BEBERAPA TELADAN KEROHANIAN
ABRAHAM
Pdt. Dr. Stephen Tong
Teladan Terhadap Yang Lebih Muda
Ibrani 7 ini mengisahkan tentang Abraham yang menang dalam peperangan. Mengapa
Abraham
berperang? Karena dia mendengar bahwa keponakannya yang bernama Lot kalah perang
dan ditawan
oleh raja-raja yang bersekutu menyerang Sodom. Setelah mendengar itu, Abraha,
segera membawa
serdadunya yang berjumlah 318 orang untuk memerangi raja-raja itu untuk membawa
Lot -
keponakannya yang pernah bersikap kurang ajar, tapi tetap dia cinta itu - pulang
(Kej. 14:1-6).
Siapakah Lot? Lot adalah anak dari saudara Abraham. Mengapa kemudian Lot ikut
dengan
Abraham? Karena ayahnya meninggal. Sang Paman yang baik hati menampung dia,
bahkan
memperlakukannya seperti anak sendiri. Tetapi apakah Si Keponakan itu tahu
membalas budi kepada
Sang Paman? Tidak. Ketika mereka bersama-sama menggembalakan domba-domba,
hamba-hamba Lot
bertengkar dengan hamba-hamba Abraham. Bagaimana Abraham menyelesaikan masalah
itu? Alkitab
menuliskan sesuatu yang sangat indah; Abraham tidak berbicara kepada
hamba-hambanya yang
bertengkar, tetapi dia langsung memanggil Lot dan berkata, "Kamu dan aku tidak
boleh bertengkar.
Hamba-hambamu dan hamba-hambaku juga tidak boleh bertengkar." Seorang pemimpin
memang harus
bisa menciptakan perdamaian, dan dia tidak boleh terlalu percaya pada perkataan
bawahannya yang
sedang bertengkar, karena hal itu justru akan menghancurkan seluruh organisasi,
membuat keretakan
yang ada tidak bisa dipulihkan. Kerohanian Abraham membuatnya cocok disebut
sebagai bapak bagi
orang beriman di setiap jaman. 'Tidak boleh bertengkar' yang dia sarankan kepada
Lot bukan hanya
berhenti pada ide, imajinasi atau mimpi belaka, tetapi memberikan solusinya.
Waktu saya muda, seorang
pendeta tua berkata, "Mengapa Abraham tidak mau bertengkar dengan Lot? Karena
Abraham tahu,
kalau dia meladeni pertengkaran itu, kerohaniannya merosot menjadi sederajat
dengan Lot." Inilah sikap
seorang pemimpin yang berkarakter agung: tidak terpancing untuk meladeni
pertengkaran, melainkan
membereskan masalah. Abraham berkata kepada Lot, "Lot, aku adalah pamanmu, maka
aku dan kamu
tidak boleh bertengkar. Namun kenyataannya mereka sudah bertengkar. Jadi, untuk
mencegah
pertengkaran di kelak kemudian hari, satu-satunya cara yang bisa kita pakai
adalah berpisah." Abraham
berkata, "Jika kau menginginkan tanah yang ada di sebelah kanan, aku akan ke
kiri. Jika kau inginkan
tanah dataran, aku pindah ke pegunungan. Pendek kata, kamu boleh memilih lebih
dulu." (Kej. 13). Di
dalam kehidupan sehari-hari, seorang yang lebih senior seharusnya lebih berhak
memilih dahulu. Yang
senior, yang lebih banyak pengalamannya tidak mudah mengalah. Tetapi Abraham,
yang senior,
mempersilakan Lot yang lebih muda, junior, memilih lebih dulu. Abraham mengalah.
Mempunyai hati
yang lapang seperti Abraham memang tidaklah mudah, tetapi dia telah menjadi
contoh yang riil,
memakai cara yang begitu bijaksana, dengan jiwa yang damai, yang mau mengalah
untuk
Page 1 of 6 Beberapa Teladan Kerohanian Abraham - Pdt. Dr. Stephen Tong
menyelesaikan suatu pertengkaran, yaitu: lebih baik kita saling berpisah dan
saling mengingat daripada
kita hidup bersama, tetapi saling menggigit. Abraham tidak mengejek, mencela
atau melecehkan
keponakannya, tetapi dia memberikan free choice. Begitu hak memilih dia berikan
kepada Lot, artinya
Abraham sudah harus siap mengalah. Abraham tidak menggunakan cara: aku dulu yang
memilih,
sisanya barulah kuberikan kepadamu - cara inilah yang selalu dipakai oleh orang
berdosa. Kalau seorang
Kristen masih bersikap memilih terlebih dulu bagian yang terbaik, baru
memberikan sisanya kepada
orang lain, sesungguhnya jiwanya belum Kristen.
Karena Abraham mengalah, maka Lot langsung menggunakan kesempatan dengan memilih
bagian
tanah yang paling subur, dan sisanya, lereng gunung yang tandus menjadi bagian
Abraham. Tegateganya
dia berbuat seperti itu kepada Abraham yang sudah tua. Jika tidak ada mata yang
di atas
mengawasi segala sesuatu yang terjadi, dunia bisa saja menjadikan kebebasan,
kekuatan, keberanian,
backing yang kuat, sebagai penentu kesuksesan seseorang. Tetapi di atas sana ada
mata Allah yang adil,
yang panjang pengaruh dan anugerah-Nya melihat. Dia menyediakan bahagia dan
kelimpahan untuk
jangka panjang bagi orang-orang yang takut kepada-Nya. Dia mengajarkan bahwa
kemenangan yang
sementara hanyalah sesuatu yang sangat menakutkan. Segala sesuatu yang manusia
berhasil peroleh
untuk masa sekarang mungkin akan menjadi racun bagi keturunannya, apalagi kalau
dia
mendapatkannya dengan cara yang tidak beres, dan dengan motivasi yang jelek.
Alkitab mengatakan,
Lot lambat-laun mengarah ke Sodom, Gomora, yang adalah New York atau Las Vegas
di jaman kuno,
tempat yang sarat dengan perjudian, perzinahan. Itulah pilihan orang muda yang
menganggap diri
pintar: saya memilih tanah yang subur, karena saya masih muda, masih mampu
berjuang, tetapi engaku,
Abraham, tidak membutuhkannya, karena engkau sudah tua, sudah hampir mati.
Akhirnya: siapa yang
dirugikan? Abraham. Namun siapa yang betul-betul rugi? Lot. Jadi dalam hal rugi
masih ada perbedaan,
antara yang betul-betul rugi dan yang tidak betul-betul rugi, yang rugi untuk
selama-lamanya dan yang
rugi untuk sementara. Orang bijaksana tidak memperhitungkan sesuatu secara
jangka pendek, melainkan
mengaitkannya dengan kekekalan, pengaruh, materi, rohani, iman dan kelakuan. Di
Sodom dan Gomora,
Lot masih mengingat imannya, masih tetap hidup sebagai orang benar. Dari mana
kita tahu hal itu? Dari
Kitab Suci. Tercatat di buku mana? Ibrani 11, dia adalah orang benar yang
hidupdi kota yang tidak
benar. Dia hidup di kota Sodom yang begitu jahat, tetapi dia masih mempunyai
hati yang cinta Tuhan,
cinta kebenaran, cinta kesucian, sekaligus cinta uang. Meski Lot suka bertengkar,
suka memikirkan
keuntungan diri, tetapi waktu dia tinggal di Sodom dan Gomora, dia masih
memelihara kesucian
hidupnya, masih mempunyai kerohanian. Dari mana kita tahu hal itu? Sampai hari
ketika Sodom dan
Gomora dibakar dengan api belerang dari sorga, kedua anak perempuannya masih
perawan. Alkitab
mencatat, waktu dua malaikat datang ke rumahnya, mau menolong dia keluar dari
Sodom dan Gomora,
apa yang terjadi? Orang-orang mengelilingi rumahnya, mengetuk pintunya dan minta
dia menyerahkan
kedua tamunya (bahasa Ibrani menunjukkan keduanya adalah pria) itu kepada mereka,
karena mereka
ingin bersetubuh dengan tamunya. Jawab Lot: jangan mengganggu tamu-tamu saya.
Kalau berahi kalian
sudah begitu kuat, saya mempunyai dua orang anak perempuan yang masih perawan,
mereka saja yang
saya serahkan kepada kalian. Mengapa kedua anak gadisnya yang sudah dipelihara
kesuciannya sampai
hari itu mau dia serahkan begitu saja? Karena Lot cinta Tuhan. Bagaimana
tindakannya itu bisa dibilang
cinta Tuhan? Karena dia berada di tengah kesulitan, tak tahu lagi apa yang harus
dia perbuat. Maka dia
memutuskan, demi memproteksi kedua malaikat yang dikirim Tuhan, dia rela
mengorbankan
keluarganya sendiri. Mengapa dia harus menanggung resiko itu? Karena dia lebih
memilih tempat yang
subur, lebih memilih keuntungan ketimbang kehendak Tuhan. Ada banyak orang
kompromi atau hancur
kerohaniannya hanya karena keuntungan yang dia pilih. Ada banyak orang hanya
mementingkan
keuntungan masa kini, lengah terhadap jerat yang setan pasang baginya, sampai
satu saat, jerat itu
menghancurkan segala yang pernah diraihnya. Jadi, apa itu untung? Bisa saja
untung itu rugi dan rugi
itu untung. Apakah sesuatu yang kita anggap untung itu pasti untung? Belum tentu.
Apakah yang kita
anggap rugi itu pasti rugi? Juga belum tentu. Semua ini merupakan pengajaran
yang sangat berharga,
kita tidak boleh menganggap diri pintar hanya karena IQ saya lebih tinggi
daripada orang lain, karena
pengalaman saya lebih banyak dari orang lain atau karena di sekitar saya ada
orang-orang yang bodoh.
Page 2 of 6 Beberapa Teladan Kerohanian Abraham - Pdt. Dr. Stephen Tong
Karena orang bodoh adalah orang yang tidak berjalan di dalam kehendak Tuhan,
yang begitu melihat
keuntungan sementara langsung lupa diri.
Sebelum Sodom dan Gomora dimusnahkan, ada catatan tentang Lot yang pernah kalah
perang dan
ditawan oleh musuhnya. Waktu Abraham mendengar berita itu, adakah dia berkata,
"Tuhan yang
Mahabesar, saya bersyukur kepada-Mu, karena Kau telah memukul anak muda yang
kurang ajar itu.
Terpujilah nama-Mu!" Tidak; sama sekali tidak. Kita perlu memperhatikan apa-apa
yang tokoh-tokoh
rohani perbuat saat mereka mengalami hal-hal yang paling sulit. Karena di
situlah letak nilai
kerohaniannya. Kerohaniaan seseorang juga dinilai saat dia memberi tanggapan
terhadap musuhnya
yang mengalami kesulitan. Setelah Abraham mendengar berita Lot ditawab, dia
tidak menunda-nunda
lagi, karena Lot adalah keponakannya, meskipun Lot pernah durhaka terhadapnya,
dia tetap sayang
kepadanya. Maka dia langsung memerintahkan hamba-hambanya untuk pergi berperang,
menghadapi,
bahkan mengalahkan sekutu raja-raja yang telah mengalahkan Raja Sodom untuk
membebaskan Lot.
Saya tidak tahu bagaimana perasaan Lot pada saat itu.
Teladan Dalam Bidang Materi
Waktu Abraham menang perang, semua barang yang terbaik milik musuh secara
otomatis menjadi
jarahannya. Itu merupakan kebiasaan jaman kuno: pihak yang menang berhak
mendapatkan harta
kekayaan dari pihak yang kalah. Sampai sekarang, aturan itu masih berlaku dalam
peperangan. Waktu
Abraham membawa semua tawanan dan jarahannya pulang, di tengah perjalanan Raja
Sodom
menyongsongnya, Melkisedek juga menyongsongnya. Raja Sodom menyongsong Abraham
untuk
mengucapkan terima kasih kepada Abraham (Kej. 14:17-23). Karena Abraham telah
mengalahkan
musuh dan membawa rakyatnya kembali, maka dia memberikan banyak barang kepada
Abraham,
katanya, "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda
itu." Tetapi jawab
Abraham, "Sepotong benang atau tali kasutpun tidak akan kuambil. Jangan sampai
kelak kau berkata,
akulah yang membuat Abraham menjadi kaya." Abraham tahu, kapan dia harus
menerima. Buktinya,
waktu dia disambut oleh Melkisedek, pemberian Melkisedek tidak dia tolak.
Perhatikan: waktu kau
menang, semua orang mengelilingimu, tetapi waktu kau gagal, semua orang akan
meninggalkanmu.
Setelah menang, Abraham menolak pemberian dari orang yang mengelilingi dia
dengan motivasi yang
tidak benar, tetapi menerima pemberian Melkisedek. Apa yang Melkisedek berikan
kepadanya? Anggur
dan roti. Abraham menerima dengan membungkukkan badannya seperti menyembah
(sebenarnya bukan
menyembah melainkan upacara kuno yang ada di daerah itu, membungkukkan tubuhnya
untuk
menyatakan hormatnya kepada seseorang).
Hanya tiga orang penulis Alkitab yang menyinggung nama Melkisedek. Pertama, Musa
(Kej. 14).
Kedua, pemazmur mengutip sumpah Allah kepada Anak-Nya (Mzm. 110:4). Ketiga,
penulis Ibrani di
bagian ini menjelaskan apa artinya Melkisedek. Perhatikan: setelah menerima roti
dan anggur; Abraham
berlutut dan memberikan sepersepuluh dari semua yang dia terima kepada
Melkisedek. Kitab Kejadian
mencatat hal itu, kemudian Ibrani menambahkan satu istilah: dia mempersembahkan
yang terbaik dari
tawanan itu; sepersepuluh dari yang terbaik dia serahkan kepada Tuhan melalui
Melkisedek. Inilah
contoh dalam memberi persembahan: memberikan the best to the Lord, the best
belongs to Him. Siapa
yang mengajari Abraham tentang hal itu? Saya tidak tahu. Saat itu belum ada tata
gereja, belum ada
Taurat, hanya berdasarkan pengertian imannya kepada Tuhan: apa yang harus kau
berikan untuk Tuhan?
Give your best to the Lord. Abraham memberikan perpuluhan dari yang terbaik
kepada Melkisedek.
Permisi tanya, siapa yang memberikan perpuluhan kepada Melkisedek? Abraham.
Siapa itu
Abraham? Ayah Ishak. Siapa itu Ishak? Ayah Yakub. Siapa itu Yakub? Ayah dari dua
belas suku Israel.
Page 3 of 6 Beberapa Teladan Kerohanian Abraham - Pdt. Dr. Stephen Tong
Di antara kedua belas anak Yakub itu terdapat dua orang yang sangat penting:
Yehuda dan Lewi.
Yehuda adalah suku dari mana semua raja-raja Israel berasal sampai akhirnya
muncul Yesus. Sedangkan
Lewi adalah suku yang menghasilkan imam. Kedua suku ini mempunyai signifikasi
sebagai pemimpin
masyarakat dalam bidang politik dan agama. Melalui politik segala masalah
manusia secara horisontal
terselesaikan, dan melalui agama segala manusia secara vertikal, yang menyangkut
orang Israel dengan
kehendak Allah Bapa di sorga terselesaikan. Permisi tanya, kepada siapa orang
Israel memberikan
perpuluhannya? Suku Lewi. dari mana pemerintah mendapatkan uang? Pajak. Jadi,
ada dua macam
pembayaran: pembayaran untuk Tuhan dan pembayaran untuk pemerintah. Raja tidak
boleh dan tidak
berhak memakai uang perpuluhan, orang Lewilah yang mendapatkan perpuluhan. Siapa
itu Lewi? Satu
dari kedua belas suku Israel. Sebelas suku memberikan perpuluhan kepada satu
suku, karena Lewi tidak
mempunyai income lain kecuali perpuluhan. Misalnya setiap suku mendapatkan
seratus, perpuluhan
yang harus dia berikan adalah sepuluh. Jadi, pendapatan dari sebelas suku adalah
seribu seratus dan
perpuluhan yang harus diberikan adalah seratus sepuluh. Seratus sepuluh itu
diberikan kepada suku
Lewi. Suku Lewi juga harus memberikan perpuluhan, yaitu sebelas kepada imam
besar, keperluan
pekerjaan Tuhan di Bait Allah dan sebagainya. Sisa yang ada padanya adalah
sembilan puluh sembilan.
Setalah suku-suku lain memberikan perpuluhan, berapa yang masih sisa pada
mereka. Sembilan puluh.
Jadi, yang melayani Tuhan mendapatkan sembilan puluh sembilan dan yang tidak
melayani Tuhan
mendapatkan sembilan puluh. Dengan demikian Alkitab menetapkan orang yang
melayani Tuhan tidak
boleh melalui hidup yang lebih minus daripada kaum awam. Semua prinsip ini
ditentukan oleh Alkitab.
Mengapa orang Lewi patut menerima perpuluhan? Ada sejarahnya. Setelah Musa
menerima dua
loh batu, yang berisi sepuluh hukum yang ditulis oleh tangan Allah sendiri, dia
menuruni gunung Sinai.
Di tengah perjalanan dia menemukan orang Israel sedang menari-nari dan
berteriak-teriak sambil
menyembah patung lembu emas: inilah yehova yang membawa kami keluar dari Mesir.
Musa melihat
itu, dia menjadi begitu marah, begitu sedih dan begitu kecewa: baru empat puluh
hari saya tidak berada
di tengah-tengah kamu, kamu sudah menjadi seperti ini? Musa marah bukan
kepalang: sudah dengan
susah-payah saya mendidik kamu untuk menyembah kepada Allah yang sejati,
ternyata sekarang kamu
melakukan hal yang sama yang dilakukan bangsa-bangsa lain, menyembah kepada
berhala, bahkan
kamu mengatakan bahwa anak lembu emas ini adalah Allah Yehovah? Musa tidak tahan
lagi. Dia
melempar kedua loh batu itu sampai hancur berantakan. Permisi tanya, mengapa
Musa memecahkan
kedua loh batu yang ditulis oleh tangan Allah sendiri, tetapi Allah tidak murka
terhadapnya? Allah tidak
murka terhadap Musa yang berani memecahkan kedua loh batu itu, karena kemarahan
Musa keluar
bertepatan dengan waktu kemarahan Tuhan. Jadi, di dalam hal marah, dia sehati
dengan Tuhan. Martin
Luther berkata, I never worked better than I was inspired by holy anger. Karena
pada saat itu dia sedang
membela kesucian yang dari Tuhan.
Apa jadinya setelah dua loh batu itu dipecahkan? Musa berteriak: siapa yang
memihak Tuhan,
berdirilah di sini. Siapa yang memihak anak lembu emas, berdirilah di sana.
Berperanglah di antara
kamu. Dan inilah peperangan yang disetujui oleh Tuhan, peperangan yang dilakukan
untuk membela
gerakan yang murni, membela doktrin yang benar. Hari itu ada satu suku yang lain
dari suku-suku yang
lainnya, suku ini mempunyai pengertian yang lain, karena dia sudah benar-benar
memperhatikan,
mempelajari dan bertekad untuk mengikut Tuhan dengan sehati, tidak mengikut pada
yang lain. Itu
adalah suku Lewi. Semua orang dari suku Lewi memihak Musa, tetapi suku-suku lain
tidak mau.
Mereka berpikir, untuk apa kita memihak Yehovah yang tidak tampak? Yang kami mau
adalah Yehovah
yang tampak, yang bisa kita pegang, bisa kita sembah sujud seperti anak lembu
emas ini. Mereka
berperang. Hari itu ada tiga ribu orang yang mati. Itulah hari pertama Tuhan
memberikan Taurat. Taurat
membuktikan bangsa Israel adalah satu bangsa yang menerima firman Tuhan, bangsa
yang lain daripada
bangsa-bangsa lain di dunia. Tidak boleh ada kompromi. Di Perjanjian Lama, saat
Taurat diberikan ada
tiga ribu orang mati. Di Perjanjian Baru, saat Roh Kudus turun, ada tiga ribu
orang yang diselamatkan.
Old Testament, New Testament, The Righteousness of God and the salvation of God.
Hukum Allah,
pengampunan Allah. Keadilan, cinta kasih Allah. Mulai hari itu Tuhan berfirman,
"Suku Lewi, Aku
Page 4 of 6 Beberapa Teladan Kerohanian Abraham - Pdt. Dr. Stephen Tong
memilihmu - orang yang berpihak pada-Ku, orang yang menjaga kesucian diri, orang
yang tidak mau
kompromi, orang yang mengerti firman dengan sungguh-sungguh menjadi imam -imam
yang melayani
di tengah-tengah seluruh jemaat. Kamu tidak boleh melakukan pekerjaan lain
selain melayani Tuhan
dengan full time." Dari mana mereka mendapatkan tunjangan hidup? Perpuluhan dari
seluruh bani Israel
diserahkan kepada suku Lewi, sehingga mereka tidak perlu sambil melayani sambil
kuatir: dari mana
mereka mendapatkan makan, mendapatkan uang sampai akhirnya harus melakukan
kompromi dengan
orang kaya, meminta-minta pada konglomerat. Seluruh perintah dan prinsip yang
Tuhan berikan di
dalam Kitab Suci betul-betul menakutkan. Tuhan bukan saja melebihi siapapun,
bahkan Dia lebih tinggi
dari semua yang tertinggi. Dia bukan hanya arsitek yang tertinggi, Dia juga ahli
matematik yang
terbesar. Dia sudah menghitung semuanya dan ditulisnya di dalam Kitab Suci.
Suku Lewi adalah suku yang menerima perpuluhan. Apa hubungannya dengan Ibrani 7
ini? Bagian
ini mengatakan, suku Lewi bukan hanya menerima perpuluhan melainkan juga memberi
perpuluhan.
Kepada siapa suku Lewi memberikan perpuluhannya? Melkisedek menerima perpuluhan
dari siapa?
Abraham. Waktu Abraham memberikan perpuluhan, apakah suku Lewi sudah ada? Belum.
Karena
Abraham melahirkan Ishak, Ishak melahirkan Yakub, Yakub melahirkan dua belas
suku. Di antara
kedua belas suku, suku Lewi berada di urutan keempat, dialah yang akan menjadi
imam. Waktu
Abraham memberikan perpuluhan kepada Melkisedek, di manakah Lewi? Di dalam
bahasa Ibrani: ada
di dalam pinggang Abraham. Maksudnya Lewi adalah cicit Abraham, tetapi belum
lahir saat itu. Jika
demikian, jangan kita berani mencela Yesus dengan berkata: siapa Yesus, mengapa
Dia disebut sebagai
imam? Dia bukan orang Lewi, Dia tidak boleh menjadi imam. Karena pendapat
seperti itu salah adanya.
Di Ibrani 2, 4, 5, dan 6 dikatakan: kita mempunyai seorang Imam Besar, yaitu
Yesus Kristus yang sudah
masuk ke tempat Mahasuci di sorga. Kita mempunyai seoarang Imam yang bukan tidak
mengerti
kelemahan kita, karena Dia pernah dicobai di dalam segala hal, hanya saja Dia
tidak berdosa. Penulis
Ibrani menyebut Yesus sebagai Imam, tetapi orang Ibrani sendiri berkata: mana
mungkin Yesus menjadi
imam? Yesus berasal dari suku Yehuda. Orang yang berasal dari suku Yehuda hanya
boleh menjadi raja,
tidak boleh menjadi imam, maka kami menolak-Nya. Tetapi penulis Ibrani adalah
penafsir Alkitab yang
paling jenius, karanya nyatanya Paulus, Petrus, Yohanes dan penulis-penulis lain
tidak pernah melihat
perspektif atau inspirasi yang dia miliki - dari Mazmur 110:4, Tuhan berkata
dengan sumpah: Aku
meneguhkan-Mu menjadi Imam menurut sistem atau klasifikasi Melkisedek bukan
menurut klasifikasi
Harun.
Apakah Lewi boleh sombong karena dia dipilih untuk menjadi imam dan karenanya
boleh
menerima perpuluhan? Tahukah kamu, nenek moyangmu Lewi bukan menerima perpuluhan
melainkan
memberikan perpuluhan? Memberi perpuluhan kepada siapa? Melkisedek. dengan
demikian, Ibrani 7:4
adalah ayat yang sangat signifikan.
Bukan maksud saya mengatakan Melkisedek seoarang diri boleh menerima perpuluhan
dari semua
orang. Di Indonesia terdapat kebudayaan Kristen yang rusak: pendeta-pendeta
beranggapan, perpuluhan
adalah miliknya seorang diri. Saya pernah mengatakan hal ini di mimbar Granadha
ini, ketika ada acara
bersama-sama dengan banyak pendeta, saya mengajak pendeta-pendeta bertobat kalau
kita menganggap
perpuluhan milik pribadi, kita bukan hamba Tuhan melainkan perampok rohani.
Kalimat itu membuat
banyak pendeta benci terhadap saya. Bagaimana mungkin perpuluhan dimiliki satu
orang? Di Indonesia
terdapat ajaran yang merusak kekristenan: persembahkanlah uangmu, nanti Tuhan
akan memberikan
berkali lipat kepadamu. Jika kau berpikir seperti itu, bararti kau telah
memperalat perpuluhan untuk
memaksa Tuhan harus memberikan sesuatu kepadamu. Itu bukan pandangan teologi
Reformed.
Pandangan theologi Reformed adalah: Tuhanlah yang memberi, Dia jugalah yang
mengambil.
Terpujilah nama-Nya. Kalau perlu Tuhan mengambil semuanya, karena Dialah yang
berdaulat. Jangan
berpikir kalau kau memberi, maka Tuhan berhutang sembilan kali lipat kepadamu.
Kau buat Tuhan
seperti berhutang dan harus membayar bunga sembilan ratus persen kepadamu. Itu
adalah ajaran yang
salah kaprah. Ajaran seperti itu sudah berjalar di Indonesia selama puluhan
tahun.
Page 5 of 6 Beberapa Teladan Kerohanian Abraham - Pdt. Dr. Stephen Tong
Teladan Terhadap Yang Lebih Tua
Abraham memberikan yang terbaik kepada Melkisedek. Saat itu, Melkisedek sudah
tua luar biasa.
Siapakah dia? Menurut tradisi, mungkin Melkisedek adalah anak sulung Nuh yang
belum mati. Memang
kalau dihitung tahunnya, saat Abraham perang menang, Sem bisa saja masih hidup
di dunia dan tentu
usianya sudah mencapai ratusan tahun, sedangkan Abraham, belum mencapai usia
seratus tahun. Kalau
benar Abraham berjumpa dengan Sem yang jauh lebih tua dari padanya, sudah
sepantasnya Abraham
menghormati Sem. Di jaman modern, orang tidak lagi menghormati orang tua, malah
sebaliknya
mencaci-maki, menanti kematian orangtuanya sendiri. Itu bukan ajaran Alkitab.
Pernyataan apa yang
penulis Ibrani pakai untuk melukiskan Melkisedek? Melkisedek adalah Raja Salem,
Raja Keadilan,
karena istilah Melkisedek berarti the king of righteousness. Melkisedek
mempunyai prinsip keadilan,
mempunyai pengaruh bagi kesejahteraan dan perdamaian. Kedua hal itu terintegrasi
di dalam dirinya.
Padahal biasanya, orang yang terus menekankan keadilan, yang melaksanakannya
dengan ketat tentu
sulit untuk berdamai. Orang yang menekankan perdamaian selalu kompromi.
Melkisedek adalah orang
yang mempunyai damai, maka dia disebut sebagai Raja Damai; Salem (sama artinya
dengan Salam,
Shalom). Ada orang berpendapat, dia disebut Raja Salem berarti dia adalah Raja
kota Yerusalem.
Tafsiran seperti itu tidak betul, karena saat itu belum ada kota Yerusalem.
Melkisedek adalah raja yang
menciptakan perdamaian, raja yang memberi damai sejahtera kepada manusia; the
king of peace. Di
dalam hal ini, dia sangat mirip dengan Tuhan Yesus Kristus (Yes. 9:6-7).
Melkisedek disebut sebagai
the king of righteousness. Yesus Kristus disebut sebagai Matahari Keadilan dan
damai terintegrasi di
dalam diri Yesus dan dilambangkan dengan munculnya Melkisedek. Karena dia juga
disebut sebagai
Raja Damai, sekaligus Raja Keadilan.
Abraham yang sudah tua, yang dipandang sangat senior di mata orang, ketika
berada di hadapan
Melkisedek, dia merasa dirinya begitu muda, lalu dia memberi hormat kepada
Melkisedek. Marilah kita
belajar kepadanya, tidak berhenti pada tahap di mana kita merasa diri sudah
cukup pintar, cukup senior,
cukup terhormat, melainkan memberi hormat kepada orang yang patut dihormati.
Coba pikirkan, betapa
hormat dan mulianya Melkisedek. Mengapa? Karena Abrahampun berlutut, menghargai,
bahkan
memberikan perpuluhan dari yang terbaik kepadanya. Waktu Abraham memberikan
perpuluhan kepada
Melkisedek, saat itu Lewi ada dipinggang Abraham (7:10). Jadi keturunan
Abrahampun ikut
memberikan hormat kepada Melkisedek. Saya kira, kali itu Lot belajar banyak dari
Abraham. Karena
dia menyaksikan pamannya mempunyai prinsip-prinsip yang tidak dimiliki orang
lain, dia akan merasa
tertegur.
Kitapun, sebagai keturunan Abraham secara rohani, patut meneladani kerohanian
Abraham. Amin.
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 46 - Maret 2001
http://www.geocities.com/reformed_movement/artikel/abraham.html
http://www.geocities.com/reformed_movement
Page 6 of 6 Beberapa Teladan Kerohanian Abraham - Pdt. Dr. Stephen Tong