sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menjadi Pendoa Syafaat yang Baik

Nats Alkitab              : Nehemia 1:1-11 ; 2:1-10

Tujuan                     : Agar jemaat mengetahui 4 karakteristik pendoa syafaat yang baik yang

  dipelajari dari Nehemia

  Agar jemaat mau meneladani Nehemia untuk menjadi pendoa syafaat yang baik.

Penulis                     : Moses David Livingstone

 

Pendahuluan

Berdoa itu mudah. Ya, sekedar berdoa itu mudah, Saudara. Sama seperti membunyikan tuts-tuts piano itu gampang sekali. Tetapi memainkan piano dengan benar dan baik, bukanlah hal yang mudah. Kalau sekedar menekan tuts, siapapun yang punya tangan dan tidak lumpuh pasti dapat melakukannya. Tetapi untuk menjadi pianis yang baik dan handal, seperti misalnya Mozart atau Bethoven atau Richard Clayderman, bukan hal yang mudah. Ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pianis yang baik. Dan itu melalui proses yang panjang, sebelum seseorang  akhirnya dapat menjadi pianis yang baik, yaitu setelah dia dapat memenuhi semua karakteristik seorang pianis yang baik.

Demikian juga dengan berdoa dan menjadi seorang pendoa syafaat yang baik. Sekedar mengucapkan kata-kata doa, sekali lagi saya katakan, adalah mudah. Tetapi menjadi seorang pendoa syafaat yang baik, tidaklah begitu mudah. Ada karakteristik yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi seorang pendoa syafaat yang baik.

Saudara-saudara, hari ini saya mengajak saudara-saudara untuk belajar menjadi pendoa syafaat yang baik. Kita akan belajar dari Nehemia.

 

Proposisi

Belajar dari Nehemia, kita menemukan empat karakteristik pendoa syafaat yang baik.

1.        Seorang pendoa syafaat yang baik proaktif dalam mencari informasi doa yang jelas

Penjelasan

Saudara, informasi doa yang jelas itu penting sekali dalam berdoa syafaat. Hal ini penting agar kita dapat berdoa dengan baik, sungguh-sungguh dan sesuai dengan fakta.

Ilustrasi

Saya pernah beberapa kali mengalami “ kecelakaan dalam memimpin doa, saudara. Pernah suatu kali saya memimpin doa sebelum acara latihan koor dimulai. Saya berdoa untuk setiap kami yang menyanyi, untuk pianis dan juga untuk konduktor. Setelah selesai (amin), semua protes karena orang yang saya kira konduktor, ternyata bukan. Seharusnya orang lain yang jadi konduktor saat itu. Yah... saya pikir bagaimana untuk meralatnya ? Apa saya harus berdoa lagi untuk meralat doa saya yang keliru, ya ?

Saudara, hal itu memang hal kecil saja. Tetapi hal tersebut juga sangat mempengaruhi kesungguhan kita dalam berdoa. Jika informasi itu tidak jelas atau bahkan salah, apakah kita akan mengatakan kepada Tuhan, padahal itu bukan hal yang benar ?

saudara, bagaimana halnya sikap Nehemia dalam hal ini ? Saudara-saudara, Nehemia adalah seorang Yahudi yang hidup di pembuangan. Pada tahun kedua puluh pemerintahan Artahsasta I ( 445 SM ) Nehemia ini menduduki jabatan sebagai penjabat minuman raja.

Jabatan ini adalah jabatan yang tinggi, dan orang yang menduduki jabatan ini merupakan orang yang sangat dipercaya oleh raja. Sebab tugas mereka adalah mencoba minuman yang akan diminum oleh raja, apakah minuman itu beracun atau tidak. Jadi jabatan itu merupakan jabatan yang menentukan hidup matinya seorang raja.

Dikisahkan dalam pasal 1 ayat 1 dan 2, pada bulan Kislew tahun ke dua puluh pemerintahan Artahsasta, salah seorang saudaranya, Hanani, datang dari Yehuda bersama-sama dengan beberapa orang saudara. Perkatikan di ayat 2, “ ... Aku menanyakan keadaan orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan & tentang Yerusalem. “

Saudara, Nehemia sendiri mengambil inisiatif untuk bertanya. Ini bukan pertanyaan basa-basi, saudara. Jika kita bandingkan dengan reaksi Nehemia dan tindak lanjutnya setelah mengetahui hal ini ( ayat 4 ), maka saya dapat simpulkan bahwa pertanyaan Nehemia bukan pertanyaan basa-basi, tetapi dia memang rindu akan inofrmasi yang benar tentang keadaan bangsanya untuk kemudian didoakan.

Ia tidak menunggu informasi itu diberikan. Tetapi dia sendiri bersikap proaktif mencari informasi yang jelas itu. Memang ia tidak pergi sendiri ke Yerusalem, tetapi kepekaannya dapat melihat peluang akan sumber informasi yang akurat. Memperlihatkan bahwa dia  begitu proaktif dan memandang perlunya informasi yang akurat untuk didoakan.

 

Aplikasi

Saudara, dalam kehidupan kita, jika kita mau menjadi pendoa syafaat yang baik, kita harus proaktif dalam mencari dan mendapatkan informasi doa yang jelas. Jangan sekedar berdoa dengan informasi yang tidak jelas. Kita perlu kejelasan informasi tersebut. Jika kita berdoa untuk pergumulan seseorang, alangkah baiknya jika kita tahu tentang pergumulan orang itu. Dan ini haruslah menjadi kebiasaan kita, yaitu aktif untuk mencari informasi doa yang jelas. Jangan tunggu orang datang minta didoakan, tetapi cari informasi tentang pergumulan orang lain, apa yang dapat kita doakan baginya.

Jika kita mau proaktif mencari informasi doa yang jelas, maka kita akan menjadi seorang pendoa syafaat yang baik. Sebab hal ini menunjukkan kesungguhan kita untuk berdoa.

 

2. Seorang pendoa syafaat yang baik memiliki empati terhadap orang yang didoakan.

Penjelasan

Saudara-saudara, dalam ayat 3, Nehemia mendapatkan informasi dari saudara-saudaranya tentang keadaan orang-orang Yahudi yang lolos dari penawanan. Keadaan mereka sangat buruk, tercela. Mereka dalam kesukaran besar. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Reaksi Nehemia setelah mendengar informasi itu (ayat 4 ) ia sedih sekali. ia menangis. Ia berkabung selama beberapa hari. Ia berpuasa dan berdoa.

Saudara, sungguh suatu reaksi yang sangat dramatis. Nehemia memiliki jabatan yang tinggi, namun ia perduli dan empati kepada saudara-saudara sebangsanya dan terhadap bangsanya. Bukankah lebih enak jika ia tidak ikut campur dengan keadaan bangsanya. Bukankah lebih baik baginya jika ia hidup tenang dengan jabatannya saat itu ? Untuk apa dia bersusah payah memikirkan bangsanya (bahkan jika kita lihat dalam pasal berikutnya, nyawanya sendiri harus dipertaruhkan ). Tetapi saudara, rasa ikut memiliki, ikut merasakan

inilah yang mendorong Nehemia untuk berdoa dengan bersungguh-sungguh bagi bangsanya.

 

Ilustrasi

Saudara, ingatkah saudara akan peristiwa Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang ? Tuhan Yesus melihat orang banyak yang terus mengikuti Dia, meskipun Tuhan Yesus pergi lewat danau. Mereka mengambil jalan darat. Melihat hal itu, Tuhan tergerak oleh belas kasihan. Tuhan Yesus merasakan kerinduan mereka dan bahkan kelelahan dan kelaparan mereka. Dan hal ini, pada gilirannya mendrong Tuhan Yesus untuk memberi mereka makan.

Saudara, rasa empati, rasa ikut memiliki, ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dapat mendorog seseorang untuk bertindak dengan kesungguhan dan ketulusan hati.

 

Aplikasi

Saudara-saudara, bagaimana halnya dengan kita ? Apakah kita dapat ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dalam berbagai permasalahan mereka ? Mungkin mereka mengalami duka cita. dapatkah kita menyelami perasaan mereka ? Mungkin mereka mengalami krisis dalam kehidupan rumah tangganya, dapatkan kita merasakan pergumulan mereka ? Mungkin juga mereka sedang bergumul keras akan apa yang bisa mereka makan besok pagi, dapatkah kita merasakan pergumulan mereka ? Masih ada begitu banyak macam pergumulan yang lain, saudara, dapatkah kita ikut merasakannya ?
Mungkin ada saudara yang berkata, “ Ah.. yang penting kan saya sudah berdoa bagi mereka. Bukankah itu cukup ? “ Pertanyaan balik, “Apakah anda dapat berrdoa dengan kesungguhan hati jika anda tidak merasakan apa sebenarnya yg dirasakan oleh orang yang kita doakan ? “

Saudara, marilah kita belajar  untuk berempati terhadap orang yang kita doakan. Dengan demikian kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh untuk mereka dan kita menjadi seorang pendoa syafaat yang baik.

 

3. Seorang pendoa syafaat yang baik memiliki konsep doa yang benar

Penjelasan

Saudara, mulai dari ayat 5-11 dicatat tentang doa Nehemia bagi pemulihan Israel. Jika kirta melihat doa Nehemia tersebut kita melihat bahwa Nehemia memiliki konsep yang benar tentang doa.

Saudara, rangkaian kata-kata doa Nehemia diawali dengan pujian bagi Tuhan (ayat 5). Setelah itu dilanjutkan dengan permohonan agar Tuhan mendengar doanya. (ayat 6a)

Setelah itu Nehemia mengaku dosa dihadapan Tuhan, dosa nenek moyangnya, dosa bangsanya dan dosanya sendiri (ayat 6b-7). Saudara, pengakuan dosa merupakan hal yang sangat penting dalam doa kita. Tuhan Yesus dalam doa Bapa Kami yang diajarkannya juga memasukkan hal pengakuan dosa dan pengampunan dosa. Bandingkan juga dengan Yakobus 5: 16 “ hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya’. Apakah

dimuka bumi ada orang benar? Tidak ada. Tetapi kita dibenarkan jika kita mengaku dosa kita ( 1 Yohanes 1:9 )

Dalam doanya Nehemia memegang janji Tuhan ( ayat 8-10 ). Segala permohonannya dia landaskan atas janji Tuhan dan dia tidak meminta yang berlebihan dari yang dijanjikan Tuhan. Saudara, diakhir doanya Nehemia sekali lagi dengan segala kerendahan  hatinya memohon kepada Tuhan untuk mengabulkan doanya. Namun dibalik kerendahan hatinya itu ada suatu keberanian untuk meminta karena dia transparan dihadapan Tuhan (ayat 11)

Saudara, selain rangkaian doa Nehemia, hal lain yang memperlihatkan bahwa Nehemia memiliki konsep doa yang benar adalah bahwa dia berdoa dengan tak berkeputusan (ayat 4). Dan hal ini nampak pula pada pasal 2:1. Dicatat,”... Pada bulan Nisan tahun keduapuluh pemerintahan Artahsasta... “ Jika ayat ini dibandingkan dengan pasal 1:1 “... pada bulan Kislew... “ maka selang waktu yang ada dari informasi yang didapatkan (berarti juga waktu Nehemia berdoa) hingga peristiwa yang dicatata di pasal 2:1-8 yaitu sekitar 4 bulan. Dan saya yakin dalam waktu empat bulan itu Nehemia terus menerus berdoa bagi bangsanya.

 

Aplikasi

Saudara, bagaimana halnya dengan kita ? Kita seringkali berdoa kepada Tuhan dengan konsep doa yang tidak benar. Kita seringkali datang pada Tuhan dengan membawa shopping list yang panjang. Kemudian kita sodorkan pada Tuhan untuk dikabulkan. Kita seringkali seolah-olah menodong Tuhan., memaksa Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Mungkin jika Tuhan itu ada dihadapan kita, kita akan memuntir tanganNya sampai Dia mengabulkan doa kita. Ini berarti bukan kehendak Tuhan yang jadi, melainkan kehendak kita yang jadi. Kita seringkali datang kepada Tuhan dengan dosa atau kesalahan yang tidak atau belum kita bereskan. Saudara, marilah pada hari ini kitabelajar dari Nehemia untuk memiliki konsep doa yang benar.

 

4. Seorang pendoa syafaat yang baik siap untuk menjadi jawaban atas doanya sendiri jika Tuhan menghendaki.

Penjelasan

Saudara-saudara, Nehemia ini sungguh luar biasa. Dia tidak hanya berdoa bagi bangsanya, tetapi dia sendiri siap dipakai Tuhan untuk menjadi jawaban untuk doanya sendiri. Jika kita perhatikan pasal 2:2-10, kita melihat tindakan Nehemia bagi pemulihan bangsanya.

Diawali ketika suatu hari Nehemia sedang murung pada saat bertugas dan ini dilihat oleh raja Artahsasta. dengan ketakutan Nehemia mengatakan apa alasan dia murung yaitu karena keadaan bangsanya.

Sungguh tidak terduga jika kemudian Artahsasta bertanya “ Jadi apa yang kau inginkan ? “

Saudara, yang dilakukan oleh Nehemia saat itu adalah berdoa. Itu merupakan doa yang kilat. Dalam doanya Nehemia mendapatkan satu keyakinan bahwa dia dipakai oleh Tuhan sebagai jawaban atas doanya sendiri ( bandingkan juga dengan pasal 2 ayat 12 b .

Tuhan sendiri yang menaruh beban itu dalam hati Nehemia ). Karena itu kemudian dia menjawab pertanyaan Artahsasta dengan mengajukan permintaan yang boleh dibilang sangat besar nilainya. Permintaan itu kecil kemungkinannya untuk dikabulkan. Namun ternyata permintaannya dikabulkan oleh Artahsasta karena tangan Allah yang murah menyertainya. Dan Nehemia sendiri bertindak mengatur restorasi Yerusalem.

 

Ilustrasi

Saudara, ada satu kisah tentang serang pemuda Kristen yang sedang berjalan-jalan disuatu malam yang  dingin. Ketika ia melewati emperan sebuah toko ia melihat seorang anak kecil tidur disitu. Ia menggigil kedinginan. Disampingnya tergeletak satu piring plastik dengan sedikit sisa makanan yang telah basi. Melihat hal itu si pemuda merasa sangat prihatin. Dan dalam hati ia berkata kepada Tuhan “ Tuhan, mengapa ini harus terjadi ? “  Tapi Tuhan tidak menjawab. Malamnya ketika akan tidur, tiba-tiba pemuda itu

mendengar suara Tuhan “ Aku sudah menciptakan engkau “

Saudara, pemuda ini sebenarnya sudah memiliki rasa empati terhadap anak kecil itu. Namun dia tidak peka akan kehendak Tuhan agar dirinya bertindak menolong, setidaknya mengulurkan tangan, memberi uang untuk sekedar membeli sepiring nasi. Misalnya, ketika hatinya telah tersentuh oleh belas kasihan dan melihat keadaan dirinya yang jauh lebih baik dari anak kecil itu, Tuhan sudah memberikan beban dalam hatinya untuk menolong. tetapi dia tidak bertindak, malahan protes kepada Tuhan.

 

Aplikasi

Saudara, ini berarti setiap kita berdoa bagi orang lain, bagi kesulitan orang lain, kita harus siap menjadi jawaban atas doa kita sendiri manakala Tuhan menghendaki. Mungkin kita berdoa bagi penginjilan di pedalaman. Kita harus siap jika Tuhan menghendaki kita sendiri untuk pergi. Jika kita berdoa untuk orang yang kekurangan, kita harus siap jika Tuhan menghendaki kita sendiri sebagai saluran berkat bagi orang tersebut.

 

Penutup

Saudara-saudara, menjadi pendoa syafaat merupakan satu bentuk pelayanan yang sangat penting dan besar artinya. namun demikian, untuk menjadi pendoa syafaat yang baik bukan hal mudah. Hari ini kita telah belajar dari Nehemia untuk menjadi pendoa syafaat yang baik. Marilah kita ikuti teladan Nehemia. Kita dapat menjadi seperti Nehemia. Kita akan memiliki suatu relasi rohani yang indah dengan Tuhan dan sesama kita. AMIN.