sumber kristen

                                                                  www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

Tema                :  Kerendahan Hati Seorang Pelanyan Tuhan

Nats                 :  Markus 1:1-8

Penulis              :  Sylvia Tiono Gunawan

 

Tujuan : Agar pendengar tahu arti dan wujud kerendahan hati seorang pelayan Tuhan.

 

Pendahuluan

Saudara, kita memang tidak tahu kapan tanggal lahir Yesus secara pasti namun di dalam bukunya yg berjudul Selamat Natal, Andar Ismail mengatakan bahwa gereja Roma menetapkan tanggal 25 Desember pada akhir abad ke-4 sebagai hari kelahiran Tuhan Yesus.  Tentunya pemilihan tanggal ini bukan tanpa maksud.  Tanggal tersebut dipilih untuk memberi makna baru pada perayaan kafir yg menyambut kembalinya matahari ke belahan bumi bagian utara.  John Ortberg dalam bukunya kasih yang melampaui akal mengatakan Tanggal tersebut adalah waktu dalam setahun dimana siang mulai bertambah panjang.  Kedatangan Kristus berarti datangnya terang ke dalam dunia dan tenggelamnya kegelapan. (untuk lebih jelas mengenai Natal dan Dewa Matahari ini dapat Saudara melihat naskah khotbah  Surya Kebenaran di buku mimbar gereja nomor 10, hal 10).

Dan pada masa itu, sebelum ada listrik, panjangnya siang berarti anugerah yg besar.  Sebab panjangnya siang membawa terang dan kehangatan pada sebuah dunia yg gelap dan dingin.  Namun tahukah saudara kapan ulang tahun Yohanes Pembaptis diperingati menurut penanggalan gereja?  Saudara, John Ortberg mengatakan bahwa gereja menetapkan tgl 24 Juni.  Ini bukanlah tanggal yg bersejarah namun tidak dipilih tanpa alasan.  Saudara, bila pada tgl 25 Desember siang menjadi lebih panjang, maka sebaliknya pada tgl 24 Juni siang mulai memendek dan terang mulai berkurang.  Sehingga setiap tahun penanggalan tersebut mengingatkan kembali perkataan Yohanes Pembaptis tentang Yesus “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil”. (Yoh.3:30)

Saudara, pernyataan ini merupakan pernyataan yang luar biasa.  Mengapa saudara?   Sebab pernyataan ini dikeluarkan oleh Yohanes Pembaptis seorang tokoh  yg populer, seorang hamba Tuhan yg besar bahkan Yesus sendiripun mengakui kebesaran Yohanes Pembaptis. Namun Yohanes Pembaptis sanggup mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan adanya kerendahan hati di dalam kehidupannya sebagai seorang yang melayani Tuhan.  Hari ini kita akan belajar dari kehidupan Yohanes Pembaptis tentang kerendahan hati yang seharusnya dimiliki oleh seorang pelayan Tuhan.

Isi

1. Kita akan melihat: Apakah arti kerendahan hati dari seorang pelayan Tuhan.

Saudara, bila kita melihat latar belakang kehidupan Yohanes Pembaptis maka kita akan menemukan bahwa sebenarnya ada begitu banyak hal yang Yohanes Pembaptis miliki yang dapat ia banggakan.  Hal-hal apa sajakah itu?

Dari segi keturunan, Yohanes Pembaptis lahir dari sepasang suami istri keturunan Harun.  Satu keturunan yang mempunyai posisi terhormat di masyarakat.  Karena kita tahu bahwa hanya keturunan Harun saja yang boleh melayani di rumah Tuhan.  Dengan demikian maka ayahnya juga adalah seorang imam dimana hal ini berarti secara otomatis Yohanes Pembaptis pun berhak atas jabatan imam yang terhormat itu beserta dengan segala hak-hak istimewa yang imam dapat peroleh. 

Saudara, apakah Yohanes Pembaptis tahu akan hal ini?  Tentu dia tahu dengan jelas siapa ayah dan ibunya, pekerjaan ayahnya dan jabatan yang bisa diterimanya dan hak-hak apa yang bisa dia dapatkan. 

Kehadirannya yang sudah dinubuatkan, direncanakan oleh Allah sendiri, yang dinanti-nantikan oleh umat Israel diawali dengan satu peristiwa yang mirip dengan Tuhan Yesus.  Seorang malaikat Tuhan datang kepada Zakharia, memberitahukan akan lahirnya Yohanes Pembaptis dan bahwa anaknya ini harus diberi nama Yohanes.  Nama khusus yang diberikan oleh Tuhan kepada Yohanes Pembaptis. 

Bukan hanya kehadiran Yohanes Pembaptis saja yang telah dinubuatkan melainkan tugasnya dan akan seperti apakah hidupnya nanti juga telah dinubuatkan.  Kita dapat lihat di dalam Lukas.1:13-17 bahwa Yohanes Pembaptis akan tumbuh besar di hadapan Allah, tidak minum anggur atau minuman keras lainnya, penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya, membuat banyak orang berbalik kepada Tuhan, berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia. 

Saudara, panggilan yg didapatkannya jelas sehingga otoritas yang didapatnyapun jelas yaitu bahwa Allah sendiri yang mengutus dia untuk melakukan suatu tugas tertentu yang didapatkannya dengan jelas, juga ia harus mempersiapkan jalan bagi Tuhan, bagi Yesus Sang Mesias itu.  Namun apakah dia tahu kalau kehadirannya itu sangat istimewa sebab ia telah dinubuatkan oleh para nabi jauh sebelum ia lahir?  Tentu dia tahu.  Dia tahu bahwa ia adalah orang yang telah dinubuatkan kedatangannya.  Sebab kalau ia tidak tahu tentu ia tidak dapat berkata seperti yang tertulis dalam Yohanes.1:23 “…..”

Keahliannya berkotbah

Pada waktu itu Yohanes Pembaptis tidak berkotbah di sinagoge.  Yohanes Pembaptis juga tidak berkotbah di tempat-tempat umum lainnya yang dapat membuka kesempatan bagi orang banyak untuk datang mendengarkan dia.  Yohanes Pembaptis berkotbah di padang gurun dimana dikatakan oleh beberapa penafsir bahwa tidak ada orang yang mau ke padang gurun apalagi tinggal di sana. Ini menunjukkan betapa sepinya tempat itu, gersang  dan daerah ini berada di sekitar Sungai Yordan.  Namun yang begitu menakjubkan adalah banyak orang yang mau datang dari Yudea dan Yerusalem untuk mendengar kotbahnya.(Mrk.1:5)  Bahkan orang-orang penting dari Yerusalem, orang-orang terhormat dan berkedudukan tinggi seperti imam-imam, orang-orang Lewi dan orang-orang Farisi dikirim khusus untuk menemui Yohanes Pembaptis, untuk melihat sendiri Yohanes Pembaptis, mendengarkan apa yang Yohanes Pembaptis sampaikan dan meminta keterangan-keterangan penting dari Yohanes Pembaptis (Yoh.1:19,24). 

Dan sauadara, lebih dari pada itu KKR-nya yang menyerukan tentang pertobatan dan pengampunan telah membawa banyak orang mengakui dosanya dan dibaptis.(Mrk.1:5)  Saudara dalam hal ini,  tahukah ia bahwa ia memiliki kemampuan berkotbah yang luar biasa?  Tentu ia tahu.  Sebab ia sendiri melihat dengan jelas orang-orang itu sengaja datang dari tempat jauh untuk mendengarkan dia bahkan orang-orang penting datang khusus untuk mendengarkan dia dan banyak di antara orang-orang itu bertobat serta dibaptis olehnya.   

Saudara, semua yang sudah saya sebutkan tersebut semestinya dapat menjadi  kebanggaan bagi Yohanes Pembaptis di dalam melayani Tuhan.  Namun ternyata ia tidak membanggakan dan menyombongkan semuanya itu.  Sebaliknya ia menjalani hidupnya dengan sederhana dan itu dapat terlihat dari beberapa hal seperti makanannya sehari-hari dan pakaiannya.  Mengapa demikian? 

Saudara, Yohanes Pembaptis tahu betul bahwa memang banyak hal yang dapat ia banggakan namun ia tidak menyombongkan dirinya karena ia tahu siapa dirinya di hadapan Tuhan dan manusia.  Sebab ia tahu dengan jelas posisinya sebagai pelayan Tuhan.  Ia tahu bahwa dirinya hanyalah alat Tuhan, saksi Tuhan.  Ia tahu bahwa dirinya hanyalah suara yang berseru-seru, mempersiapkan jalan bagi Tuhan.

Oleh sebab itu ketika orang-orang bertanya kepada dia “Siapakah engkau?” dan menyamakan dia dengan Elia bahkan Mesias dalam Yoh.1:20-23 dia mengatakan “Bukan, aku bukan Elia, aku bukan Mesias tetapi aku adalah suara yang berseru-seru…”  Karena Yohanes Pembaptis tahu betul posisinya di dalam melakukan pelayanannya. 

Saudara, kesadaran akan posisinya membuat Yohanes Pembaptis tidak menjadi sombong dan bukan itu saja, kesadaran akan posisinya membuat dia tidak menjadi minder atau rendah diri.  Saudara, ketika Yohanes Pembaptis ditanya “Siapakah engkau?”, dia tidak mengatakan “Ah, saya bukan apa-apa kok, saya ini tidak penting”  Tidak, saudara.  Dia tidak meresponi pertanyaan itu dengan sikap yang rendah diri.  Dia tahu bahwa dia memang hanyalah “suara yang berseru-seru untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan”, namun ia juga tahu bahwa suara yang berseru-seru ini adalah suara yang penting.  Sebab suara itu telah dinanti-nantikan beratus-ratus tahun lamanya.  Suara itu adalah suara yang menunjukkan bahwa hari pembebasan telah tiba.  Suara itu menjadi tanda bahwa keselamatan itu telah datang.  Ia tahu bahwa sekalipun ia hanyalah suara yang berseru-seru, namun ia punya peranan penting dalam karya Allah yang kekal, kehadirannya penting untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, menarik perhatian dan mengarahkan hidup umat Tuhan kepada Tuhan sendiri.

Dengan demikian kita dapat melihat bagaimana Yohanes Pembaptis dapat menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, tidak lebih dari yang seharusnya, tidak kurang dari yang seharusnya melainkan tepat pada porsinya.  Dan itulah arti kerendahan hati, menempatkan diri pada posisi yang tepat. 

Aplikasi

Saudara, apakah  yang menjadi kebanggaan saudara selama ini atau saat ini?  Apakah itu kepandaian kita di dalam memimpin pujian, memimpin rapat ataukah suara kita sehingga dapat memuji Tuhan dengan begitu indahnya atau…(aplikasikan sesuai kebutuhan) …. Apakah semuanya itu telah membuat kita menjadi sombong?

Saudara, tentunya jarang sekali bahkan tidak pernah ada orang yang mau mengakui dirinya sombong.  Tapi Tuhan melihat hati saudara dan saya.  Di dalam setiap pelayanan yang kita lakukan, Tuhan benar-benar tahu hati kita.  Apakah kita melayani Dia hanya sekedar untuk mendapat pujian?  Apakah kita mati-matian melakukan segala persiapan untuk pelayanan kita dengan tujuan untuk diakui, dihargai dan dianggap mampu atau hebat oleh manusia ataukah kita sesungguhnya telah seorang pelayan Tuhan yang benar di mata Tuhan?

Saudara, sebaliknya apakah yang menjadi kelemahan kita?  Apakah itu ketidakmampuan di dalam ….(aplikasikan sesuai kebutuhan)…?

Saudara apa yang menjadi kelemahan saudara?  Apakah kelemahan-kelemahan itu membuat kita minder atau rendah diri sehingga kita sering menolak pelayanan dengan alasan sibuk?  Ataukah kelemahan-kelemahan itu membuat kita membandingkan diri dengan orang lain, menjadi iri hati dan tidak mampu lagi mengucap syukur kepada Tuhan atas kelebihan-kelebihan yang Tuhan berikan?  Apakah kelemahan-kelemahan kita melumpuhkan kita sehingga kita tidak mau berusaha memberikan yang terbaik di dalam kesempatan melayani Tuhan? 

Saudara, di manakah posisi sdr saat ini?  Terlalu tinggi dari yang seharusnya atau terlalu rendah dari semestinya?  Atau saudara sudah berada pada posisi yg tepat, yg sesuai dengan keinginan Tuhan?  Saudara, saya yakin setiap kita rindu untuk dapat dipakai Tuhan, melayani Tuhan dan saya juga yakin bahwa Tuhanpun ingin kita melayani Dia.  Namun bagaimana mungkin hal itu terjadi kalau kita tidak berada pada posisi yg Tuhan mau kita berada?  Saudara, mari kita menyadari apa posisi kita, kita adalah alat di tangan Tuhan.  Oleh karena itu mari kita hidup dan melayani Tuhan sesuai dengan posisi kita.

2. Kita akan melihat: Apa wujud kerendahan hati dari seorang pelayan yang memberitakan  Injil.

Saudara, kesadaran akan posisi yang Yohanes Pembaptis miliki dalam menjalani panggilannya itu kemudian membawa ia pada satu tindakan yang tepat yaitu memberitakan siapa yang seharusnya ia beritakan.

Saudara di ayat ke 7 dikatakan demikian, “Inilah yang diberitakan…”  saudara, apa yang Yohanes Pembaptis beritakan?  Yang Yohanes Pembaptis beritakan adalah bahwa “sesudah aku …. (vv.7-8)”.  Dan bila kita melihat ayat-ayat yang paralel dengan bagian ini seperti Mat. 3:11 maka kita juga akan menemukan satu hal yang sama dalam isi berita yang Yohanes Pembaptis sampaikan yaitu tentang Yesus yang lebih tinggi dari dirinya,  Sang Mesias, orang yang sesungguhnya dinantikan sudah datang.  Dan akan lebih jelas lagi bila kita melihat Injil Yohanes pasalnya yg 1:6-8.  kata terang yang mengacu pada Yesus sebagai terang dunia digunakan secara berulang-ulang, di sini ada 3 kali kata terang , seolah-olah ingin menegaskan bahwa tidak ada berita yang lain yg disaksikan oleh Yohanes Pembaptis selain tentang Yesus, terang dunia itu.

Saudara, Yohanes Pembaptis hanya menyaksikan atau memberitakan tentang Yesus Kristus.  Mengapa saudara?  Karena ia menyadari siapa yang seharusnya ia beritakan.  Saudara, dengan segala kelebihan yang Yohanes Pembaptis miliki, bukan tidak mungkin bila Yohanes Pembaptis pada akhirnya memberitakan tentang dirinya sendiri atau lebih menekankan pemberitaanya pada dirinya sendiri.  Namun itu tidak dilakukannya karena ia benar-benar menyadari siapa yang seharusnya ia beritakan yaitu Yesus Kristus, Anak Allah dan bukan dirinya sehingga ia hanya memberitakan tentang Yesus Kristus.

Aplikasi

Saudara, bagaimana dengan kita? Di dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, siapakah yang sesungguhnya kita beritakan?  Di dalam setiap pelayanan yang kita lakukan siapakah sesungguhnya yang kita saksikan?  “Saya” atau “Kristus”  Saudara, mungkin kita mengatakan “tentu saja saya melayani untuk Tuhan atau untuk memuliakan Tuhan”  tetapi ijinkan saya bertanya sekali lagi kepada saudara-saudara benarkah Kristus yang dimuliakan di dalam pelayanan kita?  Ataukah sebenarnya pelayanan yang kita lakukan hanya terbatas pada aktivitas di gereja, sibuk ngurus ini dan itu tanpa motivasi tanpa keinginan dan tanpa hati yang ingin menyaksikan dan memuliakan Kristus?

Saudara, saya tidak tahu bagaimana hati saudara seperti pepatah mengatakan dalamnya laut dapat diduga tetapi hati orang siapa tahu.  Tetapi saya rindu lewat firman Tuhan pada hari ini kita diingatkan kembali untuk melayani Tuhan dengan motivasi yang benar sehingga sungguh, nama Tuhan dipermuliakan.

Saudara.-saudara., mari, biarlah setiap kita boleh sungguh-sungguh menyadari siapa kita, menyadari posisi kita sebagai pelayan Tuhan dan terus memiliki motivasi yang benar di dalam melayani Dia seumur hidup kita. AMIN.

======================