sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

Tema               : TUHAN MENCURAHKAN BERKATNYA

Nats                 : Hosea 14:2-10

Nama               : Fenny Chitra

Tujuan      : Agar jemaat  dapat mengerti bahwa Allah memberikan kasihNya agar umatNya  dapat bersekutu dengan Allah,  persekutuan dengan Allah haruslah dengan hati yang suci, itulah  modal utama menerima berkat Tuhan.

Ide Exegetika :

Karena kasih-Nya kepada umat Israel, Tuhan menginginkan pemulihan persekutuan antara diri-Nya dengan umat-Nya melalui pertobatan, dan kemudian Tuhan  akan mencurahkan berkat-Nya kepada mereka.

Proposisi :

Aspek-aspek penting dalam pemulihan persekutuan antara Allah dengan umat-Nya:

  1. Dasar pemulihan        : Kasih Allah (ay 5)
  2. Syarat pemulihan       : Pertobatan umat (2-4)
  3. Hasil pemulihan         : Berkat Allah atas umat-Nya (ay 6-9)

Pendahuluan

         Saudara, mungkin saudara ingat hasil survei yang pernah dilakukan oleh sebuah majalah beberapa tahun yang lalu.  Dari hasil survei yang dilakukan di Jakarta tersebut,  diperoleh hasil bahwa 2 dari 3 pria memiliki WIL (Wanita Idaman Lain), dan 2 dai 5 wanita memiliki PIL (Pria Idaman Lain).  Saudara, sungguh menggenaskan kondisi keluarga di negara kita.  Coba bayangkan bagaimana keadaaan keluarga, khususnya hubungan suami istri yang mempunyai pihak ketiga di dalam pernikahan mereka.  Persekutuan di antara mereka tentu saja menjadi rusak, karena salah satu dari mereka telah melanggar ikatan perjanjian pernikahan yang dulu pernah mereka ucapkan di hadapan Tuhan.  Persekutuan yang ada di antara mereka menjadi hancur, karena ada pihak ketiga di dalam pernikahan mereka.

Saudara, kondisi yang sama juga terjadi antara Allah dan bangsa Israel.  Persekutuan yang mula-mula ada di antara umat Israel dengan Allah menjadi rusak, karena Israel telah berpaling dari Allah.  Mereka telah melanggar ikatan perjanjian (kovenan) yang pernah Tuhan ikat dengan bapa leluhur mereka, yaitu Abraham, Ishak dan Yakub.  Mereka telah merusak persekutuan yang ada di antara mereka dengan Allah.  Mereka telah berpaling kepada allah-allah lain, kepada kekuatan yang lain.

Namun saudara, Tuhan tidaklah membiarkan kondisi demikian tetap terjadi antara diri-Nya dengan umat-Nya.  Tuhan tidak membiarkan persekutuan tersebut rusak.  Tuhan mengasihi umat-Nya dan Ia berinisiatif untuk memulihkan persekutuan antara diri-Nya dengan umat-Nya.  Walaupun harus terlebih dahulu Ia menghukum umat-Nya, namun Tuhan tetap merindukan pemulihan persekutuan antara umat dengan diri-Nya.  Saudara, supaya pemulihan persekutuan tersebut kembali dapat terjadi, harus ada aspek-aspek yang harus diperhatikan, yaitu aspek-aspek penting dalam pemulihan persekutuan tersebut.  Aspek-aspek tersebut adalah dasar pemulihan, syarat pemulihan, dan hasil pemilihan.  Melalui perikop Hosea pasal terakhir ini, kita akan melihat aspek-aspek penting tersebut

Aspek-aspek penting dalam pemulihan persekutuan antara Allah dengan umat-Nya adalah:

1. Dasar pemulihan persekutuan : kasih Allah (ay 5)

Saudara, pada bagian akhir dari kitab ini, Hosea menyatakan bahwa Allah ingin kembali bersekutu dengan umat-Nya.  Dasar pemulihan hubungan antara Allah dengan umat-Nya adalah kasih Allah kepada umat-Nya.  Tuhan mengasihi umat-Nya dan menginginkan agar umat-Nya dapat kembali bersekutu dengan-Nya. 

Dalam ayat 5 kita dapat melihat bagaimana kasih Allah itu.  Ayat tersebut menyatakan bahwa Allah mengasihi umat-Nya dengan sukarela.  Kasih Allah adalah kasih yang sukarela.  Apakah maksudnya?  Allah dengan sukarela mengasihi manusia yang diciptakan-Nya.  Allah dengan kerelaan penuh yang berasal dari diri-Nya menginginkan kembali pemulihan persekutuan antara diri-Nya dengan umat-Nya.  Ia pernah murka terhadap umat-Nya karena mereka berpaling dari-Nya, namun pada saat ini murka-Nya telah surut. 

Saudara, kasih Tuhan bukanlah kasih yang terkondisi.  Terkondisi dalam arti bahwa setelah umat mau bertobat dan kembali kepada-Nya, Tuhan baru akan mengasihi mereka.  Tetapi Allahlah yang terlebih dahulu mengasihi mereka, sekalipun umat-Nya belum dapat mengasihi Allah.  Allah yang terlebih dahulu mengasihi umat-Nya dan menghendaki umat-Nya boleh kembali datang kepada-Nya.  Kasih Tuhan yang tidak terkondisi mau mengampuni segala pelanggaran dan dosa yang telah dilakukan oleh orang Israel.  Kasih Tuhan mau mengampuni segala pelanggaran umat-Nya.  Kasih Tuhan menyebabkan Ia melupakan segala kesalahan yang telah Israel lakukan seperti Firman-Nya “tetapi setingginya langit di atas bumi demikianlah besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia.  Sejauh timur dari barat, demikianlah dijauhkan-Nya daripada kita pelanggaran kita” (Mazmur 103:11-12). 

Kasih Tuhan yang mendasari penghukuman yang Ia jatuhkan, karena pemberontakan umat-Nya, kasih Tuhan jugalah yang mendasari pemulihan persekutuan antara Allah dengan umat-Nya.  Kasih Tuhan memberikan suatu pengharapan baru kepada umat-Nya yang berada dalam pembuangan.

Saudara, kata Ahab (kasih) yang dipergunakan disini merupakan suatu istilah yang tidak hanya mengandung pengertian kasih saja, tetapi juga mengandung unsur kesetiaan.  Hal ini berarti bahwa Allah bukan hanya mengasihi umat-Nya, tetapi Ia juga setia dalam mengasihi umat-Nya.  Ia bukan hanya Allah yang kasih, tetapi Ia juga adalah Allah yang setia.  Dasar inilah yang merupakan dasar pemulihan hubungan antara Allah dengan umat-Nya; kasih dan kesetiaan Allah kepada umat-Nya. 

Kasih Tuhan menyebabkan persekutuan umat Tuhan dengan Tuhan pulih kembali.  Kasih Tuhan yang membuat Tuhan mengambil inisiatif dan tindakan untuk mengutus anak-Nya datang ke dunia ini. Inilah Natal yang kita rayakan. Natal memulihkan persekutuan yang pernah putus dan hancur antara umat-Nya dengan diri-Nya.  Melalui putra tunggal-Nya yang Ia utus datang ke dunia ini, melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib persekutuan itu pulih kembali.  Pengorbanan Kristus di atas kayu salib, membuktikan kasih Tuhan yang besar dan memungkinkan umat-Nya untuk kembali bersekutu dengan-Nya. 

Aplikasi

Saudara, jika Tuhan sudah merelakakan Anak TunggalNya datang kedalam dunia,  apakah Tuhan harus melakukan sesuatu lagi bagi kita untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita?  Apakah lagi yang harus Ia buktikan sebagai tanda bahwa Ia mengasihi dan menerima kita dengan sukarela?  Apakah yang dapat kita lakukan untuk meresponi kasih Allah? Maukah kita merayakan Natal itu dengan kesungguhan hati yang menyembah penuh pengucapan syukur ?

2. Syarat pemulihan persekutuan : Pertobatan umat (ay 2-4)

          Saudara-saudara, kasih Allah adalah yang telah menjadi dasar pemulihan persekutuan antara Tuhan dengan umat Tuhan.  Namun dasar ini harus juga dilengkapi dengan syarat yaitu pertobatan umat.  Pada bagian ini Hosea menyatakan syarat bagi bangsa Israel agar mereka dapat kembali bersekutu dengan Allah adalah bertobat.  Setelah bangsa Israel menerima penghukuman dari Allah karena ketidaksetiaan mereka (Ps 13), mereka harus bertobat.  Selama ini bangsa Israel telah tergelincir.  Selama ini mereka telah melakukan banyak dosa dan kesalahan.  Kesalahan yang terus menerus mereka lakukan dan dosa bagi Israel telah menjadi kebiasaan ini terlihat semenjak mereka dipimpin oleh Allah  keluar dari tanah Mesir. Israel tidak setia kepada kovenan Allah; meninggalkan Allah dengan menyembah  dewa-dewa atau patung-patung asing; meninggalkan Allah dan mengandalkan kekuatan Asyur dan Mesir untuk melindungi mereka.

Saudara, karena itu Tuhan menghendaki umat Israel harus bertobat.  Sebab melalui pertobatan itulah Israel  mendapat jalan kembali untuk bersekutu dengan Allah. Jadi pertobatan itu merupakan  syarat mutlak bagi pemulihan hubungan yang rusak antara umat dengan Allah.

Kata sub (ay.2-4) yang digunakan beberapa kali pada bagian ini menunjukkan per tobatan yang benar yang harus dimiliki oleh bangsa Israel.  Pertobatan yang dimotivasi oleh suatu kesadaran akan kesalahan dan dosa yang telah mereka perbuat.  Bukan perto batan yang disebabkan oleh ketakutan karena mereka pernah menerima hukuman dari Allah dalam pembuangan.  Tetapi pertobatan yang dilandasi oleh penyesalan dan kesadaran bahwa mereka selama ini telah berbuat kesalahan dan dosa yang besar, dosa yang telah mendukakan hati Tuhan.

Dwight Lyman Moody pernah menyatakan demikian, “Ketika seseorang sungguh-sungguh bertobat, ia akan kembali kepada Allah dan meninggalkan kehidupannya yang lama.” Pertobatan berarti suatu perubahan pikiran, hati, kehendak dan arah kehidupan seseorang yang semula menentang Allah menjadi berbalik kepada Allah.  Bertobat berarti meninggalkan jalan kehidupannya yang dahulu menyesatkan, dan datang kembali kepada Allah dan mengakui dengan kerendahan hati segala kesalahan yang telah diperbuat.  Saudara, pertobatan seperti inilah yang harus dilakukan oleh bangsa Israel.   Israel harus meninggalkan illah-illah dan kekuatan-kekuatan asing yang selama ini mereka andalkan.  Mereka harus kembali kepada Tuhan.  Pertobatan berarti mau datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati dan mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat dan sadar akan ketidaklayakan  di hadapan Tuhan, dan memohon kemu rahan Tuhan untuk menerima kita kembali.

Ilustrasi

        Saudara, Dalam Alkitab terdapat cerita yang disampaikan oleh Tuhan Yesus mengenai seorang ank bungsu yang bertobat, ceritanya demikian.  Seorang Bapa yang kaya namun memiliki seorang anak yang ceroboh tanpa pikir panjang, suatu hari ia datang kepada bapaknya dan meminta harta yang menjadi warisannya. Karena memang adalah hak anak tersebut sang bapak memberikannya. Tentu sebagai bapak yang mengasihi sangat mengharapkan uang warisan tersebut digunakan sebagaimana semestinya. Namun sang anak bungsu mengambil uang warisan tersebut adalah untuk dihambur-hamburkan, uangnya hahis bersama-teman-teman dan beberapa orang pelacur. Disaat tidak ada uang disaat itulah dia tidak memiliki teman lagi, ia berusaha mencari pekerjaan agar dapat menunjang kehidupannya. Sang bungsu diterima dipeternakan babi, umumnya gaji baru diberikan  setelah habis bulan, bukan diawal bekerja, sang bungsu dikantongnya tidak memiliki uang untuk makan pada hari itu, dia ingin sekali memakan makanan yang diperuntukan bagi babi, sebab demikian laparnya, namun tidak ada seorangpun yang mengizinkannya, sebab makanan babi adalah makanan yang paling jorok di dunia ini. Dalam keadaan yang lapar ia teringat akan pengawai dirumah bapaknya, karena itu ia bertobat dan pulang  tersebut. Ia kemudian kembali kepada bapanya, karena ia tahu bahwa bapanya mengasihi dia dan mau menerimanya kembali.  Saudara, Tuhan menginginkan kita untuk kembali kepada-Nya.  Tuhan menginginkan kita untuk bertobat seperti sikap  anak bungsu.  Anak bungsu yang mula-mula terhilang dari bapanya..  Ia kembali dengan  kesadaran akan kesalahan yang telah ia perbuat.  Ia memohon pengampunan dan penerimaan kembali dari bapanya walaupun hanya sebagai hamba. Sama halnya, Tuhan ingin agar umatNya dapat bersekutu kembali dengan DiriNya. Tuhan maha pengasih dan penyayang.

Aplikasi:

Saudara, mungkin pada saat ini kita telah kehilangan persekutuan  dengan Tuhan.  Kita telah kehilangan hubungan yang intim yang pernah kita miliki bersama Allah.  Mungkin itu karena dosa-dosa yang kita lakukan.  Betapa sering kita menyimpan dosa-dosa kita yang mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi kita, namun kita tetap ingin bersekutu dengan Tuhan.  Betapa sering kita melakukan dosa-dosa dan menikmatinya, namun kita tidak ingin Tuhan menghukum kita atau meninggalkan kita.  Banyak di antara kita yang ingin sekali diampuni, diterima dan dipulihkan oleh Allah.  Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah kita telah bertobat dari dosa-dosa kita?  Apakah kita telah meninggalkan dosa-dosa kita?  Betapa banyak di antara kita yang menginginkan pemulihan hubungan, diterima dan memiliki kembali persekutuan, namun tanpa pertobatan..  Tanpa pertobatan, tidak mungkin kita dapat memiliki persekutuan kembali dengan Tuhan.  Tanpa pertobatan kita tidak akan dapat kembali kepada Allah.  Saudara, Tuhan dengan kasih-Nya memanggil kita kembali kepada-Nya dan syarat-Nya adalah pertobatan.  Bagaimana respon kita? Jika kita sadar maka Tuhan telah menyediakan berkat-berkatNya bagi kita, maukah kita memulihkan hubungan dengan Allah ?

3.Hasil pemulihan persekutuan : berkat Tuhan atas umat-Nya (ay 6-9)

Saudara, dalam ayat 6-9, menyatakan pada kita bahwa Tuhan menjanjikan bahwa setelah pulihnya kembali hubungan, maka Tuhan akan memberikan berkat-berkatNya.

Setelah pada pasal-pasal sebelumnya digunakan gambaran hewan untuk menggambarkan penghukuman Allah (5:14-15; 13:7-8).  Dalam bagian ini nabi menggunakan gambaran-gambaran yang dekat sekali dengan kehidupan orang-orang di Israel. Yaitu yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan untuk menggambarkan bagaimana Allah memberkati mereka dengan melimpah. Gambaran itu adalah:

1.Embun.  Tuhan akan menjadi embun bagi Israel.  Jika dalam 13:3 digambarkan  Israel seperti embun yang hilang pagi-pagi benar, yang artinya Israel akan lenyap dalam sekejap, maka setelah pertobatan, Tuhan yang akan menjadi seperti embun bagi Israel dengan pengertian yang berbeda.  Allah akan senantiasa hadir dalam kehidupan umatNya seperti embun  yang memberikan kehidupan baru bagi umat-Nya.    Ia juga akan memberi  kan harapan  baru dan hidup yang baru kepada umat yang dikasihi-Nya.  Inilah berkat yang Allah akan mencurahkan  kepada Israel.

2. Bunga bakung.  Kemuliaan yang telah hilang dari Efraim seperti yang tercatat dalam 9:11 akan kembali diperoleh.  Tuhan menjanjikan bahwa bangsa Israel akan berbunga seperti bunga bakung.  Seperti kita ketahui, bunga bakung adalah bunga yang indah.  Berwarna putih dan mempunyai bentuk yang indah sehingga dalam Matius dan Lukas dicatat bahwa Tuhan Yesusu menyatakan Salomo di dalam segala kemegahannya pun tidak pernah berpakaian seindah salah satu dari bungan bakung tersebut.  Tuhan akan memulihkan kembali keindahan dan kemuliaan Israel yang telah punah karena dosa yang telah mereka lakukan.  Dengan pertobatan yang dilakukan bangsa Israel, Tuhan akan mengembalikan keindahannya dan kemuliaannya.

3. Pohon hawar.  Akar Efraim yang telah kering (9:11) akan kembali merambak.  Tuhan akan membuat Israel menjadi bangsa yang kuat seperti pohon hawar yang mempunyai akar-akar yang kuat.  Israel akan memiliki kemantapan sepertin ranting-ranting yang merambak dan Israel akan berkembang dan memilik penduduk yang banyak.

4. Pohon aras.  Bangsa yang tidak diingini lagi di antara bangsa-bangsa lain (8:8) akan menjadi bangsa yang harum dan terkenal seperti pohon aras.  Pohon aras adalah pohon yang sangat terkenal mutu kayunya, seperti pohon aras demikianlah Israel akan kembali harum dan terkenal, karena adanya penyertaan Tuhan atas mereka. 

5. Perlindungan. Bangsa yang mula-mula tidak bergantung dan berlindung kepada Allah akan kembali kepada Allah, sebab setelah mengalami banyak kesulitan dengan bangsa lain, Asyur tidak dapat melindungi mereka,  Mesir tidak dapat menolong mereka.   Israel mengerti bahwa satu-satunya tempat perlindungan  yang benar bagi mereka hanyalah Allah. Perlindungan yang mereka cari di tempat-tempat lain adalah sia-sia..  Tuhanlah satu-satunya sumber perlindungan umat-Nya. Pulihnya persekutuan antara Allah dengan umat-Nya menyebabkan bangsa Israel merasa aman dalam perlindungan Tuhan dan dalam perlindungan Tuhan mereka akan tumbuh seperti gandum, mereka akan berkembang.

6. Pohon anggur.  Mereka akan berkembang seperti pohon anggur.  Mereka akan masyhur seperti anggur Libanon.  Israel kembali akan menjadi bangsa yang masyhur di antara bangasa-bangsa lain. 

7. Pohon sanobar.  Bangsa Israel yang sudah layu, tidak mempunyai akar yang kuat dan tidak menghasilkan buah (9:16) tetapi kini Tuhan akan menjadi seperti pohon sanobar bagi Israel dimana melaluinya mereka akan berbuah.  Pohon sanobar di Israel bukanlah pohon yang menghasilkan buah.   Tuhan akan memberikan buah bagi mereka.  Allahlah yang menjadi satu-satunya sumber segala sesuatu dimana mereka dapat berharap.

          Saudara, Tuhan  akan menyediakan berkat-berkat-Nya setelah umatNya kembali bersekutu, pulihnya hubungan antara Allah dan umat-Nya adalah moment datangnya berkat Allah. 

Aplikasi:

Akibat  pemulihan hubungan antara Allah dengan umat-Nya maka pintu-pintu berkat akan terbuka, Allah  datang membuka pintu berkat itu bagi setiap umat-Nya.  Demikian pula dengan diri kita.  Pemulihan persekutuan kembali antara kita sebagai anak-anak Allah dengan Allah akan mengakibatkan kita memperoleh berkat-berkat dari Tuhan.  Mungkin bukan berkat secara fisik seperti yang Israel terima yang dikatakan tentang keindahan, kemakmuran, kemantapan negara, dll., namun  mungkin juga adalah berkat secara fisik.  Tetapi yang pasti, pemulihan hubungan antara kita dengan Allah akan menghasilkan berkat-berkat tersendiri yang Tuhan sediakan bagi kita.

Yang perlu kita ketahui dengan pulihnya kembali persekutuan antara Tuhan dengan kita, maka berkat yang terbesar yang akan kita peroleh secara kelimpahan dari Tuhan adalah damai sejahtera.  Kita tidak akan merasakan lagi perasaan bersalah kerena dosa yang telah kita lakukan pada masa lampau, tetapi yang  akan kita rasakan adalah anugerah damai sejahtera dari Tuhan.  Damai sejahtera akan mengalir dalam hati kita pada saat kita telah dipulihkan dalam persekutuan dengan Tuhan. Selain itu, pemulihan persekutuan  akan menjadikan kita menjadi saluran berkat bagi semua orang. Tuhan hanya memakai orang yang telah dipulihkan hubungannya. 

Penutup

Saudara, sekalipun kita semua memiliki dosa dan kesalahan di hadapan Allah, maka akibatnya Tuhan tidak memberkati kehidupan kita, namun dengan pulihnya hubungan dengan Allah, berkat Allah yang sebenarnya telah datang dalam kehidupan kita.   Bagaimana respon kita terhadap panggilan Tuhan untuk kembali?

AMIN.