sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

TEMA: “NATAL DAN KEPRIHATINAN

NATS   : MATIUS 2:13-18.

Penulis  : Pdt. Nathanael Channing

Keterangan:

1. Mengenal makna Natal dengan benar.

2. Melalui peristiwa Natal hidup kita selalu diperbaharui.

3. Dengan Natal semangat hidup dan rohani kita semakin nyata

    dalam   pelayanan kita kepada-Nya.

 

PENDAHULUAN:

 

Tahun ini kita mengambil tema Natal adalah “Natal Dan Keprihatinan”.

Dari tema tsb  kita renungkan bersama sebenarnya apa makna Natal itu? Apa artinya berita Natal itu bagi umat manusia? Apakah Natal itu benar-benar kita hayati sebagai berita yang memberikan suka cita atau sama seka li berita Natal itu tidak bergema dalam hati kita? Natal bagi seorang businessman - mungkin merupakan berita yang menguntungkan dalam business mereka.

Natal bagi orang yang sedang berpacaran - mungkin menyenangkan sekali,

karena mereka akan mempunyai waktu pacaran yang long-long time; bahkan akan bersifat rohani sekali, karena mereka akan berpacaran ke Gereja ditengah malam! Izin kepada calon mertua masing-masing adalah pergi kekebaktian Natal, tetapi bisa jadi hatinya tidak dalam kebaktian Natal.

Natal bagi anak-anak - pasti merupakan berita yang menyenangkan, bahwa

Tuhan Yesus lahir, itu selalu memberikan hadiah-hadiah Natal. Tuhan Yesus lahir itu akan menjanjikan mereka memakai pakaian-pakaian baru -tidak luput pula dengan anak pendeta.....Natal bagi hamba-hamba Tuhan - mungkin merupakan tugas pelayanan yang semakin menumpuk, dan bagitu menyibukkan. Natal bagi aktivis Gereja - mungkin merupakan waktu yang cukup  melelahkan, karena pelayanan semakin sibuk.

Natal bagi orang-orang non Krsiten - mungkin bukan merupakan berita yang menarik; bagi mereka mungkin sekedar hari raya besar bagi umat kristiani; bagi mereka mungkin menyenangkan karena itu merupakan hari libur kerja; sekalipun tidak menutup kemungkinan banyak orang yang bertanya-tanya apa itu makna Natal; tidak menutup kemungkinan bagimereka yang belum mendengar berita Natal, mereka akan menyimak dengan baik - paling tidak melalui mas media, acara-acara televisi ataupun

kotbah-kotbah Natal melalui radio.

Bukankah berita Natal itu begitu kompleks kalau kita mau benar-benar mengenal dengan baik? Hal yang lain yang tidak bisa kita bayangkan,yakni apa artinya bertia Natal bagi keluarga-keluarga di Betleham yang terus menangisi anak-anak mereka karena telah dibunuh oleh Herodes!

Berita akan datang-Nya Messias, Sang Juruselamat umat manusia, itu sudah berabad-abad dinanti-nantikan mereka. Tidak heran jika mereka yaitu orang-orang Yahudi mempunyai budaya yang menganggap bahwa kalau ada seorang wanita mandul - tidak punya anak dianggap mendapat hukuman Tuhan, karena mereka semua rindu untuk mengandung dan melahirkan Sang Messias. Dan sekarang Messias itu sudah lahir melalui kandungan Maria.Tentunya ada kebahagiaan yang tersendiri bagi Maria.

Namun apa yang terjadi?

Raja Herodes - yang merupakan wakil dari kerajaan Roma, dapat dikatakan

sebagai alat kegelapan, yang diluar dugaan sama sekali melakukan tindakan kekejaman dan kesadisan yang tidak manusiawi lagi. Melalui laporan dari orang-orang majus bahwa ada “Seorang Anak Raja yang lahir”dan di tambah dengan nubuat dari para nabi, khususnya nabi Mikha yang menyatakan kebenaran bahwa di Betlehem, yang ada di tanah Yuhuda akan bangkit seorang Pemimpin besar yang akan menggembalakan umat Israel.

Berita itulah yang menggoncangkan Herodes. Oleh karena itu kalau kita mau melihat dengan jeli, maka berita Natal itu begitu kompleks. Natal bagi Israel merupakan berita pembebasan dan keselamatan yang sejati atas segala pendertiaan hidup yang berkepanjangan, yang dialami Israel. Mereka terus menanti-nantikan Messias datang dengan membawa kedamaian dan suka cita. Tetapi Natal bagi Herodes merupakan ancaman yang amat membahayakan kedudukannya.

Dan bukan itu saja, masih ditambah lagi dengan karakter diri Herodes yang menjadi seorang raja yang haus akan darah. Begitu ia naik tahta langsung dia memerintahkan untuk membunuh Sanhedrin, yaitu Majelis Pengadilan Tinggi Yahudi. Ia juga membunuh isterinya sendiri yang bernama Mariamne bersama ibunya Alexandra. Juga anak sulungnya Antipater dan ke dua anak laki-lakinya yang lain yaitu Alexander dan Aristobulus, di mana pembunuhan itu diperintahkan lima hari sebelum dia mati.

Herodes adalah seorang raja yang haus dengan darah, dia melampiaskannafsunya di dalam menyambut Natal, yaitu dengan perintah yang amat sadis yakni “bunuh semua anak-anak yang ada di Betlehem, yaitu mereka yang berumur di bawah dua tahun”

Herodes merasa bahwa dengan kedatangan Messias, segala urusan pribadinya terganggu. Di sini memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa sering kali kalau urusan-urusan pribadi, di mana orang lain tidak boleh tahu dan kemudian ada orang yang mengusiknya, ada orang yang bertanya dan mempermasalahkan, pasti kita akan marah luar biasa. Dan marahnya itu sudah tidak rasional sama sekali, marahnya itu bisa tidak masuk akal dan membabi buta. Herodes begitu mendengar ada Anak Raja yang lahir, maka jelas segala urusan pribadinya akan terusik, dan terganggu.

Maka dia memutuskan untuk membunuh anak-anak di bawah umur dua tahun. Bukankah ini suatu tindakan yang sama sekali tidak masuk akal. Herodes pada waktu itu sudah berusia 70 tahun. Apa hubungannya seorang kakek  dengan cucu? Apa pengaruhnya seorang anak yang masih berumur dua tahun dengan orang yang sudah kekek-kakek - yang sudah 70 tahun? Kekuatan dan pengalaman-pengalaman apa dari seorang anak dua tahun, jika dia ingin  melawan seorang raja yang sudah punya segudang pengalaman dan kekuasaan yang besar? Kalau yang dibunuh itu orang-orang yang berumur 40 tahun masih masuk akal; karena mereka mampu menggalang kekuatan untuk menggulingkan pemerintahannya - tetapi kalau anak dua tahun apa yang dapat dikerjakannya? Tetapi hal itu dilakukan Herodes, bunuh anak-anak di bawah dua tahun, semua anak yang ada di Betlehem.

Jika demikian yang terjadi, apa sebenarnya arti Natal bagi mereka?

“Terdengar suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi”. Apa artinya Natal di tengah-tengah kesedihan mereka melihat anak-anak mereka dibunuh oleh Herodes? Apa artinya Natal ditengah-tengah kematian anak-anak mereka?

 

1. Kuasa Dosa-pun Ikut Menyambut Natal.

 

Kita dapat melihat dengan pasti bahwa kuasa dosa itu benar-benar berakar pada kejahatan. Kuasa dosa itu adalah kuasa yang membinasakan umat manusia. Herodes menjadi satu simbol atau contoh konkrit dari seseorang yang tidak mau bertobat dan tidak mau percaya kepada Messias, Sang Juruselamat. Hati Herodes adalah hati yang sudah dipenuhi dengan kuasa kegelapan. Oleh karena itu tidak heran jika dia melakukan segala bentuk kejahatan dan kesadisan, maka hati nuraninya sama sekali tidak bergeming. Bahkan hati nuraninya merasa lega, pada saat perintah pembunuhan itu dikerjakan.

Boleh dikatakan bahwa Herodes memiliki hati nurani yang sudah mati, “mei  yu liang sin”, orang yang tidak mempunyai hati nurani.

Di sini kita melihat dengan jelas bahwa orang yang masih dikuasai oleh dosa adalah orang yang tidak pernah dan tidak akan mampu untuk mengasihi orang lain selain dari pada kepentingan diri sendiri. Jika kepentingan diri sendiri terganggu, maka dia akan begitu mudah melakukan tindakan-tindakan kejahatan yang tidak manusiawi lagi. Orang yang masih dikuasai oleh dosa adalah orang yang tidak mampu berprihatin dengan orang lain. Dia tidak akan bisa merasakan penderitaan orang lain, bahkan sebaliknya dia menindas dengan kekejaman.

Dia tidak pernah sadar kalau orang-orang yang ada disekitarnya itu sedang susah, sedih, menderita dan sakit hati. Hal ini bisa terjadi ditengah-tengah keluarga kita - kita bisa tidak mempedulikan orang-orang yang ada disekitar kita, bahkan orang-orang yang dekat dengan kita. Kita bisa acuh tak acuh dengan orang tua kita, dengan saudara-saudara kita,dengan anak-anak kita.

Hal ini juga bisa terjadi di tengah-tengah lingkungan kita, baik dalam pekerjaan ataupun dalam bermasyarakat secara umum. Hati kita bisa sama sekali tidak bergeming, bahkan nurani kita bisa mati pada saat kita melihat lingkungan yang disekitar kita sedang dalam kesulitan. Natal bisa kita rayakan hanya untuk memuaskan kepentingan diri sendiri dan tanpa keprihatinan dengan lingkungan yang ada di sekitar kita.

Jika demikian yang terjadi, apakah sebenarnya makna Natal itu? Apakah artinya Natal itu? Natal bagi Herodes merupakan ancaman dari kepentingan

dirinya sendiri. Oleh karena itu Natal merupakan kesempatan untuk menyakiti hati orang lain; Natal merupakan kesempatan untuk memuaskan nafsu kedagingannya sendiri.

 

2. Anak-Anak Itu Menjadi Tentara Martir Yang Agung

   - Holy Innocents.

 

Tindakan Herodes yang begitu brutal dalam kesadisannnya, merasa bahwa dia mampu menghapus nubuat dalam PL yang menyatakan bahwa Sang Messias itu akan datang. Dengan membunuh semua anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah di Betlehem, dia baeranggapan sudah menutup sejarah PL yang menjanjikan Juruselamat bagi dunia ini. Dia tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa Allah mampu menyelamatkan Yesus Kristus. Dengan demikian maka di dalam sejarah Gereja tercatat bahwa orang-orang yang menjadi laskar-laskar Kristus yang pertama dan yang berani mati adalah anak-anak Betlehem. Anak-anak Betlehem adalah para missionaris pertama yang telah menyerahkan nyawanya untuk mengasihi Kristus, untuk meneruskan sejarah Kerajaan Allah di dalam dunia ini.

Saya percaya, ibu-ibu itu menangisi anak-anak mereka yang mati, karena mereka sudah tidak bertemu dengan anak-anaknya lagi; dan di dalam kesedihan itu mereka pasti mempunyai kebencian yang besar kepada Herodes dan bukan kepada Bayi Natal. Mereka menangisi karena kekejaman orang yang berdosa dan bukan kepada Bayi Kudus yang datang dan akan menyelamatkan mereka.

Dengan demikian apa sebenarnya arti Natal yang pertama di Betlehem itu?

Apakah artinya Natal begi mereka yang mencucurkan air mata, karena kehilangan anak-anak mereka? Tidak lain Natal adalah krpihatinan karena perasaan keterhilangan yang mereka alami. Natal adalah sesuatu yang memprihatinkan, karena mereka merasa kehilangan anak-anak mereka yang mereka kasihi.

Bukankah ini makna Natal yang sebenarnya? Natal bukan acara yang glamour, Natal bukan membuat acara-acara yang meriah, bahkan Natal bukan kesempatan kita untuk berbuat dosa. Kalau ibu-ibu itu merasa kehilangan anak-anak mereka; maka Allah Bapa-pun yang pertama kali sudah merasakan  keterpisahan-Nya dengan satu-satunya Anak-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus Krsitus. Yohanes mencatat “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia mengorbankan satu-satunya Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan  beroleh hidup yang kekal” Yoh.3:16.

Natal merupakan keprihatinan Allah atas dosa-dosa manusia, sehingga dengan Natal maka terjadi perpisahan antara Allah Bapa dan Allah Anak.

Di mana Allah Anak harus turun ke dalam dunia, di mana Allah Anak harus menjadi manusia dan sama dengan manusia yang berdosa. Di mana Allah Anak diutus untuk membereskan dosa-dosa manusia; bukan dosanya sendiri; karena Dia tidak berdosa. Justru sebaliknya Dia yang tidak berdosa

dijadikan berdosa; dia yang tidak bersalah dijadikan salah; Dia yang bukan penjahat tetapi mati di antara penjahat.

Perpisahan itupun terungkapkan di dalam diri Bayi Natal, ketika Dia berseru di atas kayu salib, Eli-Eli Lamasabakhtani - Ya Allah-Ku, Ya Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku”. Ternyata Bayi Natal itu harus turun ke dalam kerajaan maut untuk memusnahkan kuasa Iblis yang membinasakan manusia. Dia harus turun ke dalam kerajaan maut, agar kita

yang seharusnya sudah binasa dapat diselamatkannya.

Anak-anak yang dibunuh Herodes karena politik Herodes yang kejam merupakan anak-anak yang menjadi martyr dalam kedudukan Holy Innocents.

Dia yang tidak bersalah yang telah dikuduskan Tuhan.

Dia seperti yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, yang dikatakan dalam PL, seperti anak domba, yang kelu, yang tidak bersuara, yang dibawa kepembantaian. Mereka yang menjadi korban adalah anak-anak yang Holy Innocents yang telah disambut oleh para malaikat Tuhan masuk dalam Kerajaan Allah yang penuh dengan kemuliaan.

Adakah keprihatinan kita di dalam menyambut Natal tahun ini? Jika kita yang sekarang mendengar berita Natal, bahwa Allah benar-benar prihatin atas segala kehidupan kita yang menudju kepada kebinasaan, tetapi kita di dalam merayakan Natal tetap di dalam kenikmatan dosa-dosa kita, maka kebaktian ini merupakan kebaktian keprihatinan Bayi Natal yang amat sangat dirasakan-Nya.

Kebaktian Natal yang kita rayakan jika tidak menghasilkan pertobatan yang sesungguhnya, maka itu merupakan keprihatinan Allah, yang sungguh-sungguh mengasihi kita.

Pertanyaan yang penting bagi kita sekalian, pada malam hari ini, marilah kita mengevaluasi diri kita; di mana sekarang aku ini? Sudahkan aku benar-benar memiliki pertobatan yang sejati, sudahkan hidupku benar-benar dirubah oleh Tuhan Yesus yang lahir untuk aku secara pribadi? Itu yang pertama.

Kedua, bagaimanakah lingkungan yang ada disekitar diriku? Di manakah keluargaku, di manakah teman-teman dan sahabat-sahabatku, di manakah saudara-saudaraku yang aku kasihi? Di manakah suamiku atau isteriku atau

anak-anakku? Di manakah orang-orang yang sering aku jumpai setiap hari di tengah-tengah pekerjaanku? Sudahkan kita juga merasakan keprihatinan Allah yang mengasihi mereka dan menyelamatkan mereka? Sudahkah kita juga prihatin terhadap kehidupan mereka yang berjalan di dalam kebinasaan?

Jika keprihatinan Allah yang sungguh-sungguh mengasihi manusia yang berdosa itu ada di dalam setiap hati kita, yang saat ini kita merayakan Natal, maka kebaktian ini akan menjadi berkat bagi kita. Natal ditujukan kepada kita sekalian yang berdosa, supaya dosa kita ditebus dan diampuni. Natal selalu memperbaharuhi kehidupan kita yang semakin berkenan kepada Allah. Natal seharusnya membuat diri kita semakin mengasihi Tuhan, melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi masyarakat. AMIN.