sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

Tema     :     Yesus Kristus versi Manusia dan Yesus Kristus versi Allah

Nats       :      Lukas 24:1-12 
Penulis    : Rahmiati Tanudjaja 

Kalau saat-saat ini kita pergi ke toko buku, kita akan menemukan berbagai macam versi tentang Yesus, ada yang mengatakan bahwa Dia adalah orang yang baik, berhikmat, punya kuasa, penyembuh. Ada banyak versi yang menjelaskan siapa Yesus, sehingga orang mulai mencari dari buku-buku itu, versi mana yang menurut mereka merupakan Yesus yang sesungguhnya, yang dapat diterima, yang cocok dengan pikiran dan hati mereka. Khususnya dalam masa yang sulit ini, orang mencari Yesus atau Mesias yang cocok dengan kebutuhan masing-masing. Kita lihat di sini ada satu kecenderungan untuk menciptakan Yesus yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pribadi lepas pribadi. 

Pada waktu Yesus lahir, Dia hadir dalam dunia ini, orang-orang di sekitar Yesus juga sudah mempunyai gambar tentang bagaimana, Yesus/Mesias itu seharusnya. Maka tidak heran dalam perjalanan hidup Tuhan Yesus, orang di sekitar Dia mempertanyakan kehadiran-Nya, keberadaan-Nya sebagai Mesias, karena dari penglihatan sudut pandang, sesuai dengan pengertian Mesias yang mereka miliki atau inginkan, mereka menganggap bahwa sosok Yesus ini tidak cocok. 

Dalam Yoh. 1:11, dikatakan bahwa Yesus datang pada milik kepunyaan-Nya tapi mereka tidak menerima-Nya, mereka tidak mau menerima Yesus, karena mereka merasa Yesus tidak cocok dengan apa yang mereka inginkan. Mereka menginginkan seorang sebagai raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Tapi yang mereka lihat, Yesus yang mengaku sebagai Mesias, mati di atas kayu salib. Mereka merindukan Mesias dan yang mampu melepaskan mereka dari penjajahan secara fisik, ada juga orang yang mengharapkan mesias yang bisa mengangkat mereka pada kedudukan yang lebih baik, bisa menyembuhkan segala macam penyakit, dan membebaskan dari semua hal yang tidak enak lainnya. 

Maka tidak heran dalam Lukas 24 ini setelah dijelaskan bahwa Maria Magdalena, Yohana dan Maria ibu Yakobus, datang ke kubur pada pagi hari, mereka bukan datang untuk menemui Yesus yang sudah dibangkitkan. Kebangkitan Yesus tidak ada dalam pikiran mereka sama sekali. Kedatangan mereka dalam Lukas 23:56 dikatakan bahwa setelah mereka melihat di mana Yesus dikuburkan, mereka pulang, lalu mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. 

Mereka datang ke kuburan Yesus untuk melakukan apa yang biasa dilakukan untuk orang mati. Mereka mencari Yesus yang mati, karena dalam pikiran mereka Yesus sudah mati, bahkan menurut orang-orang lain, Yesus hanya orang yang mengaku-ngaku diri Mesias, tapi Dia bukanlah Mesias seperti yang diharapkan. Bagi mereka, riwayat-Nya sudah habis, selesailah masalah yang dihadapi Pilatus untuk memilih untuk membebaskan Yesus atau Barabas. Bagi ahli Taurat dan orang Farisi, Yesus yang selalu mengusik mereka, yang mengatakan bahwa mereka orang munafik, Yesus ini sudah mati. 

Bagi mereka ini suatu kemenangan, seorang pengganggu sudah mati, seorang yang tidak diharapkan menjadi Mesias sudah mati. Sebagian murid-murid Yesus yang mengharapkan kekuasaan bahwa saat di surga nanti akan duduk di sebelah kanan dan kiri Tuhan, sudah kecewa. Karena ternyata Yesus yang diharapkan menjadi raja, sudah mati. Maka tidak heran bahwa saat perempuan-perempuan itu menjelaskan bahwa Yesus sudah bangkit, orang-orang ini menanggapi sebagai berikut: Lukas 24:10-11

24:10. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.

24:11. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 

Saudara boleh mengharapkan atau menciptakan Mesias yang Saudara inginkan, atau mesias memilih yang cocok dengan Saudara. Tapi Mesias hanya satu, Mesias yang diutus oleh Allah, Mesias yang diutus berdasarkan kebutuhan manusia, bukan berdasarkan sudut pandang manusia, tapi berdasarkan sudut pandang Allah. Yesus tetap menjadi Mesias yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. 

Oleh karena itu pada saat orang-orang di sekitar Yesus mengharapkan mesias yang lain, yang cocok dengan isi hati dan pikiran mereka. Yesus tidak berubah, menyesuaikan diri-Nya menjadi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Yesus bisa menjadi penyembuh, Dia Raja, Dia punya kuasa, bukankah Dia Allah?

Dia bisa menyembuhkan segala macam penyakit, Dia bisa menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang dibutuhkan, Dia bisa menjadi Raja yang membebaskan mereka dari segala bentuk perbudakan dan penjajahan. 

Tapi itu tidak dilakukan, karena kemesiasan-Nya, yang berarti Juruselamat. Dia datang bukan untuk menyelamatkan manusia secara fisik. Yang menjadi perhatian-Nya bukan masalah kenyamanan secara fisik. Tapi ada hal lain yang lebih penting daripada hal itu yang utama dan mempunyai dampak bukan hanya di bumi ini saja tapi juga dalam kekekalan, yaitu kejatuhan manusia dalam dosa. Masalah keterpisahan manusia dengan Allah oleh karena dosanya, karena pemberontakannya. 

Oleh karena itu, Yesus tetap datang sebagai Mesias yang seharusnya, yang diperlukan, menurut sudut pandang Allah. Dia mati untuk menebus dosa manusia, memikul tanggungan dosa yang seharusnya ditanggung manusia. Dia mati untuk menggantikan manusia yang seharusnya dihukum dan Dia bangkit untuk menyatakan kemenangan atas maut, Dia sudah menyelesaikan tugas penggantian itu, Dia sudah menaati tugas dari Allah Bapa untuk menyelesaikan semua rencana keselamatan itu. Ia sudah menang dan pada waktu Dia bangkit, menyatakan bahwa Ia sungguh Mesias yang sejati yang diutus oleh Allah, yang dibutuhkan oleh manusia. 

Saudara, Mesias macam apa yang Saudara inginkan? Mesias yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit, mencegah Saudara mendapat berbagai kecelakaan, bisa memberikan kepandaian, kedudukan, harta pada Saudara?

Sayang, yang datang bukan mesias seperti itu, karena Allah tahu dengan jelas apa yang dibutuhkan oleh Saudara dan saya sebagai manusia yang jatuh dalam dosa. Yesus sendiri mengatakan: apa gunanya kamu memperoleh semua kenyamanan di dunia ini, semua yang kamu butuhkan di dunia ini tapi kehilangan jiwamu. Kita binasa, neraka yang menanti kita, oleh karena itu Dia memberikan yang terpenting bagi kita, saat semua yang dunia tawarkan binasa, kita masih punya sesuatu yang Alkitab katakan: ngengat dan karat tidak bisa merusakkannya. Satu harta yaitu Kristus sebagai Juruselamat kita, sebagai Penebus kita yang tidak bisa dirusak atau diambil oleh siapa pun juga. 

Apa Saudara sudah punya sesuatu yang bisa diandalkan, bukan hanya dalam dunia ini saja tapi juga untuk kehidupan setelah kematian? Yesus Kristus adalah Mesias yang Saudara dan saya butuhkan. Dia telah bangkit untuk Saudara dan saya, Dia bukan hanya sudah mati untuk menebus dosa kita, tapi Dia juga sudah bangkit, bahkan sudah naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi mereka yang percaya akan penebusan-Nya. Maukah Saudara memiliki Mesias yang dapat diandalkan bukan hanya di dunia ini, tapi juga saat kita kembali pada Sang Pencipta?  Amin.

=================================