|
KEBAIKAN ALLAH (MAZMUR 23)
OLEH: YOHANNIS TRISFANT, MTh
www.trisfant.con
PENDAHULUAN
• Ada orang-orang yang percaya bahwa angka 4 dan 13 adalah angka
sial, tidak mendatangkan keberuntungan.
Oleh sebab itu mereka tidak mau memakai angka tersebut
• Bukan hanya soal angka, tetapi hari-hari dan tanggal-tanggal juga,
menurut mereka ada hari baik dan ada hari
tidak baik, sehingga kalau menikah harus cari hari baik
• Kita sebagai orang-orang percaya tidaklah menaruh kepercayaan
kepada hal-hal tersebut. Angka 4 tidak ada
hubungannya dalam kegagalan dan keberhasilan. Si A mungkin gagal ketika
memakai angka 4, tetapi si B nya
belum tentu gagal. Contohnya INTEL PENTIUM berani memakai angka 4 dengan
PENTIUM 4 nya. Keberhasilan dan
kegagalan tidaklah ditentukan oleh angka dan hari. Keberhasilan
pernikahan juga bukan karena menikah hari baik
atau tidak. Semua hari baik. Hal yang penting kalau mau menikah adalah
carilah tanggal muda supaya orang baru
gajian dan angpaunya gede.
Jadi sebagai orang Kristen, kepercayaan kita tidaklah ditaruh pada angka,
nomor, ataupun tahyul-tahyul yg lain tetapi
kepada Allah sebagai Gembala kita Tuhan lah yang menjadi kepercayaan kita,
seperti yang dikatakan oleh pemazmur
dalam mzm 23 ini. Mazmur 23 adalah mazmur kepercayaan. Pemazmur adalah
seorang raja yang berada dalam
masalah tetapi yakin bahwa YAHWEH akan menolongnya. Jack R. Lundbom
mengatakan bahwa mazmur ini
dituliskan ketika Daud lari dari Absalam anaknya. Pemazmur
mengekspresikan keyakinannya akan kebaikan Allah
dalam hidup yang dijalaninya sekarang ini dan yang akan datang. Mazmur
ini memberikan penghiburan kepada
mereka yang menghadapi masa-masa yang sangat sulit. Mazmur ini untuk orang
tua yang kesulitan mendidik
anaknya yang bebal, bagi orang-orang yang kembali dari perang, untuk
orang-orang yang dipejarakan. Pokoknya,
merupakan sebuah mazmur tentang kekuatan dan anugerah Allah dalam setiap
zaman. Pengajaran Tuhan kita
adalah bahwa Dia adalah gembala yang baik, yang datang baik kepada orang
Yahudi maupun non Yahudi.
Ada dua gambaran yang diberikan dalam mazmur 23 ini tentang kebaikan
Allah.
Pertama, Dia adalah Gembala yang memperhatikan setiap domba-dombaNya
(vv. 1-4), dan yang kedua Dia adalah
seperti tuan rumah yang menyediakan makanan (vv. 5-6). kita hanya akan
mengeksposisi bagian pertama saja,
yakni ayat 1-4 tentang Allah sebagai Gembala yang baik.Kita perhatikan Maz
23:1, apa kata pertamanya?
• kata pertamanya adalah TUHAN, (Yahweh)
Ini adalah sebuah gambaran yang luar biasa terhadap pemeliharaan dan
perlindungan dari Allah perjanjian. tatkala
TUHAN berjalan lewat didepan Musa, TUHAN berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah
penyayang dan pengasih, panjang
sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya
kepada beribu-ribu orang, yang
mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa (Kel 34:6-7) . TUHAN yang
seperti inilah, yang digambarkan oleh
pemazmur sebagai gembalanya. TUHAN yang penyayang dan pengasih, panjang
sabar, berlimpah kasih-Nya dan
setia-Nya adalah gembalaku
Pemazmur mengatakan TUHAN adalah gembalaku.
• dia memakai kata ku.
Orang Israel seringkali tergoda memakai kata kami atau kita ketika
berbicara tentang Allah
• misalnya, dalam Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN
itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Tidak masalah memakai kata kita, tetapi jangan sampai lupa bahwa Allah
juga adalah Allah pribadi dan bukan hanya
Allah bersama-sama. Dalam mazmur 23 ini, memakai kata ku, yang menyatakan
bahwa pemazmur memiliki hubungan
pribadi dengan Allah. Oleh sebab itulah maka mazmur ini menjadi sangat
terkenal, karena setiap orang percaya
dapat memakai kata-kata dalam mazmur untuk menyatakan keyakinannya bahwa
Allah perjanjian juga mengasihinya
dan menjadi gembala mereka
• coba perhatikan kata aku di dalam mazmur ini:
- ayat 1,2,3,4.
= dari ayat 1-4 penuh dengan kata “aku”
• oleh sebab itu ketika kita menyanyikan mzmr 23 ini, akan sangat
menyentuh perasaan
Pada zaman dulu gambaran tentang gembala dipakai untuk raja-raja dan
dewa-dewa.
• Raja Hammurabi menyebut dirinya sebagai “gembala”.
• Dewa keadilan babilonia, Shamesh disebut juga sebagai “gembala”.
= Raja sebagai gembala, berarti memelihara rakyatnya
demikian juga kalau dewa disebut sebagai gembala, maka dewa itu dipercaya
memelihara matnya. Metafora ini pun
dipakai untuk Allah Israel, yang menunjukkan hubungan antara Allah dengan
anak-anak perjanjianNya . (cf. 74:1-4;
77:20; 78:52, 70-72; 79:13; 80:1; Isa 40:11; Mic 7:14). Allah yang akan
memelihara umatNya, sehingga umatnya tidak
kekurangan
pada ayat 2-4 terlihat sebuah pemeliharaan, perhatian perlindungan dari
gembala atas domba-dombanya
• ayat 2: “Ia membaringkan aku”; “Dia membimbing aku”
• ayat 3: “Ia menyegarkanku” ; “Ia menuntunku”
• ayat 4: “ Ia besertaku” ; “ Ia menghiburku”
= dan hasilnya adalah pada ayat 4 : ” aku tidak takut bahaya”
kita melihat hal ini dalam eksposisi Mzm 23:1-4
• Sebagai Gembala, Allah membaringkan kita di padang yang berumput
hijau dan membimbing ke air yang tenang
inilah yang selalu dicari oleh manusia: padang rumput hijau dan air yang
tenang.. Ketika berada dipadang hijau,
domba-domba memiliki waktu untuk istirahat, dan gembala membaringkan
mereka. Di air yang tenang, domba-domba
dapat minum dengan tenang. Padang rumput yang hijau dan air yang tenang,
menggambarkan pemeliharaan yang
menyegarkan dari Allah untuk domba-dombaNya. kalau domba mencari padang
rumput hijau dan air yang tenang,
maka manusia pun mencari sebuah keadaan hidup yang seperti itu. Sebuah
kehidupan yang baik dan layak. Hidup
yang baik dan layak tentunya tidak harus kaya raya. Hidup yang baik dan
layak adalah tidak kekurangan seperti yang
dikatakan di ayat 1 dan tetap berada di jalan yang benar, seperti yang
dituliskan dalam ayat 3. Inilah dua ukuran ttg
hidup yang digembalakan oleh Yahweh. Hidup yang baik dan layak dan tetap
berada di jalan yang benar.
setiap orang pasti mengejar sukses.
• tetapi hati-hati dengan sukses, sukses belum tentu berarti dari
Tuhan dan belum tentu berada di padang
rumput hijau dan air yang tenang
• banyak orang setelah sukses, melupakan Tuhan dan sesama
Tolstoy memberikan sebuah cerita yang menarik ttg sukses
• Pada suatu hari iblis mencari seseorang yang semula murah hati
untuk dijadikan kikir, semula berserah untuk
dijadikan serakah dan cepat marah.
• Iblis memilih seorang petani yang sedang bekerja diladang. "Nah,
petani miskin ini akan kujadikan lebih miskin
lagi. Pasti dia akan jadi kikir dan serakah."
• Sebagai langkah pertama, iblis mencuri bekal makanan milik petani
itu.
• pada waktu makan siang petani itu mencari2 bekal makanannya. Ia
merasa heran, "Aneh betul, makananku
hilang. Aku akan lapar sepanjang hari ini. Mungkin ada tetangga yang
mencurinya. Biarlah, barangkali tetanggaku itu
sedang kesulitan makanan."
• Iblis heran melihat reaksi petani yang begitu ikhlas dan damai.
Rencananya gagal.
• Dengan lesu ia melapor ke para iblis lain. Mereka langsung
menertawakan dia, "Tentu saja kau gagal. kalau
mau bikin orang jadi kikir dan serakah, jangan jadikan dia miskin. Jadikan
dia kaya!"
• Mulailah iblis menyusun rencana jangka panjang. Ia memberi
kesuburan khusus pada ladang petani itu.
• Ketika petani lain mengeluh akibat panen yang gagal, petani yang
satu itu justru berlimpah panennya.
Lumbungnya penuh dengan gandum.
• Petani miskin ini langsung menjadi kaya. Petani ini tidak tau apa
yang harus diperbuatnya dengan kelebihan
gandumnya.
• Lalu iblis memberi ilham. Gandum itu bisa dibuat minuman keras
vodka.
• Ternyata vodka bikinan petani ini laku di kota. Petani ini
menjadi semakin kaya.
• Untuk merayakan suksesnya, petani ini mengundang para tetangganya
berpesta. Vodka disajikan lalu orang
mulai mabuk.
• Dalam keadaan mabuk, petani ini menagih tetangga2nya untuk
mengembalikan gandum yang mereka pinjam.
• Petani itu langsung marah ketika para tetangga belum sanggup
membayar akibat masa paceklik. Ia memaki2,
"Bayar! Awas kalau kamu tidak membayar. Itu gandumku, tau? Gandum hasil
keringatku!" Lalu merekapun mulai
bertengkar. Kacaulah pesta itu.
• Iblis mengintip dari jauh dengan senyum kemenangan. Sambil
menunjuk ia berkata kepada iblis2 lain, "Lihat, itu
dia orangnya.
Dulu ketika masih miskin, bekal makanannya ia ikhlaskan. Tetapi sekarang
meski lumbungnya sudah melimpah, ia
begitu kikir." sebelum petani ini sukses, dia tidak terbelenggu oleg
harta benadnya, tidk dikejar oleh keserakahan.
tetapi setelah sukses, pikirannya dikuasai oleh harta benda. Dari luar
tampaknya keluarga petani ini lebih beruntung
dari keluarga lain. Tetapi dari dalam keadaannya berbeda.
Tidak semua sukses berasal dari Tuhan. Bisa jadi sukses diberikan oleh
iblis sebagai strategi untuk menjatuhkan
kita. Bila sukses itu membuat sdr berada di jalan yang serong maka itu
bukanlah pemberian Tuhan. Tetapi kalau sdr
sukses dan tetap berada di jalan yang benar seperti dikatakan dalam ayat
3, maka itu sukses dari Tuhan dan sdr
masih berada dalam penggembalaan Tuhan
TUHAN, sebagai gembala, memberikan kepada kita sukses dalam arti sebuah
kehidupan yang baik, layak, tidak
kekurangan dan tetap berada di jalan yang benar. Sama halnya, gembala
memberikan domba-dombanya istirahat,
padang rumput hijau, dan air tenang, maka Tuhan pun memelihara umatNya
dengan cara yang paling berlimpah. Dia
selalu memperbaharui mereka shg mereka merasa bahwa hidup di dalam
kehadiran Tuhan adalah baik dan layak.
Namun ada sesuatu hal lagi yang menarik dari padang rumput dan air yang
tenang ini. Padang rumput hijau dan air
yang tenang adalah sebuah keadaan yang musiman. Rumput akan hijau selama
musim semi dan musim dinginr,
tetapi pada saat musim panas dan musim rontok, maka padang rumput yang
hijau sangat sulit ditemukan. Untuk itu
gembala akan menuntun domba-dombanya mencari padang rumput yang lain. Dan
dalam pencarian padang rumput
ini akan melewati gunung yang terjal, lembah dan tempat-tempat yang
berbahaya. Oleh sebab itu ketika ayat 1
dituliskan, bahwa gembalaKu membaringkan aku di padang rumput hijau maka
itu adalah sebuah keadaan yang
sementara. Tidak selama-lamanya ada dipadang rumput hijau. Akan ada
lembah, gunung, tempat kering yang harus
dilalui. kadang-kadang jalan di tempat terang tetapi tidak jarang pula
jalan di tempat yang gelap bahkan sangat gelap
ayat 4:’ sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman
• domba-domba suatu waktu akan melalui lembah kekelaman
Apa artinya “dalam lembah kekelaman” . ini bisa diterjemahkan sebagai
banyanga kematian, atau kegelapan yang
sangat gelap., kegelapan yang sangat dalam. Domba-domba suatyu waktu akan
berjalan melalui kegelapan yang
sangat pekat ini. Ketika gembala memimpin domba-dombanya, kadang-kadang
pulangnya malam, shg mereka akan
berjalan dalam kegelapan malam tetapi kegelapan pun bisa dialami pada
siang hari. KAPAN?
pada saat gembala menuntun domba-dombanya mencari padang rumput, mereka
akan melalui jurang dan lembah,
dimana lereng yang curam dan sempit akan menghalangi sinar, sehingga
domba-domba akan melalui jalan yang
gelap. Domba-domba tidak takut, wlp berjalan dalam kegelapan seperti itu,
sebab gembalanya sedang menuntun
mereka di jalan yang benar. Sama halnya dengan kita, lembah kegelapan
menyatakan bahwa hidup kita tidak tentu.
apa yang ada di depan, kita tidaklah tahu, jalan apa yang akan kita lalui
tidaklah diketahui
• bisa berjalan dalam terang, dan dapat juga berjalan dalam gelap
hidup manusia itu, mengalami terang dan gelap silih berganti
• sukses dan gagal silih berganti
• sakit dan sehat silih berganti
Pada saat kita berada dalam gelap, kita bertanya dimanakah Tuhan? C.S
Lewis mengatakan pertanyaan dimanakah
Tuhan? adalah pertanyaan yang terus terngiang
• sewaktu anda bersukacita, and tidak memerlukan Dia, dan sewaktu
kita datang kepadaNya dengan puji-pujian,
anda akan disambut dengan tanganNya yang terbuka
• namun ketika anda datang kepadaNya pada saat anda berada di dalam
kesulitan yang sangat mendesak,
dimana tidak ada lagi pertolongan yang dapat diharapkan, maka apa yang
anda temukan? = Pintu yang tertutup
yang terkunci rapat-rapat. Kemudian anda berbalik dan pergi
Saya kira inilah jertitan orang yang sedang berada dlm kegelapan masalah.
Tuhan seolah-olah tidak ada, tidak
mendengarkannya, Tuhan seolah-olah diam. akhirnya, dia mengambil jalannya
sendiri, sebuah jalan yang salah,
sebuah jalan yang menuju kehancuran, menuju kebinasaan. Sebenarnya, bagi
domba-domba, berada dalam
kegelapan itu sendiri tidaklah menjadi masalah, sebab ada gembala yang
menjaga mereka. Tetapi yang menjadi
masalah adalah kalau ketika berada dalam kegelapan mereka melangkah keluar
menjauh dari gembala agung dan
mencari jalan sendiri. Ketika dia mulai melangkah menjauh dari gembalanya,
maka domba itu tidak akan berjalan lagi
di jalan yang benar, dia akan berada di jalan yang menuju kepada
kehancuran. Demikian jugalah hidup kita
dihadapan Tuhan . Ketika sdr sakit, punya masalah , mengalami penderitaan,
kesedihan, sebenarnya hal seperti itu
tidaklah menjadi sesuatu yang berbahaya buat sdr, sebab Gembala yang Agung
Kristus Yesus berserta sdr. tetapi
masalah, penderitaan, kesedihan penyakit akan menjadi sebuah masalah yang
serius dan mengancam jiwa maupun
hidup sdr kalau sdr berjalan keluar menjauhi Gembala Agung, yakni Kristus
Yesus. ketika sdr menghadapi
persoalan, janganlah jauh-jauh dari gembala agung kita.
• jangan jauh dari firmannya
• jangan jauh dari persekutuan orang percaya
• jangan malas berdoa
Walaupun kita berada di lembah kekelaman, kita tetap bisa berjalan di
jalan yang benar. Mungkinkah ini terjadi?
Mungkin, sebab TUHAN berserta kita di dalam lembah kekelaman itu. Gembala
yang memimpin domba-dombaNya,
akan selalu bersama-sama dengan domba-dombaNya. Kehadiran dan pimpinan
dari Tuhan akan berjalan beriringan.
Jadi Tuhan hadir dalam hidup kita tetapi Tuhan juga memimpin kita. Dia
terikat oleh karena namaNya, YAHWEH,
hadir bersama-sama dengan umatNya. Istilah Yahweh berarti : “Aku akan
bersertamu”. (Exod 3:12). Demi namaNya,
Dia akan memelihara semua janji-janjiNya kepada anak-anak perjanjian
(cf. 25:11; 31:3; 79:9; 106:8; 109:21; 143:
11; Isa 48:9; Ezek 20:44). Dia setia kepada umatNya. Kita memang tidak
selama-lamanya berada dipadang rumput,
kadang-kadang ada di dalam lembah kekelaman. padang rumput dan air yang
tenang memang adalah musiman
Perhatian dari gembala tidaklah musiman, tetapi konstan dan berlimpah.
Demikian jugalah hidup anak-anak Tuhan,
pemeliharaan dan kebaikan Allah tidaklah musiman, tetapi konstan dan
melimpah. Sdr mungkin mengalami masa-
masa sulit, masa-masa senang, dan sepertinya pada masa sulit Allah
tidaklah memelihara kita. Padahal dalam setiap
masa Allah tetap memelihara kita. Sebab pemeliharaannya tidak musiman,
tetapi konstan dan melimpah.
terakhir: apakah akibat dari pemeliharaan Tuhan ini ???
• hal ini dinyatakan di dalam kata ganti orang pertama: ayat 1. dan
ayat 4
• “ Aku tidak akan kekurangan”
• “ Aku tidak takut bahaya”
Jadi pemzmur bersukacita, bahwa Yahweh adalah seperti gembala yang
mengarahkan, memimpin, memelihara shg
dia tidak kekurangan suatu apapun dan tidak perlu takut. Hal yang paling
menakutkan saat ini dalam dunia adalah
ketidakpastian masa depan. Apa yang akan terjadi besok?apa yang akan
terjadi lusa? Apa yang akan terjadi tahun
2005 ini?? Kita tidak tahu.
• apakah sdr akan tahu bagaimana kehidupan ekonomimu tahun 2005
ini? TIDAK akan tahu
Memasuki Tahun Baru, banyak orang merenungkan dan mencari jalan bagaimana
mereka bisa memperbaiki nasib
mereka pada tahun yg akan datang ini, agar mereka bisa mendapatkan lebih
banyak hokie atau rezeki daripada
tahun-tahun sebelumnya. Mulai melalui tukang ramal, sampai pergi ketempat
berziarah yg
jauh umpamanya ke Gunung Kawi ataupun pergi kekuburan para leluhur.
Bermacam buku ramalan pun menjadi best
seller.Sebagai anak-anak Tuhan, kita jangan melakukan hal-hal tersebut.
peganglah janji Tuhanmu dalam mazmur
23 ini bahwa sdr tidak akan kekurangan sebab TUHAN adalah gembalamu dan
sdr adalah domba-domba yang telah
ditebusNya dengan darah AnakNya Kristus Yesus
sdr tidak perlu kuatir dan takut menghadapi tahun 2005 ini, wlp banyak hal
yang kita tidak tahu dan bahkan sekalipun
sdr berjalan di dalam lembah kekelaman |