sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

Tema                :  DUNIA ORANG MATI

Nast                 :   Ayub 7:7-10; 14:1-17.

Penulis              :   Yusman Liong

 

Tujuan              : Agar jemaat lebih mengerti tentang hari kematian, mengapa manusia meninggal dunia apakah  karena Allah rindu,  dimanakah  manusia setelah meninggal dunia ? Apakah benar orang mati masih gentayangan di dunia ini ?

 

Pendahuluan     :   Kematian bukanlah kesengsaraan yang ditimpakan Allah pada manusia, tetapi adalah jalan kelepasan menuju kehidupan kekel, karena belum waktunya yaitu hari Tuhan, maka setiap anak Tuhan pasti dan harus mengalami kematian. Kematian itu mengantar kita menuju kehidupan kekal. Kita percaya, demikian juga dengan Saudara sekalian yang hadir bersama saat ini, sebagaimana Tuhan Yesus telah mengalahkan maut dan hidup dalam kemuliaan sorgawi.

Kita percaya bahwa Allah juga berkenan memberikan hidupNya kepada Almarhum(ah), sehingga dia boleh menghadap Allah untuk menerima warisan kemuliaan  kekal dalam Tuhan Yesus.   Dalam kesengsaraannya, Ayub bergumul sebab dia melihat bahwa persoalan hidup itu demikian fana Selanjutnya dapat  baca Ayub 7:1-6, tanpa penguraian  sebagai  pendahuluan khotbah.

Untuk lebih mengerti marilah kita mendengar apa yang dikatakan oleh firman Tuhan:

 

1.   HARI KEMATIAN MANUSIA.

Ada filsafat timur yang berkata demikian: Bahwa sebelum manusia dilahirkan kedalam dunia ada empat hal bahkan lima yang telah disetujui dan diambilnya. Ke empat hal tersebut adalah hari kelahirannya, rezekinya, jodohnya,  hari kematiannya, dan yang kelima  hidup kekal.

Ke empat hal ini adalah persoalan kehidupan manusia dalam dunia, sedangkan hal kelima adalah persoalan hidup kekalnya. Karena itu di setiap kelahiran pasti kita mendengar  anak yang baru dilahirkan itu berteriak menangis. Saya tahu anak yang baru dilahirkan itu menangis karena sekarang terkena udara,  dia berada di tempat dan suasana yang asing. 

Tetapi siapa yang tahu jiwa anak yang baru dilahirkan ? Dia menangis demikian filsafat timur berkata karena adanya ketidak kecocokan kelima hal yang baru dia setujui itu. Katika baru dilahirkan, dia sudah merasa hari kematiannya sedang menantinya. Dalam tangisan pertamanya  Ayub berkata “Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi  melihat yang baik. Orang yang memandang aku tidak akan melihat aku lagi, sementara Engkau memandang aku, aku tidak ada lagi. Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang. demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali. 7:7-9; Jikalau hari-harinya sudah pastidan jumlah bulannya sudah tentu padaMu, dan batas-batas sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, hendaklah Kau alihkan pandanganMu dari padanya, agar dia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya. Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai giliranku. Maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut, Engkau akan rindu kepada buatan tanganMu 14:5,6,14,15. Bukankah firman Tuhan ini demikian jelas ?”

      Fasal 14:5 dengan jelas berkata bahwa hidup manusia ada batasannya, tidak ada yang dapat   

      melompati atau melangkahi harinya, jikalau sudah ditentukan hari,  bulan dan tahunnya,

      adakah yang  dapat berkata  belum tiba giliranku, tidak Saudara, secara otomatis manusia  

      akan meninggalkan dunia ini.

Dan perlu kita ingat bahwa kematian itu terjadi karena Allah rindu, bukan karena benci. Dia rindu maka Dia memanggil kita pulang kerumah Bapa Sorgawi, dan kita menyahut,  aku ada di sini. Bagaimana pun majunya ilmu kedokteran, jika kita menyahut sewaktu dipanggil, maka Malaikat yang sedang menunggu itu langsung  menjemput roh kita pulang ke rumah Bapa,  putuslah sudah, selesailah sudah hidup kita dalam dunia ini. I Kor 10:10.

      Disamping itu kita juga perlu mengerti ada kalanya iblis juga berperan dalam kematian orang-orang percaya, seperti anak-anaknya Ayub. Allah mengizinkan kematian itu terjadi dan juga mengizinkan teknis pelaksanaannya berbeda satu dengan yang lainnya.  

      Karena itu tidak semua kematian harus berakhir di ruang operasi di rumah sakit, atau meninggal di rumah atau karena terjadinya kecelakaan. Kalau Allah izinkan tentu ada maksudNya, namun jika iblis yang mengambil peranan dalam kematian tentu selalu memakai moment yang sangat tragis, mengerikan, menyusahkan.  Iblis mau melalui kematian itu Allah dihujat habis-habisan. Ibrani 2:14.

      Hari Kematian adalah hari dimana kita beralih dari kehidupan fana ini ke hidup yang  kekal bersama Tuhan Yesus. Hidup sorgawi yang bebas dari penderitaan, sakit penyakit, segala kesulitan hidup,  menuju hidup yang penuh damai sejahtera bersama Allah di Sorga. Allah rindu maka ada kematian. Bukan sial tetapi Allah rindu. 

     

     2. DIMANA SETELAH MANUSIA MATI

   Apakah ada tempat tertentu bagi arwah manusia yang telah meninggal dunia ? Apakah setelah meninggal dunia arwahnya masih gentayangan dalam dunia ? Dalam khotbah yang lalu telah dikatakan bahwa Tuhan Yesus menyediakan tempat yang kekal bagi kita dalam Sorga. Namun hari ini dalam kebaktian penghiburan ini saya ingin perjelas dan tegaskan tentang dunia orang mati.

Ayub berkata :”Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi ?” 14:14 a. Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang , demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali.Ia tidak lagi kembali kerumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.” 7: 9,10. Dua ayat ini dengan tegas mengatakan bahwa arwah orang yang percaya Tuhan Yesus tidak akan pulang ke rumah, atau pulang kerumah meminta makanan, tempat tinggalnyapun sudah tidak mengenalnya lagi. Inilah untungnya, manfaatnya percaya Tuhan Yesus, sewaktu meninggal dunia ada malaikat yang menjemputnya dan langsung masuk ketempat perhentian. 

Sebagaimana Lukas 16:26 yang mana Lukas mengutip perumpamaan yang telah diucapkan Tuhan Yesus tentang kematian orang kaya dan Lazarus. Dalam ayat ini dengan jelas Tuhan Yesus berkata: ”Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang”.

Jadi jelas, jika malaikat sudah membawa orang percaya yang mati  kepada pangkuan Abraham atau telah memasukan seseorang ke dalam api yang menyala-nyala di neraka. Maka kemungkinan untuk keluar sudah tidak ada lagi. Ayat ini juga mengatakan  bahwa orang yang telah mati tidak mungkin didoakan lagi, apalagi memanggil arwahnya untuk diinjili. Atau mengirimkan sesaji atau barang kepada mereka yang telah mati. Dunia orang mati berbeda dengan dunia orang yang hidup.

Lazarus orang yang percaya Yehova, dia seorang pendoa sesuai dengan namanya, seorang yang berpengharapan pada Yehova, setelah mati ia berada dalam pangkuan Abraham artinya Lazarus berada dalam kesenangan sorgawi bersama Bapak Abraham. Sedangkan orang kaya yang mati berada dalam kesengsaraan kekal. Orang kaya ini masuk neraka bukan karena dia kaya tetapi karena melalaikan  Allah Yehova semasa hidupnya.

Kita bersyukur sebab pada hari-hari yang lalu Almarhum(ah) telah percaya Tuhan Yesus, karenanya kita percaya roh jiwa dari Almarhum(ah) sudah berada dalam sorga berada dalam pangkuan Abraham, berada dalam taman Firdaus, dimana  Allah ada di situ Almarhum(ah) juga berada.

 

3.   DIKUMPULKAN ALLAH BERSAMA DENGAN DIA.

 

Ada yang mengatakan Ayub hidup sezaman dengan Abraham, tetapi ada yang mengatakan jauh sebelum Abraham. Baik sezaman atau bukan, yang terpenting adalah pengertian dan pengharapannya yang luar biasa pada Allah itu yang perlu kita teladani. Iman Ayub pada kebangkitan adalah luar biasa, sebab dia hidup sezaman dengan Abraham, jarak antara Abraham dengan kebangkitan Kristus terpisah ribuan tahun, namun dia sudah percaya akan kebangkitan. Bukankah ini luar biasa sekali imannya ?

Ayub 19:25,26,27. “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup.dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingpun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikanNya dan bukan orang lain . Hati sanubariku merana karena rindu.”

Ayub beriman, imannya menembus waktu dan jarak dunia ini, peristiwa kebangkitan Sang Penebus terjadi setelah ribuan tahun kemudian, namun Ayub seperti sudah melihat peristiwa kebangkitan itu. Sekalipun ada jarak waktu yang sanagt jauh namun Ayub percaya pada Sang Penebus  yaitu Yesus Kristus, Messias yang dijanjikan Allah.  Kepercayaannya bukan hanya pada sang Penebus akan datang tetapi Penebus itu akan bangkit dari kematian.

Bahkan dirinyapun  percaya sekalipun dagingnya sudah sangat rusak, hancur tanpa daging pun ia akan melihat Allah. Arti Melihat Allah adalah dapat tinggal bersama-sama Allah sekalipun sudah terkubur dalam debu tanah, hancur, tetapi Sang Penebus adalah Allah yang maha kuasa yang dapat melakukan keajaiban. Sang Penebus dapat membangkitkannya dan memberikan tubuh yang baru padanya.

Ayub tahu benar bahwa Allah akan memihaknya, matanya akan menyaksikan kasih karunia Allah yang luar biasa. Iman Ayub adalah iman yang hidup yang dapat melihat tembus waktu dan menembusi jarak dunia  ini. Sehingga bagi iman Ayub tidak ada yang dapat menghalanginya untuk melihat sekalipun ribuan tahun yang akan datang.

      Tuhan Yesus berkata : “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Yohanes 11:25.

      Karena Paulus percaya pada Tuhan Yesus maka apa yang diajarkan oleh Tuhan dia terima dengan iman, karena itu juga Paulus mengajar jemaat Tesalonika  demikian:” Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus sudah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” I Tes 4:14.

      Rasul Paulus tidak mau orang Kristen hidup tanpa iman, tanpa pengharapan, dalam Tuhan Yesus orang percaya akan memperoleh semua janji Allah. Bukan hanya itu saja tetapi yang akan mengumpulkan orang percaya itu adalah Allah sendiri. Jadi ayat ini cukup jelas, betapa Allah sendiri bersama malaikatNya yang datang menjemput anakNya yaitu Almarhum(ah) kembali ke sorga, Saudara, dan keluarga yang berduka betapa bahagianya Almarhum(ah) saat ini sebab dia telah berkumpul dengan semua orang suci dan tentunya dengan Tuhan Yesus dalam Sorga.

      Saat ini saya percya seperti iman yang dinyatakan oleh Almarhum(ah) semasa hidupnya, dia adalah seorang yang setia, rajin dan taat pada firman Tuhan, karena itu percayalah bahwa saat ini  dia telah berada dalam sorga bersama Tuhan. Dia telah bersama Tuhan dalam kebahagiaan kekal dalam sorga.

      Biarlah sebagai keluarga, sebagai anak, menantu atau cucu Almarhum(ah) marilah, saya ajak kita semua yang hadir pada saat ini bersama dengan Almarhum(ah) dalam iman pengharapan yang sama, agar bukan hanya dalam dunia fana saja kita berkumpul tetapi juga setelah kematian ini. Tuhan dan kekasih kita yang mendahului kita juga sedang menunggu kita maukah kita seiman, satu pengharapan dalam Tuhan Yesus ? Tanpa Tuhan Yesus setelah kematian tidak mungkin kita akan bertemu lagi. Dalam Tuhan Yesus ada jalan untuk bersama lagi maukah saudara dan keluarga yang berduka kita semua dalam satu iman ? Tuhan memberkati. AMIN.

      =======================

Kristen Indonesia Online