sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

GEJOLAK  JIWA MUDA

 

Nats             :  Mazmur 116  ( ayat 6-14)

Penulis         :  Ev.Yusman Liong

Tujuan         :  Agar jemaat (kaum muda) memahami gejolak jiwa muda itu

                       adalah bagian dari kehidupan kaum muda, tetapi jalan penye

                       lesaiannya bukanlah lari kepada narkoba, melainkan mende-

                       katkan diri pada Tuhan. Yesuslah Jalan,Kebenaran dan Hidup

                       padaNyalah ada jalan penyelesaian masalah.

Pendahuluan:

Hari ini kita dapat temukan demikian banyaknya kaum muda yang terlibat narkoba, sebab mereka menganggap  dengan narkoba itulah jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.Dalam ketidak stabilan yang sedang terjadi telah mengakibatkan banyaknya orang yang mengalami frustrasi, sumpek dengan   kehidupan yang dialami, sehingga banyak kaum muda yang melam piaskan frustrasi hidup/kesumpekan ini dengan hidup yang tidak teratur dan bebas menentang segala yang arogansi.

Firman Tuhan yang baru dibaca memberikan suatu kesaksian yang indah dari Pemazmur yang menyaksikan tentang bagaimana ia mendapatkan pertolongan dan kelepasan  dari TUHANnya.

Memang benar Firman Tuhan itu adalah Pelita bagi kaki dan Terang bagi jalan orang yang mencarinya.

Saudara marilah kita belajar dari Pemazmur tentang bagaimana TUHAN telah menolongnya, karena melaluinya  kita juga akan mendapatkan prinsip-prinsip untuk kehidupan kita.

TUHAN memelihara orang-orang sederhana ayat 6 a.

Perkataan orang-orang sederhana dalam bahasa Ibraninya memiliki arti yang menunjuk kepada orang-orang muda yang tidak berdaya, atau berarti juga, tidak punya prinsip untuk hidup, tidak bisa menolong dirinya sendiri.

Pemazmur yang berada ditengah-tengah masyarakat yang keras dan kejam merasakan betapa kerasnya kehidupan yang sedang dia hadapi.Hal ini dapat dibaca di ayat 3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dengan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.

Dalam usia muda tentu bukan saja muda dalam usia saja tetapi yang terutama adalah muda/tidak ada pengalaman dalam kehidupan yang keras ini. Sehingga jiwa mudanya demikian bergejolak dibakar oleh emosi yang berkelebihan dalam jiwanya,  banyak waktunya dihabiskan oleh ketidak pengertiannya dengan apa yang sedang terjadi, sekalipun yang terjadi itu adalah dirinya sendiri. Jiwa mudanya demikian dibakar oleh gejolak yang tidak dapat diatasinya sendiri.

Perasaan jengkel dengan tindakan orang tua, para pejabat, dengan lingkungan yang tidak bersahabat, mengakibatkan tumpukan emosi yang ingin meledak. Ada yang kebanyakan uang, menghambur-hamburkan  harta tanpa peduli dengan lingkungan, sedangkan  yang sama sekali  tidak memiliki uang, melihat tawaran barang-barang di plaza-plaza demikian menarik, mau beli tidak punya tidak beli hati kepingin.

Oleh karena itu banyak diantara kaum muda ini yang terlibat dengan segala tindakan yang anarkis. Jika ketemu anak-anak dari sekolah atau kampung lain, maka dengan mudah sekali terjadilah tawuran yang mengakibatkan korban jiwa.

Aku sudah lemah, tetapi diselamatkannya aku ayat 6 b.

Memang orang muda itu lemah, lemah dalam arti tidak berdaya, tidak punya prinsip hidup, tidak bisa menolong dirinya sendiri.

Anak muda, sebenarnya adalah anak remaja yang baru mulai dewasa, baru mulai belajar arti hidup, mulai belajar arti kata cinta-kasih, mulai belajar berdikari. Dalam hal ilmu pengetahuan juga sama, segalanya serba kurang namun penuntutan terhadap kehidupan demikian keras, kompetisi harus  dan harus dihadapi.

Orang tua lebih sering tidak ada dirumah, yang ada hanyalah p r t atau suster. Uang memang banyak tetapi kasih ortu tidak ada sama sekali. Ortu hanya berperinsip pokoknya anak jangan ribut sebab ortu sudah pusing dengan usaha/pabrik, ketidak stabilan ekonomi/ dollar telah mem buat kepala pusing.

Sedangkan anak-anak dari golongan menengah kebawah sangat sumpek dengan keadaan dirumah yang sempit, banyak adik atau kakak, segalanya dijatah. Oleh karena itu mereka merasa sangat sesak nafas kalau berada dirumah. Akhirnya tempat nongkrong untuk kongko yah dimulut gang atau nongkrong di warung dengan teman minum-minuman yang beralkohol, mungkin cap tikus untuk melupakan semua hempitan masalah, atau di berada di tempat-tempat hiburan malam. Inilah pergaulannya.   

Orang muda yang lemah ini belum cukup pembekalannya, mentalnya masih lemah, prinsip moralnya belum matang, sehingga untuk menentu kan baik buruk sesuatu yang sedang dihadapi tidak dapat diputuskan.

Gambaran yang kita peroleh adalah kaum muda  yang frustrasi dengan zamannya, strees berat dengan kondisi lingkungan yang tercipta.

Mengapa dikatakan demikian ? Karena  lingkungan dan kondisi dimana kaum muda ini ada demikian memaksanya untuk berpikir dan bertindak secara lebih cepat dan intensif melebihi ke mampuan yang dimilikinya.  

Karena kondisi lingkungan yang memuat mereka frustrasi dan strees maka tidaklah mengherankan jika anak-anak muda ini juga menciptakan suatu lingkungan atau menkondisikan keadaan yang tidak enak pada masyarakat.

Masa muda adalah suatu masa  anak muda tidak mengenal juga tidak menerima kondisi diri dan alam sekitarnya. Terhadap diri karena sedang mengalami masa pancaroba sedang mencari identitas diri, terhadap lingkungan, merasa diri terkebelakang, tidak dapat mengikuti perkem bangan dunianya.

Baik secara fisik ataupun jiwa/mentalnya belum siap menghadapi dunia yang kejam ini,  perubahan dunia secara drastis dan pasti terus terjadi.

Sedangkana diri belum siap untuk menghadapi semua yang sedang terjadi. Sehingga jiwa kaum muda terus bergejolak dalam dirinya  akibat nya frustrasi zaman terjadi.

Kata FRUSTRASI mungkin kita sering mengucapkannya tetapi apa sih  artinya ? Frustrasi adalah suatu proses yang menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap kebutuhannya. Atau menyangka akan adanya  hambatan, karena itu ia tenggelam dalam perasaan dirinya yang tidak enak, semua ini disebabkan/ditimbulkan oleh persoalan diluar kehendak dirinya.  

TUHAN memelihara…,tetapi diselamatkanNya aku ayat 6.

Tuhan yang disebutkan disini bukanlah gelar Allah, tetapi dengan huruf kapital yang menunjuk pada pribadi Allah sendiri. TUHAN Yehova sendiri yang datang menolong dan melepaskan si Pemazmur. Ooh luar biasa sekali, kata TUHAN memelihara memberikan pengertian:

a). gambaran ini serupa dengan waktu kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia. Seperti yang rasul Paulus katakan dalam Filipi 2:6,7, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu  sebagai miliki yang harus dipertahankan. Melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa  seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia

b). TUHAN Yehova juga digambarkan sebagai Gembala  yang memelihara  domba-dombanya. Lihat Maz 23 atau Yoh 10:1-11.

Dua gambaran yang dikemukakan disini menyatakan betapa TUHAN itu penuh kasih  datang melawat umatNya.

Sebenarnya bukan hanya dalam pemeliharaanNya saja tetapi juga menye lamatkannya dari kebinasaan.

Pemazmur tahu dirinya adalah manusia pendosa yang patut binasa namun TUHAN Yehova berkenan menyelamatkannya dari kebinasaan. Baca Maz 116 ayat 3,8.

Penutup:

Sebagai kaum muda yang tidak memiliki prinsip hidup, yang tidak berdaya, yang tidak dapat menolong dirinya sendiri. Ingatlah Firman Tuhan yang menyatakan bahwa Allah  berkenan datang memberikan jalan dan kebe naran dan hidup kepada kita semua.

Tuhan Yesus berkata :” Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Mat 11:28.

Hai kaum muda yang berbeban berat, maukah engkau datang dan memberi dirimu kepada Tuhan Yesus ? TUHAN  datang mengundang engkau, Dia mau memberikan hidup yang kekal kepadamu !

Maukah engkau menerimanya ?

Orang yang berada dalam Tuhan Yesus Kristus ia adalah ciptaan baru, yang lama dengan segala beban berat telah berlalu, telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus. Maukah engkau dibebaskannya ?