sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Melibatkan Tuhan Dalam Perencanaan

 

Nats Alkitab              : Yakobus 4:13-17

Tujuan                     : Agar di tahun yang baru, jemaat dapat selalu melibatkan Tuhan dalam     

                                  dalam perencanaan yang mereka lakukan                     

Penulis                    : Fenny Chitra

 

Pendahuluan

Saudara-saudara, mungkin masih terbayang-bayang dalam ingatan kita peristiwa yang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1997. Peristiwa yang menimpa seorang figur dunia, seorang puteri nan cantik jelita, seorang yang dupuja oleh banyak orang di dunia , Putri Diana meninggal dalam suatu kecelakaan yang naas bersama kekasihnya Pangeran Doddy Al Fayed.

Saudara, siapa menyangka bahwa Putri Diana kan meninggal secepat itu ? Siapa yang menyangka bahwa ia akan dipanggil Tuhan ? Saya tidak, saudarapun mungkin tidak. Dan Diana sendiri, diapun mungkin tidak.

Saudara, pada saat Putri Dianan bersama Pangeran Doddy Al Fayed keluar dari restaurant dan menaiki mobil, pikiran Putri Diana maupun Pangeran Doddy Al Fayed mungkin masih dipenuhi oelh pikiran untuk tetap melanjutkan hubungan mereka. Mungkin mereka berencana untuk bertunangan bahkan menikah. Apalagi Putri Diana yang baru saja bercerai dengan Pangeran Charles, mungkin mendambakan kehidupan rumah tangga yang baru yang dapat dibinanya bersama Pangeran Doddy Al Fayed. Namun rencana tinggal rencana, karena akhirnya mereka berdua malahan meninggal dalam suatu kecelakaan mobil yang akhirnya menewaskan mereka berdua.

“ Manusia boleh berencana namun Tuhan lah yang menentukan “ adalah merupakan suatu ungkapan yang tidak asing lagi bagi kita. Firman Tuhan pun mengajarkan prinsip yang demikian kepada kita.

 

Proposisi :

Sebagai orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, kita harus melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan kita.

 

Kalimat peralihan :

Dan surat Yakobus 4:13-117 menjelaskan kepada kita, alasan-alasan mengapa orang percaya harus melibatkan Tuhan dalam perencanaanya.

 

Alasan-alasan mengapa orang percaya harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan :
P1. Orang percaya harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan karena kita tidak   mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok (v14a)

Saudara-saudara, surat Yakobus adalah surat yang ditulis oleh Yakobus, saudara Tuhan Yesus yang pada saat itu menjabat sebagai pemimpin gereja di Yerusalem, kepada orang-orang Kristen Yahudi di perantauan. Pada saat itu tingkat perekonomian masyarakat

terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok yang paling rendah adalah para budak. Kelompok yang kedua adalah petani yang tidak mempunyai tanah sendiri dan bekerja pada tuan-tuan tanah. Kelompok ketiga adalah mereka yang mempunyai tanah sendiri, tetapi karena kesulitan ekonomi, banyak dari antara mereka harus menjual tanahnya mereka kepada orang yang lebih kaya, dan kemudian bekerja sebagai tukang tenda, atau petani berbagi hasil tanah dengan sanak saudara mereka. Kelompok keempat adalah para pedagang yang melakukan perjalanan bisnis, hal ini terjadi sejak Yerusalem tidak lagi menjadi pusat perdagangan. Ada beberapa dari mereka yang kaya, yang lainnya termasuk lumayan. Kelompok yang terakhir dan teratas adalah pemilik tanah. Termasuk dalam kelompok ini adalah para imam yang menghabiskan waktu mereka di Yerusalem untuk menikmati keuntungan dan menjalankan roda pemerintahan.

Saudara-saudara,Yakobus menujukan suratnya pada bagian ini kepada kelompok ke empat, yaitu para pedagang yang sering melakukan perjalanan untuk bisnis. Mereka membuat perencanaan perjalanan, mereka mempunyai tujuan dalam bisnis , mereka membeli dan menjual, mereka menetapkan laba dalam bisnis , mereka melakukan banyak hal dengan keyakinan bahwa apa yang direncanakan dapat dikerjakan sampai selesai. Dan mereka sombong, sebab tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka tidak berkuasa atas hidupnya sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada hari ini, esok ataupun hari-hari yang di depan, tidak mereka ketahui. Karena tidak ada seorangpun yang mengetahui akan hari esok. Hidup mereka tidak pasti, namun demikian mereka tidak melibatkan Tuhan dalam perencanaan.

 

Ilustrasi

Saudara, para pedagang yang menjadi alamat Yakobus dalam bagian surat ini, mirip dengan orang kaya pada perumpamaan Tuhan Yesus dalam Lukas 12:16-21 Orang kaya yang bodoh ini mempunyai harta yang berlimpah-limpah. Ia berfikir untuk mendirikan lumbung yang lebih besar dan menyimpan segala harta bendanya, kemudian ia berkata kepada jiwanya : “ Jiwaku ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya ; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah !”

Tetapi Firman Tuhan datang kepadanya , “ Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripada mu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti ?”

                Saudara, orang kaya yang bodoh ini tidak sadar bahwa ia tidak berkuasa atas hidupnya. Ia sibuk merencanakan segala hal untuk memakmurkan dirinya. Ia sombong, seolah-olah ia dapat melakukan segala sesuatu tanpa Tuhan. Ia congkak, seolah-olah ia yakin bahwa rencananya untuk mendirikan lumbung bagi dirinya pasti akan berhasil Ia tidak melibatkan Tuhan dalam perencanaan hidupnya. Dan akhirnya pada malam itu juga Tuhan mengambil hidupnya.

 

Aplikasi

Saudara, bagaimana dengan diri kita sebagai orang yang percaya didalam tahun yang baru ini ? Apakah kita pun sibuk membuat perencanaan ini dan itu ? Pada saat ini di mana negara kita berada pada kondisi krisis keamanan, mungkin ada diantara kita yang

berencana untuk pindah/imigrasi ke luar negeri karena ketidak amanan di negara Indonesia ini. Atau mungkin ada diantara yang karena keadaan krisis ekonomi, berusaha untuk mendapatkan penghasilan melalui berbagai macam usaha, misalnya berdagang, membuka toko atau yang lainnya. Atau  mungkin saudara berncana untuk tahun ini ingin memasukkan anak saudara ke sekolah atau universitas. Itu semua tidaklah salah. Namun apakah kita melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita ?

Ataukah kita berfikir kita dapat melakukan semua sendirian tanpa Tuhan ? Saudara, kita tidak berkuasa atas hidup kita sendiri. Kita memerlukan Tuhan dalam hidup kita, karena kita tidak berkuasa terhadap hari esok, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok.

 

P2. Orang percaya harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan karena hidup ini adalah hidup yang singkat ( v 14b )

Saudara, para pedagang Kristen, yang menjadi alamat Yakobus ini menghabiskan waktu mereka untuk melakukan perjalanan bisnis dan mencari uang. Itu adalah bagian dari kehidupan dan bukanlah hal yang salah. Karena sebagai manusia, tentulah kita harus bekerja untuk memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan kita, Namun ada satu hal yang dikecam oleh Yakobus yang ditujukan kepada para pedagang Kristen ini, yaitu bahwa mereka tidak menyadari singkatnya hidup ini.

Singkatnya hidup ini digambarkan Yakobus bagaikan uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Uap /embun yang kita lihat pada pagi hari, namun ketika matahari muncul, uap itupun lenyap. Benar-benar singkat keberadaannya. Demikian pula halnya dengan hidup manusia, demikian singkat, dan kapan berakhirnya tidak seorangpun yang tahu.

Saudara, para pedagang Kristen yang menjadi alamat Yakobus menyibukkan hidup ini untuk mengadakan perjalanan bisnis, berdagang. Mereka tidak menyadari bahwa karena singkatnya hidup ini, mereka harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan mereka, dengan mempergumulkan setiap perencanaan yang mereka rencanakan, sehingga meeka dapat mempergunakan hidup yang singkat ini dengan seefisien dan seefektif, menggunakan waktu-waktu yang ada dengan bijaksana dan berkenan kepada Tuhan.

 

Ilustrasi

Saudara mungkin pernah mendengar nama Sarah Flower Adams. Ia adalah seorang wanita yang lagunya dapat kita lihat dalam kidung puji-pujian Kristen. Ia hanyalah seorang wanita yang sederhana dan seorang yang tidak berumur panjang. Ia meninggal pada usianya yang masih muda, 43 tahun. namun dalam hidupnya yang singkat, ia dapat mengarang suatu lagu yang berjudul “ Makin dekat Tuhan “, “Nearer, My God, to Thee.” suatu kagu yang menjadi berkat bagi banyak orang.

Saudara, Sarah dapat melakukan hal itu karena ia tahu kepada siapa ia percaya dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan sehingga dalam hidupnya yang singkat tersebut, ia dapat menjadi berkat bagi orang lain.

 

Aplikasi

Saudara, bagaimanakah dengan diri kita sendiri. Sadarkan saudara bahwa hidup ini adalah hidup yang singkat ? Bagaimanakah sikapkita ketika kita menyadari hidup kita yang

bagaikan uap yang baru saja kelihatan lalu lenyap ? Saudara, dengan kesadaran seperti itu, marilah kita didalam hidup kita yang hanya satu kali ini, melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita supaya kita dapat melakukan sesuatu yang berarti dalam hidup kita ini.  Supaya kita dapat menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk kemuliaan NamaNya, karena hidup kita adalah hidup yang singkat.

 

P3. Orang percaya harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan karena Tuhanlah yang berkuasa atas hidup kita ( v 15a )

Saudara, istilah “ Jika Allah menghendaki “ atau “ Jika allah-allah menghendaki “ merupakan istilah yang menyebar pada filosofi dan agama pra Kristen Yunani. Mungkin penyebaran frase ini diambil Yakobus dalam rangka pandangan pelayanan. Yakobus menggunakan kata-kata ini untuk menunjukkan kepada orang-orang Kristen Yahudi, khususnya para pedagang yang menjadi alamat Yakobus dari bagian surat ini bahwa hidup mereka ada ditangan Allah. Tuhanlah yang berkuasa atas hidup mereka, dan mereka harus mengakuiNya dalam perencanaan mereka.

Dalam Keluaran 3:14 Firman Tuhan berbunyi demikian, Firman Allah kepada Musa, “ AKU ADALAH AKU “. Hal  ini berarti bahwa Allah menyatakan diriNya sebagai Allah yang kekal. Allah yang tidak dibatasi dengan waktu. Ia telah ada sebelum dunia ini dijadikan, dan Ia akan tetap ada ( Maz 90:1-2 ) Ia adalah Allah yang menguasai waktu. Ia adalah Allah yang berkuasa atas hidup manusia. Dari kedua ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa, kita harus senantiasa melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita.

Dan dalam bagian surat ini, Yakobus ingin memutarbalikkan konsep pemikiran para pedagang Kristen tersebut dari yang mula-mula sombong, seolah-olah mereka berkuasa atas hidup mereka, yang tidak menyadari bahwa mereka tidak berkuasa atas hari esok, menjadi melibatkan Tuhan dalam kehidupan mereka, mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup mereka.

“ Bila Allah menghendaki “ bukanlah suatu frase usang yang tidak ada artinya. “ Bila Allah menghendaki “ berarti menempatkan Allah ditempat yang teratas dalam hidup kita, membuat perencanaan bersama Allah, mengevaluasi rencana dengan standar dan tujuanNya, mempergumulkan setiap rencana didalam doa di hadapanNya dan dengan cukup waktu mendengarkan kehendak Allah.

Saudara, prinsip hidup “ Melibatkan Tuhan dalam perencanaan “ pun terwujud secara nyata dalam kehidupan rasul Paulus. Salah satunya dapat kita lihat degan jelas dalam kisah 18:21 dimana ia minta diri kepada jemaat Efesus dan ia berkata : “ Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya “ Paulus sadar betul bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas hidup ini. Paulus sadar betul untuk melibatkan Tuhan dalam perencanaannya.

 

Ilustrasi

Saudara ada sebuah lagu yang kata-katanya sebagai berikut :

Jam kehidupan kita, hanya diputar sekali

Dan tak seorang sanggup mengatakan

Kapankah jarum ini berhenti

Cepat atau lambat akan tiba waktunya

Tak ada kuasa dapat mencegahnya

Hanyalah Tuhan Sang Waktu

 

Saudara, penulis lagu ini jelas mengetahui benar, siapa yang menguasai hidup ini, siapa yang berkuasa atas hidup manusia. Ia adalah Tuhan yang menciptakan kita dan mengasihi kita.

 

Aplikasi

Jadi saudara, bagaimana dengan rencana kita ditahun yang baru ini. Apakah yang telah kita rencanakan, apakah yang telah kita lakukan ? Apakah kita telah menggumulkannya di hadapan Tuhan dalam doa ? Apakah kita telah punya cukup waktu untuk mendengarkan kehendakNya ? Seberapa jauh peran serta Tuhan dalam perencanaan kita ? Saudara, Tuhanlah yang berkuasa atas hidup kita. Oleh karena itu kita harus melibatkan Dia dalam perencanaan kita

 

Kesimpulan

Mari saudara ditahun yang baru  ini, kita mau melangkahkan kaki kita di tahun yang baru ini dengan melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan yang kita lakukan karena kita tidak berkuasa mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok, karena hidup kita ini adalah hidup yang singkat dan karena Tuhanlah yang berkuasa atas hidup kita. “ Manusia boleh berencana namun Tuhanlah yang menentukan “

“ Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tetapi ia tidak melakukannya ia berdosa “ ( Yak 4:17 ) Marilah kita menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja .

Amin