sumber kristen

                                                                  www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

Tema                : Kristus yang kudus dan benar dengan jemaat Filadelfia

Nats                 : Wahyu 3 : 7-13

Penulis              : Pdt.DR Peter Wongso

Tujuan              : Agar jemat tidak seperti jemaat Filadelfia yang kelihatan baik tetapi sebenarnya tidaklah demikian.

 

Pendahuluan:

Latar belakang kota Filadelfia:

Kota Filadelfia terletak kira-kira 28 Mil di sebelah Tenggara jalan menuju kota Laodikia. Kini terkenal dengan nama Alashehir. Kota ini didirikan oleh Attalus Philadel Phia II, tahun 159-136 BC, sehingga diberi nama Filadelfia. Kota ini berada didataran tinggi sebelah selatan sungai Cogamis,merupakan poros lalu lintas zaman itu, pusat kemeliteran sia kecil; berdekatan dengan kota Mysia, Lydia dan Phryria.

Tujuan Attalus mendirikan kota ini adalah untuk menyebarkan kebudayan dan pemikiran, bahasa serta tulisan Yunani ke arah Timur, menaksanakan amanat Yunanisasi

Dari sudut jemaat, Filadelfia melaksanakan amanat misi. Seperti Kristus bersabda:”Aku memberikan mereka pintu yang terbuka, yang tidak dapat ditutupoleh seorangpun.”

Daerah Filadelfia cukup subur sehingga  menjadi ladang pertanian yang subur dan indah banyak terdapat perkebunan anggur, produksi arak anggur sangat terkenal; sehingga warga kota menobatkan Dionysus sebagai dewi arak.

Penduduk kota Filadelfia percaya banyak dewa-dewi, sehingga dalam kota terdapat banyak kuil penyembahan berhala, maka Filadelfia disebut juga sebagai “Athena kecil.” Kata Philadelphia artinya :”Kasih Persaudaraan”, kir-kira pada tahun171-167 BC tatkala Attalus Philadel Phia II mendengar kabar terbunuhnya saudaranya yang bernama EumenesII di Ynani, lalu Attalus naik tahta sebagai raja. Tidak lama kemudian Eumenes II ternyata pulang dengan selamatdalam upacara penyambutan ini Attalus menyerahkan kembali tahta kerajaan kepada Eumenes II. Dua saudara ini hidup rukun dan saling mengasihi, kisah keduanya dilanjutkan turun temurun, sehingga nama kota tersebut disebut kota kasih persaudaraan, The City of Philadelphia. Pada tahun 1453 Kota Konstantinopel diserang dan jemaat Filadelfia juga mengalami penganiayaan besar, banyak gereja berubah fungsi menjadi mesjid, penginjilan orang kristen berhenti, hingga kini tinggal beberapa jemaat dari Gereja Yunani Ortodoks saja.

Jemaat Filadelfia

Kristus berfirman kepada jemaat Filadelfia: Dia yang memegang kunci Daud; juga dikatakan adanya jemaat iblis, yang mengakui dirinya orang Yahudi, sebenarnya tidak demikian, melainkan pendudta. Janjinya pula kepada pemenang:”agar ia menjadi soko guru(pilar) di dalam bait Suci Allah, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; padanya akan Kutuliskan nama Yerusalem baru, kota AllahKu....” Wahyu 3:7,9,12.. Jadi jelas di dalam jemaat ada sejumlah orang Kristen Yahudi.

Jemaat ini tidak berbeda dengan jemaat-jemaat yang lain di Asia Kecil. Ada yang pernah menghadiri kebaktian saat hari Pentakosta dirayakan di Yerusalem Kis 2:9-10. Setelah mereka lahir baru, membawa amanat pemberitaan Injil ke kota ini, memasyhurkan anugerah keselamatan, membawa orang percaya kepada Tuhan serta mendirikan kemaat Kristus. Berhubung lancarnya lalu lintas, pada waktu Paulus mengabarkan Injil di daerah Asia, pedagang-pedagang Kristen datang ke kota ini sekaligus mengabarkan injil, ataupun adanya orang Kristen yang pindah ke kota ini mengikuti pelayanan jemaat lokal, atau mengadakan kebaktian dalam keluarga jemaat. Mungkin karena begitu seringnya terjadi letusan gunung api dan gempa bumi, sehingga kebanyakan penduduk kota juga membangun kemah di luar kota; sehingga gereja-gereja rumah tangga semakin banyak; dan jemaat dalam bentuk besar agak sedikit. Tetapi mereka berpegang pada kebenaran Tuhan, tatkala penderitaan dan penganiayaan menimpa, mereka tidak meninggalkan nama Allah. Karena gereja dalam bentuk keluarga, maka Tuhan bersabda:”Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa” Wahyu 3:8.

Kota Filadelfia, terdapat synagoge orang Yahudi dan kuasa mereka cukup besar; ditambah pula dengan berdirinya berbagai kuil, penduduk kota sangat takhayul terhadap mitos Yunani; sehingga tidak heran bila dalam jemaat, ada jemaat iblis yang mengakui dirinya sebagai orang Yahudi.”Jemaat” dalam bahasa Yunani sunagoges, adalah nama rumah sembahyang orang Yahudi atau synagoge. Dari sini kita tahu bahwa jemaatjemaat mempunyai kuasa besar terhadap penganut-penganut agama lain, para anggota tidak saling mengasihi secara tulus. Nama kota itu “kasih persaudaraan”, tetapi tidak menyatakan, tidak juga membuktikan jemaat-jemaat kota itu sungguh-sunggguh mempraktikan “Kasih persaudaraan.” Jikalau kita memberikan penjelasan hanya dari arti nama kota itu, tidak memahami keadaan rohani sebenarnya dari jemaat, maka kita akan cendrung terlalu berimaginasi dan tidak membicarakan fakta. Para penafsir Barat dan Timur selalu memakai metode demikian, namun seorang yang sungguh-sungguh menuntut kebenaran Alkitab, akan bertindak hati-hati dan cermat dalam mempelajari kebenaran Alkitab.

Mari kita pelajari kebenaran-kebenaran jemaat Filadelfia ini berdasarkan pengasihan Tuhann pada kita.

 

A. Tuhan tahu: 

     Tuhan tahu pekerjaan (perbuatan) jemaat Filadelfia, yang mempunyai kekuatan sedikit, berpegang pada firman, tidak menyangkal nama Tuhan, tekun menuruti firman Tuhan. Namun Tuhan juga tahu bahwa ada sejumlah jemaah iblis, pembohong berada di tengah-tengah mereka, juga adanya orang Yahudi palsu. Tuhan sangat jelas dan tepat mengetahui keadaan rohani setiap orang percaya. Yang sungguh-sungguh mengetahui keadaan rohani kita dengan baik hanya TuhanYesus Kristus; para pemimpin jemaat atau tua-tua jemaatmengenetahuinya kurang akurat.Maka janganlahhanya menuntut penilaian orang akan kerohanian kita, melainkan senantiasa memohon penilaian dan koreksi dari Kristus.

 

B. Pujian Tuhan

     Tuhan memuji jemaat Filadelfia dalam hal: perbuatan (pekerjaan), berpegang pada iman, bersaksi dengan berani, memiliki kerohanian yang baik. Inilah juga alasan utama keberadaan orang Kristen di dalam dunia ini. Kita harus mengembangkan  empat hal ini secara baik dan seimbang, agar mampu untuk setia  hingga akhir.

      Pujian Tuhan Yesus sama sekali tidak dipengaruhi oleh kesukaan atau kebencian diri-Nya sendiri, Ia mengasihi jemaat Filadelfia diketahui dengan baik oleh jemaat tersebut 3:9. Tuhan tetap mendasari pujian itu dengan kenyataan yang ada, sama sekali tanpa ada hal yang ditutupi atau dikurangi. Pujian manusia selalu bertitik tolak dari kesukaan atau kebenciannya; kepada orang yang dikasihi; sebaliknya, terhadap orang yang dibencinya, ia akan memakai kaca pembesar untuk mencari-cari kesalahan. Kedua jenis penilaian tersebut sangat tidak adil, dan juga tidak bernilai. Dari pujian Tuhan Yesus kepada jemaat Filadelfia, kita bisa menimba pelajaran bagaimana mendengarkan pujian orang, juga cara untuk memuji orang.

 

C. Teguran Tuhan:

      Para penafsir pada umumnya mengatakan: dari ketujuh jemaat di Asia Kecil, hanya jemaat Filadelfia dan jemat Smirna yang tidak mendapat teguran Tuhan. Bila ditinjau secara harfiah memang seolah-olah tanpa perkataan yang bernada teguran, namun jikalau para penafsir rela meninggalkan presaposisi ini, dengan cermat membaca ayat-ayat akan dapat melihat bahwa di dalam jemat Filadelfia terdapat jemaat iblis , ada orang yang mengaku diri sebagai orang Yahudi, namun sebenarnya tidak demikian, melainkan pendusta. Di dalam jemaat Smirna juga terdapat jemaat iblis, yang mengucapkan perkataan hujat. Bd Wahyu 3:9; 2:9.

       Tidak sedikit penafsir berpendapat bahwa orang Yahudi dari jemaat iblis ini berada di luar jemaat, sekelompok orang yang tinggal di  kota Filadelfia. Dalam Sub tema latar belakang kota dan jemaat Filadelfia kita sudah melihat bersma. Penduduk Yhudi dalam kota ini banyak terdapat pula banyak Synagoge. Menurut ketetapan Hukum Taurat Musa, setiap tahun mereka pergi ke kota Yerusalem untuk merayakan hari raya. Sejak tahun 30-hingga 70 AD menjelang kota Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan, orang Yahudi yang datang ke Yerusalem setiap tahun, tidak mungkin sama sekali tidak mendengar anugerah keselamatan Yesus.

    Sebaliknya, mereka justru telah percaya kepada Tuhan,pada saat kembali ke kota Filadelfia, sudah tentu bersaksi kepada warga kotanya, sehingga menarik banyak orang Yahudi untuk percaya dan masuk persekutuan jemaat. Ada satufakta yang perlu kita pertimbangkan dengan serius, tidak setiap orang yang masuk ke dalam jemaat itu adalah orang Kristen sejati, inilah keadaan yang terdapat di semua jemaat sejak dulu hingga sekarang. Orang-orang tanpa kelahiran baru yang masuk kedalam jemaat; akan membawa doktrin agamanya (Yahudi), kebiasaan dan konsepnya untuk menilai kebenaran jemaat, serta menilai Kitab Suci. Mereka memakai perkataan hasutan untuk meniadakan doktrin Alkitabyang tidak dapat diterimanya; dengan dusta menipu orang-orang percaya, inilah fenomena yang sering terlihat dalam jemaat. Maka firman Tuhan kepada pemimpin jemaat Filadelfia berbunyi: “ada beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta.” Ini jels sekali, bahwa mereka berada di dalam jemaat, dan bukan di luar jemaat.

     Satu kenyataanyang penting lagi, adalah mulai dari jemaat-jemaat zaman para rasul hingga kini, dari jemaatmanapun; karena keterbatasan manusia, maka tidak ada satu jemaat pun yang sempurna. Setiap jemaat mempunyai kesulitan masing-masing. Jekalau pada kita adanya kecendrungan “terlalu mengsihi” jemaat sendiri, lalu mengatakan jemaat kita yang paling sempurna, dapat saja mengatakan demikian, namun itu bukan fakta yang mutlak.

     Kristus adalah yang Benar, penilaian-Nya terhadap jemaat manapun juga benar; kepada jemaat yang tidak sempurna, Ia tidak pernah mengatakan sempurna karena alasan apapun, sebaliknya, akan ditegur-Nya. Di dalam jemaat Filadelfia terdapat jemaah iblis, ada yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya tidak demikian, melainkan pendusta. Ini jelas menunjukan ketidak-sempurnaan jemaat Filadelfia bahkan Tuhan mengecam hal ini.

 

D. Peringatan Tuhan:

     Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun  mengambil mahkotamu. ”Aku datang segera” dalam bahasa Yunani: erchomai tachu, artinya:Aku sedang datang segera. Terdapat beberapa cara terjemahan yang berbeda: segeralah (Mat 5:25) segeralah pergi (Mat 28:7) segera pergi (Mat 28:8) lekaslah( Lukas 15:22;Why 2:16; 3:11;11:14; 22:7,12,22).

Kristus yang hidup dikatakan berjalan ditengah-tengah jemaat-Nya, ketujuh jemaat berada dalam tangan-Nya. Bukankah Tuhan beserta dengan jemaat-Nya? Mengapa dikatakan pula “Aku datang segera?” Jawabnya ditentukan dari:dalam keadaan apa kalimat ini diucapkan, dan kepada siapa ditujukan. Bagi jemaat Filadelfia, kalimat ini selain untuk menghibur mereka, Tuhan akan segera datang dan memberi kekuatan, agar di tengah penganiayaan jemaat iblis, mereka mampu berdiri teguh, mempertahankan apa yang sudah ada pada mereka. Ungkapan ini jugasebagai peringatan bagi mereka, jikalau mereka tidak berpegang pada firman Tuhan,tidak memakai kekuatan yang tidak seberapa dari diri mereka itu, serta tidak mengabarkan injil saat pintu penginjilan terbuka, maka kesempatan penginjilan ini ini akan direbut orang.

Keteguhan dalam berpegang akan kebenaran Tuhan akan mulai goyah, dan sikap kompromi dengan agama lain pun semakin bertambah besar. Akibatnya akan kehilangan iman keprcayaan yang murni, hati yang mengasihi Tuhan pun menjadi pudar.

“Berpegang” dalam bahasa Yunani, kratei, menunjukan suatu sikap yng memegang erat satu doktrin, atau berpegang teguh pada pengajaran tradisi. “berpegang pada tradisi nenek moyang” (Mark 7:3,4,8).Versi lain menerjemahkan”menuruti”(Why 2:14,15), berpegang pada pengajaran para rasul (2 Tes.2:15) berpegang pada iman dan perbuatan yang sudah ada (Why 2:25; 3:11) Terhadap doktrin Alkitab, karekter yang harus dimiliki orang Kristen, dengan bersandar kepada Roh Kudus hendaklah berpegang dengan teguh, hingga kedatangan Tuhan kembali. Berpegang kepada iman kepercayaan serta standar karekter yang dituntut Kristus, sangat penting bagi jemaat. Kedua hal ini bila tidak diperhatikan, akan mudah terpengruh oleh daya tarik ajaran sesat dari dalam jemaat maupun pengaruh ajaran agama lain, orang-orang percaya akan mudah diombang-ambingkan (Ibr 2:1). Berpegang pada apa yang ada padamu, akan menerima mahkota—ini menunjukan jemat Filadelfia sudah mendapatkan mahkota itu. Mahkota ini diperoleh karena berpegang pada kebenaran Tuhan, teguh berpegangpada nama Tuhan. Mahkota ini bukan hasil kompetisi, ataupun karena berhasil mengalahkan orang banyak. Sebab itu, berpegang pada kebenaran Tuhan merupakan hal yang harus dilakukan seumur hidup. Sikap ini bukan hanya dilakukan pada saat kita berada dalam jemaat secara kolektif, tetapi juga harus dilakukan secara pribadi. Dengan demikian, kita tidak akan kehilangan mahkota ini.

Berpegang hingga akhir, barulah ia sanggup mempertahankan mahkotayang sudah diperolehnya, ini merupakan satu peringatan. Agar setiap orang percaya yang merupakansatu peringatan. Agar setiap orang percaya yang sudah peroleh mahkota itu, jangan lalai dalam menuntuty pengenalan akan kebenaran Tuhan terus menerus; tidak lalaijuga dalam melaksanakan kebenaran Tuhan. Perjalanan rohani orang Kristen bagaikan berlayar diatas air yang berlawanan dengan arah kapal, sehingga kalau ia tidak maju berarti mundur. Tuhan menegur orang Ibrani yang sudah percaya, menurut tahun pelajaran mereka, seharusnya sudah layak untuk menjadi guru, namun mereka tidak maju, akhirnya masih tertinggal pada tahap minum susu bukan makanan keras (bd Ibr 5:11-14).

e. Penegasan Tuhan:

    Ada 4 penegasan Tuhan terhadap jemaat Filadelfia:

     1. Pintu yang terbuka itu akn ditutup. Bagi orang percaya yang rela mengabarkan Injil, kepada dia Tuhan membuka satu pintu. Tetapi bagi mereka yang tidak melaksanakan amanat agung-Nya untuk mengabarkan Injil, Tuhan akan segera menutup pintu baginya. Maka saat pintu penginjilan masih terbuka, hendaklh kita dengan segera dan cepat bekerja.

     2. Eksistensi musuh memberikan kepada kita  kesempatan untuk meraih kemenangan.   Tuhan memperbolehkan jemaat iblis dan jemaat palsu itu eksis, adalah agar orang percaya mengalami pergumulan “Yang benar” dan “dusta.” Jikalau bersandar pada pertolongan Roh Kudus, tetap berpegang pada iman dan karekter yang benar, ia akan mengalahkan dusta dan orang Yahudi palsu. Dengan demikian tidak perlu takut akan musuh, sebaliknya dengan tekad yang pasti menang ia akan mengalahkan segala dusta dan kepalsuan.

     3. Penderitaan yang dialami demi berpegang pada kebenaran Tuhan; akan mengakibatkan terluput dari pengujian global. Jikalau meninggalkan kebenaran Tuhan; maka saat pengujian global dilaksanakan, ia akan mengalami penderitan bersama banyak orang. Pengujian secara global menunjukan orang-orang yang tidak menjadikan kebenaran Tuhan sebagai dasar hidup, tidak berpegang pada kebenaran Tuhan; sehingga tatkala ujian itu tiba yang bagaikan tiupan angin, curahan hujan, derasnya arus air, ia segera dihayutkan. (Mat 7:26,27)

Ujian yang kita alami pada waktu berpegang akan kebenaran Tuhan tidak lain hanya sebagai latihan untuk mengalahkan pengujian global yang kelak akan kita hadapi. Jikalau tidak mengabaikan penderitaan demi kebenaran Tuhan, maka ketika pengujian global itu tiba kita tidak sanggup untuk berdiri teguh.

     4. Firman Tuhan adalah Firman yang tekun (sabar). Dalam bahasa Yunani: ton logon tes hupomones, “tekun” menunjukan adanya  ketekunan demi firman Tuhan untuk menghadapi masa kesulitan yang lama; inilah ketekunan yang pernah dipesankan Tuhan kepada para murid-Nya, agar mereka bertekun dalam firman Tuhan(bd Mat 10:21,22; 24:13; Roma 12:12; I Kor 13:7; Ibr 10:32; 12:2,3,7; Yak 5:12; Ipet 2:20 dsbnya). Tuhan berfirman kepada jemaat Filadelfia agar mereka bertekun dalam kebenaran Tuhan. Inilah ketekunan di dalam penderitaan demi kebenaran Tuhan. Mereka sudah pernah bertahan, kini harus tetap bertahan hingga Tuhan datang kembali.

f.  Janji Tuhan:

    Tuhan menjanjikan dua hal bagi jemaat Filadelfia:

     1. Menjadi sokoguru Bait Suci Allah.”Sokoguru” atau “pilar” dalam abahas Yunani stulon, menunjukkan pilar untuk menyanggah bangunan besar. Yakobus, Yohanes, Petrus disebut oleh jemaat pada zaman mereka sebagai sokoguru (Gl 2:9)  Jemaat Allah adalah pilar kebenaran (I Tim 3:15). Pilar adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan perumpamaan; juga menunjukan fungsinya bagi sebuah rumah: demi menyanggah rumah itu, agar tetap teguh berdiri. Hal ini menunjukan kesatuan pilar dan rumah itu; bila keduanya dipisahkan, maka tiada manfaatnya. Relasi antara Tuhan dengan pemenang, seperti juga relasi antara pilar dengan bangunan rumah, yang bersatu kokoh dan tak terpisahkan. Inilah pemberitaan kitab Wahyu: kesatuan Kristus dengan orang percaya.

     2. Nama Allah, nama kota Allah, serta nama baru Tuhan akan dituliskan pada pilar itu. Nama yang tertulis pada pilar merupakan hal yang sangat umum dalam kebudayaan timur. Selain menyatakan pilar itu adalah milik dari nama itu juga menunjukan kesukaan pemilik itu terhadap pilar. Nama Allah – ini menunjukan Allah yang pernah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa:”Akulah Aku” (Kel 3:14). Nama kota Allah seharusnya menunjuk kota suci Yerusalem yang datang dari Allah ( Ibr 12:22,23; Why 21:1,2; 9,10) Nama Tuhan sendiri adalah Nama yang sudah diperkenalkan dalam Wahyu 1:13-18, juga nama yang dipakai  ketika berfirman kepada ketujuh jemaat. Janji ini menyatakan bahwa pemenang adalah milik Tuhan, yang dikasihi Tuhan, ia akan bersama-sama dengan Tuhan selama-lamanya, mereka akan menikmati kemenangan Kristus.

Janji Tuhan kepada jemaat Filadelfia, juga merupakan  janji-Nya kepada jemaat di sepanjang abad. Asal saja bertekun menuruti firman Tuhan, selama-lamanya mengakui Nama-Nya, bersiap sedia untuk menderita demi firman-Nya. Maka janji Tuhan ini adalah janji yang berharga yang akan kita terima.

Amin.