SUMBER KRISTEN:  KEGAGALAN IMAN

www.sumberkristen.com

Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

Kegagalan iman (Matius 17:14-21)

 Yohannis Trisfant, MTh.

ILUSTRASI: IMAN YANG DAPAT MEMINDAHKAN GUNUNG

Suatu jemaat yang kecil di lereng sebuah bukit membangun sebuah tempat ibadah yang baru di atas sebidang tanah yang disumbangkan oleh salah seorang anggota jemaat. Sepuluh hari sebelum pembukaan resminya, seorang petugas jawatan gedung-gedung memberitahukan, bahwa tempat parkirnya tidak cukup luas, dibandingkan dengan ukuran dari gedungnya. Gereja harus memperluas tempat parkirnya sampai dua kali lipat, sebelum mereka diperkenankan untuk menggunakan gedung ibadah itu. 

Ternyata gereja dengan sebidang tanahnya yang serba kurang itu telah menggunakan setiap meter tanah yang dimilikinya untuk membangun tempat parkir itu, kecuali sebuah bukit di belakang gereja, Jalan satu-satunya untuk dapat membangun tempat parkir yang memenuhi syarat dari pemerintah setempat, ialah meratakan bukit itu dari belakang gereja.

Tak gentar menghadapi masalah itu, pendetanya memberitahukan jemaat pada minggu berikutnya, bahwa ia akan mengadakan persekutuan doa pada malam harinya dengan anggota jemaat yang memiliki "iman yang dapat memindahkan gunung"

Mereka akan memohon kepada Tuhan agar Tuhan berkenan memindahkan bukit itu dan entah dengan cara bagaimana bisa memperoleh cukup dana untuk mengaspal dan mengecat lapangan itu sebelum hari peresmian gedung itu tiba. 

Tepat pada waktunya, 24 anggota dari 300 anggota jema'at berkumpul untuk mengadakan persekutuan doa. Mereka berdoa selama lebih kurang tiga jam. Pada pukul sepuluh tepat, pendeta mengatakan "amin": "Kita akan resmikan gedung kebaktian kita minggu depan seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya," katanya dengan tegas. "Tuhan tidak meninggalkan kita, dan aku yakin, Dia pun tetap setia kali ini"

Esok harinya, ketika pak pendeta sedang bekerja di dalam kantornya terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras. Tatkala ia menjawab dengan "silahkan masuk", muncullah seorang mandor bangunan yang agak kasar, seraya membuka topinya, pada saat ia masuk kantor.

"Maaf, pak pendeta, saya dari kantor pemborong A dari Kota S. Kami sedang membangun sebuah pusat pertokoan yang besar tidak jauh dari sini. Kami membutuhkan tanah urugan untuk keperluan pembangunan itu. Apakah Anda bersedia untuk menjual bukit di belakang gereja ini kepada kami? Kami akan membayar harga untuk tanah bukit itu dan bersedia untuk mengaspal daerah bekas bukit itu, bila pak pendeta dapat memberi keputusan sekarang ini juga. Pasalnya, kami tak dapat mulai membangun, sebelum kami memperoleh tanah urugan ini".

Akhir ceriteranya: Gereja yang kecil itu membuka dengan resmi gedung ibadahnya, sesuai dengan rencana semula. Pada peresmian itu terdapat lebih banyak anggota jemaat lagi yang mempunyai "iman yang dapat memindahkan gunung" dari pada hari-hari kebaktian sebelumnya!

Ada sebagian orang yang mengatakan, "iman datang dari keajaiban" iman kami muncul karena melihat keajaiban. Namun, bagi mereka yang mengikuti persekutuan doa itu mengamini, bahwa sesungguhnya, 'KEAJAIBAN DATANG DARI IMAN". (Anonim)

 Banyak hal yang mustahil terjadi karena iman yang sebesar biji sesawi. Dengan iman yang sederhana, kita bisa melihat akan kuasa dari Allah. Namun sebaliknya juga bisa terjadi, yakni banyak persoalan tidak bisa diatasi oleh karena kurang percaya. Hal ini juga dialami oleh para murid Kristus. 

 Mereka hari itu gagal mengusir setan yang merasuki seorang anak. Mengapa mereka gagal? Ada penafsir yang mengatakan bahwa mereka gagal karena kuasa yang diberikan kepada mereka hanyalah bersifat sementara.

 Apakah jawaban dari Tuhan Yesus ketika para murid datang kepadaNya dan bertanya mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu? Tuhan Yesus menjawab, karena kamu kurang percaya. Inilah jawaban Tuhan. Tuhan Yesus tidaklah mengatakan:” 

 ” oh……..begini ya…..kuasa yang kemarin saya berikan kepadamu untuk mengusir setan itu hanya bersifat sementara, dan itu kuasa itu sudah berakhir kemarin siang. “

 Tuhan Yesus juga tidaklah mengatakan:

 ” saudara-saudara, roh jahat ternyata lebih kuat daripada biasanya. Dahulu hanya dengan menunjuk jari, setan sudah kabur. Namun sekarang waktu telah berubah setan menjadi lebih sakti dari kita

 Tuhan Yesus tidalah menjawab seperti itu, ketika 9 muridNya datang dan bertanya, mengapa kami tidak dapat mengusir setan tersebut?

Jawaban Tuhan dalam ayat 20 adalah:” karena kamu kurang percaya.

 Kurang percaya, pasti berbeda dengan tidak percaya. Orang yang kurang percaya, masih percaya kepada Kristus, hanya tidak sungguh-sungguh percaya. Sedangkan mereka yang tidak percaya, tidaklah percaya sama sekali kepada Kristus.

 Kurang percaya adalah tidak sepenuhnya percaya. Orang ini tidak sepenuhnya percaya akan kuasa Kristus. Tidak sepenuhnya percaya akan perkataan Kristus.

 Kurang percaya, janganlah dipandang remeh. Karena akibat dari kurang percaya ini, sama dengan tidak percaya. Orang yang tidak peraya, tidak akan menerima apa-apa dari Tuhan.  Tuhan Yesus tidak banyak melakukan muzizat di Nazaret karena ketidakpercayaan mereka.  Mat 13:58.   Namun mereka yang kurang percaya, juga tidak akan menerima apa-apa. Yakobus mengatakan: ”sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.  (7)  Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Jas 1:6-7 

 Jadi akibat dari keragu-raguan sama dengan ketidakpercayaan, yakni sama-sama tidak menerima apa-apa dari Tuhan. Sama-sama tidak akan mendapatkan jawaban doa.

 

Aplikasi

Banyak persoalan tidak bisa kita atasi, karena masalah ini, yakni kita ragu-ragu. Kita tidak sepenuhnya percaya kepada Tuhan. Pernahkah terlintas dalam pikiran kita : “mengapa kita jarang mengalami hidup yang penuh kuasa, hidup yang penuh kemenangan? Mengapa doa kita tidak terjawab?  Allah menjanjikan kepada kita kuasa, namun kita lemah. Allah memiliki demikian banyak janji dan berkat buat kita, namun kita sangat kurang mengalaminya. Allah berjanji bahwa dosa tidak lagi punya kuasa terhadap diri kita; tetapi kita seringkali jatuh dalam perbudakan dosa.

 Kurang percaya atau bimbang dapat merampas berkat yang seharusnya kita miliki. Apa penyebabnya sehingga kita seringkali meragukan Tuhan atau kurang percaya kepada janji Tuhan?

 Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mempelajari penyebab, sehingga 9 murid Tuhan Yesus, mengalami keraguan sehingga tidak bisa mengusir setang. 

 Ada beberapa hal yang membuat iman mereka goncang saat itu.

 Pertama, Mereka tidak lagi memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan, seperti Yakobus, Petrus, dan Yohanes. PTanpa persekutuan dengan Tuhan ini, iman mereka akan lemah. Apalagi, dalam kondisi itu, mereka mudah sekali dicobai untuk iri hati kepada Petrus, Yohanes, dan Yakobus. Tuhan Yesus hanya membawa ketiga mrid ini, ke atas gunung, sedangkan mereka tidaklah dibawa. Ini membuat mereka iri hati. Jadi dosa dapat membuat membuat ima kita lemah.

 Bila kita tidak bersekutu dengan Tuhan, maka akan membuat kita mudah jatuh dalam dosa dan ini akan membuat iman kita tidak berdaya menghadapi berbagai persoalan hidup. Rahasia hidup beriman adalah hidup yang kudus. Cara untuk menghancurkan iman adalah, hiduplah dalam dosa.

 Kedua, anak yang kerasukan, kondisinya sangat menakutkan. Hal ini digambarkan oleh Markus dengan lebih jelas. Setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Mar 9:18 

 Ketika para murid melihat gejala yang dahsyat seperti ini, mereka menjadi ciut dan goncang iman nya.  

Persoalan yang kita hadapi terkadag seperti ini. Kelihatannya demikian sulit dan berat. Kelihatannya tidak ada jala keluar lagi dan kelihatanya, kita tidak mungkin mengatasinya. Hal ini membuat man kita tergoncang. Kita bukan hanya meragukan diri ita, tetapi juga meragukan apakah Allah mau menolong kita. Akibatnya adalah  kita tidak menerima apa-apa dari Tuhan, karena kita bimbang.

  Hal ketiga yang membuat mereka para murid kehilangan kepercayaan adalah, karena orang-orang disekitar mereka meragukan kemampuan para murid ini untuk mengusir setan. Apalagi saat itu tidak ada Tuhan Yesus, Petrus , Yohanes da Yakobus. Keyakina mereka goncang sehingga mereka tidak dapat menyebuhkan anak yang keraska setan itu.

 Hal selanjutnya yang mebuat  iman emreka goncang adalah tekanan dari orang tua anak itu dan orang banyak sekitr mereka yang meraguka akan kemapuna rohani mereka.

 Mungkin orang banyak mengatakan: ayo Pilipus, usir setan itu. Mana kemampuanmu? Setannya tidak pergi.dahulu memang kalian bisa mengusir setan, tetapi itu ahanya kebetulan, sekrang buktinya? Kalian tidak bisa. Itu hanyalah kebetulan saja.  

Bahkan orang tua anak ini mengatakan:” Mat 17:16  Aku sudah membawanya pada kalian dan menganggap kalian dapat menyembuhkannya, tetapi setan itu tetap tidak bisa keluar. Saya betul-betul kecewa terhadap kalian.

 Mungkin gurumu mampu melakukannya tetapi saya juga agak ragu ragu apakah gurumu juga bisa mengusir setan ini dari anak saya.

 Mendengarkan kalinat-kalmat ini semakin membuat goncang iman 9 muird-murid Tuha Yesus ini.

 Bukankah ha-hal seperti ini juga terjkdang terjadi atas dri kita? Iman kita menjadi goncang karena pendapat orang-orang sekitar kita.

 “ Ketika kita memiliki masalah keangan, kita dibuat ragu:” masalahmu itu tidak bisa diatasi dengan berdoa.” Engkau berdoa juga percuma, Allah tidak akan menolongmu.

 Atau ketika kita sedang dibelenggu oleh suatu dosa, kita dihinggapi oleh karaguan:”  kamu tidak bisa menghadapi pencobaan yang berat ini. Godaan ini lebih besar dari imanmu. Menyerah saja, ikut saja godaan ini. Akhirnya sdr mengiut godaaan tersebut dan  jatuh ke dalam dosa.

 Bagaimana kita mengatasi keraguan kita, yan telah merampas demikian banyak berkat yang seharusnya kita miliki? 

Pertama, dengan firman Tuhan.

 Firman Tuhan mengatakan:”Rom 10:17  Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 Kita tidaklah melhirkan iman atau menimbulkan iman di dalam diri kita. Iman bukanlah menghipnotis diri sendiri dengan mengatakan “aku percaya”aku percaya”. Iman tidaklah bergantung kepada kemampuan kita untuk percaya. Iman itu merupakan pemberin Allah. Iman berasal dari Allah. Allah menanamkan iman itu di dalam diri kita melalui firmanNya. Firman Allah yang kita baca, dan dengarkanlah yang menimbulkan iman di dalam diri kita.

 Iman dimulai dengan pengenalan akan firman Allah. Tanpa pengenalan akan firman Allah maka tidk mungkin ada iman yang sejati.

 Kalau ada orang yang mengatakan: saya tidak tahu Alkitab tetapi saya punya iman”, maka ini adalah pemahaman yang keliru. Bagaimana mungkin bisa memiliki iman kalau tidak tahu akan janji Tuhan?  Bagaimana mungkin sdr memiliki iman yang memindahkan gunung, kalau sdr tidak mengetahui perkataan Tuhan Yesus dalam matius 17: 20  Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

 Iman adalah tanggapan positip terhadap pernyataan ilahi. Ini adalah tindakan yang didasarkan kepada pengetahuan. Dr. Curtis Mitchell, mengatakan:” untuk menggunakan iman alkitabiah, suadara harus memiliki fakta-fakta dari Allah. Saudara harus memeprcayai firman Allah yang berhubngan dengan msalah sdr. Kalau tidak, saduara tidak memiliki dasar untuk man alkitabiah. Iman dibangun di atas firman Allah. Jika sdr tidak memiliki sudatu firman dari Allah yang berhubungan dengan masalah saudara, maka saudara tidak akan mampu menggunakan iman.

 Jika Allah tidak pernah memberikan janji, maka segala tindakan percaya di dunia ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Untuk mendapatan apa yang Alah janjikan, sdr harus datang kepada firmanNya. Bla sdr tidak tahu akan firman Tuhan, atau sedikit saja pengetahuan sdr akan firman Tuhan, maka itu artinya iman sdr juga sedikit atau bahkan sama sekali tidak beriman.  Iman yang tidak sempurna, adalah aibat dari ketidaksempurnaaan  pengetahuan kita terhadap firman Tuhan. Sedangkan iman yang sempurna, dihasilkan karena mengetahui firman Tuhan dengan baik. Kurangnya iman, diakibatkan oleh miskinnya pemahaman. Seseorang kurang iman, bukan karena ia kurang mempunyai kemauan untuk percaya, tetapi karena sedikit sekali pemahaman tentang kehendak dan Firman Allah. Kemampuan kita untuk percaya diukur melalui pengertian kita tentang Tuhan dan FirmanNya. Perwira dalam Matius 8 mmiliki iman yang begitu besar sehingga membuat Yesus kagum. Darimanakah sumber imannya? Sumber imannya adalah pada pemahamannya mengenai Yesus dan misi Yesus.

 Wayne McDill menuliskan:

kekuatan dan kelemahan iman kita berkaitan langsung dengan ketepatan pengetahuan dan pemahaman kita tentang sifat dan maksud Allah. ………Iman adalah tanggapan kita terhadap firman yang jelas dari Allah.

 Kedua,  Iman kita harus dibuat bekerja. Jangan sampai saudara dikuasai oleh situasi. Murid-murid ditekan oleh orang banyak, dan oleh kondisi yang berat dari anak yang dirasuk setan. Mereka menjadi panic ketika setannya tidak keluar, namun semakin bertambah buasa dan membanting anak itu. Apalagi, orang banyak  mungkin mulai mengejek mereka. Mereka dikuasai oleh situasi. Seharusnya mereka menerapka iman mereka dan mengatasinya dengan mengatakan:’ kami tidak akan panic. Tetapi mereka tidak melakukan itu. Mereka membirkan diri mereka dikuasai oleh situasi.

 Iman berarti penolakan atas rasa panic. Ini adalah inti iman.  Apapun yang terjadi,iman adalah penolakan atas rasa panic. Browning berpendapat seperti ini: bagiku iman artinya ketidakpercayaan yang terus ditekan, seperti ular dibawah kaki kita. Ada ular dibawah kaki kita da kita terus menekannya dengan kaki supaya ular itu diam. Itulah yang tidak dilakukan oleh murid-murid Kristus. Mereka membiarkan situasi mengendalikan mereka. Iman berkata, aku tidak aka dikuasai leh situasi-situasi ini-akulah yang berkuasa. Jadi sdr menguasai diri sdr sendiri dan menenangkan diri. Sdr tidak boleh membiarkan diri sendiri hanyut. Sdr harus memantapkan diri. Ingatlah akan janji Tuhan. Ingatlah kembali akan firman Tuhan.  

 Bila sdr sudah mengusir kepanikan sdr dan mengingat serta menerapkan firman Tuhan dala situasi yang sedang sdr hadapi, maka iman sdr akan kembali kuat. Saya kira seperti inilah iman sebesar bijis eswai. Iman sebesar biji sesawi itu sederhana, yakni percaya akan perkataan Tuhan, dan mengusir kepanikan.

 Iman seperti ini buka hanya dimiliki leh orang-orang tertentu, atau murid-murid Tuhan saja, tetapi juga kita bisa miliki.  Sebab dalam Markus  11:23  Tuhan Yesus mengatakan: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

 Barangsiapa, berarti, siapaun juga yang memiliki iman sebesar biji seswai akan dapat memindahkan gunung.  

Sdr pun dapat memindahkan gunung. Lalu apa maksudnya dapat memindahkan gunung? Apakah murid-murid Tuhan Yesus pernah memindahkan gunung? ALkitab tidak pernah mencatat akan hal itu.

Dalam Alkitab gunung-gunung, digunakan untuk melambangkan rintangan dna hambatan. Gunung melambangkan obyek yang tak tergoyahkan. Gunung melambangkan masalah-masalah yang tak teratasi yang mengahalngi kita mencapai kemajuan. Nabi Yesaya berbicara mengenai suatu masa dimana bangsa Israel akan pulang kembali ke Yersualem. Tetapi dalam perjalanan mereka pulang sangat banyak sekali gunung atau rintangan-rintangan besar. Melalui nabiNya, Allah berfirman” Aku akan membuat segala gunungKu menjadi jalan…..(Yes 49:11). Allah berjanji akan mengubah gunung-gunung tersebut menjadi jalan raya; atau dkl. Gunung-gunung tersebut akan dihempaskan ke lautansehingga ada jalan yang lapang dan bebas hambatan.

 Gunung adalah sesuatu yang mengancam dan hendak menghentikan perjalanan yang diitetapkan Allah buat kita. Sesuatu yang mencegah kita menerima apa yang sudah dijanjikan Allah. Jika kita percaya, maka tidaka da hal yang bisa menghalangi kita untuk menerima berkat-berkat dari janji Allah.

 Tidak ada yang mustahil bagi sdr, jika sdr memiliki iman sebesar biji sesawi ini. 

 Seorang hamba Tuhan  bernama Ronald Dunn, suatu hari berkotbah di Retreat kaum Pria. Ketika 300 bapa-bapak berkumpul di pada malam terakhir penutupan, yiba-tiba angin mulai bertiup dengan sangat kencang dna terus menerus.  Angin itu menimbulkan suara yang sangat berisik dan mengalahkan suara-suara lain dalam gereja. Keadaan lebih diperburuk lagi karena tidak ada pengeras suara di dalam gereja. Dan lebih celaka lagi, adalah sang pengkotbah, suaranya tidak bisa keras.

 Sambil menunggu saatnya berkotbah, hamba Tuhan ini dengan setengah hati berusaha:’ mengucap syukur dalam segala hal”. Dia teringat bahwa Tuhan Yesuspernah meneduhkan angin rebut.  Dan janji Tuhan dalam Yoh 14:12 muncul dalam pikirannya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Ronald Dunn, berpikir bahwa janji itu pasti sungguh sungguh. Kemdian dia pun berdoa:” Tuhan Yesus Engkau pasti tidak membawaku ke sini untuk dihalangi oleh angin ini. Ini adalah kebaktian yang Engkau pimpin; orang-orang ini adalah umatMu. Aku hambaMu dan itu adalah anggin ciptaanMu. Maka aku mohon kepadaMu, dalam nama Yesus untuk menenangkan angin , seperti yang pernah Yesus lakukan di danau Galilea.

 Kemudian, Ronald  Dunn, melakukan sesuatu, dia berbicra kepada angin rebut itu dengan suara perlhan agar tenang dalam nama Yesus. Dan ketika sudah tiba waktunya bagi dia untuk berkotbh, orang yang hendak memperkenalkan namanya, putus asa karena suaranya ditelan oleh angin rebut.

 Kemudian ketika Ronald Dunn berjalan ke mimbar, tiba-tiba angin berhenti, ketenangan yang indah meliputi gereja. Selama dia berbicara tidak ada angins edikitpun dan 300 orang bisa mendengarkan dengan Judah pemberitaan firman Tuhan. Pada saat selesia berkotbah, tiba-tiba angin rebut kembali lalgi bertiup. Namun Gunung telah tercampak ke laut dan kehendak Allah telah jadi.

 Saya juga sudah berkali-kali menyaksikan pengalaman serupa ini dalam acara-acara penting gereja kita. pada waktu pembinaan, seminar spirituality, hujan yang biasanya turun setiap sore, pada waktu berlangsungnya seminar ternyata tidak hujan. Demikian juga pada waktu penahbisan, jam yang penting, antara Pkl 16.00-19.00 hujan tidak turun. Padahal langit sudah mulai agak gelap sejak Pkl. 16.00. dan saat itu adalah musim hujan, dimana setiap siaang sampai malam pasti turun hujan.

 

Sdrku, tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Apapun masalah sdr, bawalah kepada Tuhan dalam doa yang penuh iman. Kemampuannya tidak perlu disangsikan.

 

Yang menjadi masalah bukanlah:” dapatkan Allah melakukannya?”tetapi Dapatkan saya percaya”