| |
Transformasi dan kehidupan Kristen
Pendahuluan: Dalam Bulletin VIP, Visi & Prakarsa Tahun VI/ Edisi Juni 2004, dalam artikel utamanya Transformasi & Arus Pekerjaan-Nya, menulis: “Sebagai suatu jalan kepada perubahan, gerakan transformasi, sedang muncul sebagai paradigma baru pada permulaan abad ke-21. dengan penemuan-penemuan, penerimaan dan implementasi teknologi-teknologi baru yang terus-menerus, kehidupan manusia, memang mau tak mau harus terus berubah. Yang statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersinkirkan.”
Selanjutnya dikatakan: “Yang menarik dalam zaman yang terus berubah ini, gerakan doa, yang sekaligus gerakan di dalam Firman, justru semakin ”ditemukan” maknanya. Bagi semakin banyak orang percaya, Injil bukannya semakin ketinggalan, tapi malah semakin terungkap “rahasia kekuatan-Nya” yang sedang terus menerus mentrasformasikan hidup prabadi, gereja-gereja, dan masyarakat masa kini.”
Saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus, apa yang dikatakan oleh penulis artikel tersebut sangatlah luar biasa sekali, sebab apa yang ditulis berlandaskan fakta dilapangan, kebenaran berbicara dengan sendirinya, gerakan doa, gerakan membaca Alkitab, Injil semakin tersebar luas, kepedulian akan bangsa sendiri semakin diperkuat. Sebab rahasia kekuatan Injil sungguh telah ditemukan dan sedang terjadi transformasi kedalam kehidupan jemaat yang ikut serta dalam kegiatan jaringan doa, persekutuan doa, dari anak-anak sekolah minggu hingga orang dewasa, tidak ketinggalan para mahasiswa juga, bukankah semua itu luar biasa sekali?
Transformasi apa yang harus terjadi?
Transformasi berarti perubahan, dari hidup lama mengalami perubahan menjadi hidup baru, yang lama yang berdosa mengalami perubahan hidup menjadi hidup yang dikuduskan, disucikan oleh darah Kristus. Karena itu Paulus berkata dalam Efesus 4:21-24 “Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”
Sebagai orang percaya yang telah dibenarkan, yang telah menerima pembenaran dalam Yesus, sebagai orang yang telah menerima transformasi, maka sudah sepantasnyalah dengan sepenuh hati bahkan dengan penuh kesadaran menanggalkan manusia lama yang menemuai kebinasaannya oleh nafsu yang menyesatkan.
Saudara yang kekasih, apakah kita merasa sangat berat dan tidak rela untuk menanggalkan manusia lama kita? Allah dalam Tuhan Yesus dapat memaksa kita untuk menanggalkan manusia lama kita namun yang Ia mau adalah agar kita dengan rela dengan sepenuh hati menanggalkannya. Untuk mengerti akan hal ini saya pakai ilustrasi.
Ilustrasi: Ulat yang telah penuh usianya akan mencari tempat yang strategis, terlindung, aman dari segala bahaya, kemudian sang ulat akan melekatkan diri pada ranting atau berada dibalik daun untuk berdiam diri, kemudian berubah menjadi kepompong. Setelah masa berdiam dirinya sudah cukup, ulat dalam kepompong telah menjadi kupu-kupu, maka kemudian dari bagian kepala kepompong itu mulai sobek, ulat yang telah berubah bentuk tersebut berusaha keluar. Setelah kepompong itu pecah dari atas kebawah, keluarlah seekor kupu-kupu yang cantik; ulat telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik luar biasa.
Aplikasi Sama halnya dengan kita yang telah menerima perubahan dalam Kristus, yang tadi tidak mengasihi Tuhan, tetapi sekarang mengasihi-Nya; yang tadi masih melakukan segala praktik hidup yang kotor, tetapi sekarang mulai merasa malu dengan kelakuan lama itu, Selanjutnya, kita harus menempuh langkah berikut ini. Berdiam diri dihadapan Tuhan Yesus, belajar dari Dia melalui Firman Tuhan, agar dengan demikian kita dibaharui di dalam roh dan pikiran, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya dalam Darah Yesus. Itulah yang dimaksud telah lahir baru, transformasi.
Ulat bulu yang menjijikan tampa melewati proses berdiam diri, penyerahan diri penuh, dengan rela menanggalkan cara hidup lama, tidak mungkin ia akan keluar sebagai seekor kupu-kupu yang cantik dengan warna yang menakjubkan. Inilah transformasi yang harus terjadi dalam kehidupan jemaat dalam diri Saudara dan saya hari ini.
Transformasi muncul sebagai Paradigma baru
“Sebagai suatu jalan kepada perubahan, gerakan transformasi, sedang muncul sebagai paradigma baru pada permulaan abad ke -21. dengan penemuan-penemuan, penerimaan dan implementasi teknologi-teknologi baru yang terus-menerus, kehidupan manusia, memang mau tak mau harus terus berubah. Yang statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersinkirkan.”
Saudara, jika kita membaca anak kalimat tersebut diatas, kita yang hidup di abad 21 ini sedang disuguhkan suatu menu yang harus diterima, Saudara senang atau tidak senang tidak jadi masalah. Karena menu ini harus diterima seutuhnya, jika tidak bisa menerima ini berarti mau menerima akibatnya, yaitu yang tetap statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersingkirkan.
Apa yang dimaksud dengan Paradigma baru?
Paradigma berasal dari bahasa Yunani Paradeigma yang berarti Model pola,. Adam Smith mengatakan Paradigma adalah seperangkat gabungan perkiraan dan cara kita memahami kehidupan. Sedangkan kehidupan itu sangat innovatif, tidak cukup hanya perkiraan-perkiraan saja. Untuk melihat kemasa depan harus ada innovasi, harus ada model pola, contoh, dengan demikian kita yang hidup di abad informasi ini tidak menjadi orang yang masih berada di bawah tempurung. Namun, kita perlu ingat sekalipun gelombang paradigma baru muncul dalam segala bidang kehidupan sampai dibidang ibadah, kita tetap harus waspada jangan sampai terhayut oleh gelombang perubahan yang tidak beraturan, penuh dengan kekacauan. Dalam hal ini kita perlu ingat firman Tuhan di I Kor 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Seiring dengan transformasi yang terjadi dengan penemuan-penemuan, penerimaan dan implementasi teknologi-teknologi baru yang terus-menerus, kehidupan manusia, memang mau tak mau harus terus berubah.
Contoh yang paling dekat dengan kita adalah penggunaan telephon genggam (Hand Phone), dengan adanya HP terasa semua menjadi sangat mudah untuk dilakukan, di manapun kita berada asal ada HP urusan menjadi mudah. Namun ada sisi negatifnya yang begitu besar. Secara positif HP memang sangat berguna, namun pengguna teknologi telah menyalahgunakan alat tersebut. HP bisa mengirim pesan secara murah, juga bisa mengirimkan foto-foto, melalui HP bisa melakukan konseling jarak jauh, namun apa yang telah terjadi? Perselingkuhan, mengapa bisa demikian?
Melalui HP banyak orang telah menciptakan sejenis binatang yang disebut parasit psikologis. Inilah kenikmatannya parasit psikologis. Apa kenikmatannya? Dapat dikatakan banyak yang tidak akan menduga bahwa pengalaman paling intim yang dapat terjadi di antara sepasang manusia bukanlah hubungan seksual secara fisk Pengalaman paling intim yang dapat terjadi diantara sepasang manusia adalah ketika mereka saling berbagi pandangan hidup dan cita-cita rohani mereka yang paling dalam dan pribadi, dan ini dapat dilakukan melalui HP Pengalaman intim ini dapat menimbulkan gejolak perasaan dan merangsang gairah darah seksual.
Pada hari ini paradigma baru menawarkan banyak hal baru yang sangat menarik, yang dulu dikatakan tidak boleh, berdosa, namun zaman dengan paradigma barunya mengatakan bahwa itu boleh-boleh saja, misalnya, perceraian adalah hal yang sah-sah saja, kalau bisa berbahagia dengan bercerai mengapa tidak dilakukan? Paradigma baru ingin mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada kebenaran yang mutlak benar. Sebab setiap orang memiliki kebenarannya sendiri dan untuk dirinya sendiri. Si Melati berkata karena ia telah bercerai dengan suaminya yang tukang pukul, merasa sangat bahagia, karena tidak babak belur lagi, jiwanya sangat lega, tetapi bagi si Badu perceraian adalah sangat berdosa. Tindakan Melati bercerai itu adalah tindakan kebenaran yang mendatangkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri bukan untuk si Badu. Jikalau Badu merasa perceraian itu sangat berdosa itu adalah urusan si Badu, bukan urusan Melati.
Perselingkuhan adalah variasi hidup yang menyenangkan, bagi yang tidak berselingkuh dikatakan orang yang tidak tahu menikmati kehidupan ini, hidup terus berubah, yang statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersinkirkan. Hidup harus terus berubah, seturut dengan perubahan yang terus terjadi. Yang terjadi pada saat ini adalah apa yang harus diterima telah mengubah pola hidup yang telah ada, bukan kemabli kepada nilai dan kehendak Allah dalam kehidupan manusia
Mari kita mendengar apa kata Paulus dalam Roma 12:1,2. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Paradigma baru menawarkan banyak hal lama dalam kemasan baru, kita yang telah menerima transformasi Kristus dalam kehidupan ini telah menjadikan kita memperoleh kehidupan yang sangat bernilai. Karena itu apa yang masih dalam bentuk perkiraan janganlah diterima dengan begitu saja dan cara memahami kehidupan harus ada batas-batasnya Firman Tuhan itulah kunci dan pedoman kita.
Amin.
| |