sumber kristen

                                                                  www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

Tema        :  KEBAIKAN DI RUMAH TUHAN

Nats          :  (Mazmur 65:1 - 4)

Penulis      :  Yohansen Chandra

Tujuan      : Agar jemaat menyadari bahwa Allah Maha Baik telah memberkati seluruh kehidupan baik dalam rumah tangga maupun usaha, apalah salahnya jika dalam kemapanan mencoba bukan hanya melihat saja tetapi mencoba merenovasinya, memberikan yang terindah  bagi Rumah Tuhan yang tiap Minggu dikunjungi.   

 

Pendahuluan :

 

Seorang Pendeta dalam acara syukuran masuk rumah baru salah satu jemaatnya berkata, "Tak terhitung berapa kali saya diundang untuk memimpin acara seperti ini dan saya sselalu bersyukur kepada Tuhan atas berkat-Nya dan ikut bahagia menyaksikan banyak jemaat menempati rumah yang semakin besar, bertambah mewah di daerah elit. Bukan itu saja, mereka juga tak segan-segan mengeluarkan uang yang begitu banyak untuk mendandani rumah mereka dengan perabotan super lux dan peralatan elektronik model & type yang tidak ketinggalan zaman. NAMUN, dipihak lain saya juga merasa sedih bila mengingat gereja kita yang merupakan tempat kita berkumpul bersama dalam suka dan duka tetap tinggal lapuk dimakan usia, banyak bocor, bukankah sudah  sepatutnya kita merasa prihatin?" Perkataan tersebut telah menggugah jemaatnya untuk bangkit bersama bergotong-royong merenovasi gereja yang terletak di Jl. Raya Arjuno 55, Surabaya 60251. Kebaikan Tuhan yang dialami jemaat seharusnya menyadarkan untuk memperhatikan rumah Tuhan dan kebaikan yang mengalir dari tempat kudus tersebut.

Mazmur 65 adalah ungkapan nyanyian syukur menyambut panen raya yang merupakan berkat Tuhan atas umat-Nya. Berbeda dengan keadaan yang dialami bangsa Indonesia yang saat ini dilanda malapetaka kekeringan. Penduduk di beberapa desa harus berjalan jauh untuk mengambil air. Dalam sukacita umat Tuhan mengingat kebaikan Tuhan, antara lain :

 

1. ALASAN  UTAMA MEMUJI  TUHAN

    Mazmur ini diawali dengan pujian, fokus perhatian kepada Tuhan, sifat yang layak menerima puji dan sembah terlepas dari kondisi    diri. Kata membayar nazar dalam Alkitab sering dipakai dalam arti yang  sama dengan 'shalom' artinya mengajak umat untuk merenungkan damai sejahtera yang telah memulihkan mereka dari  pelanggaran-pelanggaran yang melebihi kekuatan mereka. Umat Tuhan bukan disuruh membalas jasa Allah dengan hadiah melainkan memberitakan kebaikan Allah sedemikian rupa, sehingga orang banyak turut bergembira. Jadi bukan juga berdasarkan amal kebaikan usaha manusia tapi anugerah yang mengarah pada karya Yesus, sang Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh.1:29).

Daud mengajak umat untuk memuji-muji Allah, sebab kebaikan-Nya, yaitu mau mendengarkan  permintaan doa, sebab bagi Daud apa yang dia alami secara perorangan dapat juga berlaku untuk umat seluruhnya, khususnya yang mengalami penindasan. Daud penuh sukacita dalam puji-pujiannya  yang memasyurkan Allah.  

Puji Tuhan bukan karena sembuh dari sakit, atau berkat kekayaan duniawi. Berkat Tuhan bukan semata-mata kaya dan sehat, kebaikan Tuhan jangan hanya disejajarkan dengan bebas dari penderitaan, semua itu bersifat temporer. Shalom dalam Kristus merupakan puncak kasih Allah dan mahkota berkat Allah, inilah yang memotivasi kita untuk memuji Tuhan, membayar nazar, puji Tuhan dalam segala hal.

 

2. MENDENGAR  DOA

    Kata semua yang hidup 3b dalam naskah asli  berarti “segala daging” yaitu seluruh manusia dipandang dari sudut kelemahan dan kekurangannya. Manusia itu dikatakan bukan saja datang tetapi menghadap kepada Allah dalam perkara kesalahan atau karena bersalah. Pemazmur menghadap Allah karena mengerti tidak ada alasan bagi dirinya untuk membela dirinya, tidak ada alasan untuk dimaafkan. Baginya jelas tidak mungkin tidak mengaku dosa-dosanya, karena itu Pemazmur berkata pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami.ayat 4b.

Doa terbaik adalah berdoa menurut kehendak Allah, yaitu mengaku diri sebagai seorang pendosa, menyerah tanpa syarat kepada Allah. Betapapun besar pelanggaran yang telah dilakukan, jika secara  jujur mengaku dihadapan Allah, pasti Ia akan menghapuskannya ay 4c. Sama seperti apa yang ditulis oleh Rasul Yohanes:”Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” I Yoh 1:9.

Illustrasi:

Pdt. Watchman Nee , pengkotbah Tiongkok ketika diberitahu dokter sakit berat dan umurnya tak lama lagi, jadi gelisah. Ia berdoa dengan tekun, sampai suatu hari ia bermimpi sedang mendayung perahu di sungai Yang Tze, perahunya terhalang batu cadas, ia berusaha lewat tak bisa. Ia mendengar suara Tuhan bertanya', engkau ingin Aku singkirkan batu itu atau menaikkan volume air biar perahumu bisa melintas di atas batu tsb ?' Ia memilih yang kedua, tiba-tiba ia terbangun. Kemudian ia dengan semangat berkobar-kobar melayani Tuhan sekalipun sakit. Watchman Nee ingat akan  pengalaman Paulus yang meminta duri di tubuhnya dicabut (2 Kor.12:8,9),   Tuhan menjawab,  “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, dalam kelemahanlah kuasaKu jadi sempurna”.

Penutup

Ketika berdoa memanggil nama Bapa, seharusnya bukan berorientasi pada diri dan kepentingan diri sendiri dalam kesombongan, tetapi datang dengan hati yang jujur mengaku kelemahan diri  berfokus  pada Allah, pada kebesaran-Nya, kuasa-Nya, firman-Nya, Kasih-Nya yang menguatkan kita dan BUKAN pada keadaan diri kita yang sementara/temporer yang sering dipakai iblis untuk membuat kita gelisah, kuatir, resah, takut, panik, suka mengambil jalan pintas. Kemenangan kita adalah memandang Allah dan taat kepada-Nya.

Kita sering menghadapi batu-batu cadas berupa halangan, rintangan, penyakit yang hendak mengganggu pelayanan dan karier, tapi Tuhan memberi kekuatan untuk lewat. Tuhan mendengar  DOA DENGAN MEMBENTUK HIDUP KUAT.

Marilah kita mengingat kebaikan Tuhan setiap kali memasuki rumah Tuhan, yang membuat kita semakin mengenal Dia, membuat hidup kuat dan ketika keluar ke dunia, kita semakin tegar dan gagah bersama Tuhan.

 

Pdt. Yohansen Chandra  adalah ketua sinode Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia