sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

PENGHARAPAN DI TENGAH  KRISIS

Nast            : Mazmur 126

Penulis        : Ev.Yusman Liong

Tujuan       :  Agar jemaat dapat belajar dari pemazmur yang walaupun dalam kesukaran

                      tetap tidak takut bahaya, yang takut kesukaran akan bertambah kesukarannya.

                      Menabur dengan dengan air mata, akhirnya menuai dengan sukacita.   

Pendahuluan : Ada sebuah lagu Mandarin yang diterjemahkan kira-kira demikian artinya:

MAKALAH HIDUP

Banyak waktu indah silam

Tersia-sia di dalam resah

Banyak kesempatanyang berharga

Telah terhambur-hamburkan

Kehidupan harus aktif

Hidup harus dalam kebenaran

Hidup harus tahu arah dan tujuan

Hidup dalam kegigihan

Hidup panjang atau singkat

Yang penting makna isinya

Aku telah dibebaskan Yesus

Ini makalah hidupku

Syair lagu ini indah sekali, kehidupan manusia pada umumnya memang demikian,  banyak waktu yang indah, namun berlalu dengan sia-sia di dalam resah. Kesempatan berharga hilang tanpa terulang bersama waktu berlalu. Sebab  tidak tahu makna dan tujuan dari hidup. Panjang atau singkat tidak penting yang terpenting makna dari hidup itu.

Nyanyian ziarah Pemazmur 126 ini cukup indah, yang mengisahkan tentang keadaan bangsa Israel yang bebas dari penawanan, mereka merasakan hal itu bagaikan mimpi  ayat 1-3,

Setelah dibebaskan  bangsa Israel memohon pemulihan   ayat 4,

Sekalipun janji berkat diberikan Israel tetap diharapkan mau bekerja/menabur  ayat 5,6.

Jika mazmur ini kita susun ulang sebagai berikut maka kita akan lebih mengerti maknanya:

Ayat 4  disusun sebagai ayat pertama,  Pemazmur memohon

Ayat 5,6 sebagai ayat dua dan tiga,  Pemazmur dalam bagian ini bekerja/menabur

Sedangkan ayat 1,2,3 sebagai ayat 4,5,6. Pemulihan yang dirasakan bagaikan mimpi

Namun, kita tetap akan belajar seperti susunan Mazmur tsb.

Untuk jelasnya, mari kita belajar makna dari mazmur 126 ini.

1.     PEMULIHAN YANG DIRASAKAN BAGAIKAN MIMPI. Ayat 1,2,3.

       Bangsa Israel di buang atau mengalami penawanan selama 70 tahun di Babel, Yer 29:10, selama itu pula mereka merasakan tanpa tanah air dan tanpa memiliki identitas bangsa. Bagaimanapun enaknya hidup pada waktu itu tetap saja di negeri orang. Sebab di negeri orang tentu segalanya tidaklah sebebas seperti di negeri sendiri, lagi pula segala harta benda akan dinilai dan dikenakan pajak, demikian juga dengan kehidupan, tidak memiliki kebebasan bersuara, tidak akan dianggap sebagai warga negara kelas satu dan sebagainya.

       Karena itu ketika TUHAN memulihkan (kata ini sejajar dengan menyembuhkan, mengasihani, atau membawa pulang), Israel keadaan mereka bagaikan mimpi. TUHAN memakai raja Koresy untuk mengizinkan Israel pulang  ke Tanah Perjanjian/ Tanah Kanaan dan mereka boleh membangun kembali kota Yerusalem yang telah hancur, serta mendirikan Bait Allah lagi Ezra 1:1-11. Ini merupakan kabar gembira !

       Kota Yerusalem dan Bait Allah menyatakan  identitas Israel sebagai bangsa.

       Karena itu jika kota Yerusalem dan Bait Allah boleh mereka bangun kembali itu berarti bangsa Israel kembali memiliki identitas bangsa, untuk ini tentu mereka sangat bersukacita, , pemazmur menggambarkannya, apa yang terjadi itu bagaikan mimpi, hati bangsa Israel demikian  bersyukur, Israel merayakannya dengan penuh tawa ceria. Mereka bersaksi kepada semua bangsa yang tinggal di Babel dengan mengatakan bahwa raja Koresy telah mengizinkan Israel kembali ketanah airnya sendiri.  

       Penulis Mazmur mengatakan "Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak sorai. Pada waktu itu berkatalah orang diantara bangsa-bangsa; "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini !" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita."

       Bangsa yang telah berdosa pada TUHAN, namun  saat ini mendapatkan pengampunan dan pemulihan keadaan, siapakah yang tidak tertawa dengan hati penuh sukacita ? Hidup yang tanpa harapan, tiap hari bersedih dengan keadaan bangsa tanpa identitas, namun secara tiba-tiba TUHAN melalui raja Koresy memulihkan keadaan mereka kembali.

       Israel mengerti,  keadaan  ini boleh terjadi karena   TUHAN yang telah memihak kepada mereka, JIKA bukan TUHAN, tidak mungkin mereka akan mendapatkan pemulihan.          

       Gambaran ini bagaikan kehidupan kita sebagai pendosa dihadapan Tuhan, jika bukan

       TUHAN yang rela  datang dan memberikan keselamatan, siapakah yang akan memulih 

       kan keadaan kita dari kecemaran dan kehidupan dosa?

       Siapakah yang akan memberikan keselamatan kepada kita ? Paulus berkata: “aku ini manusia      celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini ? Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus,Tuhan kita. Roma 7:24,25.

       Keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus merupakan perkara besar yang telah dilakukan oleh TUHAN atas diri kita. Kita yang pernah menjadi hamba dosa dan sekarang dipulihkan, bukankah keadaan ini seharusnya membuat kita bersuka cita ?

       Sepatutnyalah setiap saat dan setiap minggu kita beribadah dengan hati yang peuh sukacita !

       Rupanya umat Israel  yang telah dipulihkan oleh Tuhan ini merasakan belumlah cukup, jika hanya keadaan politik saja yang dipulihkan, sekalipun kebebasan telah diperoleh, identitas bangsa telah dipulihkan, namun apa artinya semua itu ? Jika keadaan ekonomi mereka bagaikan tanah Negeb yang kering dimusim kemarau?

       Karena itu  dibagian kedua kita akan belajar bagaimana Israel memohon pada TUHAN.

 2.   PERMOHONAN PEMAZMUR  ayat 4.

Mazmur 126 ini dengan latar belakang setelah kembali dari pembuangan lih. Yer 29:14;30:3,18 dllnya. Setelah kembali dari pembuangan tentu banyak hal yang harus mereka kerjakan, Pemazmur berkata bahwa keadaan mereka seperti sedang menghadapi suatu keadaan yang tiada harapan, mengapa dikatakan demikian ?

      Sebab si Pemazmur melihat tanah leluhur mereka tidak lebih dari anak sungai Negeb 

      dimusim kemarau, kering kelontong tanpa setetes air. Israel sudah seperti sebidang tanah

      tanpa harapan. Orang yang melihatnya menjadi putus asa. Bagaimana membangunnya ?

      Sekalipun Pemazmur lahir ditanah pembuangan, namun imannya tetap murni dan sangat mengerti akan pertolongan Allah. Jika bangsa-bangsa lain mengolok-olok mereka dengan bertanya:”Di manakah Allah mereka ?” Tetapi bagi pemazmur Allah Yahweh itu adalah Allah yang benar dan nyata. Yang sudah memimpin dan membawa mereka kembali ketanah perjanjian.

       Bangsa yang baru pulang ini memohon kepada Allah Yahweh agar batang air di tanah Negep yang kering  itu dijadikan wadi, oase atau anak sungai yang tetap berair dimusim kemarau. Jika batang air Negeb tanpa air, bagaimanakah umat pilihan ini akan dapat bertahan hidup? Bukankah itu sama artinya memimpin bangsa Israel pulang ketanah perjanjian untuk dibinasakan ? Allah Israel yaitu Yahweh yang Maha Kuasa mendengar doa mereka.

       Keadaan ekonomi  yang belum pulih tidaklah mungkin akan dapat membangun kota Yerusalem dan Bait Allah, oleh karena itu bangsa Israel memohon pada Allah Yahweh agar memulihkan keadaan mereka secara tuntas, baik politik maupun ekonomi mereka. 

       Saudara-saudara yang kekasih, sebagai  orang yang telah percaya Tuhan Yesus, biarlah kita nyatakan kepercayaan itu dengan iman yang teguh. Kesukaran, kesulitan, mungkin pencobaan dari iblis, atau keadaan yang seperti batang air Negeb yang kering, janganlah  takut, tapi nyatakan dalam doa memohon pada Dia yang adalah Tuhan Penolong (arti Yesus). Sebagaimana Tuhan Yesus pernah mengajarkan bahwa bapak yang jahat sekalipun tidak akan memberikan batu kepada anak yang meminta roti, dan tidak akan memberikan ular kepada anak yang meminta ikan Matius 7:7-11.

       Allah Yahweh mendengar doa permohonan mereka, keadaan ekonomi yang kacau, kesulitan akibat dari perpindahan dari Babel ke tanah perjanjian berubah dan sekarang mereka sedang diberkati oleh TUHAN.

       Allah mendengar doa mereka,  tanah Negeb  telah menjadi anak sungai yang penuh dengan air, tanah yang subur tinggal ditanami.

        Pada bagian ketiga kita akan belajar bagaimana pertanian Israel diberkati Tuhan.  

3.    YANG MENABUR AKAN MENUAI ayat 5,6

       Singkat cerita, setelah tanah diolah dengan baik maka selanjutnya adalah pekerjaan menabur benih, lalu memeliharanya, menyiangi rumput yang tumbuh di sekitar tanaman, menjaga agar tidak diganggu oleh hama atau binatang kecil seperti burung atau musuh.           

       Masa panen tidaklah secepat mimpi, jika gandum yang mereka tanam maka 5,6 bulan  ke 

mudian barulah mereka akan panen.

Mulai dari mengolah tanah sampai panen, bukanlah masa yang mudah untuk dilalui, itulah sebabnya pemazmur berkata menabur dengan mencucurkan air mata. Segala kesukaran dan kesulitan harus ditempuh dan dilalui, panas dan hujan adalah bagian dari petani. Adakalanya jika salah dalam hal mengolah tanah atau salah dalam penyediaan bibit yang baik, kegagalan panen dapat terjadi.

Bagi petani kesukaran bukanlah musuh, tetapi teman, guru yang baik yang mengajar agar dapat melihat mengapa terjadi kesukaran mengolah tanah, mengapa harus ada kegagalan panen. Seorang petani yang pantang mundur, akan menyelidiki mengapa terjadi kesukaran, kegagalan panen dan lain-lainnya.

Yakobus 1:3,4 berkata: “sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Kata Yunani untuk ketekunan adalah hupomone yang artinya semangat yang mengalahkan dunia, melakukan dengan keasyikan. Sepertinya hupomone ini ingin mengatakan, jika seseorang bekerja dengan semangat yang mengalah keadaan atau bekerja dengan keasyikan, maka kelelahan, air mata tidak akan dihiraukan lagi sebab segala yang dilakukan itu akan menghasilkan buah.

Jika takut kesukaran, maka kesukaran akan bertambah banyak, jika tidak pernah mengalami kesukaran, maka orang tersebut belum matang sudah dipetik, alias tidak dewasa. Orang yang demikian pasti tidak mengerti apa artinya kegagalan, kesukaran, dan juga tidak akan tahu dimana letak kelemahan diri, bahaya yang sedang mengancam atau tidak punya cara untuk mengatasi hambatan-hambatan yang sedang dihadapi.

       Saudara, Dalam dunia dagang dan politik terdapat satu istilah yang  sangat populer di zaman ini yaitu Nepotisme, arti dari kata ini adalah tindakan yang mementingkan (menguntungkan)sanak keluarga atau teman-teman sendiri terutama dalam perdagangan dan pemerintahan.

       Dalam dunia usaha biasanya generasi pertama yang memulai usaha akan berusaha dengan  segala kekuatan,  berani, tegas, giat bekerja, selalu memanfaatkan peluang yang ada, jujur dapat dipercaya. Mottonya: Berjuang mencapai hasil.

       Generasi kedua adalah pewaris tahta, uang, kedudukan, gengsi, usaha yang sukses, hidup berkecukupan, glamour, mobil  dllnya dapat dinikmati tanpa harus bekerja keras seperti bapaknya (generasi pertama).

       Generasi kedua ini kurang pengalaman seperti ayahnya yang berani memanfaatkan pe luang,  spekulasinya jitu, tegas, berjuang sekalipun harus jatuh bangun. Sang anak tidak punya nyali, sebab segalanya sudah tersedia, hanya melanjutkan.

       Generasi ketiga, sang cucu, mewarisi uang yang banyak, hidup santai, sejak bayi hingga dewasa selalu didampingi baby sister, punya mental TKW, keluar masuk rumah tidak pernah menginjak aspal, sebab dari garasi hingga toko selalu naik mobil. Manja segala yang diperlukan selalu tersedia lebih dari apa yang diperlukan. Disegani bukan karena pintar tetapi karena banyak uang.

       Generasi ke tiga ini tidak pernah mengalami arti dari jatuh bangun dalam usaha, tidak mengerti kegagalan dalam hidupnya. Karena hanya berpedoman pada UANG, baginya segalanya bisa diatur asal ada uang, tidak tahu bahwa zaman telah berubah, kompetisi begitu keras, Iptek tambah maju, metode dagang telah berubah, siapa cepat dia yang dapat, sedangkan sang cucu ini hanya santai saja.

       Akhirnya bangkrut, tetapi sang cucu ini masih belum tahu apa yang terjadi.

       Pemazmur 126, adalah seorang penabur yang memberikan prinsip keberhasilan kepada kita  

       sambil menabur sambil mencucurkan air mata. Dia adalah bangsa yang mau bekerja keras,

       tetapi juga mau memohon pertolongan dari Allah yang dipercayainya. Karena itu pada

       akhirnya kita dapat melihat melalui Mazmur 126 ini bahwa mereka  menuai dengan penuh

       sukacita. Sekalipun mereka harus menabur dengan air mata namun sebiji gandum yang jatuh

       ke tanah  bertumbuh dan menghasilkan banyak biji gandum. Sebutir biji mangga yang kita

       tanam kelak  akan  menghasilkan ribuan buah mangga. Demikianlah orang yang menabur

       dalam Tuhan.

       Dari  mazmur 126 ini  yang dapat kita pelajari dan dapat melihat bagaimana

       Tuhan   memihak dan memberkati orang yang berseru dan memohon padaNya

        Sudahkah kita mengalaminya ?  Tuhan Yesus memberkatimu!!

                                                                                                     amin

============================================