| |
Tema : Makna Kenaikan Tuhan Yesus.Nats : Kisah Para Rasul 1:9-11Tujuan : Agar jemaat tahu makna kenaikan Tuhan Yesus dan berjaga-jaga untuk kedatangan-Nya yang kedua kali.
Pendahuluan: Saudara-saudara mengapa Yesus harus naik ke surga? Mengapa Dia naik ke surga harus dilihat oleh murid-murid-Nya? Mengapa Dia tidak menghilang begitu saja, seperti beberapa kali muncul begitu saja ketika Dia menjumpai mereka? Mengapa Yesus harus naik dan itu disaksikan oleh para murid-Nya ? Saudara-saudara Yesus harus naik ke surga dan itu harus disaksikan oleh para murid-Nya. Bahkan kemudian hari perIstiwa tersebut harus dicatat, semua ini adalah supaya bisa dibaca oleh banyak orang dan kemudian percaya kepada Yesus. Memang tidak dicatat sampai berapa meter tingginya Yesus naik sehingga tidak kelihatan lagi oleh para murid-Nya. Atau, juga tidak dicatat berapa kecepatannya sewaktu Yesus naik ke surga, sangat lambat, lambat sekali atau sangat cepat? Memang semua itu tidak dicatat karena bukan merupakan hal yang penting. Kalau begitu, apanya yang penting? Minimal ada dua (2) hal peristiwa kenaikan Yesus itu penting bagi kita 1. Kenaikan Tuhan Yesus menyatakan Ia berkuasa atas segala sesuatu Sebagai murid-murid Yesus, para rasul harus hidup bersama-sama dengan guru mereka. Para murid tidak hanya belajar dari pengajaran-Nya saja, tetapi juga dari hidup dan teladan-Nya. Oleh sebab itu hubungan antara Tuhan Yesus dan para murid-Nya menjadi sangat akrab. Tiga setengah tahun mereka hidup bersama-sama. Senang dan susah dirasakan bersama-sama. Saudara-saudara kenaikan Tuhan Yesus adalah sebuah perpisahan buat murid-murid Yesus. Meskipun murid-murid sedih ketika Yesus disalib, tetapi mereka kembali lagi bersuka-cita karena kebangkita Yesus, terlebih lagi mereka boleh berjumpa kembali dengan Yesus. Tetapi setelah empat puluh hari bertemu Tuhan Yesus, kembali mereka harus berpisah, yaitu sewaktu kenaikan-Nya ke surga. Sekalipun demikian Alkitab tidak mencatat bahwa para murid bersedih hati. Dalam Lukas 25:52, mengatakan, (pada waktu Yesus naik ke surga) “ mereka sujud menyembah Dia lalu pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.” Suatu hal yang aneh, bukan? Seharusnya mereka sangat sedih, karena mereka kehilangan dan berpisah dengan Guru mereka yang sangat mereka kasihi. Seharusnya mereka pulang dengan ketakutan, karena mereka tidak ada backing untuk menghadapi orang-orang Farisi dan ahli Taurat serta kroni-kroninya yang hendak menangkap mereka. Tetapi mengapa mereka sangat bersuka-cita? Apa yang membuat mereka bersuka-cita? Di dalam Markus 16:19 dikatakan demikian, “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka terangkatlah Ia ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah.” Apakah para murid Yesus sungguh-sungguh melihat Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa? Apakah saat ini Yesus benar-benar sedang duduk di sebelah kanan Allah? (Untuk ini ada beberapa tafsiran, ada yang percaya, Benar Yesus duduk disebelah kanan Allah Bapa seperti apa yang tertulis namun ada juga yang mengatakan bahwa itu hanyalah bermakna simbolis, figuratif bukan makna harafiah, literal!) Kata “duduk di sebelah kanan”, berarti memiliki kuasa. 1 Petrus 3:22 mengatakan demikian, “ (Yesus) yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.” Firman Tuhan mengatakan Murid-murid-Nya melihat Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Hal ini tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan arti dan keyakinan para murid dengan arti figuratis bahwa Yesus duduk disebelah kanan Allah adalah menyatakan betapa Dia berkuasa, itu yang membuat mereka bersukacita dan tidak takut lagi. Mengapa Yesus harus naik ke surga, tidak selama-lamanya tinggal di bumi? Bukankah dengan demikian kita bisa melihat Yesus setelah Ia bangkit masih terus berada di bumi? Mengapa Yesus harus naik ke surga? Jikalau Yesus ada di bumi maka kekuasaan-Nya dibatasi dengan ruang. Yesus hanya ada di Palestina tidak ada di tempat lain. Dan jikalau Ia ada di tempat lain, Ia tidak ada di Palestina. Tetapi sekarang Yesus ada di surga, Ia memegang kuasa atas segala sesuatu di segala tempat bahkan seluruh alam semesta. Yesus naik ke surga bukannya terus ongkang-ongkang kaki di surga, bukan! Sekarang Ia ada di surga dan Ia sedang berkuasa! Saudara, Yesus sekarang ini masih tetap dan akan selalu berkuasa atas segala sesuatu, juga atas segala masalah kita, hidup kita. Juga atas kehidupan bangsa kita Indonesia. Jadi, kita jangan kuatir, karena kita ingat ada Yesus yang bertahta di surga. 2. Kenaikan Yesus menyatakan Yesus pasti akan kembali kedua kalinya Setelah Yesus naik ke surga, para malaikat-Nya memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Yesus akan datang lagi dengan cara yang sama seperti waktu Dia naik, yaitu: dapat dilihat secara fisik. Di dalam Alkitab kita menemukan banyak ayat yang mengatakan bahwa kedatangan Yesus itu segera. Yakobus mengatakan bahwa kedatangan Yesus itu sudah dekat, demikian juga yang dikatakan oleh rasul Petrus dalam suratnya yang pertama 4:7. Penulis surat Ibrani juga mengatakan bahwa hari Tuhan sudah dekat. Tetapi pada kenyataannya, sampai sekarang Yesus belum juga datang. Sudah 2000 tahun sejak mereka menuliskan hal itu, ternyata Yesus belum datang juga. Sehingga hal itu menyebabkan orang berpandangan sinis terhadap ajaran kedatangan Yesus yang kedua kali. Bahkan suatu survey yang dilakukan kepada sekelompok pendeta protestan pada sebuah retreat di Evanston, Illinois, sembilan puluh persen menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak percaya bahwa Yesus sungguh akan datang ke bumi. Ejekan dan ketidak percayaan terhadap pandangan kedatangan Tuhan Yesus sudah ada pada jaman rasul Petrus. Dalam 2 Petrus 3:3-4, dikatakan ada orang-orang yang mengejek dengan berkata, “di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?” Apakah Alkitab salah? Apakah para rasul dan penulis Alkitab salah, karena mereka menulis bahwa Yesus segera datang, tetapi nyatanya Yesus tidak datang-datang juga hingga sekarang? Sebaliknya, justru Alkitab benar dan para penulis Alkitab tidak salah! Beberapa kali Yesus dan juga penulis Perjanjian Baru mengatakan bahwa kedatangan Yesus itu tidak ada yang tahu kapan waktunya. Yesus sendiri mengatakan bahwa Anak tidak tahu, para malaikat tidak tahu dan hanya Allah Bapa sendiri yang tahu. Kedatangan Yesus itu dikatakan seperti pencuri. Kalau pencuri itu memberi tahu kapan dia datang, pastilah pemilik rumah akan bersiap-siap. Tetapi justru pencuri datang ketika pemilik rumah itu sedang lengah. Alkitab mengatakan bahwa kedatangan Yesus seperti pada jaman air bah, di mana semuanya berjalan biasa-biasa saja dan mengabaikan peringatan Nuh, maka pada saat itulah air bah datang. Itulah yang membuat para penulis PB mengatakan bahwa kedatangan Yesus itu segera. Karena kapan waktunya tidak ada yang tahu. Kalau mereka mengatakan kedatangan Yesus itu masih lama maka mereka akan santai saja, karena kedatangan Yesus itu masih lama sekali. Tetapi mereka mengatakan bahwa kedatangan Yesus itu segera, setiap saat bisa terjadi. Dan ini tentunya membuat kita selalu bersiap-siap, berjaga-jaga setiap saat. Setiap peringatan yang diberikan para penulis Alkitab mengenai kedatangan Tuhan Yesus selalu disertai dengan peringatan untuk berjaga-jaga. Kita harus berjaga-jaga dalam menantikan Yesus I Tes 5:6. Kata berjaga-jaga berarti: a. Berjaga-jaga berarti tidak tidur rohani Paulus dalam Roma 13:11 mengatakan, “Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.” Paulus mengatakan kepada jemaat di kota Roma untuk bangun dari tidur mereka. Apakah itu berarti mereka saat itu tidur? Bukan, mereka tidak berjaga secara fisik, mereka melakukan aktivitas secara fisik tetapi secara rohani mereka tidur. Oleh sebab itu Paulus memerintahkan mereka untuk bangun dari tidur. Apa yang dimaksud dengan tidur secara rohani? Kalau kita tidur itu berarti kita diam, meskipun ada bagian-bagian tubuh kita masih beraktivitas, misalnya: jantung, paru-paru dsb. Tapi secara umum kita tidak beraktifitas. Tidur secara rohani berarti rohani kita tidak ada aktivitas yang berarti. Tidak ada hubungan pribadi dengan Tuhan. Tidak ada doa-doa yang bergairah lagi. Tidak ada kecintaan akan Alkitab lagi b. Berjaga-jaga berarti tidak hidup di dalam dosa Paulus dalam Roma 13:12-14, memerintahkan supaya kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Paulus menganalogikan dosa seperti pakaian yang harus ditanggalkan. Karena dosa itu seperti pakaian yang terus kita kenakan dan kita merasa tidak ada yang salah dengan pakaian kita itu. Pakaian dosa itu harus kita tanggalkan. Kata “tanggalkan” mengandung arti menanggalkan dengan paksa. Jadi kehidupan dosa kita harus ditanggalkan, supaya kita mengenakan senjata terang c. Berjaga-jaga secara rohani berarti melayani Tuhan Dalam Matius 24:46 dikatakan, “berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang.” Saudara-saudara sangat indah sekali kalau ketika Tuhan Yesus datang kita didapati sang melayani Tuhan. Sehingga Tuhan menyambut kita dengan mengatakan seperti berkata kepada hamba-hamba yang mengusahakan talenta, “marilah hambaku yang baik dan setia, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu. Saudara yang kekasih, marilah dengan sikap yang benar dan dengan hati yang berjaga-jaga kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Jangan kita lalai atau mata kita dibutakan oleh godaan duniawi. Iblis menginginkan kita tidak untuk berjaga-jaga tetapi Tuhan Yesus mengingatkan kita bahayanya jika tidak berjaga-jaga. Tuhan segera datang, berjaga-jagalah ! Amin.
| |