| |
|
Tema : ROH KUDUS dalam ORANG PERCAYA Nats : Roma 8:9. Penulis : Yusman Liong Tujuan : Agar jemaat dapat mengerti dengan jelas tentang Allah Roh Kudus yang diam dalam diri orang percaya.
Pendahuluan: Karya penyelamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus memang mendatangkan zaman baru, cara hidup yang baru bagi orang yang percaya dan menerima keselamatan yang telah dikaryakanNya. Dahulu sebelum percaya Tuhan Yesus manusia hidup dalam kecendrungan kedagingan yang penuh nafsu. Atau dalam suasana yang dikuasai oleh dosa, sekarang orang beriman hidup di dalam Roh, atau di dalam suasana yang dikuasai oleh Roh Kudus. Saulus (Paulus) tadinya melawan Kristus tetapi ketika ia bertemu Tuhan Yesus hidupnya berubah totol, sekarang ia mau mengabarkan Kristus, bukan melawanNya. Dalam diri Paulus terjadi perubahan totol yaitu lahir baru. Semua ini dikerjakan oleh Roh Kudus. Saudara yang kekasih, hidup yang demikianlah yang seharusnya dinyatakan dalam kehidupan ini. Karena itu Saudara, mari kita belajar dari firman Tuhana yaitu dalam Roma 8:9 rasul Paulus berkata:”Tetapi kamu tidak hidup dalam daging ( bukanlah di dalam tabiat duniawi), melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah tinggal di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.” Dari ayat ini kita dapat belajar beberapa hal penting yaitu: 1. Hidup di pimpin oleh Roh Kudus Ayat ini berkata dengan jelas tentang Roh Kudus juga berbicara tentang Roh Allah, dan Roh Kristus dalam satu ayat. Secara teologis memang disebutkan bahwa Roh Kudus bukanlah Bapa, juga bukanlah Yesus Kristus, tetapi adalah Allah. Orang yang percaya jika hidup dalam Roh Kudus, berarti Roh Allah juga berdiam dalam orang percaya, nah jika pada saat itu orang tersebut tidak memiliki Roh Kristus berarti ia bukan milik Kristus. Keadaan demikian tentu tidaklah mungkin sebab Roh Kudus adalah Roh, Roh Allah juga adalah Roh, Roh Kristus juga adalah Roh. Ketiga Roh tersebut adalah Roh yang sama yaitu Roh Allah Tritunggal. Jika manusia yang percaya pada Tuhan Yesus hidup dipimpin oleh Roh Kudus, maka orang tersebut tidak lagi hidup dalam daging (tabiat duniawi), tetapi dapat dikatakan orang beriman tersebut hidup di dalam penguasaan Roh Kudus. Orang yang dibawah pimpinan Roh hidupnya berbeda dengan kehidupan biasa, sebab hatinya rindu akan firman atau melakukan firman Tuhan, rindu berdoa atau bersaksi. Juga, berarti orang tersebut dapat tidak melakukan dosa, sebab hatinya takut akan Tuhan, jijik terhadap dosa, hati nuraninya juga bersuara dengan benar. Disamping itu kita perlu kita mengerti makna ayat 9 ini, yang dimaksud Paulus bukan perorangan tetapi “kamu” sebagai kesatuan, sebagai persekutuan, sebagai rumah Allah. Bd I Kor 12:13 “menjadi satu tubuh.” Kita sudah dibaptiskan di dalam satu Roh menjadi satu tubuh, baik orang Jahudi, baik orang Gerika, baik abdi, baik orang merdeka, maka sekalian diisi dengan Roh yang satu. Tidak ada perbedaan suku dan ras lagi. Bd I Kor 6:7; Ef 4:4. Semua orang percaya menjadi satu dalam Roh. Arti baptis di sini adalah dimasukan ke dalam Roh yang sama, teologi Paulus tidak mengatakan bahwa orang yang telah dibaptis oleh Roh Kudus itu harus ada dengan tanda-tanda karunia, khususnya bahasa lidah atau bernubuat. Jadi gagasan rasul Paulus (Alkitab) ialah, bahwa orang beriman dimasukan (dibaptiskan) ke dalam hubungan yang baru dengan Kristus, di mana Roh Kudus menguasai hidup orang beriman tadi. Ungkapan ini mungkin masih perlu penjelasan, yaitu bagaimana Roh Kudus itu menguasai hidup orang beriman. Yang tadinya tidak dapat berdoa sekarang mulai dapat, mulai memperhatikan perkara-perkara rohani, berusaha menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mulai suka membaca Alkitab, berani bersaksi tentang injil keselamatan. Semua ini menyatakan bahwa Roh Kudus memberikan kehidupan yang baru pada orang beriman, yaitu menghidupkan orang yang tadinya mati oleh dosanya. Sedangkan baptisan Roh Kudus menunjuk pada Allah yang memberikan kuasa pada umatNya untuk pelayanan. Dengan demikian orang beriman dapat mengungkapkan suatu hidup yang dikuasai Roh Kudus, yang gemar akan Roh Kudus, yang mau dipimpin serta berjalan-jalan bersama di dalam Roh Kudus. Inilah penyerahan diri yang dikuasai Roh Kudus. Ada satu hal yang penting, pemeteraian Roh Kudus Ef.1:14 juga memberi arti bahwa orang percaya sudah berada dalam Roh Kudus. Dan Paulus tidak berbicara soal tanda-tanda orang yang dibaptiskan dalam Roh Kudus di kitab Efesus. Tetapi tanda-tanda penuh Roh Kudus atau mendukakan Roh Kudus ada dibicarakan. Ilustrasi: Saudara, suatu kali saya mendengar siaran khotbah di TV, Yang menjadi pembicara saat itu adalah seorang hamba Tuhan wanita bersama dengan seorang hamba Tuhan lainnya. Salah satu kalimat yang disampaikan oleh hamba Tuhan wanita di TV itu demikian:” Aku memberikan kebebasan kepada Roh Kudus bekerja secara heran dalam acara ini.” Ketika saya dengar saya menjadi terkejut, apakah tidak salah dengan kalimat yang baru saya dengar itu. Luar biasa sekali Penginjil wanita ini, dia sangat berkuasa sehingga dapat memberikan kebebasan kepada Roh Kudus untuk bekerja secara heran dalam acara siaran TV tersebut. Penginjil ini berkuasa memimpin Roh Kudus bukan dipimpin. Kemudian dia juga berkata, saat ini Roh Kudus telah berkata pada saya bahwa ada diantara pemirsa yang sakit di dada atau dikepala, percayalah bahwa Roh Kudus Allah sedang akan menyembuhkan saudara, letakanlah tangan anda pada bagian yang sakit. Ikutilah saya berdoa. Kedengarannya luar biasa sekali khotbahnya, pada suatu kali sewaktu pelawatan ada jemaat yang bertanya, kenapa saya tidak sembuh ya, pada hal saya yakin dan mengikuti doa yang diucapkan oleh penginjil wanita itu di tv. Pertanyaan ini telah membuat saya bingung, tidak menjawab ya salah, jawab juga salah , saya hanya tahu bahwa jemaat yang bertanya itu berusia 93 tahun, dia tidak sakit tapi sudah tua, badannya sudah tidak kuat, tidak ada daya lagi untuk menyanggah tubuhnya yang telah tua renta. Itu yang saya mengerti. Saudara yang kekasih, saya pernah mendengar suatu ajaran mengenai orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, ceritanya sebagai beribut, ada seorang ibu yang kata orang segerejanya bahwa dia dipenuhi oleh Roh Kudus, sehingga ibu ini disebut ibu Roh Kudus. Ibu ini berdoa dan dapat melihat hari depan orang, dapat melihat fung sui (tata letak) rumah orang baik atau jahat. Dapat juga menolak bala atau nasib sial seseorang. Dapat menyelesaikan persoalan WIL atau PIL dalam keributan rumah tangga. Bukankah ajaran yang demikian sesasional sekali ? Ibu Roh Kudus ini telah berkeliling Jawa Barat menjajakan ajarannya sambil buka praktek. Bukan hanya menerima persembahan tetapi juga dia menentukan tarif konsultasinya. Contoh diatas menyatakan pada kita bahwa banyak hamba Tuhan yang tidak mengerti, tidak memahami makna dan maksud dari Alkitab, tetapi hanya memakai teologi perasaan, tafsiran tanpa dasar Alkitab. Lebih banyak memakai pikiran yang tidak berdasarkan pendangan dogmatis gereja yang benar. Akhirnya, bukankah ajaran-ajaran demikian telah mengakibatkan bingunglogi ? Pada hal Alkitab tidak pernah memberikan contoh yang demikian, juga, saya jamin lah, itu bukan pekerjaan Allah Roh Kudus. 2. Hidup dalam keinginan daging. Saudara yang kekasih, hidup dalam kedagingan adalah cara hidup yang penuh dengan nafsu atau keinginan-keinginan duniawi. Kata daging yang digunakan oleh Paulus di kitab Roma selalu berarti daging yang dikuasai oleh dosa, oleh nafsu keinginan daging. Mengapa Paulus memakai kata daging yang dikuasai oleh nafsu dosa tersebut pada orang beriman ? Bukankah Roh Kudus diam dalam diri orang beriman dan hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus juga ? Memang benar, dan sudah diuraikan dibagian pertama, dan secara teologis memang demikian, bahkan Paulus berkata pada jemaat Galatia (5:16,17) agar mereka hidup oleh Roh, maka dengan demikian mereka tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging. Untuk jelasnya dapat di baca di galatia 5: 19-21 dan bandingkan dengan ayat 22,23. Jadi, orang beriman bukan berarti tidak ada lagi keinginan dagingnya, dia masih hidup dalam tubuhnya yang terdiri dari darah dan daging. Tubuhnya belum berubah menjadi malaikat, atau tubuh kebangkitan. Dalam tubuh dagingnya masih memiliki keinginan daging, keinginan itu bukan hanya soal percabulan, kecemaran, hawa nafsu sex, tetapi juga soal ketenaran yang mencuri kemuliaan Tuhan, ingin menjadi besar dan berkuasa dalam gereja, ingin dipuji, ingin dianggap hebat. Keinginan yang tidak mencerminkan adanya buah Roh Kudus.Gal 5:22,23. Bukankah masih banyak orang Kristen yang demikian dalam gereja ? Jika boleh saya ambil contoh Yohanes dan Yakobus yang menginginkan kedudukan dalam Kerajaan Sorga, yaitu duduk disebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus, Ooh luar biasa sekali, permintaan yang tidak tanggung-tanggung. Tetapi apakah mereka mengerti dengan apa yang mereka minta ? Kedua murid ini hanya tahu kemuliaan, kekuasaan, kebanggaan dalam kedudukan tinggi. Mereka hanya menginginkan hormat dan dilayani oleh orang, dan yang penting, kalau boleh sekali-kali seperti Yudas Iskariot koropsi sedikit uang persembahan. Hari ini banyak sekali ajaran-ajaran mengenai Allah Roh Kudus yang tidak benar telah diajarkan oleh hamba Tuhan kepada jemaat dalam gereja. (saya tidak tahu hamba Tuhan tersebut tamatan dari sekolah teologi mana) Mereka demikian berani mengajar dengan tanda dasar Alkitab yang benar dan kuat.Akibatnya banyak jemaat yang menjadi bingung oleh bingunglogi. Ilustrasi: Contoh 1. Beberapa tahun yang lalu gereja dilanda oleh ajaran ketawa dalam Roh, orang yang katanya dipenuhi atau dibaptis dalam Roh Kudus akan ketawa terbahak-bahak tanpa dapat berhenti, ada yang sampai 4 atau 5 jam. Ajaran ini sekarang sudah hilang. Penganjurnya berkata: Oleh karena dengan bertambah majunya pengetahuan teologi dan pengenalan ajaran Tuhan tentu ada perubahan pandangan secara teologi. Kita harus mengerti jika hamba Tuhan memiliki pengetahuan teologi dan Alkitab secara benar dan mantap tentu tidak akan mengatakan kalimat tersebut. Orang yang tidak memiliki keteguhan dalam teologi dan kebenaran Alkitab mudah diombang ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran palsu. Contoh 2. Akhir-akhir ini banyak sekali ajaran tentang akhir zaman bahkan beraninya mengatakan tanda dan tanggal yang pasti, Tuhan Yesus sendiri mengatakan tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja, tetapi apa kata hamba Tuhan yang luar biasa hebatnya ini ? Oh Saudara-saudara Allah Roh Kudus telah memberitahukan pada saya tentang ajaran akhir zaman ini. Memang Tuhan Yesus tidak tahu, malaikatpun tidak, tetapi Allah Roh Kudus tahu akan waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Oleh karena itu Dia telah berkata-kata pada saya dalam bahasa Roh. Ajaran ini bagi saya lebih tercermin hidup dipimpin oleh kedagingan yang penuh nafsu membesarkan diri, ingin menyatakan diri sebagai hamba Tuhan yang maha hebat. Ajaran yang sama sekali tidak membawa kemuliaan bagi Allah. Kita perlu ingat, bahwa hamba Tuhan yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan berubah jadi rendah hati, tidak sombong, pelayanannya hanya memberikan kemuliaan bagi Tuhan Yesus. Hari ini mungkin kita mendengar suatu ajaran yang selama ini berbeda dengan keyakinan atau pendapat teologis kita, tidak apa-apa, yang terpenting selidikilah secara benar akan ajaran-ajaran dogma atau sistimatis teologi dari buku-buku dogma yang baik. Maka kita akan lebih mengenal dan memahami teologi khususnya mengenai Oknum Allah Roh Kudus. Jika ajaran yang kita dengar berbeda dengan apa yang kita yakini selama ini selidikilah beberapa buku teologi yang baik, maka kita akan menemukan kebenaran. Jika Allah Rohkudus memimpin jalan hidup kita pasti perjalanan iman kita akan bertumbuh dengan benar, hidup kedagingan akan memudar bahkan hilang dari kehidupan kita. Perjalanan yang indah akan kita rasakan bersama Allah Roh Kudus. Maukah hidup kita dipimpin oleh Allah Roh Kudus ? Tuhan memberkati ! Amin.
====================================================== |