ILUSTRASI: PERANGKAP
Teman, saya pernah membaca suatu hal yang menarik tentang perangkap.
Suatu sistem yang unik, telah dipakai di hutan-hutan Afrika untuk
menangkap monyet yang ada disana. Sistem itu memungkinkan untuk
menangkap monyet dalam keadaan hidup, tak cedera, agar bisa
dijadikan hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.
Sang pemburu monyet, akan menggunakan sebuah toples berleher panjang
dan sempit, dan menanamnya di tanah. Toples kaca yang berat itu
berisi kacang, ditambah dengan aroma yang kuat dari bahan-bahan yang
disukai monyet-monyet Afrika. Mereka meletakkannya di sore hari dan
mengikat (menanam) toples itu erat-erat ke dalam tanah. Keesokan
harinya, mereka akan menemukan beberapa monyet yang terperangkap,
dengan tangan yang terjulur, dalam setiap botol yang dijadikan
jebakan.
Tentu, kita tahu mengapa ini terjadi. Monyet-monyet itu tak
melepaskan tangannya sebelum mendapatkan kacang-kacang yang menjadi
jebakan. Mereka tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples,
lalu mengamati, menjulurkan tangan, dan terjebak. Monyet itu, tak
akan dapat terlepas dari toples, sebelum ia melepaskan kacang yang
sedang digenggamnya. Selama ia tetap mempertahankan kacang-kacang
itu, selama itu pula ia terjebak. Toples itu terlalu berat untuk
diangkat, sebab tertanam di tanah. Monyet tak akan dapat pergi
kemana-mana.
Teman, kita mungkin tertawa dengan tingkah monyet itu. Kita bisa
jadi terbahak saat melihat kebodohan monyet yang terperangkap dalam
toples. Tapi, mungkin, sesungguhnya, kita sedang menertawakan diri
kita sendiri. Betapa sering, terus terperangkap dalam dosa, karena
kita tidak mau melepaskan kesenangan-kesenangan, benda-benda yang
dapat menjerumuskan kita dalam dosa. |