ilustrasi: DAPATKAH DUA ORANG BERJALAN BERSAMA?
Suatu pagi, gelombang awan debu menutupi jalan setapak yang adalah jalanan
kami setiap hari. Tempat tinggal sementara tetangga kami yang dikelilingi
gerobak-gerobak dipenuhi suasana riuh bersebu tersebut, ternyata adalah
akibat adanya dua ekor sapi jantan yang saling bertarung keras. Kedua sapi
jantan tersebut mendengus-dengus, menguak dan saling menyerang, dengan
tanduk tajam mereka yang saling mengunci, saling berusaha dengan gigihnya
mengalahkan lawannya, saling berupaya keras untuk mematahkan tanduk lawannya.
Tetapi yang aneh, pemilik kedua sapi jantan tersebut malah memberikan
semangat atau dorongan kepada sapi-sapi itu agar terus bertarung sampai ada
yang kalah. Mula-mula yang satu didera lalu yang lainnya jika kelihatannya
sapi-sapi jantan itu hendak berhenti bertarung. Deraan tersebut nampaknya
dilakukan terus agar kedua sapi jantan itu marah dan bertarung terus,
menyodorkan tontonan gratis.
Saya terheran-heran, maka saya pun bertanya, "Mengapa sapi-sapi itu tidak
dihentikan agar tidak berkelahi terus? Mengapa kedua sapi itu malah dihasut
terus agar berkelahi dengan sengit?"
"Apa!?" jawab si pemilik kedua sapi itu, "Saya baru saja membeli kedua sapi
jantan itu dan saya tidak bisa menggunakannya sebagai satutim untuk menarik
gerobak-gerobak ini, sebab mereka berkelahi terus. Karena itu keduanya harus
bertarung dulu untuk menentukan yang mana dari keduanya yang akan menjadi
bos. Salah satu dari sapi jantan ini pasti akan menyerah sehingga yang
satunya menang, sekali untuk selamanya. Maka saya pun akan bisa menggunakan
mereka untuk menarik gerobak-gerobak saya ini. Jika saya mengikat mereka
sebagai pasangan untuk menarik gerobak ini sebelum keduanya berkelahi
memperebutan posisi sebagai bos, maka yang satu akan menarik gerobak ini ke
timur sedangkan yang satunya bisa menariknya ke barat, lalu akan
berputar-putar terus laksana perputaran jarum jam."
Ketaatan diperlukan bila hendak maju secara
rohani.
|