sumber kristen

                                                                  www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

Tema            :  SURYA  KEBENARAN

Nats              :  Maliakhi 4:2 

Penulis          :  Yusman Liong

Tujuan          :  Agar jemaat dapat melihat kebenaran sejati dalam Tuhan Yesus yang

                         tidak diberikan oleh siapapun, dan memperoleh kehidupan baru.                     

 

Pendahuluan:  Jemaat di gereja mula-mula tidak biasa merayakan hari ulang tahun ( kelahiran),  perayaan ulang tahun lebih berbau kekafiran. Dalam Alkitab kita hanya menemukan Herodes merayakan hari Ulang Tahunnya Mat 14:6. Itulah antara lain yang menyebabkan bahwa sampai sekarang kita tidak menemukan secara pasti tanggal dan bulan berapa Tuhan Yesus dilahirkan.

Menurut seorang bapak gereja yaitu Clemens dari Alexandria mengatakan Tuhan Yesus di lahirkan tanggal 25 Pachon yaitu 20 Mei, suatu perkiraan yang mungkin mendekati kebenaran, jika kita perhatikan “Sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria” Lukas 2:2. Tanggal untuk sensus mungkin ada catatannya, tetapi siapa yang tahu tanggal kelahiran Tuhan Yesus ? Hanya Maria dan Yusuf saja yang tahu persis.  Apa yang diusulkan oleh Clemens hanya mendekati kebenaran, nanum mengapa kita merayakan Natal pada tanggal 25 Desember ??

Ada beberapa hal yang kita perlu pelajari :

1). Pada abad ke III gereja purba Mesir merayakan Natal pada tanggal 6 Januari, gereja  di Galilia mulai tahun 360 dan di Spanyol tahun 380. Tanggal 6 Januari adalah perayaan hari lahirnya dewa Aion dewanya orang Hellinistis (orang-orang  yang berbudaya Yunani) Dewa Aion adalah dewa waktu yang kekal. Tanggal ini kemudian ditinggalkan setelah gereja-gereja Timur maupun Barat menetapkan bahwa tanggal 25 Desember adalah hari jemaat merayakan Natal untuk Tuhan Yesus.

2). Sedangkan  tanggal 25 Desember adalah perayaan dewa Matahari yang hidup kembali mereka menyebutnya sebagai Sol Invectus, karena dia Matahari yang tidak terkalahkan, yaitu Matahari yang hidup kembali setelah mati. Pada hal kaisar Aurelianus yang hidup di abad ke III, tahu betul cerita dewa matahari yang hidup kembali adalah dongengnya orang Yunani. Karena kepahlawanannya maka kaisar Aurelianus telah mengangkat Dewa Matahari sebagai Dewa istana dan negara Romawi. Karena pengangkatan tersebut maka perayaan kemenangan Dewa Matahari menjadi  sangat penting.

3). Namun, gereja melihat bahwa bukan Dewa Matahari yang benar, oleh karena itu gereja mau menjadikan hari tersebut menjadi hari Kejadian (Natal) Kristus dan memproklamasikanNya sebagai Terang baru dan satu-satunya matahari yang benar. Ialah Sol Iustitiae = Matahari Kebenaran, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Maliakhi 4:2 “Tetapi kamu yang takut akan namaKu, bagimu akan terbit Surya Kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.”

Saudara yang kekasih,

Dengan proklamasi ini Gereja mau menobatkan penyembah-penyembah Sol Invectus dan memberitahukan pada mereka bahwa Sol Iustitiae lebih unggul, bukan dongeng Dia  telah mengalahkan maut (kematian kekal). Sol Invectus diangkat oleh kaisar dan memberikan kemenangan padanya, sedangkan Sol Iustitiae adalah Allah sendiri yang datang sebagai manusia yang masuk ke dalam kematian  untuk mengalahkan kuasa maut yaitu kematian. Karena itu Sol Iustitiae bangkit dari kematian sekalipun sudah tiga hari mati, maut tidak dapat membelengguNya.

Ilustrasi:

Suatu kali dalam berita disebutkan, sebuah arca kuno yang telah berusia ribuan tahun hilang. Arca tersebut hilang dicuri ketika terjadi kebakran. Pada hal arca tersebut  ditempatkan dalam rumah sembahyang. Orang menyembahnya, tetapi ketika terjadi kebakaran ada orang yang mengincarnya dan membawanya lari. Arca kuno tersebut yang dikeramatkan tidak dapat menolong dirinya sendiri, lalu bagaimana orang yang menyembahnya dapat dia tolong ?

Aplikasi: 

Surya Kebenaran  bukanlah dewa matahari seperti yang didongengkan dalam dongeng dewa Yunani, hari penobatan dewa matahari tidak perlu lagi dirayakan, tetapi Sang Surya Kebenaran yang mengalahkan maut itu yang harus dirayakan. Kristus  yang adalah Surya Kebenaran, Dia lahir, mati untuk dosa, namun hidup kembali, inilah kebenaran yang dapat dialami oleh orang yang  menyembahNya. Bagi Dia kita patut  merayakan suatu perayaan kemenanganNya. Dialah Allah sejati yang juga Manusia sejati yang memberikan hidup baru bagi penyembahNya.

Apakah  Saudara sudah melihat perbedaan antara Dewa Matahari dengan Surya Kebenaran ?

Saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus,

Hari ini kita merayakan Natal karena Sol Iustitiae  adalah Surya Kebenaran yang datang memberikan kehidupan Illahi pada orang yang percaya padaNya. Bahkan Dia juga yang telah mengubahkan kehidupan kita yang tadinya menuju kebinasaan, namun sekarang  menuju kehidup kekal.

Sol Invectus sama sekali tidak memberikan pengaruh apapun dalam kehidupan orang Romawai yang menyembahnya, sebaliknya sang kaisar yang mengangkatnya menjadi Dewa semakin ganas demikian juga dengan orang-orang yang menyembahnya.

Ini sangat beda jika kita bandingkan dengan kaisar kemudian yaitu Konstantinus, dia menjadi pengikut Sang Surya Kebenaran, hidupnya diubah, ooh beda sekali. Pada masa ini gereja mendapatkan kebebasan dalam mengabarkan injil, berkreasi dalam pembangunan, berteologi, dan yang terpenting tidak ada orang kristen yang ditangkap lagi. Ini karena Sang Surya Kebenaran memberikan kebenaran dalam hidup orang yang percaya padaNya.

Seperti rumusan arti gereja (Ekklesia), seperti itu pulalah kita menemukan arti sebenarnya, yaitu: kita telah dipanggil keluar dari kehidupan dunia yang fana penuh dengan dosa dan dimerdekakan oleh darah Kristus menjadi suatu perhimpunan orang-orang suci yang beribadah kepada Tuhan Yesus dan melakukan pekerjaanNya.

Bukankah indah sekali arti  kata Gereja tersebut ?

Jika kita percaya pada Tuhan Yesus maka Natal itu boleh kita alami dalam kehidupan ini, seperti Tuhan Yesus berkata :”sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Pada saat orang  percaya Tuhan Yesus,  maka Roh Kudus sebagai meterai yang resmi dari Allah akan menandakan kita sebagai milik Allah dan akan menghasilkan hidup yang saleh, karekter yang diubahkan. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.  AMIN.