereka tidak percaya.
Inilah bedanya antara orang percaya dan orang yang tidak percaya. Mungkin kau
berkata, kepada
mereka tidak diberitakan hal itu. Tapi sesungguhnya, waktu orang Israel
menyampaikan berita itu, pasti
ada orang Mesir yang bertanya, "Apa yang kalian bicarakan?" Dan mungkin ada yang
menjawab,
"Tuhan memerintahkan kami berbuat ini dan itu, karena malam ini anak-anak sulung
akan dibunuh, tapi
bila pintu rumahmu dibubuhi darah, anak sulungmu akan aman." Tak seorang Mesir
pun mempercayai
mereka. Yang beriman ya beriman, yang tidak beriman ya tidak beriman. Iman
selalu timbul sebelum
malapetaka menimpa, iman selalu dinyatakan sebelum suatu hukuman dijatuhkan,
tetapi banyak orang
menunggu dan menunggu tak pernah menyadarinya, sampai hukuman tiba barulah
menyesal. Tapi
Tuhan berkata: the time is up, your opportunity is over. Tapi orang Israel
percaya, mereka segera
menyediakan roti tak beragi, menyembelih domba yang tak bercatat cela, lalu
darahnya disapukan di
ambang pintu.
Penghakiman dan Pembebasan Tuhan
Saya percaya, orang-orang Mesir setempat merasa aneh, mengapa hari itu di
perkampungan Israel
berbau darah, semua pintu dibubuhi warna merah, bukan cat merah melainkan darah.
Demikianlah yang
Page 10 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
tertulis di Ulangan 11: di dalam darah terdapat hidup, artinya Tuhan
menginginkan yang hidup
menggantikan yang hidup, dan kematian diganti dengan kematian, kematian domba
mewakili kita, hidup
dompa diambil agar kita dapat hidup. Begitulah kematian Kristus, bagai domba
yang tersembelih, yang
mengganti kematian kita. Kematian Kristus sama seperti domba Paskah yang
meluputkan kita dari
kebinasaan akhir yang dari Tuhan.
Malam itu, semua orang Israel tak boleh keluar rumah, mereka harus makan dengan
berpakaian
rapi, mengikat pinggang, mengenakan kasut. Mengapa Tuhan memberikan perintah
seperti itu? Malam
itu, waktu kau makan daging domba yang telah disembelih, kau harus mengenakan
pakaian lengkap dan
rapi, harus mengenakan ikatan pinggang, harus mengenakan kasut; semua itu
mengindikasikan bahwa
setelah makan mereka akan segera berangkat, memulai perjalanan. Itulah perintah
yang jelas. Orang
Israel yakin sekali akan apa yang Tuhan katakan melalui Musa, karena mereka
sudah jenih dengan
kehidupan mereka sebagai budak di Mesir. Hari itu, genap sudah masa mereka
menjadi budak selama
empat ratus tiga puluh tahun di Mesir, dan itulah cara Tuhan bekerja.
Mungkin kau bertanya, "Tuhan, mengapa harus menunggu begitu lama, lebih dari
empat abad baru
diberi kemerdekaan?" Indonesia merdeka setelah dijajah Belanda selama tiga ratus
lima puluh tahun.
Orang Israel menjadi budak orang Mesir selama empat ratus tiga puluh tahun,
barulah tiba waktu Tuhan.
Sabda-Nya: malam ini juga kenakanlah pakaian lengkap, ikat pinggang, kasut,
makan daging domba
sampai habis, jangan disisakan. Pagi harinya, kamu akan menyaksikan bagaimana
tangan Tuhan bekerja.
Keselamatan sudah Tuhan berikan kepada kita, kita harus segera menempuh
perjalanan hidup yang baru,
jangan tunggu lagi.
Ada orang yang berkata, "Tunggulah sampai saya sudah menjadi orang yang lebih
baik, baru saya
mau percaya Tuhan." Atau "Tunggulah sampai saya sudah tidak berdosa, tidak
berzinah, barulah saya
mau menjadi orang Kristen." Tidak mungkin! Kapan hidupmu menjadi lebih baik?
Orang yang suka
berzinah, atau melacur, baru menjadi lebih baik waktu terbaring di rumah sakit.
Jadi, ketika kau jatuh
sakit, moralmu pasti lebih baik dibandingkan saat kau sehat. Kapankah kau
menjadi paling baik? Saat
kau mati. Karena saat itu, kau tidak dapat lagi minum minuman keras, tidak dapat
menggunakan
narkotika, tidak dapat berzinah, tidak dapat berdosa lagi. Tapi dengan lain
perkataan, no way to be
better, maka jangan kau katakan: tunggu aku menjadi lebih baik, baru aku mau
percaya Yesus. Yesus
sudah mati bagimu. Sekarang, ikat pinggangmu, kenakanlah pakaian lengkap,
kenakanlah kasut, dan
setelah kamu menikmati keselamatan; change your life immediately after you
receive the grace and the
salvation of Jesus Christ!
Malam itu, semua orang Israel tak diperbolehkan keluar rumah. Mereka harus
berdiam di rumah
yang tertutup pintunya. Sama seperti orang-orang yang masuk ke bahtera Nuh,
mereka diam di dalam
bahtera, menanti pemeliharaan Tuhan, tak seorangpun boleh keluar dari bahtera.
Inilah cara Tuhan.
Close your door, and live within the protection.
Malam itu, di saat yang sudah Tuhan tetapkan, apa yang terjadi? Malaikat turun
dari tahta Allah,
"yang melaksanakan perintah Allah adalah malaikat-malaikat yang berkuasa"
(Mazmur 103). Malaikat
yang pertama dicatat di Kitab Suci adalah kerubim, yang dengan pedangnya menjaga
pintu taman
Firdaus, tidak mengizinkan Adam dan Hawa untuk kembali ke sana. Kerubim selalu
mewakili keadilan
Allah dan hukuman-Nya yang tak dapat ditawar-tawar. Berapa besar kuasa malaikat?
Pikiran kita selalu
dipengaruhi oleh gambar malaikat di kartu Natal: malaikat yang seperti
perempuan, yang baik-baik,
berdiri di sana dengan tersenyum-senyum, malaikat yang putih bersih. Tapi
Alkitab mencatat, satu
malaikat di dalam satu malam, dapat membutuh seratus delapan puluh lima ribu
tentara musuh yang
dikirim untuk mengepung kota Yerusalem di zaman Raja Hizkia. Malaikat Tuhan
mempunyai kuasa
yang luar biasa.
Page 11 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
Pada waktu Yesus berada di Getsemani, Petrus berkata: di sini ada dua bilah
pedang. Yesus
berkata: "Cukup, apakah kau kira Aku tak dapat memerintahkan dua belas legion
malaikat untuk
menolong-Ku?" Saya percaya, sewaktu Yesus disalib, ratusan ribu malaikat
mengelilingi Golgota,
masing-masing menghunus pedang siap menghabisi semua orang yang melawan Yesus.
Mereka hanya
menunggu Yesus memberi komando: turun dan habisilah mereka. Tapi karena Yesus
tidak membuka
mulut, mereka tidak berani bergerak. Ketika akhirnya Yesus membuka mult, mereka
mendengar Dia
berkata: Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat. Semua
malaikatpun menyarungkan kembali pedang mereka dan bubar; Yesus tidak
menginginkan kami
membalas dendam, malah meminta Bapa mengampuni orang-orang yang menyalibkan-Nya.
Kalau Anak
Tunggal Allah saja meminta Bapa-Nya mengampuni mereka, mengapa kami masih
mengacungacungkan
pedang?
Perhatikan statement berikut: waktu malaikat dikirim untuk membasmi anak sulung,
tak ada
pengampunan bagi orang Mesir; itulah tulah kesepuluh yang Tuhan timpakan kepada
Firaun yang
mengeraskan hati. Meski sudah diberi tulah yang keenam, ketujuh, kedelapan,
kesembilan, ia tetap tidak
mau bertobat, maka tulah yang kesepuluh ditimpakan: smeua anak sulung dihabisi.
Malam itu menjadi
malam ratapan massal yang mengerikan di dalam sejarah. Tak ada satu keluarga
orang Mesir yang anak
sulungnya tidak mati. Dari putera mahkota Firaun di istana, sampai putera sulung
menteri dan putera
sulung rakyat jelata; Semua keluarga kehilangan anak sulung mereka. Kita tidak
dapat membayangkan,
betapa memilukan tangisan pada malam itu; Para ibu yang begitu mengharapkan
anaknya bertumbuh
besar, harus menangis karena anak mereka mati. Itulah saatnya Tuhan berkata:
Musa, inilah saatnya kau
membawa keluar orang Israel yang berjumlah enam ratus ribu orang laki-laki,
belum termasuk wanita
dan anak-anak itu.
Sebelum mereka meninggalkan Mesir, mereka mendatangi orang-orang Mesir untuk
meminta bekal
dari mereka. Mengapa orang Israel masih meminta bekal kepada orang Mesir yang
sedang berduka
karena kematian anak mereka? Israel sudah diperas selama empat ratus tiga puluh
tahun. Orang-orang
Mesir cepat-cepat memberi apa yang mereka minta, asal mereka mau cepat-cepat
meninggalkan Mesir.
Bila tidak, mereka kuatir, jangan-jangan anak-anak mereka akan mati semuanya.
Alkitab mencatat,
mereka meminta kepada orang Mesir, dan orang Mesir pun segera memberikan emas
dan perak kepada
mereka.
Tapi Alkitab juga mencatat, bahwa orang Israel telah merampas harta dari orang
Mesir. Mengapa di
awal ayat tertulis mereka meminta kepada orang Mesir, tapi di akhir ayat
tertulis bahwa mereka
merampas harta orang Mesir? Tuhan mengizinkan mereka minta dari orang Mesir dan
orang Mesirpun
memberi, tetapi mengapa dikatakan mereka merampas?
Perhatikanlah kemerdekaan Indonesia dan kemerdekaan Singapura atau Malaysia.
Saya sangat
kagum terhadap statement yang diucapkan oleh Sukarno: kemerdekaan India adalah
kemerdekaan yang
diberi, kemerdekaan Pakistan, Malaysia dan banyak negara-negara bekas jajahan
adalah kemerdekaan
yang diberi, tetapi kemerdekaan Indonesia bukanlah kemerdekaan yang diberi,
melainkan kemerdekaan
yang kita rampas dari tangan penjajah. Inilah bedanya: bangsa Indonesia tak
perlu diberi, melainkan
membutuhkan kekuatan untuk merampas kembali hak yang seharusnya dia miliki.
Diberi dan merampas
adalah berbeda sekali: merampas berarti sebenarnya aku berhak atasnya, maka kau
harus
mengembalikannya kepadaku.
Tetapi secara tata krama, secara manusia, bangsa Israel meminta dan harus
diberi. Mengapa?
Dengan terpaksa orang Mesir melepaskan orang Israel pergi. Mengapa? Bila mereka
tidak direlakan
pergi, malapetaka-malapetaka akan terus-menerus menimpa mereka. Inilah statement
Alkitab: pergilah
dari sini, bila tidak, kami akan mati semuanya, maka pergilah dari kami, Israel,
pergilah dengan mulia.
Waktu mereka hidup di Mesir, mereka menjadi budak, tapi waktu mereka pergi,
mereka pergi dengan
Page 12 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
kemenangan yang Tuhan berikan kepada mereka. Mereka meminta dan orang Mesir
memberi dengan
rela hati, tapi Alkitab mencatat mereka merampas, itu berarti mereka telah
memperoleh kembali apa
yang patutu mereka terima.
Sesudah itu, kedua juta orang Israelpun keluar dari Mesir menuju pada hari depan
yang penuh
dengan tantangan dan kesulitan. Tapi tidak apa-apa, karena yang memerintah dan
yang memimpin
mereka adalah Raja di atas segala raja. Pada waktu kau menjalankan kehendak
Tuhan, meski kau harus
menghadapi pergumulan hidup yang paling sulit sekalipun, jangan kau lupa
menyerahkan hidupmu
kepada Dia yang memegang hari depanmu dan sekaligus memegang sejarah dunia. Dia,
Tuhan yang
memimpin anak-anak-Nya Israel untuk keluar dari Mesir.
Dengan iman, Musa mengadakan Paskah. Dengan iman, dia menghadapi Firaun. Dengan
iman, dia
mengeluarkan bangsanya dari tempat perbudakan. Puji Tuhan! Kiranya Tuhan
memberkati kita,
memberikan iman yang sama dengan iman Musa: melihat Tahta di atas tahta,
Kemuliaan di atas
kemuliaan, Kerajaan di atas kerajaan.
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 51 - 2003
http://www.geocities.com/reformed_movement/artikel/imanmusa.html
http://www.geocities.com/reformed_movement
Page 13 of 13 Iman Yang Melihat Tahta di Atas Tahta - Pdt. Dr. Stephen Tong
LINK
Kotbah kawanjaja.blogspot.com/ 2006/01/kotbah-di-atas-bukit.html - 32k - |
Includes thousands of sermon
texts and outlines, indexed by Bible chapter. www.sermoncentral.com/ |
Sermon Illustrations provides
sermon illustrations, sermons, eulogies, funeral helps, and
counseling aids for ministers. www.sermonillustrations.com/ |
Weekly - Sermon ideas and
illustrations from SermonSearch.com. NEW - The Pastor's Corner -
Weekly Devotional Weekly - Encouraging words for Pastors. ... www.sermonsearch.com/ |
The largest library of over 93000
free MP3 audio sermons and podcasts on the web, live audio and
video webcasts, video and pdf sermons, breaking news, ... www.sermonaudio.com/ |
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Revival resources including over
8000+ free audio/video sermons you can download by classic
preachers like: AW Tozer, Leonard Ravenhill and many more.. www.sermonindex.net/ |
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Original sermons based on the
Revised Common Lectionary and links to various sermon and
lectionary resources on the WWW. Sermons posted prior to
lectionary ... www.rockies.net/~spirit/sermon.html |
Sermons, sermon outlines,
devotions, articles and bible sermons at Sermon Links.com. www.sermonlinks.com/ |
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
The word "sermon" comes from
a Middle English word which was derived from an Old ...
This sermon was probably preached around 30 CE and is
recounted in the ... en.wikipedia.org/wiki/Sermon |
Sermons, articles, lectures,
meditations and outlines by reformed authors. www.sermon.org/ |
Offering more than 3000
inspirational stories to be enjoyed by anyone who likes reading
stories that touch the heart. Usable in sermons. www.sermonillustrator.org/ |
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
http://www.baptistbeacon.com/
THE LAST TRUMPET
http://www.lasttrumpet.com
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH
http://www.sgrace.com/
REFORMED
THEOLOGY
http://www.geocities.com/Heartland/9170/
THE CHURCH
MINISTRY
http://www.thechurch-ministries.org/
HIS BY GRACER
A Christian Resource Page Committed to the Doctrines
Of Grace
http://www.hisbygrace.org/
Literature for sermon |
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
www.lexicon.ci.anchorage.ak.us
·
Kenai Community
Library
www.kenailibrary.org
·
Homer Public
Library
www.xyz.net/~hpl
Juneau Public
Libraries
www.juneau.lib.ak.us/library
Warren-Newport Public
Library
www.wnpl.alibrary.com
·
Roselle Public Library
District
www.roselle.lib.il.us
· Mount
Prospect Public Library
Includes community information.
www.mppl.org
·
Waukegan Public Library
Details about library services, hours, events, catalog, and more.
www.waukeganpl.org
· Oak
Park Public Library
www.oppl.org
· Glen
Ellyn Public Library
Includes info on circulation and loans, hours, their online catalog,
periodicals list and more.
www.gepl.org
· La
Grange Park Public Library
Offers current information regarding programs, acquisitions, and recommended
web sites.
www.lplibrary.org
· Barrington
Area Library
Information on services and policies for children and adults.
www.barringtonarealibrary.org
·
Chicago Library System
Consortium of libraries.
www.chilibsys.org
· Shawnee
Library System
Regional, multitype library consortium serving 32 counties in southern
Illinois.
www.shawls.lib.il.us
Bahasa Mandarin, Cantonese, Hokkien, dll)
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alkitab Perjanjian Baru dalam MP3 atau Disini (Juga tersedia dalam
Alasan mengapa Teori Evolusi salah
Exodus paper (GKRI)