HAK ASASI MANUSIA
Pdt. Dr. Stephen Tong
Artikel ini diterjemahkan dari salah satu seminar Pdt. Stephen Tong di Taiwan
Socrates berpesan, "kita perlu memahami diri dengan sungguh", namun sesungguhnya
Socrates
tidak layak berkata seperti itu. Karena dia hanya memberi himbauan, tapi tidak
memberitahukan
bagaimana caranya. Socrates memang hanya mengeluarkan satu perintah yang penting
dari segi wahyu
umum saja. Sebenarnya antara wahyu khusus yaitu firman Tuhan yang bisa memberi
otoritas dan dasar
untuk memahami diri dengan benar. Sungguh amat kasihan keadaan orang yang telah
dilahirkan sebagai
manusia namun dia tidak tahu apa itu manusia, apa kuasanya, apa yang harus
diucapkan dan bagaimana
dia harus hidup. Masalahnya, berapa banyak orang yang sungguh-sungguh mengetahui
hal itu. Saya
percaya, ada begitu banyak orang yang sudah hidup sekian puluh tahun masih belum
mengetahui apa
makna hidupnya. Konfusius yang begitu agung, yang seumur hidup giat belajar
menjadi manusia,
sampai berusia tujuh puluh tahun baru berkata, saya sudah mencapai usia tujuh
puluh, bisa tidak
melanggar peraturan. Artinya dia sudah sukses besar. Ironisnya dia mati di usia
tujuh puluh dua tahun.
Seumur hidup dia belajar menjadi manusia, ketika sukses, malah dia sudah dekat
dengan ajalnya.
Semasa hidupnya, Konfusius hanya menerima wahyu umum, sedangkan kita telah
menerima wahyu
khusus, yang memungkinkan kita bisa memahami makna hidup lebih dini. Itulah hak
istimewa yang kita
terima, lebih dari apa yang dimiliki oleh Socrates dan Konfusius.
Mazmur 8:3-5
Inilah kesadaran yang ada pada diri manusia terhadap wahyu umum. Ketika burung,
kuda, anjing,
babi dan hewan lain mengamati keadaan di sekitarnya, mereka hanya memperhatikan
ada makanan atau
tidak, tidak peduli dengan hal lain. Namun ketika manusia memandang karya
ciptaan Allah, maka akan
muncul konsep tentang Allah. Ini membuktikan bahwa kemampuan untuk memberi
respon terhadap
wahyu umum ada di dalam diri manusia. Di dalam karya sastra Sdri. Xiao Feng
terdapat satu statemen
yang begitu mengesankan: "ketika kita menikmati panorama alam di tepi laut atau
di dalam goa dengan
sendirinya kita akan teringat pada Pencipta dan mengagumi karya ciptaan-Nya."
Pada waktu manusia
memandang ciptaan Tuhan, dia bukan hanya menikmati keajaiban, keindahan alam,
tapi juga bisa
mencetuskan rasa kagum dan pujian seperti yang kita temui di dalam kebudayaan
Ibrani, atau
menghasilkan penelitian seperti yang kita saksikan di dalam kebudayaan Yunani.
Selain itu, logika dan
iman kepercayaan juga lahir dari sana, respon manusia yang terwujud dalam bentuk
kebudayaan dan
agama. Namun respon yang terpenting adalah apa yang tertulis dalam Mazmur 8,
manusia menemukan
Engkau yang berada di balik alam dan hubungan antara Engkau dengan dirinya.
Berawal dari kesadaran
akan adanya hubungan antara Engkau dan aku ini lahirlah satu respon yang lain,
yaitu Penilaian Diri.
"Apakah manusia?" saya percaya statemen ini lebih agung dibandingkan seluruh
pemikiran
Page 1 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
Socrates. Karena ketika pemazmur membandingkan manusia dengan semesta alam
berkatalah dia, men
are created in order to interpret everything; manusia dicipta untuk
menginterpretasikan segala sesuatu.
Jadi menjelaskan segala sesuatu adalah insting dan bakat yang ada pada diri
manusia. Menurut filsafat
Yunani yang berpusat pada manusia, manusia adalah standar untuk mengukur segala
sesuatu. Pandangan
tersebut berbeda dengan apa yang dimaksudkan di bagian ini yaitu setelah manusia
mengadakan
interpretasi terhadap sesuatu, segera disusul dengan statemen: "Engkau telah
membuatnya sedikit lebih
kecil dari malaikat", "Engkau mengutus dia untuk mengelola segalanya". Kedua
statemen tadi telah
meletakkan tiga buah dasar teologia yang amat penting, yang tidak boleh
dilupakan.
Pertama, reaction to the general revelation; reaksi terhadap wahyu umum
interpretasi yang diberikan
oleh manusia.
Kedua, correction from the special revelation; koreksi dari wahyu khusus.
Ketiga, interpretasi kebenaran yang dikemukakan oleh pelbagai aliran filsafat
dunia hanyalah semacam
interpretasi yang berkeping-keping tentang pengenalannya terhadap kebenaran.
Interpretasi terhadap
segala yang ada di dalam alam adalah respon manusia yang bersifat instingtif
terhadap wahyu umum
Allah. Namun kekristenan memberitahu kita dengan jelas, wahyu khusus telah
memberi kita sebuah
anak kunci yang dapat dipakai untuk mengoreksi semua interpretasi manusia
terhadap wahyu umum
baik yang berbentuk filsafat maupun kebudayaan. "Apakah manusia" adalah statemen
yang terlontar
dari mulut manusia ketika dia membandingkan semesta alam yang begitu besar
dengan dirinya yang
begitu kecil. Bila ditinjau secara kuantitas, manusia memang tidak terhitung
apa-apa. Banyak pemberita
Injil masa kini juga terjebak di dalam perbandingan yang keliru itu, ketika
mereka menyaksikan gerakan
Kharismatik dapat membuat gereja bertumbuh dengan cepat, lalu mereka mengambil
kesimpulan: inilah
masa depan bagi gereja! Menetapkan nilai dari segi kuantitas bisa mendatangkan
interpretasi yang salah.
Apa nilai manusia, apa status manusia? Pertanyaan seperti itu tak dapat dijawab
oleh para filsuf abad ke-
20. Jawaban yang Allah berikan kepada kita adalah: Engkau telah membuatnya
sedikit lebih kecil dari
malaikat, dan mengutusnya untuk mengelola segalanya. Jadi bukan lagi masalah
besar kecil melainkan
masalah kuasa yang Allah berikan kepadanya.
1. Hak Asasi Manusia adalah Pemberian Allah
Mungkinkah manusia yang telah dinodai oleh dosa memahami sifat kemanusiaan
dengan tepat?
Mutlak tidak mungkin. Itulah sebabnya, baik penguasa atau psychiatrist perlu
meninjau sifat manusia
dari segi wahyu Allah, agar dia lebih dimungkinkan menjadi seorang penguasa atau
psychiatrist yang
benar. Terlihat di sini kegagalan yang diderita oleh semua penguasa yang Ateis,
yang tirani, yang
semena-mena, yang mengabaikan hak asasi manusia bukanlah kegagalan politis atau
kegagalam
kultural, melainkan kegagalan teologis. Kegagalan Komunisme adalah kegagalan
teologis, karena
Komunisme tidak mampu menembus wahyu Allah untuk memahami segala ciptaan, mereka
juga tidak
mampu mencapai kebenaran melalui kekuasaan yang ada pada mereka, juga tidak
mampu memahami
apa itu hak asasi manusia dengan sesungguhnya.
Setiap kali kita berbicara tentang manusia hendaknya memakai sikap yang sangat
hormat dan tidak
sembarangan. Karena nilai manusia begitu tinggi, jauh lebih tinggi dari segala
ciptaan yang Tuhan
letakkan di bawahnya. Kita perlu menerobos batasan sejarah dan limitasi waktu
untuk melihat nilai yang
Allah berikan kepada kita di dalam kekekalan, memahami potensi yang ada di dalam
kita, lalu
Page 2 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
mengasihinya, mendidiknya bahkan menguasainya. Suatu kali, seorang profesor yang
hidup di akhir
abad ke-15 mengunjungi sebuah SD. Sebelum sang guru menyuruh murid-murid di
kelas berdiri dan
memberi hormat kepada sang profesor, profesor itu sudah memberi hormat terlebih
dahulu. Guru itu
bertanya, apa bapak tidak salah? Bukankah seharusnya saya yang menyuruh
murid-murid memberi
hormat kepada bapak, mengapa bapaklah yang terlebih dahulu membungkukkan badan
kepada mereka?
Jawabnya, Tidak! Saya percaya, di antara generasi penerus zaman ini, dan sangat
mungkin kelak salah
seorang dari kelasmu itu akan menjadi tokoh yang agung. Itu sebabkan izinkan
saya terlebih dahulu
menghargai generasi penerus ini! Nyata di kemudian hari, salah seorang anak dari
kelas itu menjadi
tokoh yang menggemparkan dunia, anak itu adalah Martin Luther. Ketika dia masih
berada di ruang
kelas yang kecil itu, orang tidak mengenal dia, namun profesor itu telah
mempunyai firasat dari kelas
itu, bakal muncul seorang tokoh. Hari ini, bisakah kita menghargai seorang anak
karena dia adalah
seorang manusia? Bisakah kita menghargai setiap penyeberang jalan, bahkan orang
kita hina sekalipun
sebagai manusia? Seberapa jauh kita memahami akan potensi dan kemungkinan yang
tersembunyi di
dalam diri orang lain?
Mari kita mengkaji bagaimana PL dan PB menilai manusia, sehingga kita bisa
memakai Alkitab
sebagai dasar untuk membahas hak asasi manusia. Kejadian 9:6 mencatat statemen
yang Allah ucapkan
setelah Nuh keluar dari bahtera: "Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya
akan tertumpah
oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri."
Memang ayat ini tidak
memberitahukan kepada kita berapa besar nilai manusia, namun ayat ini
menyodorkan satu penilaian
yang amat penting: manusia sama dengan manusia. Sehingga manusia tidak bisa
seenaknya berkata,
saya telah membunuh seseorang, saya akan menggantinya dengan lima ribu dollar.
Karena nilai manusia
tidak identik dengan lima ribu dollar. Kalau kau membunuh satu orang, kau
menumpahkan darahnya,
darahmupun akan ditumpahkan oleh manusia. Ayat ini tidak mengatakan orang pandai
boleh
menumpahkan darah orang pandai, orang bodoh boleh menumpahkan darah orang bodoh.
Tidak! Darah
manusia dibayar dengan darah manusia, karena manusia identik dengan manusia,
tidak peduli kelas,
status, pintar atau bodoh, pendidikan, hak khususnya di dalam masyarakat. Di
sinilah hak asasi manusia
dipastikan.
Sampai di PB, wahyu progresif memberikan satu penilaian yang lain terhadap
manusia: "Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?" (Mrk.
8:36-37). Artinya
nilai manusia lebih besar dari seluruh dunia. PL mengajarkan nilai manusia sama
dengan manusia,
namun belum memberitahukan berapa tinggi nilainya, sampai PB, barulah diberitahu
bahwa nilai
manusia lebih tinggi dari seluruh dunia. Yesus Kristus sendiri mengekspresikan
sifat manusia dengan
begitu tuntas dan sampai puncaknya, Dia berkata kepada setan: mundurlah! Dia
tidak membiarkan
kehormatan dan kemuliaan dunia merampas hak ibadah-Nya, yaitu hanya menyembah
kepada Allah
saja. Inilah hak asasi manusia yang bisa kita saksikan dengan jelas dari Alkitab
di mana manusia identik
dengan manusia, manusia lebih bernilai dari seluruh dunia. Kitapun harus
memandang manusia dengan
prinsip yang Allah wahyukan kepada kita. Dan hanya dengan begitu barulah seorang
penguasa dapat
berdiri pada posisi menghargai sesamanya untuk memerintah. Kalau seorang
penguasa tidak
memandang manusia sebagai manusia, pastilah negara itu tidak mempunyai masa
depan yang cerah.
Hanya melalui wahyu yang diberikan Allah, Pencipta manusia, barulah kita dapat
memahami sesama
dengan sesungguhnya.
Alkitab mengemukakan empat tujuan Allah menciptakan manusia:
1. Untuk menjadi wakil-Nya mengelola semesta alam Itulah yang dikemukakan oleh
Mzm. 8 dan
Kej. 1: manusia adalah pengelola, artinya manusia melampaui alam. Juga
mengindikasikan bahwa
mandat budaya dan mandat science ada di atas diri manusia.
2. Untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Itu artinya manusia mempunyai tanggung jawab
moral di
Page 3 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
dalam hal merefleksikan kebenaran Allah dan karakter Allah melalui hidupnya.
3. Supaya manusia menikmati diri Allah, menikmati kasih-Nya. Dengan kata lain,
manusia menjadi
wadah kasih. Lewat anugerah Allah manusia bisa menikmati hidup yang berlimpah,
menikmati
persekutuan dengan Allah.
4. Untuk melaksanakan kehendak Allah, berbagian di dalam rencana Allah.
Jelas sudah, manusia dicipta demi Allah, maka hubungan timbal balik antar
manusia dan Allah
menjadi satu hal yang begitu jelas.
Waktu Allah menciptakan manusia, Dia berfirman, "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut
gambar dan rupa Kita." Mengenai "gambar dan rupa" ini, Ef. 4 (satu-satunya
bagian di dalam Alkitab)
memberikan interpretasi dan pertanggungjawaban yang begitu jelas: kebenaran,
kasih, keadilan, dan
kekudusan. Dari ketiga segi ini kita tahu manusia mempunyai rasio, hukum, dan
etika, tiga fungsi yang
terbesar di dalam dirinya:
1. Fungsi berpikir dan melakukan penilitian yaitu rasio
2. Fungsi berlaku adil dan menghakimi atau memberi keputusan yaitu hukum
3. Fungsi berbuat bajik dan moral yaitu etika
Dengan demikian, yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah: manusia
mempunyai
kebebasan untuk berpikir, melakukan penelitian, memberikan putusan dengan adil,
mempunyai
kebebasan dan hak hukum di hadapan hukum, mempunyai kebebasan untuk menyatakan
kebajikan,
moral, mengembangkan fungsi hati nurani.
II. Akar dari Hak Asasi Manusia
Selain hal-hal yang disebut tadi, manusia masih mempunyai beberapa esensi khusus
yang tidak
boleh kita lalaikan, karena esensi itulah yang membuat kita berbeda dengan
binatang:
The Spiritual transcendence
Allah menciptakan manusia seturut dengan gambar dan rupa-Nya. Allah adalah Roh,
manusia yang
menyerupai Allah, itu berarti manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai roh,
yang
memungkinkan manusia mempunyai fungsi kultural, membuat manusia berbeda dari
ciptaan lain dan
sekaligus menjadi ciri khas yang penting bagi manusia.
The consciousness of self existence
Sadar akan keberadaan diri merupakan satu hal yang penting. Ketika rakyat
ramai-ramai menyadari
akan keberadaan dirinya, mereka akan menjadikannya sebagai dasar untuk melakukan
aksi massal.
Page 4 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
Misalnya, ketika harga diri manusia dilecehkan, kehormatan dan hak manusia
dieksploitasi, perlakuan
itu akan membuat manusia teringat pada hak yang seharusnya dia miliki, yang
selama itu bersembunyi
di bawah sadarnya. Ketika kesadaran itu berkembang menjadi kesadaran umum maka
terbentuklah satu
aksi massal. Kesadaran umum itu timbul dari potensi the consciousness of my own
existence. Karena
kesadaran inilah manusia membuat batasan yang sangat jelas antara aku dan bukan
aku: aku bukanlah
dia, dan dia bukan aku. Kesadaran ini timbul dari fungsi kesadaran diri yang
kekal.
Kemandirian
Karena Allah adalah Tuan, maka manusia yang dicipta-Nya mempunyai kebebasan.
Kemandirian
itulah yang memungkinkan manusia dapat mengurus, mengembangkan dirinya,
mewujudkan apa yang
ada di dalam dirinya secara bebas ke dalam aktivitas hidupnya.
Kreativitas
Manusia memiliki kreativitas sebagai yang dicipta (created creativity). Karena
Allah meletakkan
insting kreativitas di dalam diri manusia, itulah yang membuat manusia serupa
dengan Allah. Maka
ketika kebudayaan membuka lembaran barunya, itu berarti terjadi satu penerobosan
baru di dalam
sejarah, dan setiap kali manusia meraih kesuksesan baru, itulah bukti manusia
sedang mengembangkan
kreativitas dirinya. Kreativitas adalah penyebab kemajuan sejarah, perubahan
zaman, juga merupakan
perwujudan gambar Allah yang sangat jelas. Namun jangan lupa, bagaimanapun juga
kreativitas yang
ada pada diri manusia adalah kreativitas yang dicipta, manusia perlu
mempertanggungjawabkannya
secara penuh kepada Allah.
Ketika para penyair, seniman, penggubah lagu memproduksi karya yang agung, pasti
membelah
zaman menjadi dua masa yang berbeda, saat itulah gambar Allah dinyatakan dengan
jelas melalui
potensi yang ada di dalam diri manusia, dan sejarahpun didorong untuk melangkah
maju ke depan.
Kekekalan
Manusia bukan hanya saja menyadari akan keberadaan dirinya, kemandirian dirinya,
kreativitas
dirinya, tapi juga mempunyai sifat kekekalan yang merangkum semua sifat dan
fungsi dasar manusia.
Manusia tidak akan bisa mendapatkan kepuasan yang sungguh sampai dia yakin nilai
dirinya akan
tinggal tetap sampai selamanya. Dengan demikian, sifat kekekalan adalah refleksi
yang amat penting
dari gambar Allah.
Ketika beberapa esensi yang penting ini disatukan dengan logika, hukum dan etika
terbentuklah
hak asasi manusia, yaitu dasar dari harga diri manusia. Manusia disebut sebagai
manusia, karena
manusia begitu hormat dan mulia. Ketika Allah menciptakan manusia, tidak karena
manusia secara
materi lebih kecil dari binatang lain lalu Allah mengurungkan kemuliaan yang
disediakan bagi manusia.
Hormat dan mulia yang Allah berikan kepada manusia tidak ditentukan oleh besar
kecilnya menurut
ukuran materi, melainkan ditentukan oleh status rohnya, status yang
merefleksikan sifat Allah. Itu
sebabnya kita adalah gambar Allah, kita juga memiliki rupa Allah. Puji Tuhan!
Terlihat dari sini posisi
dan status yang Allah berikan kepada manusia adalah satu penyebab penting bagi
manusia untuk
Page 5 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
merebut hak asasinya.
Saya mengetahui dengan jelas, demokrasi yang terdapat di dalam sejarah Barat
memiliki dua
sumber, bila bangsa kita tidak menemukan perbedaan dari keduanya, artinya negara
kita masih belum
memiliki masa depan. Jangan lupa, demokrasi telah membunuh Socrates. Teriakan
yang berbau
demokrasi menghantar Yesus dipaku di atas kayu salib. Karena suara massa yang
begitu keras, maka
kebenaranpun tertudung; karena banyaknya jumlah massa, suara minoritaspun
tenggelam. Di tengah
proses demokrasi, kita menyaksikan kebenaran bisa saja dibunuh, karena kebenaran
belum tentu berada
di tengah massa. Sebab itu, sebagai orang Kristen, ketika kita harus berjuang
bagi demokrasi, janganlah
lupa bahwa konsep demokrasi dunia yang dibelenggu oleh dosa. Karena teriakan
keras orang Yunani
Socrates divonis mati. Peristiwa ini mengusik orang yang berperasaan adil dari
zaman ke zaman untuk
tidak menerima tindakan seperti itu. Di abad ke-19, Hegel di masa tuanya pernah
mengembangkan
renungan filsafat, mengadakan interpretasi ulang terhadap sejarah filsafat, dia
memberikan banyak
alasan yang begitu membingungkan untuk orang-orang yang membunuh Socrates.
Misalnya situasi dan
kondisi masyarakat massa itulah yang menyebabkan demokrasi terpaksa harus
mengambil langkah itu
yaitu membunuh Socrates. Karena menurut mereka, Socrates telah melakukan dosa
yang mutlak tidak
bisa diampuni. Saat ini saya bukan membahas masalah itu, namun saya ingin
mengingatkan bahwa suara
dunia bisa benar bisa juga salah, suara massa tidak langsung identik dengan
kebenaran. Kalau orang
Kristen hanya melihat corak-corak demokrasi Yunani, zaman Renaissance, Revolusi
Perancis, dan
banyak lagi slogan-slogan demokrasi masa kini, saya yakin, kita belum
mendapatkan jawaban yang
sesungguhnya.
III. Konsep Hak Asasi Manusia Dari Humanism
Demokrasi di Barat mempunyai sumber yaitu Penilaian Humanism tentang manusia.
Kalau
ditinjau dari Humanism dan penilaian yang dibuatnya, kita tahu akibat yang
ditimbulkan oleh beberapa
gerakan kebudayaan yang penting yaitu demokrasi tidak mendatangkan bahagia,
melainkan
mengundang malapetaka dan marabahaya. Di zaman Renaissance, sejarah manusia
pernah mencapai
kesuksesan yang gemilang, bagaikan terang besar menerangi bumi, begitu
menggetarkan kalbu.
Mengapa kita mau terus menerus dikelabuhi oleh pendiri agama? Mengapa kita mau
ditenggelamkan
oleh agama, hingga kita tidak berdaya mengembangkan potensi yang berada di dalam
diri kita? Marilah
kita berpaling! Tapi siapa yang akan membimbing kita? Kebudayaan Yunani kuno;
the Greco-Roman
achievement. Kesuksesan yang pernah diraih oleh Roma dan Yunani terpapar di
depan kita, menjadi
mode yang dapat diandalkan di dalam sejarah. Itu sebabnya mereke mengenang,
mendambakan
kesuksesan kebudayaan yang pernah diraih itu bisa menjadi aspirasi mereka untuk
coba mengubah
sejarah. Kalau konsep demokrasi dan hak asasi manusia diperoleh dengan cara
seperti itu, artinya kita
belum menemukan bahwa keduanya memiliki hubungan apa-apa dengan firman Allah.
Karena paling
sedikit Renaissance memiliki empat semangat yang penting:
1. Menganggap rasio sebagai sarana yang mutlak dapat dipercaya, itu sebabnya
mereka begitu
percaya diri.
2. Kesuksesan Yunani kuno di bidang kebudayaan dan seni dijadikan mode yang bisa
ditiru, rel yang
bisa ditelusuri di zaman ini di mana yang kita ingin capai adalah meniru
kesuksesan yang pernah
diraih pada zaman Yunani kuno. Sebab itu, panutannya adalah Yunani kuno, dasar
dan sarana
mutlaknya adalah rasio.
3. Sasarannya adalah hidup masa kini, membuang semua perkara supra natural.
Hidup masa kini
Page 6 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
adalah tugas utama kita, terus mengejar kesuksesan masa kini.
4. Semesta alam dijadikan obyek penelitian. Selain itu, tidak ada tuntutan lain.
Pada dasarnya, keempat semangat tersebut bertentangan dengan semangat teologia
Kristen, juga
bertentangan dengan semangat firman Allah dan semangat yang diwahyukan oleh
kebenaran. Tegasnya
seluruh perkembangan yang nampak di zaman Renaissance adalah menentang
kekristenan. Tatkala
orang Kristen dikelilingi oleh pelbagai gerakan, kita perlu meneliti dengan
hikmat dan cermat, tahu
membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tidak mengekor dengan sembrono.
Meski kita juga
berbicara tentang demokrasi, hak asasi manusia, keadilan, namun apa yang kita
bahas berbeda di mana
keadilan yang kita bahas bukanlah keadilan yang terdapat di dalam hukum Romawi,
melainkan keadilan
yang terdapat di dalam rencana Allah yang kekal. Demokrasi yang kita bahas
bukanlah demokrasi
urakan gaya Revolusi Perancis, melainkan demokrasi yang Allah siapkan di dalam
kekekalan, yaitu hak
istimewa yang Allah berikan sesuai dengan kehormatan dan keadilan yang terdapat
di dalam sifat-Nya.
Berkat dampak yang ditimbulkan oleh Renaissance, Humanism menegakkan kepala,
kita saksikan tiga
gerakan yang sangat besar telah terjadi di masa akhir dari abad ini. Bagi dunia,
gerakan yang pertama
dan yang ketiga amat penting, gerakan yang kedua tidak penting. Namun bagi kita,
gerakan yang terjadi
di antara kedua gerakan yang terjadi di antara kedua gerakan yang dianggap
penting itulah yang
terpenting. Adapun ketiga gerakan tersebut adalah: Renaissance, Reformation,
Enlightenment.
Renaissance terjadi sebelum Reformasi agama yang terjadi pada abad ke-16, dan
gerakan yang segera
menyusulnya terjadi pada abad ke-17 dan 18 yaitu Enlightenment. Di antara kedua
gerakan itu terdapat
gerakan yang kita kenal dengan sebutan Reformasi, gerakan yang mereformasi agama
kembali kepada
Alkitab.
Terlihat di sini, manusia yang memperalat rasio dengan penuh keyakinan diri
menapaki jalan yang
sepertinya tidak perlu disesali untuk selamanya: hanya cukup berpaling ke
belakang menatap pada
Yunani, maka ketika dia memandang ke depan seolah-olah telah mempunyai masa
depan yang tak
terhingga. Sungguh, suatu sikap yang angkuh. Puncak dari semangat Renaissance
nampak di dalam
pemikiran Davinci. Dari Lousiana yang terletak di bagian Utara Itali, sampai ke
Florence, ke Roma, kita
menyaksikan sastra, seni dan bidang-bidang lain terus menerus mengalami
kemajuan. Sampai di masa
Davinci, Monalisa dijadikan representatif. Kalau kita mengamati lukisan Davinci,
kita menemukan
lukisannya mengekspresikan hikmat yang sangat dalam dan senyuman yang sulit
diterka. Di balik
misteri yang amat sangat dalam itu tersembunyi kemenangan yang penuh percaya
diri; self confident
victory. Kemenangan itu terpancar dari sorot mata Monalisa yang menatap ke
tempat jauh dan
senyumannya. Ketika kita memperhatikan latar belakang Monalisa, kita mendapati
kesalehan yang
terdapat di abad pertengahan dan hal-hal yang supra natural telah lenyap sama
sekali. Davinci memiliki
sebuah draft kasar, melukiskan seorang yang berada di tengah-tengah alam, orang
itu mengulurkan
tangan menjamah tepi dunia, dan ketika tangannya terkulai, dia bangkit. Itulah
semangat Renaissance.
Manusia adalah pusat dari semesta alam, Allah bukan pusat semesta alam. Seluruh
aktivitas berpusat
pada manusia. Manusia menang, itulah sebabnya Monalisa tersenyum.
Davinci, Michael Angelo, Rafello, yang satu mewakili hikmat, yang lain mewakili
keberanian dan
yang lain lagi mewakili kebaikan. Begitulah masa akhir atau puncak dari
Renaissance. Higher
Renaissance di Barat dinyatakan, bila kau ingin menyaksikan wujud dari senyuman,
kelembutan,
pandanglah patung Madonna dari Rafello. Kalau Anda ingin menyaksikan wajud dari
hikmat manusia,
kau bisa menemukannya dalam pemikiran Davinci. Ketiga benar-benar seperti
pengkoleksi lengkap dari
ide-ide orang sezamannya. Seluruh seni telah berubah begitu rupa, manusia
menjadi terlalu percaya diri.
Kalau kau meneliti penilaian Sorokin tentang seni, kau menemukan sesungguhnya
Sorokin
memandangnya dari sudut yang berlawanan.
Perkembangan seni dari abad pertengahan sampai sekarang yaitu dari kesalehan
yang tinggi yang
Page 7 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
diarahkan pada roh yang berada di dunia yang tak terbatas sampai realisme,
merupakan perubah total
dari yang begitu anggun berubah menjadi yang murahan dan tidak bermoral. Sebab
itu, komentar
Sorokin adalah coba perhatikan lukisan masa kini, apa yang dilukiskan? Kalau
kita meneliti filsafat seni,
kita mendapati dari zaman Aristotles sampai sekarang telah terjadi perubahan
begitu besar, menurut
Aristotle, seni adalah mengcopy alam. Sampai di zaman Davinci, seni adalah
aktifitas jiwa. Sampai
zaman ini, seni adalah pengekspresikan perasaan.
Di tengah proses perubahan filsafat seni ini kita menemukan posisi kekal, posisi
hukum rohani,
supra natural berangsur-angsur menghilang. Dalam lukisan El Greco tentang
kerangka tubuh manusia,
kita dapati dia sengaja memperpanjang garis tengah dan memperpendek garis
horisontal.
Memperpanjang garis tengah berarti membangun satu jarak yang begitu serius
dengan Allah, ekspresi
kesalehan yang ada di antara manusia dan Allah. Di dalam lukisan-lukisan abad
ke-14 dan 15, kita
masih dapati para pelukis sengaja melukis jari-jari yang begitu panjang, mata
yang menengadah ke atas,
menggambarkan manusia yang hidup di dunia mengarahkan dambaan, takut dan
hormatnya yang tidak
terhingga pada dunia kekekalan. Namun semua ini tidak lagi kita dapati pada
lukisan abad ke-20. Yang
terlihat di dalam lukisan abad ke-20 hanyalah penduduk kota yang sederhana,
panorama alam, beberapa
kuntum bunga, manusia yang berjalan di jalanan. Adapun soal tradisi, bahasa,
kostum, warna,
background nampak di dalam drama. Khususnya drama musikal yang juga menyertakan
musik di
dalamnya. Ketika kita menyaksikan sebuah lukisan, jangan hanya menyaksikan
warnanya saja, tapi
telitilah juga filsafat yang ada di balik lukisan itu, yang ingin diutarakan
oleh si pelukis. Seni yang
agung merefleksikan semacam prinsip, yang mengekspresikan perasaan dalam
dirinya.
Kembali pada wahyu umum yang kita bahas tadi. Melalui alam, Allah memberi wahyu
kepada
manusia untuk menginterpretasikan diri-Nya. Penginterpretasian ini disalurkan
melalui jiwa ditambah
dengan apa yang disebut keahlian, jadilah tuntutan filsafat atau ekspresi seni.
Picasso memberikan
coretan di sana sini pada kanvasnya untuk mendemonstrasikan dirinya sebagai
pencipta. Banyak pelukis
abad ke-20 juga ingin menginterpretasikan alam sebagai ungkapan dari pengalaman
mereka yang
subyektif, respon dari perasaan mereka. Di akhir dari seniman-seniman kelas
tinggi ini Renaissance
memberikan satu evaluasi total, hasilnya adalah mendesak keluar semua hal yang
berkaitan dengan
anugerah Allah, nilai kekekalan dari dalam pikiran manusia. Sehingga di dalam
karya seni Renaissance
tidak lagi ditemukan tempat bagi Allah, di dalam sasaran total Renaissance juga
tidak ditemukan tempat
bagi hal-hal yang supra natural. Yang ditonjolkan hanyalah harga diri manusia,
kesuksesan yang
mungkin diraihnya. Ironisnya peraih kesuksesan tertinggi ternyata adalah mereka
yang moral hidupnya
bobrol luar biasa. Michael Angelo dan Davinci adalah kaum homo. Ketika saya
berdiri di bawah patung
perunggu Davinci di kota Milan, Itali, saya merenungkan secara mendalam, membuat
konklusi, saat
saya melintas pada introspeksi total terhadap filsafat sejarah dan filsafat
seni, hati saya menjadi begitu
sedih. Karena orang-orang ini dan mereka yang dipandang paling agung, paling
menghargai sesama,
mengekspresikan harga diri manusia, ternyata adalah orang-orang belum mempunyai
pengenalan yang
sungguh terhadap harga diri manusia.
Sembilan tahun lalu, pihak Vatikan mengizinkan satu kelompok khusus dari Jepang
untuk
membersihkan seluruh gereja mereka, termasuk eternit dan lukisan-lukisannya,
guna memulihkan wujud
aslinya. Namun ada satu perkara yang membuat saya sedih sekali di mana sebagian
ornamen yang
dipakai untuk menutupi ukiran yang telanjang itu sekarang sudah dilepas
semuanya. Saya percaya,
orang-orang di zaman Renaissance telah meraih kesuksesan yang agung, mereka
berusaha
mengembangkan habis-habisan akan harga diri manusia, namun pengenalan mereka
terhadap harga diri
manusia masih jauh dari Alkitab.
Hak asasi manusia yang kita bahas adalah hak asasi manusia setelah kejatuhan,
atau harga diri
semula saat diciptakan? Dari kacamata mana, dan dari saluran mana kita memahami
siapa itu manusia?
Ke mana sejarah dunia ini mengarah -- Allah tahu. Kitalah yang sering kali
merasa kabur, namun kita
Page 8 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
dapat mencari tahu apa yang harus orang Kristen lakukan, bukan malah mengikuti
arus dunia ini.
IV. Konsep Hak Asasi Manusia Pada Gerakan Reformasi
Mari kita perhatikan sumbangsih gerakan Reformasi pada abad ke-16 juga hubungan
antara
gerakan ini dengan masalah hak asasi manusia. Reformasi agama di abad ke-16 dan
Renaissance yang
berlangsung sebelum abad ke-16 sama-sama ingin menemukan kembali harga diri
manusia yang sudah
hilang. Baik Martin Luther, Calvin atau Zwingli sama-sama mencari harga diri
manusia. Bedanya adalah
Renaissance mencari harga diri manusia dari kesuksesan yang pernah diraih Yahudi
sedangkan para
Reformator mencari harga diri manusia dari wahyu Allah. Kesuksesan Yunani memang
sangat agung,
tetapi saya harus mengatakan sesuatu yang sangat kontradiktif, karya-karya
seniman besar ini, bukan
saja saya sukai bahkan sayapun pernah menelitinya dengan sungguh-sungguh. Saya
bersyukur kepada
Allah, karena di dunia ini pernah ada orang yang bernama Bethoven, meski dia
adalah penderita
penyakit syphilis. Saya bersyukur kepada Allah, karena di dunia ini pernah ada
orang yang bernama
Davinci, meski dia adalah seorang homo. Saya bersyukur kepada Allah karena di
dunia ini pernah ada
orang yang bernama Schumann, meskipun dia mengakhiri hidupnya dengan mencebur ke
laut. Saya
bersyukur kepada Allah karena di dunia ini pernah ada oarang yang bernama
Tchaikowsky, meski dia
juga seorang homo. Saya bersyukur kepada Allah karena di dunia ini pernah ada
orang yang bernama
Freud, meski dia adalah seorang yang menentang Allah. Namun dari respon-respon
mereka terhadap
wahyu umum, nyata bahwa mereka telah melihat banyak hal yang tidak dilihat oleh
orang Kristen.
Meskipun demikian, interpretasi mereka, semua kesuksesan mereka perlu dikaji
ulang, dikritik ulang
oleh konsep nilai yang terdapat di dalam wahyu khusus. Jadi kita sebagai orang
Kristen masih belum
selesai. Di satu pihak, kita bersyukur kepada Allah untuk mereka-mereka ini,
namun di lain pihak, kita
juga merasa sayang. Karena mereka tidak menggunakan hak istimewa, potensi yang
Allah berikan
semaksimal mungkin, mencapai tahap yang paling sempurna.
Tatkala kita membandingkan mereka yaitu tokoh-tokoh yang agung di dalam sejarah
dengan Yesus
maka segera terlihat adanya perbedaan kualitatif. Di balik kesuksesan-kesuksesan
mereka terdapat
kebobrokan sifat manusia, maka ketika dibandingkan dengan Yesus, segera terlihat
akan perbedaan
kuantitatif. Tatkala para Reformator akan mendiskusikan harga diri manusia,
mereka harus menoleh ke
belakang untuk mengkaji dengan sungguh-sungguh apa yang disebut gambar dan rupa
Allah.
Interpretasi Katolik sebelum Reformasi dan interpretasi para Reformator setelah
Reformasi serta
perkembangan akhir-akhir ini, menunjukkan kepada kita bahwa perkara ini amat
sangat besar. Segala
kesuksesan, penelitian, pengembangan yang dilakukan oleh manusia tidak bisa
terlepas dari
pengenalannya terhadap sifat manusia. Dan pengenalan terhadap sifat manusia ini
tidak dapat terlepas
dari dua titik tolak dasar yaitu yang satu bertitik tolak dari wahyu yang
berpusat pada Allah. Yang lain
bertitik tolak dari rasio manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Hari ini kita
menyaksikan tatkala
politikus mendiskusikan hak asasi manusia, titik tolak mereka tidak dapat
terlepas dari distorsi dan
penyelewengan interpretasi rasio mereka yang sudah jatuh di dalam dosa. Sebab
itu, kita perlu kembali
kepada Alkitab.
Manusia yang dikemukakan oleh Alkitab adalah manusia yang seperti apa? Menurut
filsafat
Agustinus, kita dapat menggambarkannya dengan tiga garis dan empat wilayah, dan
sekarang cara
inipun sudah menjadi salah satu konten yang amat penting di dalam pemikiran
teologia Protestan:
Page 9 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
Ketiga garis itu adalah: Garis kejatuhan, garis penebusan, garis penggenapan.
Garis yang berada di
tengah adalah rencana Allah yang kekal. Di dalam rencana kekal ini, Allah pernah
memperbolehkan
manusia jatuh di dalam dosa. Itu bukan rencana-Nya, melainkan diizinkan
oleh-Nya. Di dalam rencana
Allah yang kekal, ada penebusan yang Allah siapkan bagi kita, inilah titik pusat
sejarah. Dan di akhir
sejarah ini, ada perkara yang akan Allah genapkan seturut dengan kehendak-Nya.
Namun di antara
penciptaan dan penebusan pernah terjadi satu fakta yang tidak dapat disangkal,
yaitu kejatuhan manusia.
Fakta ini tidak dapat diterima oleh teologia Modern, Ateisme, kaum intelektual
masa kini dan teori
Evolusi. Baik kau berada di luar maupun di dalam gereja, kalau kau menyangkal
fakta ini, maka
interpretasimu tentang kosmos tidak dapat terlepas dari noda dan kesalahan yang
dibawa oleh dosa.
Sayang sekali, karena kaum intelektual, khususnya orang Kristen, tidak
mendapatkan latihan teologia
yang orthodoks, sebab itu, meski sudah sekian lama menjadi orang Kristen masih
tetap memegang
sesuatu yang samar-samar. Kalau saja semua ini sudah dibereskan, sumbangsih yang
diberikan oleh para
peneliti terdahulu tentu akan menjadi begitu besar.
Garis kejatuhan adalah fakta, meski disangkat oleh teori evolusi, komunis,
materialisme, dan
teologia modern, tapi kepastian dari garis kejatuhan ini justru menghindarkan
kita menjalani jalan yang
sia-sia, dan membawa teologia terus berada pada jalur yang benar. Barangsiapa
menyangkali garis
kejatuhan dan menyangkali fakta sejarah tentu akan terjerumus ke dalam pola
pikir optimisme yang
kosong yaitu kesuksesan masa datang yang "optimis" dijadikan arah yang pasti.
Lebih lagi, tidak mau
menerima garis kejatuhan yang pernah ada itu adalah efek samping dari teori
evolusi, yang sudah
mempengaruhi ke setiap lapisan kebudayaan.
Di dalam filsafat sejarah Hegel terdapat teori evolusi yang "optimis" ini. Teori
biologi Darwin telah
mempengaruhi pemikiran evolusi sosialnya Herbert Spencer dan Thomas Henry
Huxley, yang
mempengaruhi Tubingen School, juga mempengaruhi sebagian pemikir Liberal seperti
Adolf von
Harnack, Wilhelm Hermann. Kemudian pemikiran tersebut juga merasuki pikiran Carl
Marx, Encles,
Lenin, Mao Ze Dong menjadi pikiran Materialisme dan Evolusi yang bersifat
politis. Kemudian
pemikiran-pemikiran tersebut juga membentuk semacam pemikiran masa depan optimis
yang palsu baik
di dalam maupun di luar gereja. Namun orang-orang ini tidak sanggup
menyelesaikan masalah manusia,
karena mereka tidak menemukan penyakit yang sesungguhnya terletak pada fakta
kejatuhan di dalam
sejarah manusia.
Bagaimana kondisi manusia ciptaan yang asli? Bagaimana kondisi manusia setelah
kejatuhan?
Bagaimana kondisi manusia yang telah diselamatkan? Bagimana kondisi manusia
sempurna di dalam
kekekalan? Kebebasan yang semula pada saat dicipta itu adalah kebebasan yang
seperti apa? Setelah
manusia jatuh di dalam dosa, kebebasannya berubah menjadi seperti apa? Bagaimana
dengan kebebasan
sejati yang Yesus Kristus berikan setelah manusia ditebus? Bagaimana kebebasan
manusia
disempurnakan di dalam kekekalan? Karena saat itu kita tidak dapat berbuat dosa
lagi, kita akan beserta
dengan Tuhan yang kudus untuk selama-lamanya, tidak mungkin mengalami kejatuhan
lagi. Kebebasan
saat dicipta adalah kebebasan yang belum mengalami ujian, yaitu kebebasan yang
pertama. Kebebasan
yang kedua adalah kebebesan setelah dirusak oleh dosa. Kebebasan yang ketiga
adalah kebebasan
setelah ditebus. Dan kebebasan yang keempat adalah kebebasan yang disempurnakan.
Dengan demikian,
tatkala kita membahas kebebasan, bukan hanya membahas sesuatu secara supervisual
saja, melainkan
memahami dari segi wahyu Allah yang melampaui sejarah. Demikian juga hak asasi
manusia. Ketika
kita membahas hak asasi manusia, kita perlu mengamati kebebasan semula yang
Allah berikan kepada
manusia. Setelah kejatuhan, kerusakan apa yang dialami oleh kebebasan manusia?
Setelah manusia
ditebus, tahap mana yang mungkin dicapai oleh kebebasan manusia? Kali ini kita
tidak memikirkan halhal
tersebut secara mendalam. Namun kita akan membahas beberapa point tentang dasar
hak asasi
manusia dari Alkitab.
Page 10 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
V. Tujuh Butir Dasar Hak Asasi Manusia
Manusia mempunyai hak hidup
Dari mana kita mengetahui hal itu? Baik kita hidup, kita bergerak, kita ada,
semua itu bergantung
pada Tuhan. Paulus telah memastikan hal tersebut di Aeropagus, Atena. Allah
memberi hidup kepada
manusia bukan untuk dipermainkan dan dihujat semaunya. Allah memberikan hak
hidup kepada
manusia adalah supaya manusia menikmatinya. Sebab itu, bila terjadi salah
membunuh atas keputusan
hukum yang tidak adil, Allah menyediakan kota perlindungan bagi bangsa Israel,
membuktikan hak
hidup adalah sesuatu yang dihargai Tuhan. Ketika orang lain memfitnahmu, Allah
berfirman, jangan
hanya berdasarkan satu orang saksi saja; agar jangan sampai kamu salah dibunuh.
Diperlukan banyak
saksi adalah bukti Allah menghargai hak hidupmu. Dengan demikian, hak manusia
disatukan dengan
hidupnya, badan hukum manapun tak boleh memperlakukan seseorang dengan
sembarangan, tidak
boleh merampas hak hidup seseorang dengan seenaknya, karena Allah sendiri
menghargai hak itu.
"Jangan membunuh. Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah
oleh manusia."
Statemen ini begitu tegas, begitu mutlak di mana Allah menghargai hidup manusia,
tidak menginginkan
manusia menumpahkan darah sesamanya. Sudah barang tentu masih ada perkecualian
yang perlu
didiskusikan, seperti membunuh orang di dalam peperangan, atau mereka yang
bertugas sebagai
pengeksekusi hukuman mati. Bukankah mereka juga turun tangan membunuh orang? Di
sini kita tidak
membahas hal-hal itu. Karena hal-hal tersebut termasuk di dalam wilayah etika,
bukan di dalam wilayah
dasar hak asasi manusia yang kita bahas.
Manusia mempunyai hak beragama
Manusia mempunyai hak untuk beribadah kepada Allah. Jadi, jelaslah sudah bahwa
Allah memberi
manusia insting untuk mengadakan komunikasi dua arah. Insting ini lahir dari
sifat relasi antara manusia
dengan Allah; the relation between men and God is the relational nature of
communication. Itu
sebabnya Allah menyediakan hari Sabat, agar manusia boleh menikmati perhentian
yang Allah berikan
kepadanya dan bersekutu dengan Allah. Ketika hak bangsa Israel untuk beribadah
ini diganggu, Allah
berfirman kepada Musa, pergilah menghadap Firaun, katakanlah kepadanya,
biarkanlah umat-Ku pergi
untuk melayani Tuhan; menyembah Allah mereka. Inilah reservasi dari hak
beragama: menyembah dan
melayani Tuhan.
Saudara harus memperhatikan hal ini, baik kau berada di kalangan penguasa atau
kalangan rakyat,
ingatlah bahwa hak beragama bukan bukan pemberian pemerintah, kebebasan beragama
bukanlah
pemberian pemerintah; pemerintah tidak layak memberi hak bebas beragama kepada
manusia. Bebas
beragama sudah dimiliki oleh manusia, tidak perlu mengaisnya dari pemerintah.
Kuasa
pemerintahanpun diberi oleh Allah. Ketahuilah jauh sebelum Allah memberikan hak
apapaun Dia telah
memberikan hak bebas beragama kepada manusia.
Manusia dicipta oleh Allah, maka manusia mempunyai kebebasan untuk menyembah
Allah, ini
adalah hak beragama. Seturut dengan apa yang manusia terima di dalam hati nurani
dan pemahamannya
terhadap kebenaran dalam iman, lahirlah penyembahan.
Manusia mempunyai hak bekerja
Page 11 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
Mengembangkan bakat yang ada lahir dari sifat ciptaan. Bakat apapun yang ada
padamu, kau
mempunyai kemungkinan untuk mengembangkannya. Itulah sebabnya kau harus memilih
pekerjaan
yang sesuai dengan bakat yang kau terima dari Tuhan dan mengembangkan potensimu,
itulah kebebasan
bekerja. "Kau akan makan dari hasil jerih lelahmu," pekerjaanmu lancar dan kau
dapat makan dari hasil
jerih lelahmu. Kau bisa makan buah dan menikmati keteduhan di bawah pohon buah
yang kau tanam
sendiri, menikmati apa yang kau peroleh. Manusia mempunyai hak untuk bekerja dan
menikmati hasil
kerjanya.
Komunisme membelah sejarah manusia menjadi beberapa wilayah: dari sistem feodal
sampai
sistem Kapitalisme, dari sistem Kapitalisme sampai sistem Sosialisme, dari
sistem Sosialisme sampai
sistem Komunisme. Setelah kau berada di masyarakat Sosialisme, tiap orang
melakukan sebisanya dan
mendapatkan hasil yang sesuai dengan nilai kerjanya. Tetapi setelah meningkat ke
jenjang yang tertinggi
yaitu masyarakat Komunisme, setiap orang melakukan sebisanya dan mendapatkan
hasil sesuai dengan
kebutuhannya. Sungguhkah? Ketika orang-orang Polandia mendapati sebuah kereta
api keluar rel dan
terguling, mereka berebut untuk menengok apa yang ada di dalam kereta api
tersebut. Saat itu, barulah
mereka tahu apa sebabnya banyak kaum sebangsanya menderita kelaparan. Karena
roti-roti dikirim ke
Soviet, hingga mereka sendiri tidak bisa makan dari hasil jerih lelahnya. Saat
itu barulah mereka sadar
hak asasi mereka sebagai manusia sudah dirampas, maka gelombang mogok kerjapun
melanda negeri
itu, sampai persatuan buruh Polandia berhasil merebut kemenangan yang memberi
pengaruh besar
terhadap dunia. Kalau saja "yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang,"
maka Komunisme
yang mengawali gerakannya dengan mogok kerja juga akan berakhir dengan mogok
kerja.
"Bangkitlah buruh-buruh di dunia, putuskan semua rantaimu! Lawanlah kaum
Kapitalis yang
mengeksploitasi kamu untuk memperoleh nilai sisa." Deklarasi Komunisme tahun
1848 berbunyi yaitu:
"kalaupun kalian gagal, kalian tidak rugi apa-apa. Karena kalian adalah golongan
proletarian yang tidak
mempunyai harta, sebab itu tidak rugi apa-apa. Yang rugi adalah rantai kalian."
Sungguh suatu statemen
yang sarat hasutan. Statemen itu bagaikan api yang menjalar ke seluruh dunia,
akhirnya kita saksikan
sendiri, Komunis yang mengawali gerakannya dengan mogok kerja juga berakhir
dengan mogok kerja.
Di Polandia terjadi gerakan yang besar juga mendatangkan pengaruh besar. Karena
hak yang seharusnya
mereka nikmati dari hasil jerih payahnya telah dieksploitasi, tidak heran kalau
Paul Tillic, teolog itu
mengemukakan satu statemen: Komunisme mutlak bukan pengganti Kapitalisme,
Komunisme hanyalah
musuh dari Kapitalisme, musuh persaingannya.
Secara ketat bisa kita katakan, Komunisme hanyalah Kapitalisme yang lebih egois,
lebih
mengelompok, lebih sentralisasi, bedanya kapitalis itu bernama Deng Xiao Ping,
Yang Sang Kun, dan
lain-lain.
Selama 15 tahun ini, banyak pemerintah telah belajar satu hal, perusahaan yang
dimiliki umum,
perusahaan yang dikelola pemerintah semuanya rugi, dan ketika
perusahaan-perusahaan tersebut
diserahkan kepada swata akan lebih mudah berkembang. Saya tidak sepenuhnya
menyetujui pendapat
itu. Karena akar permasalahannya adalah setelah garis kejatuhan, manusia baru
menjadi begitu egois,
sehingga benda-benda umum sering dianggap sebagai benda yang tidak bertuan
(something or anything
belonging to everybody means it belongs to nobody). Itulah sebabnya bau toilet
umum begitu menusuk
hidung, dan tatkala segala-galanya berubah menjadi milik umum akan segera jadi
sulit diurus.
Manusia mempunyai hak untuk menikah dan membina rumah tangga
Menikmati kesenangan dalam berumahtangga, menghargai pernikahan adalah ajaran
Alkitab yang
Page 12 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
begitu jelas, sebab itu, "setiap orang harus menghargai pernikahan" adalah satu
perkara yang penting di
dalam hak asasi manusia.
Hendaknya setiap orang menghargai pernikahan. Kau mempunyai hak untuk memilih
partner,
setelah menjalin hubungan kasih barulah kalian membina rumah tangga yang kau
anggap ideal, itu
adalah hak manusia. Alkitab mengajarkan dengan jelas, pasangan yang telah
disatukan oleh Tuhan tidak
dapat dipisahkan oleh manusia. Statemen itu tidak menjelaskan, pasangan itu
harus percaya dengan yang
percaya, atau yang percaya dengan yang tidak percaya, atau yang tidak percaya
dengan yang tidak
percaya. Asal kau adalah manusia, pasangan suami istri tidak boleh pisah. Sebab
itu, orang yang belum
percaya Tuhan sekalipun, setelah mereka membina rumah tangga, kau bukan saja
tidak boleh
memisahkannya, bahkan harus menganggap mereka sebagai pasangan yang disatukan
oleh Allah.
Allah menciptakan pria seturut gambar-Nya, Allah juga menciptakan wanita seturut
gambar-Nya.
Ketika pernikahan dihargai, rumah tangga menjadi satu unit yang tetap. Jadi,
sebuah pernikahan, baik
pernikahan antara orang percaya atau antara orang tidak percaya, setiap orang
harus menghargainya.
Karena rumah tangga mereka adalah satu unit yang paling dasar dalam membentuk
masyarakat.
Manusia mempunyai hak untuk menikmati pernikahannya, sudah barang tentu, yang
dimaksud
pernikahan juga mencakup tanggungjawab yang harus mereka tunaikan.
Manusia mempunyai hak untuk menikmati harta pribadinya
Di dalam sepuluh hukum disebutkan, jangan menginginkan harta orang lain. Jangan
mencuri. Kita
tahu bahwa Allah menghargai manusia dan memberinya hak untuk menikmati harta
pribadi. Meskipun
Alkitab juga mengajarkan banyak hal tentang memperoleh harta dengan cara yang
halal, namun Alkitab
juga mengajarkan, setelah seseorang memperoleh harta pribadi, Allah tidak
menghendaki orang lain
menggunakan pelbagai alasan untuk merampas dan mengeksploitasinya dengan
semena-mena.
Manusia mempunyai hak untuk menikmati keadilan di tengah-tengah masyarakat
Sifat adil atau sifat hukum terdapat di dalam sifat dasar manusia yaitu
kebenaran, loving kindness,
dan kekudusan, maka manusia ingin menikmati keadilan. Yesus mengajarkan, segala
sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Artinya, di antara
kau dan sesamamu harus terjadi perlakuan yang adil. Ini adalah dasar
bermasyarakat, dasar etika, dan
juga hak manusia. Setelah kau menikmati perlindungan dari negara, jangan lupa
membayar pajak
kepada negara. Itu sebabnya, saya pernah mengemukakan, Yohanes Pembatis tidak
berkata kepada para
prajurit yang menyandang senjata yaitu letakkan pedangmu, jangan menjadi
prajurit lagi. Karena prajurit
membunuh orang, melanggar hukum keenam dalam sepuluh hukum. Tapi katanya yaitu
jangan
menggunakan kuasamu dengan semena-mena untuk menelan milik orang lain. Cukuplah
dengan apa
yang kita miliki. Artinya di dalam masyarakat ini kita mempunyai hak untuk
memberi dan menerima,
untuk berlaku adil.
Manusia mempunyai hak untuk berbicara dengan bebas dan untuk berbuat seturut
hati nuraninya
Alkitab mengajarkan, setiap orang harus berbuat, berkata-kata seturut dengan
hati nuraninya. Meski
Page 13 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
Alkitab juga mengajarkan: hati nurani manusia perlu diperbaharui dan dikuduskan,
sehingga kita selalu
mempunyai hati nurani yang murni baik terhadap Allah maupun terhadap sesama.
Artinya kita harus
mengucapkan kata-kata yang benar, yang jujur, mengutarakan perasaan yang ada di
dalam hati nurani
kita. Ini adalah hak dan kewajiban kita. PL secara khusus mengemukakan yaitu
jadilah mata bagi orang
buta, jadilah telinga bagi orang tuli, bukalah mulut demi orang bisu. Statemen
ini adalah dasar yang
terpenting dari hak asasi manusia. Ketika kau menyaksikan sebagian orang
dianiaya dan tidak berdaya
berbicara, karena haknya untuk mengemukakan pendapat sudah dirampas. Sebagai
orang Kristen, kau
harus menggantikan dia untuk berbicara. Tatkala orang lain mempunyai mata tapi
tidak bisa melihat,
kau harus menjadi mata bagi orang buta, menggantikan dia untuk melihat. Tatkala
orang lain bertelinga
tapi tidak dapat mendengar, kau harus menggantikan dia untuk mendengar. Semua
ini menyatakan
bahwa Allah begitu menghargai manusia.
Setelah kita menyaksikan dari Alkitab bahwa Allah begitu menghargai manusia,
memberi manusia
kebebasan dan hak untuk membangun konsep politik kita, untuk membangun dan
mempersiapkan kita
menjalani jalan yang harus kita lalui, sehingga kita tidak perlu meniru orang
dunia dalam hal
menggunakan rasio yang sudah jatuh di dalam dosa itu dengan sembarangan, demi
mencapai pelbagai
tujuan politik, melainkan menjadikan keadilan, kebenaran, firman Tuhan sebagai
terang untuk menuntun
kita.
VI. Konklusi
Kita sudah menyinggung akan ketidakkonsistenan Komunisme, saya percaya, bukan
hanya
Komunisme, tapi penguasa-penguasa dunia sering tidak mempunyai hati yang mantap,
tidak memelihara
kebenaran secara konsisten. Dunia ini sudah sampai pada tahap, di mana untung
rugi menudungi salah
benar, menudungi kejahatan, maka untung rugi sering diletakkan di depan salah
benar dan kejahatan di
mana asal beruntung bagiku, tak perlu berbicara soal baik jahat, soal benar
salah. Jadi, untung rugilah
yang menetapkan segala sesuatu. Tidak demikian dengan orang Kristen, kita harus
mendahulukan tahta
Allah, hak yang seharusnya dimiliki oleh manusia, sampai hubungan timbal balik
antar manusia dapat
berlangsung dengan adil. Itu sebabnya Alkitab mengajarkan, bayarlah kepada semua
orang apa yang
harus kamu bayar pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada
orang yang berhak
menerima cukai, rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan
hormat kepada orang
yang berhak menerima hormat (Rm. 13:7). Ayat ini penting sekali, menandakan
bahwa hak yang
seharusnya ada pada diri manusia perlu dihargai, perlu diperlakukan dengan adil.
Bagaimana dengan manusia pada umumnya? Yang seharusnya ditakuti justru tidak
ditakuti, yang
seharusnya dihormati justru tidak dihormati, yang harus membayar pajak justru
berkelit dari
kewajibannya. Sungguh amat kasihan! Kadang-kadang saya berpikir, orang Asia
sangat pelit dalam
menghargai dan memuji orang lain. Khususnya orang-orang yang lebih muda darinya.
Untuk apa saya
menghargai dia? Tidak memakinya habis-habisan saja sudah bagus. Bila orang lain
meraih kesuksesan,
dan kau menanyakan bagaimana pendapatnya? Orang asing (Barat) akan berkata,
memang dia pantas
menerima. Artinya dia menghargai hak orang lain, memberikan apa yang pantas dia
dapatkan. Kiranya
Tuhan menolong kita, supaya kita takut pada Allah di dalam hal-hal seperti ini,
memahami hak yang
telah Allah tetapkan bagi manusia, dan menunaikan kewajiban kita dengan baik.
Tidak perlu takut air
bah atau gelombang dunia ini akan melenyapkan kehendak Allah yang kekal. Itu
tidak mungkin terjadi.
Khususnya bagi kita yang hidup di akhir abad ke-20 ini, abad yang menjadi tempat
praktek bagi ideologi
manusia, abad di mana kita beroleh pelajaran yaitu orang-orang yang menyebut
diri sebagai orang
modern ini ternyata berlaku begitu bodoh, memasukkan dirinya jerat yang salah.
Namun tak perlu takut,
Allah masih tetap duduk di atas tahta-Nya.
Page 14 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
Kalau Polandia membutuhkan sepuluh tahun baru melihat hasilnya -- meraih hak
asasi manusia.
Namun kita lihat di Jerman Timur, mungkin tidak memerlukan sepuluh tahun,
sepuluh bulan saja sudah
cukup. Kalau Allah cukup memakai sepuluh bulan untuk membenahi Jerman Timur,
Allah juga bisa
mengatakan, sepuluh minggu saja cukup bagi Cekoslovakia. Kalau Ceko cukup dengan
sepuluh minggu,
Romania mungkin hanya perlu sepuluh hari. Polandia membutuhkan sepuluh tahun,
Jerman Timur
membutuhkan sepuluh bulan, Cekoslovakia membutuhkan sepuluh minggu, Romania
membutuhkan
sepuluh hari, mungkin Beijing hanya memerlukan sepuluh jam sudah beres. Baru
saja saya mengatakan
di Hong Kong, kalian takut melewati tahun 1997? Yang harus takut bukanlah
kalian, melainkan Deng
Xiao Ping. Saya kira, dia tidak bisa melewati tahun 1997; apakah dia masih bisa
hidup tujuh tahun lagi?
Hari itu dia berkata, setelah Hong Kong dikembalikan ke RRC, 50 tahun tidak akan
berubah. Saya
berpikir, beberapa tahun lagi apakah perkataanmu itu masih dapat dipegang? Belum
tentu. Dengan apa
kau bisa menjamin Hong Kong tidak berubah selama 50 tahun?
Allah kita adalah Allah yang kekal dan hidup. Saya akan menyampaikan sesuatu
secara khusus
kepada satu orang, yaitu Jimmy Carter. Dia dianggap sebagai seorang Presiden
Kristen yang penakut,
yang membawa nama Amerika turun sampai begitu rendah, sehingga untuk merebut hak
asasi
manusiapun tidak berdaya sama sekali. Ketika Carter masih bertugas, sepertinya
tidak memberikan
sumbangsih atau kesuksesan apa-apa terhadap Amerika: ekonominya merosot. Namun
sebenarnya
Carter telah meraih satu kesuksesan yang sangat penting di ajang Internasional:
hak asasi manusia bukan
urusan dalam negeri. Karena hak asasi manusia adalah urusan internasional. Kau
boleh menutup
pintumu dan memukul anjingmu, namun kau tidak boleh menutup pintumu lalu memukul
rakyatmu.
Karena rakyat adalah milik bersama, rakyat harus dilindungi dan dihargai bersama
di bawah kolong
langit ini. Dalam hal ini, Carter telah menyatakan semangat kekristenannya. Puji
Tuhan!
Kiranya Tuhan menolong dan mengasihi kita, yang hidup di tengah-tengah
masyarakat yang
bergolak, berubah-ubah tak menentu ini tahu apa itu harga diri manusia, sehingga
kita bisa menghargai
diri sendiri juga menghargai sesama kita.
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 37 - September 1998
http://www.geocities.com/reformed_movement/artikel/ham.html
http://www.geocities.com/reformed_movement
Page 15 of 15 HAK ASASI MANUSIA - Pdt. Dr. Stephen Tong
LINK
Kotbah kawanjaja.blogspot.com/ 2006/01/kotbah-di-atas-bukit.html - 32k - |
Includes thousands of sermon
texts and outlines, indexed by Bible chapter. www.sermoncentral.com/ |
Sermon Illustrations provides
sermon illustrations, sermons, eulogies, funeral helps, and
counseling aids for ministers. www.sermonillustrations.com/ |
Weekly - Sermon ideas and
illustrations from SermonSearch.com. NEW - The Pastor's Corner -
Weekly Devotional Weekly - Encouraging words for Pastors. ... www.sermonsearch.com/ |
The largest library of over 93000
free MP3 audio sermons and podcasts on the web, live audio and
video webcasts, video and pdf sermons, breaking news, ... www.sermonaudio.com/ |
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Revival resources including over
8000+ free audio/video sermons you can download by classic
preachers like: AW Tozer, Leonard Ravenhill and many more.. www.sermonindex.net/ |
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Original sermons based on the
Revised Common Lectionary and links to various sermon and
lectionary resources on the WWW. Sermons posted prior to
lectionary ... www.rockies.net/~spirit/sermon.html |
Sermons, sermon outlines,
devotions, articles and bible sermons at Sermon Links.com. www.sermonlinks.com/ |
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
The word "sermon" comes from
a Middle English word which was derived from an Old ...
This sermon was probably preached around 30 CE and is
recounted in the ... en.wikipedia.org/wiki/Sermon |
Sermons, articles, lectures,
meditations and outlines by reformed authors. www.sermon.org/ |
Offering more than 3000
inspirational stories to be enjoyed by anyone who likes reading
stories that touch the heart. Usable in sermons. www.sermonillustrator.org/ |
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
http://www.baptistbeacon.com/
THE LAST TRUMPET
http://www.lasttrumpet.com
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH
http://www.sgrace.com/
REFORMED
THEOLOGY
http://www.geocities.com/Heartland/9170/
THE CHURCH
MINISTRY
http://www.thechurch-ministries.org/
HIS BY GRACER
A Christian Resource Page Committed to the Doctrines
Of Grace
http://www.hisbygrace.org/
Literature for sermon |
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
www.lexicon.ci.anchorage.ak.us
·
Kenai Community
Library
www.kenailibrary.org
·
Homer Public
Library
www.xyz.net/~hpl
Juneau Public
Libraries
www.juneau.lib.ak.us/library
Warren-Newport Public
Library
www.wnpl.alibrary.com
·
Roselle Public Library
District
www.roselle.lib.il.us
· Mount
Prospect Public Library
Includes community information.
www.mppl.org
·
Waukegan Public Library
Details about library services, hours, events, catalog, and more.
www.waukeganpl.org
· Oak
Park Public Library
www.oppl.org
· Glen
Ellyn Public Library
Includes info on circulation and loans, hours, their online catalog,
periodicals list and more.
www.gepl.org
· La
Grange Park Public Library
Offers current information regarding programs, acquisitions, and recommended
web sites.
www.lplibrary.org
· Barrington
Area Library
Information on services and policies for children and adults.
www.barringtonarealibrary.org
·
Chicago Library System
Consortium of libraries.
www.chilibsys.org
· Shawnee
Library System
Regional, multitype library consortium serving 32 counties in southern
Illinois.
www.shawls.lib.il.us
Bahasa Mandarin, Cantonese, Hokkien, dll)
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alkitab Perjanjian Baru dalam MP3 atau Disini (Juga tersedia dalam
Alasan mengapa Teori Evolusi salah
Exodus paper (GKRI)