sumber kristen

 www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesetiaan Kristiani

Nats Alkitab              : Ibrani 3:1-2, Daniel 6:5, Wahyu 2:10                                                                           

 Tujuan              : Menjelaskan kepada jemaat apa arti kesetiaan itu dan bagaimana melakukannya  sehingga jemaat mempunyai sikap setia yang benar dan   mau menjalankannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Penulis                    : Esther Julliet Gerung

 

Pendahuluan

Saudara-saudara setiap kali kita mengikuti ibadah Pemberkatan Nikah selalu ada kredo kesetiaan yang kurang lebih berbunyi demikian

Saya Herman Darmawan bersedia dengan tulus hati menerima Nancy Maria sebagai isteri saya dan saya bersedia menjadi suami baik dalam suka maupun duka sampai maut memisahkan kita.

Demikian pula kalimat yang sama akan diucapkan oleh calon isteri kepada suaminya.

Saudara-saudara hal ini dipakai oleh Rasul Paulus untuk menggambarkan kesetiaan Kristiani seperti dalam Efesus 5:32

Rahasia ini besar tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus  dengan jemaat

Jadi apakah yang dimaksud dengan kesetiaan Kristiani itu ?

Kesetiaan Kristiani adalah hubungan jemaat dengan Tuhannya dimana jemaat selalu terarah kepada Tuhan, bahkan dalam masa tersulit sampai Tuhan memanggil jemaat pulang ke rumahBapa.
Dari pernyataan itu kita mengetahui ada 3 unsur kesetiaan Kristiani

 

I.           Kesetiaan Kristiani adalah kesetiaan jemaat yang terus tertuju kepada Tuhan penebus ( Ibrani 3:1,2)

Saudara-saudara surat Ibrani adalah sebuah surat yang ditulis untuk diberikan kepada orang-orang Kristen yaitu orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Hal ini dapat diketahui melalui isi  surat  yang banyak memberitakan mengenai hal-hal yang lazim dalam PL dan diperuntukkan bagi orang-orang yang terbiasa dengan tema-tema PL.

Saudara-saudara dalam surat Ibrani pasal 3 ini penulis surat  ingin menyampaikan kepada orang-orang Kristen Yahudi dan juga kepada kita pada masa kini mengenai seorang tokoh yang sangat terkenal dalam sejarah bangsa Israel, yaitu : Musa. Musa sangat terkenal dalam kitab Pentateuch seorang utusan  Allah untuk membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir dan Alkitab juga mengatakan kepada kita bahwa Musa adalah seorang yang setia dalam segenap Rumah Allah.Selanjutnya Harun kakak Musa adalah seorang Imam Besar dalam PL. Akan tetapi keduanya pernah mengalami kesulitan oleh karena itu merekapun membutuhkan korban penebusan dosa, tanpa kurban penebusan dosa, tak mungkin mereka dapat melaksanakan tugas mereka yaitu mempersembahkan doa syafaat untuk umat Allah.

Namun baik Musa maupun Harun mereka berada dalam status yang tidak lebih tinggi daripada Tuhan Yesus. Surat Ibrani pasal 3 memberitahukan kepada kita bahwa Yesus bukan hanya sebagai seorang utusan seperti Musa dan bukan hanya sebagai Imam besar seperti Harun. Tetapi Yesus adalah kedua-duanya. Ia melaksanakan pekerjaan rangkap yaitu sebagai utusan yang melaksanakan amanat Bapa di Surga dan Yesus juga adalah Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia ( Ibrani 2:17)..

Saudara-saudara sebagai Imam Besar Yesus telah mempersembahkan diriNya menjadi korban pendamaian untuk manusia supaya orang-orang yang percaya kepadanya menjadi kudus di dalam Dia dan melalui Yesus dapat masuk ke ruang maha kudus. Menjadi anak-anak Allah dan berdiam dalam rumah Allah.

Saudara-saudara, Orang-orang Kudus adalah orang-orang yang memperoleh panggilan surgawi yaitu panggilan dalam dunia rohani.Dan tujuan dari panggilan surgawi ini adalah hendak membuat orang yang dipanggil menjadi orang kudus dan dapat mewarisi kekayaan yang berkelimpahan dari Allah Bapa.

Saudara. Untuk dapat hidup dalam panggilan kudus tidaklah mudah. Kita membutuhkan perjuangan untuk dapat setia menjalani hidup dalam panggilan surgawi ini. Dan Allah mengetahui bahwa tidaklah mudah bagi kita untuk menjalani hidup dalam panggilan kudusNya. Itu sebabnya Yesus telah datang untuk memberi kita teladan tentang bagaimana kita harus hidup dalam panggilan kudus, yaitu hidup setia kepada Allah.

Dan untuk dapat hidup setia kita harus memandang kepada Yesus sebagai teladan yang sempurna dalam kesetiaan.

Saudara-saudara. Kata “memandang” dalam surat Ibrani 3 ini mempunyai arti berpikir atau memikirkan. Kata ini menunjukkan dengan hati menyelidiki, memikirkan dengan teliti sampai jelas memperoleh pengertian dan pengenalan yang sempurna.

Hal ini berarti kita harus benar-benar memikirkan Yesus mengerti kesetiaan Yesus dengan sungguh-sungguh meresap dalam hati dan pikiran mengerti dengan teliti sehingga kita dapat menyelami kesejatian kesetiaanNya dan dapat menjadi dasar yang kokoh bagi iman kesetiaan kita kepada Allah.

Saudara-saudara. Dalam bahasa asli Alkitab, iman dan setia adalah kata yang sama. Ini dapat dimengerti sebab dari imanlah, setia itu lahir. Jika kita beriman kepada Kristus, kita menjadi orang yang dapat dipercaya. Jika kita bersandar kepada Kristus kita akan menjadi orang yang dapat diandalkan. Percaya dengan Kristus, kita akan menjadi orang yang setia – setia bahkan  sampai mati.

Saudara-saudara. Dengan memandang Yesus seperti ini, kita dapat tetap setia kepada Allah walaupun kita berada dalam penderitaan ketidaklancaran bahkan ancaman kematian. Di luar Kristus, kita tidak sanggup untuk menjalani hidup dalam kesetiaan Kristiani kita.

 

II  Jemaat tetap setia kepada Tuhan dalam keadaan krisis ( Daniel 6:5 )

                Saudara-saudara. Kesetiaan Kristiani adalah kesetiaan yang teruji dalam keadaan krisis. Saudara-saudara Tuhan ingin setiap orang Kristen mempunyai suatu tekad untuk setia yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata kepadaNya. Tuhan juga ingin bahwa kesetiaan yang kita ikrarkan dihadapanNya tidak hanya terbukti pada saat segala sesuatu

berjalan lancar dan aman.Tetapi kesetiaan yang Tuhan inginkan dari kita adalah kesetiaan yang teruji sekalipun harus melalui masa yang sulit – masa krisis.

                Saudara-saudara.Alkitab memberi kita banyak contoh mengenai orang-orang yang hidupnya setia kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang mengenal Allah yang mereka percayai dan mengenalnya dengan jelas.

                Dan salah satu contohnya adalah Daniel. Saudara.Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Daniel adalah orang yang setia kepada Allah yang benar.

                Meskipun ia adalah tawanan di negeri Babel, namun kepadanya Raja Darius mempercayakan suatu jabatan yang tinggi dan Daniel melakukan tugas yang dipercayakan raja kepadanya dengan setia.

                Saudara. Dalam kedudukan Daniel yang sangat tinggi pada saat itu menjadi salah satu kepercayaan raja tentu merupakan hal yang mudah baginya untuk menjalani kesetiaanya kepada Allahnya. Tetapi keadaan aman dan tenang tidak selalu mewarnai kehidupan Daniel. Tibalah saat yang tidak terduga datang, yaitu saat dimana kesetiaan dan kesungguhannya kepada Allah harus melalui suatu ujian.

                Saudara. Daniel dituduh melanggar perintah Raja Darius, karena ia tidak berbakti dan menyembah raja, melainkan seperti biasanya Daniel tetap beribadah kepada Allah yang benar.

Saudara, Daniel tahu bahwa kesetiaannya kepada Allah mendatangkan suatu konsekwensi yang tidak mudah. Ia dituntut setia kepada Allah bukan hanya dalam keadaan yang aman dan lancar tetapi dalam keadaan krisis yang berat yaitu ia diperhadapkan antara setia kepada Allah atau setia kepada perintah raja yang bertentangan dengan perintah Allan.

Saudara. Bukankah Daniel dapat menghindari hukuman raja dengan tidak lagi berdoa selama 30 hari ataupun melaksanakannmya secara tersembunyi sehingga niat jahat dari orang-orang tersebut akan gagal dan Daniel menang ? Dan bukankah Tuhan mengerti akan dilema ini bukan ?

Atau.Bukankah lebih bijaksana berhenti berdoa untuk sebentar saja, supaya ia dapat tetap hidup dan sekali lagi berdoa dan menjadi saksi yang baik bagi Tuhan setelah waktu itu berlalu ? Atau bukankah Daniel boleh tetap berdoa kepada Allah. Tetapi jangan di tempat ia biasanya berdoa. Melainkan lebih baik di tempat dimana  ia tidak dapat dilihat.

Tetapi saudara. Boleh jadi Daniel yang setia kepada Allah selama 70 tahun lebih sama sekali tidak mempunyai pemikiran yang demikian. Atau ia menolaknya dengan segera. Tidak mungkin kalau sekarang berubah setia kepada Allah.

Saudara. Daniel mengalami suatu masa krisis dalam hidupnya. Sekalipun banyak cara dapat ia lakukan untuk menghindari hukuman mati dan merasionalkan keadaan. Cara berpikir, ataupun sikapnya demi supaya ia terlepas dari ancaman yang berbahaya.

Tetapi ayat 11 membuktikan kepada kita bahwa ia tidak melakukan semua yang bisa dilakukannya untuk menolak setia kepada Allah. Daniel tetap setia karena itu”demi didengar Daniel, … pergilah ia ke rumahNya dan berdoa seperti biasanya”, sewaktu ia mendengar penetapan itu . langsung ia pulang. kamar atasnya yang merupakan tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem tiga kali sehari ia berlutut. Dan berdoa serta memuji Allahnya seperti yang

biasa dilakukannya.

Saudara .Sungguh indah dan mengagumkan kesetiaan Daniel kepada Allah. Daniel  adalah seorang yang mengenal Allahnya dengan baik dan ia berkomitmen untuk setia kepada Allah yang benar itu. Daniel adalah lukisan yang jelas dari seorang yang telah menang dalam kehidupannya.

 Saudara. Kesetiaan Daniel juga membuktikan seorang yang dengan sungguh-sungguh bersaksi bagi Allah iaa seorang yang dapat diandalkan oleh Allah. Ia seorang yang dapat dipercaya oleh Allah. Hal ini terbukti dalam Daniel 6:27 dimana pada akhirnya raja mengeluarkan pengakuan dan perintah bahwa,”Dialah Allah yang hidup , yang kekal untuk selama-lamanya : kepada Allah seperti itulah semua orang harus takut dan gentar.”Pengakuan ini karena kesaksian Daniel.

 

Aplikasi :

Saudara. Mungkin di dalam hidup saudara sebagai orang-orang Kristen, saudara mengalami banyak kesulitan, yaitu kesulitan yang bukan disebabkan oleh karena kesalahan saudara. Mungkin saudara mengalami kesulitan karena iman saudara kepada Tuhan Yesus.Saudara mengalami penganiayaan, diperlakukan tidak adil, ditolak oleh manusia, mengalami penjarahan dan sebagainya. Dalam hal inipun Tuhan tetap menginginkan kita setia kepadaNya. Tuhan ingin kita menjadi orang-orang yang dapat dipercaya dan diandalkan olehNya dalam krisis yang kita alami.

 

III.                 Jemaat tetap setia kepada Tuhan sampai mati ( Why 2:10)

Saudara, Jemaat Smirna adalah jemaat yang dipuji oleh Tuhan karena meskipun jemaat ini mengalami penderitaan, baik itu kemiskinan maupun tekanan dari penguasa serta sinagoge setempat, tetapi jemaat Smirna adalah jemaat yang tidak kompromi. Jemaat Smirna dianiaya,dikucilkan dan difitnah oleh orang-orang Yahudi yang mengaku bahwa pada mereka ada hukum Allah yang sempurna, tetapi yang juga menghasut pemerintah Romawi untuk menganiaya orang-orang Kristen yang tidak mau menyembah patung kaisar Tiberius.

Itulah sebabnya kepada mereka diserukan supaya mereka setia sampai mati yaitu dalam hal mereka mengorbankan nyawa mereka dan menjadi martir bagi Kristus.

Saudara-saudara. Mungkin kita bertanya bagaimana supaya iman kita kepada Dia bertumbuh pada saat segalanya baik, atau badai datang, kita tetap menaruh seluruh kepercayaan dan keyakinan kita kepada Dia ? Ingatlah bahwa Dia patut kita percayai sepenuhnya karena sifatnya dan apa yang diperbuat olehNya. Inilah yang diberitahukan oleh surat ini kepada mereka yang saling menderita.

 

Aplikasi :

Saudara-saudara, Kesetiaan adalah suatu sikap atau tindakan yang terus menerus kita usahakan untuk tetap atau tidak bergeser dari komitmen yang telah kita ikrarkan untuk setia kepada seseorang meski apapun halangan atau rintangan yang sedang kita hadapi dan yang akan kita hadapi . Kesetiaan ini yang Tuhan inginkan dari setiap anak-anaknya, untuk dilakukan bukan hanya pada masa krisis yang melanda kita tetapi juga pada saat kematian

atau maut diperhadapkan kepada kita.

Saudara kita adalah manusia yang cepat berubah-ubah baik dalam sikap , kata-kata dan banyak aspek dalam hidup kita lalu bagaimanakah kita dapat setia sampai mati kepada Allah ?

Saudara , Tuhan tahu dengan jelas siapa kita dan bagaimana keadaan kita. Tetapi Tuhan menghendaki kita setia kepadaNya sampai akhir hidup kita. Dan hal ini dapat kita lakukan apabila kita terus bersandar kepada Tuhan Yesus. Rasul dan Imam Besar kita yang setia. Kita harus hidup bergantung pada Tuhan barulah kita dapat setia kepadaNya sampai akhir hidup kita.Alkitab mengatakan pandanglah Yesus perhatikanlah Yesus, pikirkanlah Yesus yang telah setia kepada Bapa dan yang sekaligus telah memberi kita teladan untuk tetap setia dengan setia kepadaNya sampai mati. Barulah kita dapat disebut sebagai hamba yang baik dan setia oleh Tuhan kita .

Saudara .Maukah saudara mengusahakan untuk menjadi orang yang setia di dalam seluruh hidup saudara kepada Tuhan ?