sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

TEMA              :  "KESAKSIAN INJIL KERAJAAN ALLAH"

Nats                 :  Matius 24:3-14.

Penulis              :  Pdt. Nathanael Channing. 

Tujuan              : Agar jemaat dapat memahami dirinya sebagai orang Kristen yang harus mengerti bahwa dengan:

1. Mengenal kesaksian hidup orang Kristen berarti ia telah menyaksikan

   karya Kerajaan Allah.

2. Mempunyai sikap hati yang rindu bersaksi.

3. Berani memberikan kesaksian hidup yang real dan benar.

Pendahuluan.

 

Tema firman Tuhan Minggu ini adalah  "Kesaksian Injil Kerajaan Allah". Tema ini diambil dari  ayat 14, yang berkata demikian: "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu berulah tiba kesudahannya".  Ayat ini dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam konteks situasi akhir zaman; latar belakang ayat berbicara mengenai kebobrokan mental pada zaman itu, yaitu  kebenaran sudah diputar-balikkan, keadilan sudah tidak ada, kasih sudah berubah menjadi kebencian, kedamaian menjadi ajang peperangan; kelaparan menjadi bencana yang mengancam dunia dan akan banyak muncul anti Kristus yang melawan anak-anak Tuhan. Semua itu terjadi karena egosentris menusia telah memuncak.

Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini adalah menyeluruh pada umat manusia, warna kemanusiaan hanyalah   kepentingan dirinya sendiri; ukuran baik dan buruk (etika)  standardnya bukan pada Firman Tuhan tetapi pada kepentingan dirinya sendiri. Oleh karena itu tidak perlu heran jikalau peperangan, permusuhan, bencana kerusakan ekosistem akan muncul.  Tetapi yang menarik dari situasi yang demikian Tuhan Yesus menyatakan

"Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa".Injil Kerajaan Allah akan terus tersebar ke seluruh penjuru dunia; Injil itu akan menjadi  kesaksian bagi semua bangsa di dunia ini.

 

Apa artinya Tuhan Yesus mengatakan bahwa Injil itu akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa?

Ada tiga hal yang akan kita lihat bersama:

 

1. Kesaksian Injil Itu Merupakan Kesaksian Tentang Allah.

 

     Tuhan Yesus berkata "Injil Kerajaan ini Akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa". Dengan lain kata Injil itu menjadi suatu kesaksian bagi semua bangsa. Apa yang akan disaksikan  oleh kesaksian injil itu?

Yang terutama, adalah kesaksian tentang Allah. "A Witness For God".

Injil itu menceriterakan pengetahuan tentang Allah yang benar. Allah yang benar adalah yang datang dan mencari manusia yang telah hilang, manusia yang telah terpisah dari Allah dan terus menerus menjauhi Allah.

Jika Allah tidak datang dan mencari manusia, jika Allah tidak memperkenalkan diri-Nya kepada manusia, maka  tidaklah akan mungkin manusia dapat mengenal Allah dengan benar. Bagaimana jadinya, jika Allah tidak memperkenalkan diri-Nya menjadi Manusia? Apakah manusia berani berhadapan dengan Allah yang bukan manusia, misalnya, dalam Roh – Allah  memperkenalkan diri-Nya? Secara tiba-tiba pada suatu malam ada orang datang dengan jubah putih, mengetuk pintu, atau langsung masuk lewat pintu yang terkunci, kemudian duduk bersama kita. Apakah kita berani bertemu dengan Allah?  Atau Allah berdiri dekat jendela rumah kita, dan Allah melambai-lambaikan tangan-Nya, apakah kita tidak akan lari ketakutan?

Konsep manusia setelah jatuh dalam dosa sudah tidak bisa mengenal segala bentuk penampilan roh. Jika ada roh yang dapat kita lihat, langsung konotasi kita, prisaposisi kita atau praduga kita, dia adalah Iblis atau  Setan. Alkitab membuktikan ini, misalnya sewaktu Tuhan Yesus berjalan di

atas air, Dia dikira hantu. Mat.14:26. Pada waktu Tuhan Yesus bangkit, tiba-tiba Dia hadir di tengah-tengah murid-murid-Nya. Apa yang mereka duga? Bukan Tuhan tetapi hantu. Luk 24:39.  Sampai Tuhan Yesus berkata: "Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu."

Bahkan bukan itu saja yang terjadi. Mengapa manusia terus menerus menjauhi Allah? Bukan manusia tidak dapat mengenal Allah, tetapi juga tidak berani datang dan menghampiri Allah. Karena dosa itu sudah menjadi  bagian dalam hidup manusia. Dosa itu menjadi penghalang yang paling  besar dalam hidup kita untuk datang menghampiri Allah.

Illustrasi:

 

Kalau siang hari saya lebih banyak menggunakan kaca mata hitam, pada saat saya pakai kaca mata hitam maka seluruh pandangan saya juga hitam, tidak mungkin menjadi putih atau berwarna lain. Jika terjadi warna lain, mata kita  adalah mata ajaib.

Aplikasi

Sebagaimana kita yang sudah jatuh dalam dosa, yang penuh dengan kekotoran hidup dan kenajisan masih dapat  menghampiri Allah? Jelas tidak mungkin. Jangankan  mau menghampiri, niat untuk mau datang kepada Allah saja tidak ada dalam diri manusia. Dan inilah kuasa dosa yang menjadi penghalang  dalam relasi antara Allah dan manusia.

 Seseorang yang bersalah pasti dia mempunyai rasa bersalah, kalau mau jujur dengan dirinya sendiri. Yang jadi masalah dalam kehidupan manusia sekarang ini adalah banyaknya orang yang melakukan kesalahan tetapi tidak pernah mempunyai rasa  bersalah. Dan yang lebih parah lagi adalah orang yang terus menerus melakukan kesalahan tetapi tetap menganggap dirinya orang baik, dan tidak pernah merasa  bersalah ini  lebih celaka lagi.

Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena manusia mempunyai kemampuan untuk menekan suara hati nuraninya, termasuk segala kesalahan yang telah di lakukannya dan rasa bersalah itu terus mengingatkan dirinya, tetapi kita  tekan kesalahan itu, penekanan  terus dilakukan sampai akhirnya dirinya tidak pernah merasa memiliki perasaan bersalah. Orang yang demikian adalah orang yang tidak pernah jujur dengan dirinya sendiri; dan kalau dengan diri sendiri sudah tidak jujur apa lagi dengan orang lain, di jamin pasti tidak jujur.

Ilustrasi

Pada awal pelayanan saya, jika melihat orang mati saya merasakan sedih sekali. Apa lagi kalau memimpin upacara, pasti saya ikut menangis. Suatu saat ada anggota jemaat yang mengingatkan saya, kalau memimpin kedukaan jangan menangis. Akhirnya saya coba untuk tidak ikut menangis. Bagaimana saya bisa demikian? Saya mencoba merasionalisasikan tekanan emosi yang ada di dalam diri saya yang begitu kuat. Saya mengatakan yang mati itu bukan apa-apanya saya. Akhirnya saya bertahan, satu tetes air matapun tidak mengalir di mata saya. Hati saya sudah kebal dengan tangisan orang yang  sedang berduka cita.

Namun suatu kali, saya diingatkan yaitu pada waktu  seorang  pemuda yang dekat dengan saya meninggal dunia. Dia pergi dengan pacarnya untuk berenang, pada waktu itu dia belum bisa berenang. Dia tidak tahu, langsung saja dia masuk ke kolam yang 5 m. Tidak lama kemudian dia mati. Mendengar kabar itu saya langsung  menangis. Dan Tuhan ingatkan apa yang dikatakan oleh Paulus "berdukacitalah dengan orang yang berduka cita dan menangislah dengan orang yang menangis" Roma 12:15. Puji Tuhan!! Karena Tuhan sudah memulihkan hati nurani saya yang mati,  yang tidak peka dengan perasaan orang lain. Ternyata kita mempunyai kemampuan untuk menekan suara hati nurani kita.

Akhir-akhir ini saya mendengar berita yang cukup santer, yaitu metode atau tehnik-tehnik menipu isteri. Dan hal ini benar-benar menjadi kenyataan yang cukup up to date. Setiap hari di koran Jawa Pos selalu  berbicara masalah-masalah kehidupan rumah tangga yang tidak jujur. Jelas sekali dari semua kasus itu bersumber pada keahlian menipu baik suami menipu isteri atau sebaliknya juga isteri menipu suami. Dan pada saat penipuan itu dilakukan, kalau dia mau jujur dengan dirinya sendiri pasti  dia mematikan suara hati nuraninya; rasa bersalah itu terus ditekan sehingga menjadi rasa tidak bersalah.

Aplikasi:

Dengan cara hidup yang demikian, tentu manusia tidak mungkin datang kepada Allah yang kudus. Allah yang Maha kuasa, Maha tahu dan Maha ada, yang tidak mungkin dapat ditipu oleh manusia; jelas melihat bahwa manusia tidak akan berani datang menghampiri Allah. Maka kehadiran Allah juga akan membuat manusia melarikan diri dari pada-Nya dan bersembuny dari hadapan-Nya.

Seperti halnya  Adam dan Hawa ketika jatuh dalam dosa, Alkitab berkata:   mereka mendengar suara Allah yang berjalan di dalam taman itu; lalu  ketakutan mereka dan kemudian menyembunyikan diri (Kej.3), sehingga Tuhan Allah bertanya "Adam di manakah engkau?". Ini jelas membuktikan bahwa manusia  yang bersalah selalu menyembunyikan kesalahannya dan kemudian menganggap diri benar.

Oleh karena  manusia yang tidak mungkin berani menghampiri  Allah, maka sekarang Allah yang berinisiatif datang kepada manusia. Allah yang mencari manusia dan yang mendapatkan manusia. Dia datang bukan untuk menghukum tetapi untuk mengasihani; Dia datang bukan membinasakan tetapi memberi jalan keluar agar manusia dapat diselamatkan; Dia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Dia datang ke dalam dunia untuk kembali membuat jembatan yang telah putus antara Allah dan manusia.

Kesaksian Injil  Kerajaan Allah adalah Allah datang dan mencari manusia; Allah datang untuk menyelamatkan manusia.

 

2. Kesaksian Injil Adalah Kesaksian Yang Menentang Penyembahan Berhala

 

Injil itu akan diberitakan menjadi kesaksian bagi segala bangsa; maka jelas yang disaksikan oleh Injil adalah berita tentang Allah yang benar, Allah yang mengasihi dan Allah yang menyelamatkan manusia. Dengan demikian maka ada prinsip yang jelas di dalam pengenalan kepada Allah  yang benar. Jika telah mengenal Allah yang benar dengan benar, maka segala bentuk penyembahan kepada allah lain merupakan kekejian di hadapan Tuhan. Kesaksian Injil adalah kesaksian yang menentang semua bentuk penyembahan berhala. "A Witness Againts Idolatry".

Kesaksian Berita Injil adalah berita yang menyampaikan kabar gembira, kabar kesukaan karena manusia diperkenalkan kepada Allah yang benar dan bukan yang palsu. Allah yang sungguh-sungguh menjamin hidup manusia sekarang sampai kepada kehidupan yang kekal.

Ilustrasi:

Kalau saya menciptakan persahabatan yang baik untuk mencari pacar, tentu dari sekian puluh atau ratusan wanita yang saya kenal, saya akan pilih satu yang kemudian menjadi pacar  dan dilanjutkan menjadi isteri. Jika sudah demikian saya menjadi tidak bebas lagi dalam menjalin hubungan dekat dengan wanita-wanita lain sama seperti relasi sebagai suami-isteri. Keintiman dan kedekatan saya hanya satu, yaitu kepada isteri saya. Hal ini merupakan konsekwensi logis dalam kehidupan pernikahan dan rumah tangga.

Aplikasi:

Sama halnya di dalam mengenal Allah. Kalau dulu banyak kepercayan yang mempengaruhi iman kita, maka pada saat saya mengenal Allah yang benar,  seluruh kepercayaan yang tidak benar  harus saya buang. Jika tidak, maka kita sebagai orang-orang Kristen yang sudah diselamatkan oleh Tuhan menjadi orang-orang yang terus berzinah dengan berhala/dewa-dewa. Menjadi orang-orang yang mengkhianati pengakuan iman kita.

 

Dengan mengenal Allah yang benar tentu segala bentuk kepercayaan yang lama harus dibuang. Segala bentuk yang dapat menggantikan peran Allah di dalam kehidupan iman harus disingkirkan. Baik itu kepercayaan yang lama, maupun segala bentuk materi yang mengikat. Tidak ada materi apapun yang dapat  disayangi lebih dari pada  mengasihi Tuhan. Apa yang disampaikan oleh  Tuhan Yesus dalam bagian ini menjadi sangat keras bagi yang masih terikat kepada materialistis, "Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada". Mengapa Allah meminta Abraham mempersembahkan Ishak? Karena Allah tidak mau hati Abraham melekat pada Ishak lebih dari pada melekat dengan Allah.

Demikian juga dengan segala kepercayaan yang di luar Tuhan yesus Kristus, seperti segala bentuk ramalan-ramalan,  horoskop, hong swie, hari baik, bulan baik tahun baik, atau tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari yang sering diperingati bagi keluarga-keluarga yang berduka cita dan sebagainya; semuanya itu tidak patut dipercayai ataupun disejajarkan dengan kehadiran Allah dalam hidup kita.

Aplikasi:

Sering kali hal demikian diungkapkan dengan berbagai alasan, ada yang mengatakan tidak apa-apa karena itu bukan bagian dari iman, itu merupakan kebiasaan adat yang harus dituruti. Jelas itu merupakan tipuan iblis yang demikian cerdik untuk mengelabui dan membuat manusia  meragukan keparcayaannya kepada Allah yang benar. Dalam hal ini  seharusnya orang percaya dapat  memisahkan pengertian kebiasaan kebudayaan dan kebudayaan yang mengandung kepercayaan.

Kebiasaan kebudayaan seperti "pay-pay" "sungkem" sebagai penghormatakn kepada orang tua, itu tidak salah; karena Firman Tuhan juga mengajarkan "hormatilah orang-tuamu" - dengan catatan selama mereka masih hidup; karena kalau sudah mati percuma. Justru budaya "menghormati orang tua" pada zaman ini semakin hilang.

Tiap hari, dalam kehidupan ini  kita dapat melihat dan mendengar ada demikian banyak  remaja dan pemuda yang kurang ajar dengan orangtuamu, yang membentak-bentak, berkata kasar, berapa sering kita menyakiti hati orang tua kita? Hormatilah orang tuamu, itu merupakan hukum yang harus dipatuhi dalamiman Kristen.

Ilustrasi:

Berbeda halnya dengan kebudayaan yang mengandung kepercayaan – misalnya, penganten biasanya akan terkena banyak peraturan dan budaya yang berbenturan dengan Injil.

Sebagai contoh, sebelumnya saya tidak tahu, hal ini terjadi ketika  acara menjemput calon isteri, sewaktu tiba di rumah calon isteri,  saya disuruh melakukan sesuatu yang bertentangan dengan injil, jelas hal yang demikian saya tolak.

 

Waktu itu begitu tiba di depan rumah calon isteri, saya harus segera  menuju kamar mempelai perempuan untuk "bertemu/upacara temon manten" saya disuruh oleh seseorang  masih tetangga  untuk berjalan mudur. Lalu saya tanya apa artinya ini? Kata mereka supaya nanti dalam perjalanan pernikahan memperoleh keselamatan. Langsung saya tentang. Tuhan ciptakan manusia itu untuk berjalan maju bukan berjalan mundur; bagaimana orang yang jalannya mundur kepingin selamet; kalau kesandung .... Lalu jatuh...terus....geger otak....salah siapa...kalau nggak jadi nikah. Apakah dengan berjalan mundur penganten akan memperoleh keselamatan ?

Jelas salah, adat atau budaya yang demikian ini bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Selamat atau tidak selamat keluarga tentu bukan ditentukan oleh adat berjalan maju mundur, tetapi sejauh mana Tuhan Yesus menjadi Tuhan dalam hidup rumah tangga kita. Keluarga yang penuh dengan problema dan masalah akan dapat teratasi dengan baik, jika benar-benar menempatkan Tuhan menjadi Tuan dalam rumah tangganya.

Aplikasi:

Dengan contoh yang sederhana ini menjelaskan tentang perbedaan pengertian kebiasaan dalam kebudayaan dan kebudayaan yang mengandung kepercayaan. Jika kebudayaan yang mengandung kepercayaan tentu akan bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan.

Kalau Tuhan Yesus itu sudah menjadi Tuhan saya, maka seluruh hidup saya sudah ada di dalam anugerah keselamatannya tanpa kuatir. Karena Dia Allah yang benar, Allah yang sungguh-sungguh menyelamatkan dan memberikan jaminan yang pasti, maka segala bentuk kepercayaan apapun dalam hati kita; bahkan segala kekuatiran yang dapat terjadi dalam hidup ini, harus kita buang di dalam nama Tuhan Yesus.

Berita dan kesaksian Injil menjelaskan kepada kita bahwa Allah di dalam Tuhan Yesus adalah Allah yang benar dan  hanya Dia satu-satunya Tuhan yang ada di dalam hidup kita.

 

3. Kesaksian  Injil  Adalah Kesaksian Yang Memperhatikan Manusia.

 

"Dan Injil Kerajaan ini akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa", ini berarti bahwa berita Injil adalah berita yang menyatakan kepada segala bangsa bahwa Allah sungguh-sungguh memperhatikan seluruh kehidupan manusia dengan sempurna. "A Witness Concerning Men".

Dari kesaksian berita Injil, bukan hanya orang percaya saja yang dapat mengerti tetapi termasuk seluruh umat manusia di manapun ia berada,  bahwa Tuhan demikian mengasihi dan memperhatikannya. Hal ini sudah terlihat sejak semula yaitu setelah  manusia  jatuh dalam dosa, ketika manusia ketakutan dan bersembunyi  Allah berinisiatif datang dan mencari manusia; Allah tidak hanya mengingatkan dan menghukum manusia yang telah berdosa. Tetapi yang terutama bukanlah hukuman,   Allah datang menjanjikan keselamatan bagi manusia dalam Kej.3:15.

Kemudian Allah memilih Abraham, Ishak dan Yakub yang akan menurunkan Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini. Dalam Perjanjian Baru janji keselamatan itu digenapi, Maria, yang pada waktu itu masih bertunangan dengan Yusuf telah mengandung seorang bayi kudus Anak laki-laki dari Roh Kudus; dan Anak itu diberi nama Immanuel – Allah yang menyertai umat-Nya. Jadi kesaksian Injil adalah kesaksian di mana Allah benar-benar memperhatikan manusia seutuhnya.

Allah di dalam Tuhan Yesus adalah Allah yang tidak menuntut  agar manusia dapat memberikan persembahan sesajen; Dia juga tidak akan marah jika ada manusia yang lupa memberikan sesajen,  Allah di dalam Tuhan Yesus  bukanlah  Allah yang merepotkan dan  membingungkan manusia; tetapi benar-benar Allah yang memperhatikan seluruh kehidupan manusia dengan utuh.

Dia adalah Allah yang benar-benar memberikan damai sejahtera, ketenangan dan kasihNya dalam kehidupan manusia, sekalipun berat pergumulan hidupnya.. Tidak ada Allah selain di dalam Tuhan Yesus, Dia bukan Allah  yang berada ditempat yang jauh, Dia benar-benar memberikan kasih-Nya kepada manusia, sampai Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk menjadi korban.

Dari kitab suci  kebenaran ini boleh dipelajari, dapat juga dibandingkan, apakah di dunia ini ada Allah yang tidak bersalah, namun dipersalahkan, yang tidak mengenal dosa, dan sekarang dijadikan   berdosa.  Di atas salib, Ia telah menanggung semua beban dosa umat manusia sampai mati. Ini tidak menyatakan bahwa ada pengecualian, hanya Tuhan Yesus Kristus saja. Dia melakukan ini karena benar-benar mengasihi manusia. Kasih yang sejati adalah kasih yang menuntut pengorbanan yang sejati pula. Dan kasih itu diberikan karena Allah benar-benar memperhatikan manusia.

Jelas kesaksian Injil adalah kesaksian yang menyatakan kehadiran Allah yang benar; ini berarti bahwa kesaksian Injil adalah juga kesaksian melawan segala bentuk penyembahan berhala.  Tidak ada Allah kecuali  Tuhan Yesus Kristus dan kesaksian Injil itu dinyatakan Allah yang menyertai dan memperhatikan serta mengasihi manusia seutuhnya.

 

Allah di dalam iman Kristen adalah Allah Immanuel. Allah yang beserta dengan orang yang percaya padaNya. Arti kata beserta, memiliki arti bahwa Allah berjalan bersama-sama dengannya,  jadi bukan  untuk memerintah, atau melakukan ini dan itu, tetapi yang berjalan bersama-samanya.

Ilustrasi:

Tuhan adalah Gembala yang baik,   sebagai Gembala Ia berjalan di depan untuk melindungi.  Teringat akan peristiwa 15 Mei 1998 yang lalu, ini adalah peristiwa tidak terlupakan dalam sejarah pelayanan.  Jumat, 15 Mei 1998. Saya bersama rekan-rekan dari gereja menghadiri pertemuan dengan Forum Komunikasi Kristen Indonesia di jalan Ambengan Surabaya.

Ditengah-tengah pertemuan itu ada telephone masuk, bahwa ada anggota GKI Sulung rumahnya dijarah. Langsung membuat kami semua terkejut. Saya berusaha menghubungi melalui telepon, dalam pembicaraan di telepon itu mereka benar-benar mengalami ketakutan, karena penjarah itu ada yang membawa linggis untuk mendongkel pintunya. Lalu saya tanya apa usaha kalian sekarang ini. Mereka mengatakan kita mau keluar dan meninggalkan rumah ini, yang penting nagi kita semua selamat, namun, masalahnya kami tidak memiliki kendaraan. Kami 8 orang.  Lalu saya tanya bagaimana situasinya, saat ini, mereka mengatakan orang-orang itu sudah pergi, tetapi  tidak lama pasti akan kembali lagi.

Saat itu saya putuskan, Ok, saya jemput kalian. Di mana kalian tinggal, di Wonosari. Saya sama sekali tidak tahu mana itu Wonosari. Saya berembuk dengan beberapa teman, ternyata dia tahu jalan itu. Langsung saya dan  teman pergi ke sana. Diluar dugaan saya bahwa daerah itu adalah daerah yang benar-benar "menakutkan".

Saya berkali-kali berkata kita balik saja, lihat orang-orang sudah berlari-lari simpang siur. Tetapi ada yang mengatakan ini sudah dekat. Hanya dengan doa, saya terus katakan Tuhan Engkau bersama kami, Engkau ada di sini sekarang ini. Saat itu juga sempat kami melihat kampung sebelah juga dijarah, banyak orang berebutan mengambil barang-barang yang ada di rumah-rumah kampung itu.

Setelah sampai, keluarga itu masuk mobil kijang, tentunya tindakan ini mengundang masa untuk berkumpul dan melihat. Setelah masuk, mereka minta parkir dan saya beri Rp.1000,-. Dan jalan yang dilalui ternyata tidak bisa dilalui kembali kearah pada saat kami datang, kalau kembali saya

tidak tahu apa yang akan terjadi. Ternyata ada jalan lurus, yang akhirnya menembus masuk ke asrama Angkatan Laut. Setelah sampai di situ dalam hati saya katakan Puji Tuhan. Kalau bukan Tuhan yang menjadi Gembala berjalan di depan, pasti ada sesuatu yang terjadi.

Keluarga itu sempat istirahat setengah hari di Konsistori dan melamnya tidur di Pastori. Sekalipun rumahnya habis dijarah, tetapi mereka bersyukur karena seluruh anggota keluarga bisa diselamatkan.

Pada masa krisis saat ini Tuhan tidak tinggal diam. Ia bersama dengan kita. Siapa diantara kita yang mengalami krisis ekonomi, krisis keluarga, krisis pekerjaan, krisis psikis - sehingga kita terus emrasa ketakutan, dan sebagainya. Tuhan tinggal bersama dengan kita. Dia akan memberikan kepastian dan pengharapan di tengah-tengah segala kesulitanyang kita hadapi. Apakah kita percaya akan hal ini?

Di tengah-tengah akhir zaman, di mana manusia hidupnya sangat berpusat pada ego-nya, sehingga lebih sering mengalami perpecahan, ketidak-harmonisan, permusuhan, kedengkian dendam, kebencian dan sebagainya. Berita Injil datang dengan membawa suatu kesaksian bagidunia; bahwa Allah yang datang di dalam Tuhan Yesus mengasihi segenap umat manusia.     Amin

 

 

Kristen Indonesia Online