SUMBER KRISTEN:  KETAMAKAN

www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

Ketamakan (Lukas 12:13-21)

Yohannis Trisfant

Pada satu hari, Pak Ali pergi ke hutan untuk mencari kayu api. Pada waktu dia melewati danau,  Pak Ali tergelincir dan kapaknya terjatuh kedalam danau. Maka datanglah seorang malaikat kepada Pak Ali.

 ·         Malaikat: Apakah yang bisa saya bantu?

 ·         Pak Ali: Kapakku terjatuh ke dalam danau.

 ·         Malaikat pun menyelam dan kembali bersama kapak perak.

 ·         Malaikat: Inikah kapak kamu?

 ·         Pak Ali: bukan

 ·         Malaikat pun menyelam dan kembali bersama kapak emas.

 ·         Malaikat: Inikah kapak kamu?

 ·         Pak Ali: bukan, kapak saya jelek

 ·         Malaikat pun menyelam dan kembali bersama kapak buruk.

 ·         Malaikat: Inikah kapak kamu?

 ·         Pak Ali: Ya, itulah kapak jelek saya

 ·         Malaikat Danau senang sekali dengan sikap Pak Ali yang jujur dan tidak tamak, itu lalu memberikan ketiga-tiga kapak itu kepadanya.

 ·         Pada hari yang lain,  Pak Ali berjalan di sekitar danau yang sama bersama isterinya. Kali ni isterinye yang jatuh ke dalam danau. Pak Ali susah hati. Maka datanglah Malaikat kepada Pak Ali..

 ·         Malaikat: Kenapa kamu sedih?

 ·         Pak Ali: Isteriku jatuh ke dalam danau.

 ·         Malaikat pun menyelam dan kembali bersama Agnes Monika

 ·         Malaikat: Inikah isterimu?

 ·         Sambil menangis Pak Ali menjawab... "ya, itulah isteriku..."

 ·         Malaikat pun marah, "Sungguh ku tak sangka, kau yang jujur dulu telah menjadi tamak".

 ·         Sambil menahan pilu Pak Ali menjawab, "Aku bukan tamak, kalau saya mengatakan 'Agnes Monika bukan istri saya, maka pasti kamu akan bawa “Britney Spears” dan ...kalau aku katakan ' Britney Spears ' juga bukan istriku, barulah kau bawakan isteriku yang sebenarnya. Dan ...bila aku kata 'ya', kau akan berikan ketiga-tiganya padaku...". Aku yang miskin ini tak mampu menanggung mereka semua".

Apakah pak Ali memang tidak tamak?  atau tamak? ingin ganti istri? hanya pak Ali yang tahu dan malaikat itu.

 Demikian juga ketika seorang pemuda datang kepada Tuhan Yesus dan Luk 12:13  Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."

 kita tidak tahu bagaimana sikap hati pemuda ini. apakah dia tamak atau tidak? Hanya dirinya dan Tuhan yang mengetahui ini. Demikian juga ketika kita datang pada pagi ini untuk beribadah. Hanya Tuhan dan diri kita yang tahu apakah selama hari senin sampai sabtu ini kita sudah bekerja, berusaha dengan tamak ataukah tidak.  Tuhan memberikan peringatan  kita semua pada pagi ini  : "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Luk 12:15

 apa itu ketamakan? ketamakan itu memilki arti yang sangat luas. ketamakan bisa berarti keinginan seseorang untuk memperoleh harta benda dengan cara yang tidak jujur.

 Arti yang lain dari ketamakan adalah, keinginan memiliki lebih dari satu milik secara berlebihan. Caranya memperoleh harta itu adalah cara yang benar. Tetapi nafsu “ingin lebih” sangat besar. Defenisi ini terdadpat dalam Lukas 12:15, dimana Tuhan Yesus mengatakan: waspadalah terhadap segala ketamakan.

 Mengapa Tuhan Yesus memberikan peringatan ini?

 Pertama, karena ketamakan itu mengabaikan Allah.

 Seorang jemaat mengatakan kepada saya, bahwa ada 5 cara supaya orang miskin menjadi kaya. Saya tanya apa itu? Dapat warisan, menikah dengan orang kaya, dapat undian, ada pekerjaan sampingan dan terkhir Korupsi.

 Orang kaya dalam perumpamaan ini kaya bukan karena dapat warisan, atau menikah dengan orang kaya. Dia kayak arena  tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Kekayaan ini jelas adalah pemberian Allah, bukan hasil usahanya semata.

 Perhatikan kata tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.  Orang kaya itu tidak punya kuasa untuk membuat tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 

Walaupun dia punya benih dan pupuk, tetapi kalau tidak ada hujan, tanah itu tidak akan menghasilkan apa-apa.

Walaupun dia menggarap tanahnya dengan rajin, kalau Allah tidak memberi hasil maka hasil tanahnya bisa dimakan hama.

 Orang kaya dalam perumpamaan ini, hanya berusaha sebesar 10 persen untuk memproleh kekayaannya. Tanah merupakan miliknya Tuhan. Hujan juga Tuhan yang memberi. Pertumbuhan adalah kuasa Tuhan yang membuat tanamannya bertumbuh. Hal yang dilakukan oleh petani ini hanyalah mencangkul, memberi pupuk dan memeliharanya dan menunggu hasilnya.  Boleh dikatakan, orang kaya ini hanya melakukan satu bagian saja dari kelimpahan hasil penannya. Paling banyak, dia hanya melakukan 10 persen. sedangkan 90 persen merupakan karya Tuhan. Namun dia mengabaikan Tuhan.

 Banyak faktor yang berada di luar kendali kita yang menjadi penentu keberhasilan kita. Banyak faktor yang dikuasai oleh Tuhan untuk memberikan kepada kita penghasilan. Apapun bidang pekerjaan kita. Tuhanlah yang memberikan keberhasilan.

 Mazmur Psa 127:1  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Psa 127:2  Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

 Jikalau bukan Tuhan, maka sia-sialah usaha kita. Kita hanya melakukan paling banyak 10 persen untuk berhasil.

 Apakah yang dia pikirkan setelah memiliki kelimpahan materi itu? dia bertanya:" apakah yang aku perbuat dengan harta kekayaan yang saya peroleh ini? Seharusnya orang ini bertanya seperti ini: apa yang harus aku perbuat dengan harta yang diberikan oleh Tuhan? 

 Orang kaya ini tidak sadar bahwa kekayaannya hanyalah merupakan pinjaman dari Tuhan.  Dia telah mengabaikan Allah, karena ketamakannya itu. 

·         Dia lupa kepada Allah yang sudah memberkati dirinya. 

·         Dia tidak bersyukur kepada Allah untuk kekayaan yang sudah diperolehnya.

·         Dia yakin bahwa masa depannya terjamin walaupun dengan mengabaikan Tuhan. 

·         Harta benda telah membutakan hatinya.

·         harta benda telah membuat dia tidak merasa butuh Tuhan.

·         Harta benda telah memenuhi hati dan pikirnannya, sehingga ia tidak lagi memikirkan Tuhan.

 Hati yang tidak pernah puas dengan penghasilan saat ini, sangatlah berbahaya. Kita bisa terjebak menyingkirkan Tuhan dalam hidup ini demi memuaskan hasrat kita akan uang yang lebih banyak.

 Ibr 13:5  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

  Kedua, Ketamakan itu mengabaikan sesama. Tidak ada perumpamaan dalam Alkitab  yang begitu penuh dengan kata-lkata aku,.

 

dimulai dengn ayat 17: apakah yang harus aku poerbuat? ....aku tidak mempunyai tempat, dimana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

 18. inilah yang akan aku perbuat, aku akan merombak.....akau akan  mendirikan.......kau akan menyimpan.  

 

19. aku akan berkata kepada jiwaku........jiwaku...ada banyak barang padamu

 Hal yang dipikirkan oleh orang kjaya dalam perumpamaan ini adalah aku, harta bendaku, rencanaku, jiwaku, kesenanganku yang nanti akan kunikmati. . 

=č Dia sama sekali tidak memikirkan orang lain..

 Kita lihat bahwa problem yang sedang dihadapi oleh orang kaya ini adalah apa yang harus saya lakukan dengan kekayaan yang berlimpah-limpah ini

 Luk 12:17  Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 

 Dia tidak  berpikir seperti ini” sebenarnya saya tidak lagi memerlukan kekayaan yang berlimpah ini, saya sudah kaya koq.

 Dia juga tidak mengatakan : kekayaan ektra ini adalah sebuah pemberian dari Tuhan, dimana tidak saya usahakan. Allah lah yang menambahkan kelimpahan ini. siapa yang bisa saya bantu? kemana uang yang banyak ini akan saya salurkan?

 

Yang dia pikirkan adalah.

* ini  hasil tanahku.

* bagaimana saya menyimpannya bagi diri saya?

= Sudah kaya tetapi masih tamak

 Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh penghkotbah 5:10

“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. “

 Inilah ciri-ciri orang tamak. Dia tidak memkirkan lagi orang lain. Yang dia pikirkan adalah diriku. keadaan orang tamak ini sangat kasihan

 Kekayaan sudah dia miliki, dia sudah berhasil membangun lumbung yang lebih besar, namun tidak ada orang yang bersukacita bersama-sama dengannya.

 Kalau dalam perumpamaan anak yang hilang, ada banyak tamu yang bersukacita bersama ayah yang mendapatkan anaknya kembali. Tetapi orang kaya ini, tidak punya keluarga, teman untuk bersukacita bersama dengannya

 Dia hanya bisa bersukacita bersama jiwanya sendiri, makanya dia hanya dapat mengatakan: “jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tehaun lamanya, beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah”

 Sekali lagi, nampak bahwa orang yang tamak, hidup untuk dirinya sendiri, senang-senang untuk dirinya sendiri, dan jiwanya benar-benar hampa 

Filsafat hidupnya adalah seperti ini “seolah-olah dunia ini dibuat semuanya bagi dirinya sendiri dan bukan dia bagi dunia”. Kepuasan yang sejati baginya adalah untuk mendapatkan seluruh isi dunia ini menjadi milik kesayangannya. Filsafat hidup yang seperti ini melahirkan orang-orang yang tamak

 kita orang Kristen bekerja karena dua alasan

 

   Pertama, supaya jangan meminta-minta kpd orang lain (2 Tes 2:7-12)

   Kedua, supaya kita dapat menolong orang lain (Ef 4:28)

š  Kita bekerja bukan supaya semakin tamak menimbun kekayaan

 

Hidup kita seringkali hanya diisi dengan motivasi: mendapatkan lebih banyak uang, mendapatkan lebih banyak keuntungan. Berhati-hatilah jika kita sudah masuk ke dalam sikap itu. Sikap itu menjurus kepada ketamakan. Hanya ada satu cara untuk lepas dari kondisi itu, yakni memberi-memberi dan memberi.  

Ketamakannya bukan hanya mengabaikan sesamanya, teapi juga mengabaikan keluarganya. seandainya orang ini punya keluarga, seharusnys dia berdikusi dengan keluarganya, mungkin dengan istri, anak-anak atau sdr-sdrnya. Namun karena ketmakannya ini, membuat dia tidak percya lagi kepada keluarganya dan mengabaikan kehadrian mereka. dia benar-benar tidak punya teman lagi. 

Sepanjang perumpamaan mengenai orang kaya ini, dia terus berbicara kepada dirinya sendiri dan berpusatkan kepada dirinya sendi

perhatikanlah orang kaya ini

dia berdialog dengan dirinya sendiri

dia tidak punya keluarga  untuk diajak berdialog, untuk bertukar pikiran

ketika dia membutuhkan dialog, dia hanya dapat berbicara dengan dirinya sendiri

dia begitu sibuk dengan dirinya, pekerjaannya, harta bendanya, sampai keluarganya pun terbaikan

 inilah gambaran dari orang yang dipenjarakan oleh ketidakpuasan. Inilah yang sengkali dipelakukan oleh orang tamak. dia banyak biacara dengan dirinya sendiri. dia tidka mungkin berdialog dengan temanya/keluarganya, masalah kekayaannya atau masalah rencana-rencananya untu mendpatkan ebih banakkeuntungan. Bahkan istri pun tidak diajanya ntuk berdialog. sebagain besar hidupnya habis untuk berdialog dengan dirinya sendiri.hidupya benar benar kosong. 

   dia memiliki uang untuk membeli sebuah kevakuman dalam hidup

dia punya kelaurga, tetatpi hidupseolah-olah tidak punya keluarga, karena dia sudah mengabaikan mereka.

 Ketidakpuasan seorang suami bahkan isitri  dalam mengejar uang, seringkali menjadi malapetaka bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi istri dan anak-anaknya. anak-anak seolah-olah tidak punya lalgi mama atau papa. papa dan mama mereka pergi pai, pulang malam. mereka membutuhkan kehaidrn papa, mama, tetapi mereka tidak mengalami itu. mereka memang dipenuhi dengan berbagai macam permnan. Namun itu tidak bisa menggantikan kehadrian papa dan mama mereka. Akhirnya mereka menjadi rusak, moralnya dan kepribadiannya.

 Tetapi malapetaka itu, paling besar dialami sendiri oleh suami atau istri yang tidak pua dengan penghasiannya.

Masing-masing sibuk berakap-cakap dengan dirinya sndiri. suami berdialong bkan lagi dengan isrinya, tetapi berdialog dengn dirinya ketika sudah malam. memikirkan pekerjaanku, rencanaku, karierku, jabatanku, uangku. seperti yang dialami oleh orng kaya ini. suami akhirnya terisoalsi dari kelaurganya.

 

ARTI KEHIDUPAN

Ada seorang Ayah dalam sebuah keluarga. Ia adalah seorang pekerja keras yang mencukupi seluruh kebutuhan hidup bagi istri dan ketiga anaknya. Ia menghabiskan malam sesudah bekerja dengan menghadiri kursus-kursus, untuk mengembangkan dirinya dengan harapan suatu hari nanti dia bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.

Kecuali hari Minggu, sang Ayah sangat susah untuk bisa makan bersama-sama keluarganya. Dia bekerja dan belajar sangat keras karena dia ingin menyediakan keluarganya apa saja yang bisa dibeli dengan uang.

Setiap kali keluarganya mengeluh kalau dia tidak punya cukup waktu dengan mereka, dia selalu beralasan bahwa semuanya ini dilakukan untuk mereka. Tetapi seringkali juga, dia sangat berkeinginan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Suatu hari tibalah saatnya hasil ujian diumumkan. Dengan sangat gembira, sang Ayah ini lulus, dengan prestasi gemilang pula! Segera sesudah itu, dia ditawarkan posisi yang baik sebagai Senior Supervisor dengan gaji yang menarik.

Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, sekarang sang Ayah mampu memberikan keluarganya kehidupan yang lebih mewah, seperti pakaian yang indah-indah, makanan-makanan enak dan juga liburan ke luar negeri.

Namun, keluarganya masih saja tidak bisa bertemu dengan sang Ayah hampir dalam seluruh minggu. Dia terus berkerja sangat keras, dengan harapan bisa dipromosikan ke jabatan Manager. Nyatanya, untuk membuat dirinya calon yang cocok untuk jabatan itu, dia mendaftarkan diri pada kursus lain di Universitas Terbuka. Lagi, setiap saat keluarganya mengeluh kalau sang Ayah tidak menghabiskan cukup waktu untuk mereka, dia beralasan bahwa dia melakukan semua ini demi mereka.

Tetapi, seringkali lagi dia sangat berkeinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu lagi dengan keluarganya.

Kerja keras Sang Ayah berhasil dan dia dipromosikan. Dengan penuh sukacita, dia memutuskan untuk memperkerjakan seorang pembantu untuk membebaskan istrinya dari tugas-tugas rutinnya. Dia juga merasa kalau flat dengan tiga kamar sudah tidak cukup besar lagi, akan sangat baik untuk keluarganya bisa menikmati fasilitas dan kenyamanan sebuah kondominium.

Setelah merasakan jerih payah kerja kerasnya selama ini, sang Ayah memutuskan untuk lebih jauh lagi belajar dan bekerja supaya bisa dipromosikan lagi. Keluarganya masih tidak bisa sering bertemu dengan dia. Kenyataannya, kadang-kadang sang Ayah harus bekerja di hari Minggu untuk menemani tamu-tamunya.

Lagi, setiap kali keluarganya mengeluh kalau dia tidak menghabiskan cukup waktu dengan mereka, dia beralasan kalau semua ini dilakukan demi mereka. Tetapi, seringkali lagi dia sangat berkeinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya.

Seperti yang diharapkan, kerja keras sang Ayah berhasil lagi dan dia membeli sebuah kondominium yang indah yang menghadap ke pantai.

Pada malam pertama di rumah baru mereka, sang Ayah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia memutuskan untuk tidak mau mengambil kursus dan mengejar promosi-promosi lagi. Sejak saat itu dia ingin memberikan lebih banyak waktu lagi untuk keluarganya.

Namun, sang Ayah tidak bangun-bangun lagi keesokan harinya .....

Ketiakpuasan atau ketamakan, seingkali begitu halus menghinggipi diri kita. alasannya demi kelaurga. Tetapi apakah demi betul demi keluarga? Bagaimana mungkin demi keluarga, kalaukeluarga diabaikan? Kapan baru kita berikan demi kelaurga? pada saat kita berada di peti mati. Mungkin itulah waktunya demikelurga. Kita sudah tidak bia keman-mana waktu di peti mati itu.

 

Ketiga, ketamakan itu mengabaikan diri sendiri.

 Orang tamak dalam perumpamaan kelihatannya menyenangkan dirinya senidri, namn sebenarnya, tanpa dia sadari, dia sedang mengabaikan dirinya sendiri. Perhatikanla ayat Luk 12:19  Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

 Dia berencana untuk menyenangkan dirinya. Kapan dia hendak memberikan dirinya istirhat, makna, mnum da berenang-senang? di ayat 19 a, dikatakan, sesuadajh itu. sesudah apa? sesudah membangun gudang yang lebih besarf. ini artinya, selama ini dia tidak pernah memberikan dirinya, makan , minum dan bersenang-senang. dia tidak pernh memperjtikan kondisi fisiknya. nanti setelah terkumpl banyak, barulah dia rencna memberikan dirinya istrihata, makan, minum dan bersennag-senang, ini seperti orang-orng zamans ekarang. kerja keras pada masa muda nanti kalau sudah tua barus enang-senang.

 Tetapi terlmabat, karena di ayat 20, dituiskan: Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?  Luk 12:20

 Orang ini tidak sempt memperhtikan dirinya. selama ini yang dia perhtrkan hanyalah uangm bukan dirinya, bukan fisiknya. sehingga pad malam itu di mati. orang ini mati karena apa? saya duga, bukan akrena diarampok. sebab hartanya itu masih ada setela dia mati. ayat 20 mengatakan: untuk sipakah itu nanti? jadi hartanya tidak dirampok. kemungkinan orang ini amti karena telah mengabaikan dirinya selama ini. di mati karena kektidakpuasan. dia mati karena uang. dia telah mengabaikan ksehatannya. dia terus mengejar harta, uang, sampai suatu malamkena serangan jantung atau gulanya naikdan merusak semua organ tubuhnya. Ketiakpuasan terhadap materi buanlah cara untuk memanjakan diri, tetapi merupakan sebuah cara yang tida dsadari telah mengabaikan diri kita. Kita sedang mencelakan diri kita sendiri. fisik diabaikan demi materi.

 Bukan hanya fisik yang diabaikan oleh akrena ketamakan, melankan juga rohani. Ketidakpuasan akan membut kita mengabakan rohani kita. orang kaya dalam perumpamaan ini hanya sibuk mengumpulkan harta tetapi dia tida memeprhatikan kerohaniannhya. Dia hidup dlam kemiksinan rohani. Dia kaya di dunia tetapi dia tidak kaya dihdapan Tuhan.  (Luk 12:21). Hartanya yang banyak tidak bisa dia bawa . rekeningnya di Bank BCA, NISP,  MAN memang sangat banyak, tetapi rekeking ya di Bamnk surga O. dia tidak menyiapkan dirinya untuk sudatu kehidupan di dunia yang lain. ia tidak bisa melihat lebih jauh dari dunia ini. semua rencana yang dikerjakannya dibuat atas dasar kehidupan di dunia ini. semua itu karena ketidkpuasan akan uang. ingin lebih dan lebih.

 uang itu seperti vitamin. jika kita tidak ada vitamin, maka tubuh kita akan lemas dan sakit-sakitan. Kita membutuhkan vitamin tidak terlalu banyak untuk bisa hidup. Kalau kita  tamak dan minum vitmain sebanyak mungkin, maka kita bukannya akans ehat, melainkan sakit bahkan mati. ada orang yang mati karena overdosis vitmin A. Sayangnya, hal ini dilupakan di dalam hal materi, atau uang. Kita semua setuju bahwa uang itu penting dan uang itu adalah berkat. Tetapi banyak yang salah mengaplikasikan. Jikalah sedikit uang saja sudah demikian baik, apalagi banyak. makanya dia kejar mati-matian sebanyak mungkin. Namun sayangnya, banyak yang mati setelah mengejar uang ini, baik itu secara fisik maupun secara rohani.

 1Ti 6:10  Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Tuhan Yesus bukannya melarang manusia bekerja dengan sungguh-sungguh dalam dunia ini. Tuhan juga tidak melarang kita untuk menjadi kaya. Hal yang perlu kita ingat adalah: dalam bekerja, jangan mengabaikan kerohanianmu demi uang , jangan mengabaik keluargamu demi uang, jangan mengabaikan sesamamu demi uang dan JANGAN MENGABAIKAN TUHAN DEMI UANG

 Iangatlah bahwa uang adalah pinjaman yang Tuhan berikan kepada kita. suatu hari uang itu bisa diambil oleh Tuhan. Oleh karena itu janganlah mengabaikan Tuhan.  

Namun ingtalkah juga bahw jiwa kita juga adalah pinjaman dari Tuhan. Di dalam ayat 20, dituliskan    “ pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu”

 Perhatikak kata diambil. itu artinya   Jiwanya adalah pinjaman dari Allah dan sekarang pemiliknya yakni Allah mau mengambil kembali. kekayaannya adalah pinjaman dari Allah tetapi jiwanya pun termasuk sebagai pinjaman dari Allah

jadi baik kekayaannya maupun jiwanya, bukan milik orang kaya ini. Dia hanya diberi pinjaman oleh Allah.  Inilah yang seringkali tidak disadari oleh orang Kristen, bhw baik itu kekayaan maupun jiwanya hanyalah pinjaman yang dipinjamkan oleh Allah

 Semuanya itu suatu waktu akan diambil.

 Dihadapan Allah, kita tidaklah memiliki apa-apa. Harta bukan milik kita bahkan jiwa kita pun bukan milik kita.

 1 Tim 6:7 “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar

 Tuhan memberikan uang bukan untuk dipergunakan semau kita, tetapi dipakai sesuai dengan keinginan Tuhan

Demikian juga Tuhan memberikan kita hidup, bukan untuk hidup bagi diri sendiri, tetapi untuk hidup bagi Allah dan menajdi berkat bagi orang lain. JANGANLAH MENGABAIKAN TUHAN.

 Ada 3 alarm yang mengingatkan sdr jika sdr sudah berlebihan dalam mencari materi. Kerohanianmu, keluargamu/sesamamu dan Tuhan.

 Seorang pernah memberikan kesaksian seperti ini. Dia mendapatkan sangat banyak kesematan untuk buka usaha-usha baru. Istrinya sudah mengingatkan agar jangan serakah. Tetapi dia berkata: inikahn kesematan yang Tuhan berikan?

 Jka sdr berada di posisi ini, bagaimana sdr tahu bahwa itu kesempatan? Ataukah keserakahan?

 Ujilah dengan 3 hal tadi. Apaah dengan mengambil kesemoatan itu, kerohanianmu terlatar? Kelaurgamu terlantar> dan Tuhan erlupakan? Jika ya. Lebih baik sdr segera lepaskan, sebelum sdrmenyesal di kemudan hari. Tetapi jikalau tidak, maka kerjakanlah pekerjaan tambahan itu.

ketenangan dan damai dihadapan allah adalah jauh lebih penting daripada sebuah posisi yang berpengaruh , pekerajaan yang sibuk dan uang yang banyak, karena kita mesti bersekutu dgn allah supaya  memiliki kekuatan roh kudus.

Jika karena demi uang yg lebih besar,  membuat  ketenanganmu  dgn allah menjadi hilang, persekutuan mu  dgn allah menjadi rusak dan sdr  hidup di dlm daging,

= maka sdr tidaklah kaya walaupiun sdr kaya dimata manusia. 

 Henry Ward Beecher seorang Pengkotbah terkenal mengatakan:”  Seseorang itu kaya atau miskin bukan tergantung  kepada APA yang dimilkinya, tetapi tergantung SIAPA DIRINYA. hatilah yang membuat kita kaya.

 Hal yang paling penting adalah bukan kaya dihadapan manusia, tetapi kaya dihadapan Allah.

 Perumpamaan ini ditutup oleh Tuhan Yesus dengan mengatakan:" Luk 12:21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

 Ketika orang kaya ini mati kita mungkin beorikir,: betapa trais nasib orang kaya ini. Dia sudah mengumpulka kekayaan, tetapi tidak bia menikmatinya pada masa tuanya. Dia tidak bisa menyelesaikan rencana besarnya untuk membangun gudang yang lebih besar. Tetapi sebenarnya,  trgaedi terbesar bagi petani kaya ini, bykanlah apa yang dia tnggalkan, tetapi apa yang akan dia hadapi didepannya ketika dia amti. Dia harus menjalani kekekalan tanpa Allah. Dia telah hidup tanpa Allah dan mati tanpa Alah. Kekayaannya tidak bisa menolong dirinya. kekayaannnya hanya menjadi malapteka bagi dia. Allah sama sekali tidak terkesan dengan uangnya.

  Saya kira tidk seorangpun diantara kita mau menggantikn posisi orang kaya itu, yang punya harta berlimpah, tetapi mati mendadak pada suatu malam dan tidak ada apa-apa yang dia bawa kehadapan Allah.

 Dia kaya diahdapan mansuai, tetapi tidk kaya dihadapan Alllah. Hal yang perlu sdr kejar dalam hidup ini adalah kaya dihadapan Allah.  

 Jika ini yang menjadi motivasi kita dalam hidup ini, maka kita berjalan di jalan yang benar. Sdr tidak akan kekurangan materi jika sdr berjuang untuk kaya dihadapan Allah. Tuhan sanggp mencukupkan segala kebtuhanmu dan bahkan memberikan kelimpahan.  Kalau sdr mencari kerajaan Allah dan kebenrannya terlebih dahulu, maka semua kebutuhan untuk hidup didunia ini   akan ditambahkan oleh Tuhan.

 

Apa itu kaya dihadapan Allah?

 

Kaya didalam pandangan Tuhan. Tuhan memandang kita kaya bila kita mengakui dengan penuh pengucapan syukur bahwa segala sesuatu yang kita miliki dan peroleh berasal dari Allah. Dan kemudian berusaha untuk memakai apa yang Tuhan berikan untuk kemuliaan Allah dan menjadi berkat bagi orang lain.

 

Kaya di dalam pandangan Allah juga berarti kaya secara spiritual. Paulus mengatakan: kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.  (12)  Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil  1Ti 6:8-12 

 

Kaya di dalam pandangan Allah berarti Kaya di dalam  karakter. Allah memiliki karakter yang penyayang, Allah itu benar, setia dan penuh kemurahan. Oleh sebab itu kaya dihadapan Allah adalah memiliki karakter seperti Allah, pengasih dan penyayang, hidup dalam kebenaran, penuh dengan kemurahan. Kaya dihadapan Alah berarti kaya di dalam kebaikan dan mampu memakai uang yang Tuhan berikan di dalam kekudusan dan kesetiaan.   

 

Kaya dihadapan Allah juga berarti kaya di dalam hubungan dengan Tuhan.   yakni menikmati sebuah hubungan yang erat dengan Allah. Menikmati Allah selama-lamanya.

 

Kaya dihadapan Allah akan menjadikan kita orang-orang kristen yang tidak tamak. Karena tujuan utama hidup kita bukanlah menimbun uang tetapi memuliakan Allah dan menikmati Allah sampai selamanya. Inilah kekayaan yang sesungguhnya, kekayaan yang kekal.