| |
MIMBAR GEREJA 1 MIMBAR GEREJA 2 MIMBAR GEREJA 3 MIMBAR GEREJA 4 MIMBAR GEREJA 5 MIMBAR GEREJA 6 MIMBAR GEREJA 7 MIMBAR GEREJA 8 MIMBAR GEREJA 9 MIMBAR GEREJA 10 MIMBAR GEREJA 11 MIMBAR GEREJA 12 MIMBAR GEREJA 13 MIMBAR GEREJA 14 MIMBAR GEREJA 15 Tema : REFLEKSI KEMATIAN KRISTUS Nats : Matius 27:32-44 Penulis : Yusman Liong Tujuan : Agar jemaat lebih mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus yang telah berkurban baginya , serta mau hidup lebih dekat dan melakukan firman Tuhan.
Pendahuluan: Apa yang dikatakan dalam Injil mengenai penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sebenarnya adalah kerelaan dari Tuhan Yesus dalam karya penyelamatanNya untuk umat manusia dari murka dan hukuman Allah. Banyak orang hanya mengajarkann bagaimana memperoleh kelepasan dari hukuman dan murka Allah, namun tidak ada yang rela mati menggantikan orang berdosa. Tuhan Yesus melakukannya untuk kita. Mari kita belajar mengenai hal ini. 1. Tuhan Yesus disakiti mengalirkan darah = agar disembuhkan Penderitaan yang dialami Tuhan Yesus bukan hanya semalaman tidak tidur tetapi yang terutama adalah: U Dia menerima penghinaan dari para Imam, orang Farisi, dari tentara Romawi memakaikan jubah yang melambangkan raja duniawi. Yesus pernah mengalami penghinaan tetapi Dia berlaku cuek saja penghinaan apakah yang kita alami yang demikian berat yang melebihi apa yang Tuhan alami ? U Tentara Romawi juga memakaikan mahkota duri, menjambukNya, memukulNya, darahNya mengalir melalui luka paku dan dari rusukNya. Semua ini adalah agar oleh bilurNya kita yang percaya menerima kesembuhan dari sakit penyakit dan mendapatkan pengampunan dosa. Adakah penyakit yang tidak disembuhkan oleh Tuhan dalam kisah Empat Injil ? Adakah penyakit kita lebih berat sehingga Tuhan dengan darahNya yang berkuasa tidak sanggup menyembuhkan kita ? 2. Tuhan Yesus disalibkan = agar kita dibenarkan dan diampuni dosa-dosanya. Peristiwa salib adalah : U Peristiwa yg tidak dikehendaki oleh setiap warga negara, sebab salib adalah lambang pemberontakan warga negara terhadap negara. Karena itu biarlah sebagai kawanan kecil domba Allah kita selalu menunjukan kesetiaan kepada negara. U Diamping itu salib adalah hukuman yang sangat keji, manusia yang tersalib akan tergantung hingga mati, jika tidak mati akan dipatakan kaki dan tangannya atau akan disiksa hingga mati, dengan menikamkan tombak ke bagian jantung, hati/levernya. Biasanya sakit hingga mati yang lebih cepat dari penderitaan tergantung dan mati secara pelan-pelan. Semua ini dialami oleh Tuihan Yesus adalah karena dosa dan pemberontakan kita pada Tuhan, Dia disalibkan karena dosa kita. Dengan kematianNya Dia memberikan pengampunan pada kita. Bahkan membenarkan kita dihadapan Allah. U Peristiwa penyiksaan yang terkejam, orang yang tergantung akan kekurangan cairan, mengalami kehausan yang tiada taranya diterik matahari dekat gurun atau bukit tandus. Terkadang akan datang burung nazar pemakan bangkai mematuki tubuh hingga luka dan kemudian baru mati. U Salib adalah lambang kekejaman manusia namun dipakai Allah sebagai tanda dan sarana penyelesaian dan pengampunan dosa. Kekejaman yang telah digambarkan bagian atas menunjukan betapa besar dosa manusia, dan Allah memakai lambang kekejaman itu untuk menyelesaikan urusan dosa. Ini adalah agar umat manusia ketika melihat salib mereka boleh melihat kasih Allah yang demikian besar. Allah mengutus AnakNya yang Tunggal mati tersalib menggantikan kita. Biarlah ketika kita ingin berbuat dosa SALIB TY ada didepan mata kita Rasul Paulus berkata di Gal 6:14 Salib TY, Dunia sudah tersalib bagiku dan aku tersalib bagi dunia. Roma 6:11 Paulus memandang dirinya sudah mati terhadap dosa dan sudah bangkit bagi Allah. Hendaklah hidup kita juga demikian adanya. 3. Tuhan Yesus mengalami kematian = agar kita bebas dari hukum an kekal dan peroleh hidup kekal. Tuhan Yesus tergantung dari pukul 12 hingga pukul 3 sore, tergantung ditengah terik matahari siang, demikian banyak orang yang datang melihat peristiwa yang demikian mengerikan. Tuhan Yesus tersalib menurut tradisi mengatakan tanpa sehelai benangpun menutupi diriNya. Ia dipermalukan, dihina, namun inilah yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa TuhanYesus mengosongkan DiriNya kesetaraanNya dengan Allah tidak dianggapNya sebagai hal yang harus dipertahankan. Dia benar-benar seorang yang menanggung dosa manusia dosa saudara dan saya. Ketika godaan dosa datang apakah pernah kita membayangkan bahwa Tuhan Yesus mati dikayu salib karena dosaku ? Dia mati dengan keadaan yang demikian sadis. Bukan hanya itu, Dia mati juga kemudian dalam keadaan Roh masuk kedalam neraka, ke dalam Kerajaan Maut, mengalami kedahsyatan ciptaanNya sendiri yang sebenarnya diciptakan khusus untuk Iblis dan para pengikutnya. Namun sekarang Tuhan Yesus harus mengalaminya kata HARUS disini adalah keharusan Illahi, Allah yang mengahruskannya masuk sampai ke neraka agar setiap orang yang percaya padaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Dapat dikatakan dalam semua ajaran-ajaran yang ada, semua setuju bila para pengikutnya meninggal dunia haruslah terlebih dahulu melewati penghukuman, entah itu neraka, atau penghukuman dalam bentuk lain. Pengajaran untuk hidup yang kekal tidak sejelas apa yang diajarkan oleh Alkitab. Kemudian Ia mati, Ia mati bukan karena tidak dapat melepaskan diri di atas kayu salib, kematian karena harus menanggung dosa umat manusia, dosa saudara dan saya. Bukan karena Dia bodoh tapi inilah misi penyelamatan itu. Tanpa kematianNya tidak mungkin ada keselamatan, dan hidup yang kekal. Dia datang dan mati demi umat manusia. Hidup atau mati manusia hanya satu kali saja, segalanya tidak mungkin diulang, VCD mungkin diputar ulang tapi kehidupan ini tidak mungkin diputar ulang. Hanya satu kali saja. Tetapi yang satu kali ini sangat menentukan hidup kekal atau MAUT yang menanti kita ! Karena itu jangan kita berkata masih ada kesempatan, sebagai orang yang telah mengenal Tuhan Yesus tidak ada salahnya kita selalu memuliakan Allah dengan kehidupan ini. Allah memberikan kemuliaan pada kita mengapa kita tidak memuliakan Dia ? Ingatlah hidup hanya satu kali, tidak dua kali. Jika hari ini dapat melakukan sesuatu yang memuliakan Allah lakukanlah itu, jika waktu itu /kesempatan itu sudah lewat tidak mungkin diulang lagi. Contoh, Suatu kali ada yang datang meminta nasihat untuk masuk sekolah teologi, tetapi saya mengatakan padanya: kita dapat melayani Tuhan tanpa harus sekolah teologi. Akhirnya, orang tersebut pergi dan tidak jadi masuk sekolah teologi. Dia melanjutkan usaha dagangnya, tapi hatinya berkobar untuk melayani, karena itu dagangannyapun bangkrut, dia tidak jadi hamba Tuhan, berdagang gagal, dia tinggalkan isteri dan anaknya lalu merantau/membuang diri ke Kalimantan dan dia bekerja sebagai penjaga tambak udang. Jika saya beretemu dengan dia, kan tidak mungkin saya katakan, ayoo sekolah ! Coba bayangkan betapa mulianya dapat menolong dan mendorong seseorang kuliah hingga selesai dan dia menjadi orang , menjadi Penginjil ! Hingga hari ini jika mengingat Saudara tersebut saya sangat menyesal, tetapi apa gunanya ? Jika Saudara tersebut jadi hamba Tuhan betapa banyaknya jiwa yang dapat atau akan diselamatkan melalui orang itu, tetapi sekarang tidak, karena saya tidak mendorongnya. Betapa Surga itu bersukacita jika ada orang yang bertobat, Lukas 15:10. Kita dapat membuat Surga bersukacita, Oohh betapa mulianya Allah, betapa besarnya pahala kita. Jika Allah datang menghakimi, apa yang akan Dia bagikan pada kita ? Pahala atau Neraka ? Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali pada Injil KekalNya, marilah kita ambil kesempatan untuk dekat dan melakukan InjilNya dalam kehidupan ini. Kesempatan hanya satu kali tidak terulang dua kali ! maukah Saudara dekat dan memuliakan Dia dengan hidupmu ? 4. Tuhan Yesus menjadi kutuk =agar kita memperoleh berkat. Gal.3:13,14. berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan. Dalam hidup ini banyak yang memang bersumpah palsu, tetapi jika mereka menyadari betapa dahsyatnya akibat sumpah palsu itu, pastilah mereka tidak akan berani sumpah palsu. Sebab orang yg bersumpah palsu akan menerima kutukan yang dihasilkan oleh sumpahnya. Arti bersumpah adalah mengundang Allah mengutuknya, menimpakan bala, atau mencelakaannya atau pada anak cucunya. Sebagai orang percaya kita harus tahu bahwa kebiasaan bersumpah atau mengutuk bukanlah kebiasaan orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Karena itu cukuplah sudah segala kutuk sudah tertimpa pada Tuhan Yesus dan kita tidak perlu lagi menciptakan kutukan baru yang mungkin akan ditanggung sampai ke anak cucu. Tunjukanlah kasih Kristus, selesaikanlah segalanya dalam kasih Tuhan bukan dengan segala macam sumpah serapah.
======================================= |
|