SUMBER KRISTEN : MAKSUD ALLAH DENGAN PENDERITAAN |
|
||||||||||||||||||
James
Montgomery Boice Maksud Allah dengan Penderitaan manusia (Roma 5:3-5 ) Orang-orang Kristen juga mengalami kesengsaraan seperti orang-orang lain Tetapi tentunya respon dari org Kristen thd kesengsaraan berbeda dengan org non Kristen. Paulus mengatakan bahwa org-org Kristen meresponi penderitaan dengan cara bermegah dalam kesengsaraan. Ini nampaknya tidak normal bagi org non Kristen. Nampak aneh, tidak rasional bagi mereka bagi org-org yg tdk percaya. Tetapi ini juga merupakan bukti bahwa kita telah diselamatkan dan mengenal Allah. Dari Roma 5:1-2 kita tahu, bahwa orang yg telah dibenarkan oleh iman, hidup dalam damai dengan Allah, beroleh jalan masuk kpd kasih karunia Allah, bermegah dalam pengharapan. Namun bukan hanya itu, kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yg telah dikaruniakan kepada kita Jadi orang yg telah dibenarkan oleh iman, bukan hanya hidup dalam damai dengan Allah melainkan juga mereka dapat bermegah di dalam kesengsaraan. Makanya bermegah dalam kesengsaraan aneh bagi orang yang tidak percaya, karena ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yg sudah dibenarkan oleh Kristus. Pandangan orang Kristen tentang penderitaan berbeda dengan pandangan org-org yg tdk percaya. Ada dua pandangan Filsafat yg besar ttg kesengsaraan. Pertama, aliran filsafat Epicureanism (342-270 BC). Epikurus meganggap bahwa hidup ini adalah sebuah campuran antara pengalaman baik dan buruk. Dan pasti selalu ada pengalaman yg buruk yg tidak dapat dihindari. Cara mengatasi penderitaan ini adalah dengan cara mengisi hidup ini dengan banyak kesenangan, shg kita tdk terlalu merasa menderita. Jadi nikmatilah hidup ini dan carilah kesenangan. Ini bukanlah cara Kristen di dalam menghindari kesengsaraan. Masalahnya adalah kesenangan apa yg kita cari dan kejar? Kalau kita sudah senang-senang, apakah penderitaan dapat dilupakan? Orang yg berdukacita berat, kemudian pergi minum-minum bir sampai mabuk, setelah itu, dia harus kembali kepada kenyataan bahwa dia telah kehilangan org yg dikasihinya. Orang yg sakit, bagaimana mungkin dia mencari kesenangan? Makan apa yg bisa menyenangkan buat dia? Semuanya pahit. Nonton film apa yg membuat dia bisa melupakan penyakitnya? Semua itu hanya sementara. Menikmati hidup dan mencari kesenangan-demi kesenangan bukanlah cara Kristen untuk menghadapi penderitaan. Golongan Filsafat kedua adalah Golongan Stoa mengajarkan bahwa tugas setiap manusia ialah cuma menerima apa adanya. Kesengsaraan adalah takdir. Jadi terima saja, maka manusia akan mengalami damai. Ini tentu bukan cara kristen juga dalam menghadapi kesengsaraan. Penderitaan bagi kita bukanlah sebuah takdir, karena dalam hidup kita ada Allah yg berpribadi yg turut bekerja dalam segala sesuatu. Allah memiliki maksud di dalam penderitaan manusia. Ada beberapa maksud dalam penderitaan atau kesengsaraan kita. Pertama,. Penderitaan untuk mengoreksi kita. Jika kita sudah jauh dari kebenaran maka kesengsaraan dapat dipakai Allah untuk membuat kita berbalik kepada Allah. Jika seorang anak melakukan hal yg tidak benar, misalnya mencuri, maka orang tuanya menghukum anak itu. Hukuman bukan karena org tuanya sadis atau karena org tuanya senang menghukum, melainkan karena untuk mendidik anaknya. Sama halnya dengan Bapa kita di surga. Penderitaan terkadang dipakaiNya untuk mendidik kita. Amsal 3:11- 12 “ Hai anakku janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatanNya. Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihiNya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayanginya. Ibr 12:6-7 “ Tuhan menghajar org yg dikasihiNya dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak. Jika kita harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kita seperti anak. Dimanakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi jika kamu bebas dari ganjaran yg harus diderita setiap org maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. ……Allah menghajar kita untuk kebaikan kita supaya kita beroleh bagian di dalam kekudusanNya. Jika kita mengalami kesengsaraan, maka hal pertama yg perlu kita tanyakan kepada Allah adalah apakah kesengsaraan ini dimaksudkan untuk mengoreksi, menghajar kita. Kita perlu mengakui dosa-dosa kita dan kembali ke jalan yang benar. Kedua, penderitaan untuk kemuliaan Allah. Di dalam Yohanes 9 kita diberitahukan ttg seorang yg buta sejak lahir. Murid-murid bertanya kepada Yesus:” Rabi, siapakah yg berbuat dosa, orang ini sendiri atau org tuanya, shg dia dilahirkan buta? Yesus menjawab: Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia. Jelas sekali bahwa Allah akan dipermuliakan melalui penderitaan org ini. Konsep seperti ini sulit diterima oleh orang-orang non Kristen. Konsep seperti ini bisa kita pahami, karena kita mengerti bahwa tujuan hidup kita adalah kemuliaan Allah, walaupun itu melalui penderitaan. Hanya mereka yg memiliki perspektif kekekalan yang dapat menerima konsep seperti ini. Ketiga, penderitaan sebagai bagian dari peperangan rohani. Ini dapat dijelaskan melalui penderitaaan Ayub. Kisah Ayub di mulai dengan Ayub yg hidup bahagia dan sangat diberkati oleh Allah. Dia memiliki keluarga dan banyak harta milik. Tetapi tiba-tiba, anak-anak Ayub mati demikian cepat, dan harta miliknya juga hilang dalam sekejab. Ayub tidaklah mengetahui sebab penderitaannya. Tetapi kita sebagai pembaca tahu, bahwa Ayub menderita karena adanya sebuah konflik yg terjadi di surga diimana pada waktu itu anak-anak Allah dan Iblis menghadap Allah. Konflik yg terjadi di surga ini antara Allah dan Iblis tempatnya bukan tempat tersembunyi.tetapi suatu forum terbuka. disaksikan oleh anak-anak Allah. Allah mengijinkan Ayub dicobai bukan di tempat tersembunyi tetapi di forum terbuka. MENGAPA? Sebab Yahweh mengenal Ayub dan percaya bahwa Ayub mampu melewati ujian. Dan banyak yang akan menjadi saksi dari keyakinan Allah ini . Allah menerima tantangan Iblis untuk menguji Ayub karena Allah yakin akan kesetiaan Ayub. Konflik yg terjadi di surga ini mengakibatkan sesuatu yang mengerikan terjadi pada ayub. Ini penting bagi pembaca untuk mengerti bahwa ada sebuah dimensi spritual dalam pencobaan yang dialami Ayub. Ayub menderita, bukan karena kesalahan dia. Setan meenganggap bahwa kasih dan pelayanan Ayub kpd Allah adalah karena Ayub diberkati secara fisik oleh Allah. Setan mengatakan kpd Tuhan :” Ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu. Allah mengetahui bhwa kesetiaan Ayub kpdNya bukan karena berkat jasmani.oleh sebab itu Allah mengijinkan Iblis untuk membuat Ayub menderita. Ayub kehilangan segala sesuatu, tetapi wlp demikian Ayub tetap menyembah Allah dan berkata” dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN. Kisah ini dapat menjelaskan penderitaan yang dialami oleh orang Kristen. Penderitaan yang kita alami bisa oleh karena adanya sebuah dimensi spiritual di dalamnya, ada sebuah peperangan rohani di dalamnya. Iblis ingin agar melalui penderitaan itu kita meninggalkan Allah, mengutuki Allah. Tetapi Allah yakin bahwa kita akan tetap setia kepadaNya dan mengasihiNya. Inilah peperangan rohani ini. Apakah kita tetap setia dan semakin setia kepada Allah wlp saudara menderita? Dalam penderitaan kita sedang berperang untuk menunjukkan bahwa hubungan kita dengan Allah adalah hubungan kasih yg tdk didasarkan kpd materi atau kenyamanan hidup. Kalau kita meninggalkan Allah karena penderitaan ini berarti hubungan kita dgn Allah selama ini didasarkan kpd materi dan kenyamanan hidup. Sebaliknya kalau kita tetap setia kpd Allah wlp kita kehilangan segala-galanya, maka ini berarti hubungan kita dgn Allah bukan berdasarkan materi dan kenyamanan hidup Keempat, Penderitaan untuk membangun diri kita. Maksud keempat dari penderitaan adalah seperti yg dituliskan oleh Paulus dalam Roma 5. yaitu Allah memakai masalah, kesengsaraan untuk membentuk karakter kita. Roma 5: 3-4 Kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. |
|||||||||||||||||||
LINK
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
THE LAST TRUMPET
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH REFORMED
THEOLOGY
THE CHURCH
MINISTRY
HIS BY GRACER
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
·
Kenai Community
Library
·
Homer Public
Library
Juneau Public
Libraries
Warren-Newport Public
Library
·
Roselle Public Library
District
· Mount
Prospect Public Library
·
Waukegan Public Library
· Oak
Park Public Library
· Glen
Ellyn Public Library
· La
Grange Park Public Library
· Barrington
Area Library
·
Chicago Library System
· Shawnee
Library System
Public library in the city's south suburbs providing public Internet access.
Literatur untuk Persiapan kotbah Alasan mengapa Teori Evolusi salah Exodus paper (GKRI) Detik.com. Kompas.com. 3. Astaga.com Sekaligus.com
|