| |
Tema : MURKA ALLAH Nats : Roma 1:18-33 Penulis : Yohanis Trisfant Tujuan : Agar jemaat dapat mengerti kesabaran Allah dan mau belajar dengan baik untuk hidup beriman dan melakukan dengan benar kehendak Allah dalam hidupnya.
Pendahuluan: Murka itu bukan hanya milik guru atau orang tua kita. Murka adalah atribut Allah yang dinyatakan oleh Alkitab. Orang-orang zaman sekarang ini cenderung mengabaikan topik murka Allah ini. Orang yang masih percaya terhadap murka Allah hanya membahas sedikit tentang topik ini. Dalam zaman yang penuh dengan yang penuh dengan dosa dan kejahatan ini, Gereja lebih banyak bercerita tentang kebaikan Allah, dan sedikit menceritakan tentang penghakiman‑Nya. Berapa kali sdr mendengar kotbah tentang murka Allah tahun lalu? Kalau sdr nonton siaran Kristen di TV, maka sdr akan mendengarkan banyak berbicara tentang kebaikan allah, kasih Allah, kesembuhan dari penyakit, kesembuhan dari stress, sedikit berbicara tentang murka Allah. Orang-orang takut berbicara tentang murka Allah. Sebenarnya topik tentang murka Allah dalam Alkitab, sangatlah banyak dibahas. Penulis Alkitab banyak menekankan tentang murka Allah yang mengerikan Jika sdr memakai konkordansi, sdr akan menemukan bahwa ada lebih banyak referensi dalam Alkitab tentang kemarahan, kegeraman, dan murka Allah, ketimbang referensi tentang kasih dan kelembutan‑Nya" . Alkitab menunjukkan bahwa Allah menakutkan baik itu bagi orang yang tidak percaya maupun bagi orang yang percaya.
Paulus berharap bahwa Tuhan Yesus suatu hari akan muncul "dalam api yang bernyala‑nyala" dan "akan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini,akan menjalani hukuman kebinasaan selama‑lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya (II Tes. 1: 8 dst.). Perjanjian Baru penuh dengan murka Allah. (lih. Rm. 1: 18; 2: 5; 5: 9; 12: 19; 13: 4 dst.; I Tes. 1: 10; 2: 16; 5: 9; Why. 6: 16 dst.; 16: 19; Luk. 21: 22‑24; dsb.). Tetapi apa mungkin Tuhan itu murka? Sebab Tuhan Yesus dalam kotbahNya di bukit menyatakan kalau marah saja sudah berdosa, shg bagaimana mungkin Allah Yang Kudus bisa murka? Ada 2 pandangan yg keliru mengenai murka Allah · Ada orang-orang yg melihat bahwa murka Allah tdk ada bedanya dengan kemarahan manusia · Orang lain ada juga yg berpandangan bahwa istilah kemarahan sebagai atribut ilahi atau sbg sikap harusnya tdk boleh dikenakan kpd Allah C.H Dodd tidak mau memakai istilah “Murka Allah”. Dia mengatakan:” Paulus tidaklah memakai kata kerja marah dimana Allah sebagai subyeknya . Kata Murka tdklah menunjuk kpd Allah. Dodd mengatakan bahwa Paulus memakai kata murka ini bukanlah untuk menggambarkan sikap Allah thd manusia, melainkan untuk menggambarkan sebuah proses akibat dosa yg tdk dapat dihindari. A.T Robinson mengatakan: bahwa murka Allah bukanlah pribadi Allah. Murka hanyalah sebagai sebuah proses dosa yg tdk dpt dihindarkan yg bekerja dgn sendirinya di dalam sejarah manusia.. Kalau bisa disimpulkan, murka Allah hanyalah suatu istilah, Allah tdk benar-benar murka. Manusia mendapatkan murka bukan berasal dari Alah, tetapi karena akibat yg alami dari dosanya snediri Mis: karena mencuri, dipenjara.Berzinah, maka rumah tangga menjadi hancur. Pandangan seperti diatas ttg Allah yg tdk mungkin murka adalah pandangan yg keliru. Kalau Allah tidak marah terhadap kejahatan apakah masih dapat dikatakan Alah yang baik? Apakah Allah yang tidak menentang kejahatan dalam dunia ini masih dapat disebut Allah yang sempurna secara moral? Tentu saja tidak. Bagaimana murka Allah dinyatakan ? · Pertama, Murka Allah dinyatakan dari sekarang ini, seperti yg dikatakan oleh Paulus dalam ayat 18 “ sebab Murka Allah nyata dari sorga….. · Bentuk present tense, "dinyatakan" itu berarti sekarang, konstan, berlangsung terus dari waktu ke waktu; · Jadi murka itu bukan hanya dinyatakan kelak, tetapi sekarang pun murka Allah itu telah dnyatakan. Lalu kalau murka itu dinyatakan sekarang, bagaimana murka itu dinyatakan? Dalam Roma 1: 19‑3 1, terdapat kalimat yang di ulang-ulang: · Roma 1:24 "Allah... menyerahkan mereka kepada keinginan hati akan kecemaran" ; · Roma 1: 26 "Allah menyerahkan mereka kepada kepada hawa nafsu Yang memalukan"; · Roma 1: 28. "Allah menyerahkan mereka kepada pikiran‑pikiran Yang terkutuk' Ketika kita mendengarkan tentang murka Allah seringkali kita berpikir murka itu dinyatakan dengan “Kilat, Guntur, gempa bumi, bencana alam. Memang murka Allah yg dinyatakan kepada orang-orang berdosa dapat berupa bencana alam (Misalnya seperti yg terjadi atas Akhan, Mesir, dan orang-orang yang hidup pada zaman Nuh) · WABAH SARS: Bisa dianggap sebagai murka Allah · Saudara yang korupsi dan ketahuan, lalu ditangkap Namun murka Allah dapat juga dinyatakan seperti yg dituliskan dalam Roma 1:18-32.. Murka Allah dalam Roma 1:18 ini dinyatakan “ tanpa terlihat dan tenang” bekerja di dalam menghukum orang-orang berdosa. Tidak terlihat bencana alam yg menghantam orang-orang berdosa itu, tetapi murka dinyatakan secara diam-diam, tidak kelihatan oleh manusia, murka itu menjalar dengan tenang. Murka itu bekerja bukan oleh campur tangan Allah, tetapi justru oleh tidak adanya campur tangan Allah lagi dimana Allah membiarkan pria dan wanita mengikuti jalannya sendiri. Allah membiarkan orang berdosa dgn keras kepalanya untuk tetap berpusat pada diri sendiri. saya yakin, bahwa sdr yang hadir di tempat ini mengenal Allah, tahu siapa itu Kristus, mengetahui firman Tuhan. Itu semu nyata buat sdr. Tetapi saya juga yakin, bahw walaupun sdr mengetahui tentang Allah, namun ada diantara sdr yang tidak memuliakan Tuhan, sebaliknya hatimu tetap berada dalam kebodohan dan kegelapan. Sdr mungkin hari minggu ke gereja, tetapi sdr juga menyembah ilah yang lain. Penyembahan kepada Allah diganti dengan penyembahan kepada berhala. Dan ini terus terjadi sampai sekarang. Kalau bukan patung yg menjadi berhalanya, maka harta, kuasa, nama yg menjadi berhala dan disembah. Semuanya ini sama bodohnya dengan orang-orang kafir yang disebut oleh Paulus. Apakah hukuman yang diberikan oleh Allah kepada manusia yg menyembah berhala? · 1: 24 Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati akan kecemaran seksual, shg mereka saling mencemarkan tubuh mereka
Sejarah dunia membuktikan, bahwa penyembahan berhala akan membawa manusia kepada hidup yg tdk bermoral.Murka Allah dinyatakan kepada manusia dengan cara menyerahkan mereka kepada perbuatan-perbuatan dosanya.. Ada orang yang berpikir seperti ini:” saya sudah berbuat dosa, misalnya dosa seksual, tetapi Tuhan tidak menghukum saya. saya terus saja berbuat dosa. Keliru sekali, jika bentuk murka Allah itu, selalu berupa kecelakaan, kemalangan.. Kemurkaan Allah dapat dinyatakan seperti dalam Roma 1: 26. Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. · Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. · Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: · penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.
Orang yang dimurkai Allah dengan cara seperti ini, bagaikan motor yang tanpa REM · Honda Tiger: keren, kecepatannya : 200 Km/jam · Tapi tidak ada REM. Tinggal tunggu mati
Kalau sudah seperti itu, bagaimana mungkin dapat bertobat lagi?. Jiwanya rusak, hancur, dan hanya tinggal menunggu pembalasan akhir, murka akhir. Inilah yg merupakan tindakan penghakiman Allah: yaitu menyerahkan org berdosa kepada keinginan hati mereka akan kecemaran. Allah membiarkan mereka semakin lama-semakin rusak dan hancur karena dosa-dosa mereka. Inilah yg merupakan pernyataan hukuman Allah atas dosa manusia. Inilah yg dilhat oleh Paulus. Terjadi kemerosotan yg fatal pada zaman Paulus. Dari mengenal Allah, kemudian menindas kebenaran dan akhirnya diserahkan kpd pikiran dan perbuatan terkutuk. Saya pikir inilah yg juga sedang kita saksikan dalam dunia sekarang ini. Sebuah kemerosotan moral dan Spiritual, sebagai akibat Murka Allah yg dinyatakan sekarang ini. Sangat mengerikan jikalau Allah sudah berdiam diri · tidak ada lagi firman Tuhan · Tidak ada lagi teguran · Tidak ada lagi pertobatan · Dan kita semakin gembira melakukan segala macam dosa è sebab jika terjadi seperti itu, berarti kita sedang berada dibawah murka Allah Oleh karena itu, marilah kita meresponi setiap teguran firman yg diberikan kpd kita. Tumbuhkanlah rasa takut yang sehat dalam jiwa kita kepada Allah . sadarilah, kebencian Allah terhadap dosa.. Jangan anggap sepele dosa, sadarilah, bahwa dosa itu dibenci oleh Allah. semakin sdr menyadari kebencian Allah terhadap dosa, maka semakin kita menyadari betapa mengerikan akibat dosa itu. Sebab sekali-kali Allah tidak membebaskan orang bersalah dari hukuman
Kedua, Murka Allah bukan hanya dinyatakan pada masa kini, tetapi akan ada Murka yang mengerikan pada masa yg akan datang, pd akhir zaman (1 Tes 1:10). Paulus menyebutkan hari penghakiman sebagai hari murka Allah (Rom 2:5; 3:5; 4:15; 5:9; 9:22). Dalam Rev 19:15 kita membaca…….. Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. · Firman ini sedemikian menakutkan · Kegeraman murka Allah, kemarahan Allah , kehangatan murka YangMahakuasa · Siapa yang akan tahan menghadapi kegeraman murka Allah
Sdr yang masih hidup dalam dosa-dosamu, yang belum dilahirkan baru, pertimbangkanlah kedahsyatan murka Allah yang akan sdr alami. · Jiwa sdr akan dihancurkan , ditenggelamkan dalam kegelapan yang tak terhingga · Pada saat itu, Ia tidak akan memberikan lagi belas kasihan kepada sdr, · Pada waktu itu tidak ada lagi pendamaian atau kemurahan · Pada waktu itu, allah tidak peduli lagi dengan kesejahteraan sdr · Pada waktu itu tidak ada lagi yang dapat menahan murka Allah
Sekarang ini, Allah siap mengampuni sdr, inilah hari belas kasihan. Tetapi ketika hari belas kasihan ini lewat, ratapan sdr yang paling menyayat, tangisan dan teriakan yang paling menyedihkan akan sia-sia · sdr akan sepenuhnya terbuang dan terhilang dari hadapan Allah · betapa mengerkan hari itu · Saat itu sdr menjadi kejijikan bagi Allah, kebencian bagi Allah dan menerima kehangatan murka Allah
Saudara mungkin saat itu akan berseru kepada Allah yang mengasihiMu, tetapi Ia akan memandang jijik saudara. Dan murka Allah yang sdr terima itu, berlangsung selama-lamanya · Tidak akan habisnya kesengsaraan yang begitu mengerika itu · Penderitaan saudara tidak akan ada akhirnya · Saudara akan mengalami penderitaan panjang berabad-abad bahkan berjuta-juta abad, mengalami murka Allah · Dan setelah berabad-abad itu, saudara akan menyadari bahwa murka Allah tidak pernah berakhir
Mungkin diantara kita disini ada yang akan mengalami murka Allah itu kelak.. Oleh karena itu saudara yang masih berada di luar Kristus, sadarlah dan larilah dari murka itu, datanglah kepada Kristus saat ini juga, jangan di tunda. Dan saudara yang selama ini sudah memiliki status kristen tetapi belum menghasilkan buah, saudara mesti mempertanyakan kelahiran baru saudara. Bertobatlah, Allah masih memberimu kesempatan. Janganlah seperti pohon ara yang tumbuh di kebun anggur. Dimana Suatu hari pergilah pemilik kebun mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukan sebuah pun. · Jadi, ia berkata kepada tukang kebunnya, 'Lihat, sudah tiga tahun saya datang mencari buah ara pada pohon ara ini, tetapi tidak menemukan sebuah pun. Tebanglah saja pohon itu! Ia hanya menghabiskan zat makanan dari tanah!' · Tetapi tukang kebun itu menjawab, 'Biarkanlah ia tumbuh setahun ini lagi, Tuan. Saya akan mencangkuli tanah sekelilingnya dan menaruh pupuk. · Barangkali ia nanti berbuah tahun depan. Tetapi kalau tidak, bolehlah Tuan menyuruh menebangnya.Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan itu untuk menggambarkan kesabaran dari Allah. Allah menunda penghakimanNya dan memberikan kesempatan kepada saudara untuk bertobat. · Allah mencari buah, sebuah perubahan hidup · Namun kesempatan untuk menghasilkan buah itu tidak selamanya ada, ada batas · Jika manusia tidak meresponi kesabaran Allah itu, maka kesabaran dan kemurahan Allah tersebut akan ditarik. è ada batas. Pernyataan ini memang keras. Allah dapat bertindak keras. Datanglah kepada Kristus saat ini juga, bertobatlah, berilah dirimu diubahkan oleh Kristus. Amin. ========================
| |