HUTANG INJIL
Pdt. Dr. Stephen Tong
Artikel ini merupakan ringkasan kotbah dari Rally Doa Pra-KKR 2002 8 Agustus
2002
Roma 1:13-15
Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat
untuk datang
kepadamu--tetapi hingga kini selalu aku terhalang--agar di tengah-tengahmu aku
menemukan buah,
seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain. Aku berhutang baik
kepada orang Yunani,
maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada
orang tidak
terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga
yang diam di Roma.
Dari ayat ini saya melihat ada 3 lapisan mental yang menjadi cetusan jiwa Paulus
sampai ia berani
setia, berapi-api, pantang mundur, tidak pernah takut, terus menerus bersemangat
mengabarkan Injil.
Saudara-saudara, jikalau gereja mendapatkan kembali semangat yang ada pada
Paulus yang tercantum di
dalam ayat ini. Gereja tidak mungkin tidak akan dibangunkan. Jikalau ada pendeta
satu saja di satu kota
mempunyai pengertian semangat dari ayat itu, berbahagialah kota itu untuk satu
generasi.
Aku hutang baik kepada orang Yunani maupun kepada orang Barbar, aku hutang baik
kepada
orang yang terpelajar maupun kepada orang yang bodoh. Lapisan pertama dari ayat
ini mencetuskan
mental Paulus bahwa semua orang membutuhkan Injil tanpa kecuali. Tidak peduli
engkau Ph.D, engkau
profesor, engkau pujangga, engkau filsuf, engkau orang yang pintar dalam hal
kebudayaan, seperti orang
Yunani, engkau memerlukan Injil. Tidak peduli berapa bodoh, tidak punya IQ
tinggi, engkau tidak
pernah punya pendidikan, bahkan engkau tidak berkebudayaan seperti orang barbar,
engkau perlu Injil.
Ini lapisan pertama: everyone needs Jesus. Setiap orang memerlukan Injil Yesus
Kristus, tidak ada
kecuali. Jangan mengatakan pada saya engkau sudah beragama, engkau uskup, atau
engkau alim ulama,
engkau seorang biksu. Pokoknya semua orang memerlukan Injil. Ini pertama.
Lapisan kedua dari ayat ini adalah Injil Yesus Kristus satu-satunya jawaban
untuk seluruh
kebutuhan seluruh umat manusia. Saudara-saudara, kalau semua memerlukan Injil
apakah betul Injil
bisa mengisi kebutuhan semua? Paulus bilang bisa. Injil mempunyai kuasa,
mempunyai khasiat,
mempunyai kekuatan untuk merobah menyelamatkan setiap macam orang, termasuk
orang yang paling
pintar. Ini lapisan kedua yang mau diungkapkan dalam arti yang sesungguhnya oleh
ayat-ayat ini.
Dan lapisan yang ketiga, Paulus berkata: demi hal ini saya sudah bersedia. Saya
sudah bersedia
untuk mengisi kebutuhan siapapun. Saya bersedia bertemu dengan filsuf. Saya
bersedia pergi ke desa
yang paling kecil. Saya bisa membimbing orang yang paling intelektual, kaum
cendikiawan. Aku juga
bisa membimbing orang yang paling bodoh. Aku bersedia.
Jiwa penggembalaan semacam ini sudah jarang di dalam hati pendeta. Ada pendeta
yang hanya
mau melayani orang kaya, tidak mau pergi ke tempat orang miskin. Ada pendeta
yang hanya melayani
Page 1 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
semacam lapisan masyarakat, yang lain dia tidak tahu, dia tidak sadar, dia tidak
mengerti jiwa mereka.
Siapakah seorang hamba Tuhan seperti Paulus yang berkata, "I am ready to serve
all the classes in the
society. I don't care from what kind of religion, what kind of race, what kind
of nation you come from. I
serve you." Aku sudah bersedia melayani orang-orang barbar, melayani orang-orang
terpelajar itu
gampang karena masih bisa berdebat, bisa bicara baik-baik. Melayani orang
barbar, kalau sudah tidak
cocok pikirannya, langsung ditusuk.
Jadi di sini, kalau pikiran tidak tajam, bagaimana bisa melayani orang pertama?
Kedua, kalau hati
tidak berani dan bertekad bulat menerima segala resiko, kalau tidak siap,
bagaimana berani
mengabarkan Injil kepada orang kedua? Ketiga, kalau engkau kurang memiliki
bijaksana dan berjagajaga,
bagaimana bisa menjawab pertanyaan orang terpelajar? Keempat, bagaimana engkau
mempunyai
kesabaran menghadapi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa? Harus sabar luar biasa
untuk melayani
mereka, bukan? Siapakah pendeta yang mempunyai jiwa seperti ini? Siapa yang
bersiap yang
mempunyai keadaan jiwa yang luasnya seperti laut ini?
Hari ini saya harus mengatakan bahwa saya sangat sedih melihat dosen-dosen
theologi yang lebih
malas daripada siapapun dalam mengabarkan Injil. Dan orang-orang yang
mengabarkan Injil lebih malas
lagi daripada mereka yang mempelajari theologi. Theolog-theolog semua tidak mau
mengabarkan Injil.
Penginjil-penginjil tidak mau belajar Theologi. Inilah keadaan kita yang berada
di abad ke-20. Pendetapendeta
mengatakan, "Saya sudah terlalu sibuk, jangan ajak saya lagi pergi menginjili
karena anggotaku
sudah terlalu banyak."
Tahun 1971, 5 gereja Protestan di seluruh kota Bandung mengirim surat kepada
saya tanpa berjanji
satu dengan yang lain. Semua meminta saya memimpin kebangunan rohani di gereja
mereka yang besarbesar,
tetapi syaratnya hampir sama: jangan menginjili, cukup menafsir Alkitab,
membangun kerohanian
orang Kristen karena anggotaku sudah banyak, kalau membatasi saya untuk
menginjili, saya tidak akan
pergi. Akhirnya mereka berkata silakan datang, tetapi kami hanya ingin iman
orang Kristen
dibangunkan. Kita tidak perlu anggota baru. Ini maksudnya seperti apa?
Seperti keluarga yang orang tuanya dibuat sehat tetapi tidak usah melahirkan
anak. Pokoknya
makin tua makin sehat itu sudah cukup. Besok matinya masih sehat, tetapi tidak
ada anak, tidak ada
cucu, tidak ada ada cicit, tidak ada keturunan. Terhadap gereja-gereja semacam
ini saya tidak ada beban
pergi lagi karena mereka menghina dan mengabaikan penginjilan.
Paulus bukan demikian. Paulus mengatakan: terhadap orang terpelajar, saya
hutang; terhadap orang
tidak terpelajar, saya hutang; kepada orang Yunani, saya hutang; terhadap orang
yang bukan Yunani,
saya juga hutang. Jadi dia adalah orang yang begitu pintar dalam mengerti wahyu
Tuhan. Dia begitu
pandai dalam mengerti filsafat dan budaya barat. Dia juga begitu mendalami
Taurat orang Yahudi. Dan
dia bersedia mengisi kebutuhan masyarakat dari lapisan apa pun.
Saudara-saudara, hanya ayat ini saja saya pernah memikirkannya selama
berbulan-bulan, lalu saya
merasa malu menjadi hamba Tuhan. Jikalau saya tidak mengerti ayat ini lalu saya
mengatakan saya
masih hamba Tuhan, itu namanya penipuan diri sendiri. Benarkah dunia perlu
Injil? Benar. Kalau benar,
mengapa engkau tidak mengabarkan Injil? Benarkah Injil mengisi kebutuhan semua
orang? Benar.
Kalau engkau betul-betul yakin benar, engkau di dalam pelayananmu hanya bisa
mengisi sebagian
orang. Benarkah engkau sudah bersedia dan engkau harus melayani semua orang?
Benar. Tetapi secara
fakta siap sanggup melayani semua.
Dari ketiga lapisan ini saya lihat berapa agung seorang hamba Tuhan yang namanya
Paulus. Paulus
betul-betul mengabdikan diri. Paulus betul -betul merendahkan diri. Paulus
betul-betul tidak
Page 2 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
mempedulikan lagi kesehatan, mati-hidup, dan untung-ruginya sendiri. Yang paling
penting kehendak
Tuhan dijalankan di dalam mengabarkan Injil.
Kedua, Paulus mengatakan bahwa dirinya berhutang. Mengenai hutang pikiran saya
banyak yang
dikacaukan karena ada orang yang berhutang tetapi tidak merasa dirinya
berhutang. Ada orang yang
tidak pernah berhutang, tetapi merasa berhutang.
Ada orang yang berkata, "Pinjam ya, pinjam ya." tetapi tidak pernah
dikembalikan. Karena di
dalam pinjam itu terkandung makna 'milikku.' Boleh pinjam? Boleh. Puji Tuhan,
itu milikku. Itulah
Tommy Soeharto. Dia ambil bensin pemerintah selama berpuluh-puluh tahun, lalu
demi mendapat
simpatinya ia tidak usah bayar, karena dia tidak ada konsep bayar. Hanya ada
konsep pinjam, pinjam.
Yang pinjam terus tidak bayar, tetapi yang tidak pernah pinjam terus mau bayar,
enak mana? Enak
yang pinjam terus tidak usah bayar bukan? Makanya kita lebih suka jadi seperti
itu ya? Saudara-saudara,
yang pinjam terus tidak mau bayar itu biadab. Tetapi yang tidak pinjam terus
merasa perlu bayar itu
apa? Itu mentalitas apa? Kapan Paulus berhutang kepada orang Yunani? Kapan
Paulus berhutang
kepada orang barbar? Kapan dia pernah hutang, pernah pinjam dari orang
terpelajar? Tidak pernah.
Tetapi dia katakan: aku berhutang, aku berhutang, aku berhutang; itulah namanya
beban.
Saudara-saudara, beberapa hari ini saya terus pikir, pikir, pikir. Beban bukan
interest, bukan
kegemaran pilihanmu. Pemuda-pemudi datang kepada saya mengatakan, "Pak Tong,
saya berbeban
melayani ini, melayani itu." Saya bilang kamu doa dulu. Yang kau katakan sebagai
beban itu apa?
Banyak mengatakan "Ke mana saja bebanku di Jakarta." Itu namanya beban? Saudara
jadi beban orang!
Itu bukan bebanmu. Engkau mengatakan ini VISIKU. Yang kau katakan visi itu hanya
interpretasi
semau sendiri tentang ambisi. Itu bukan visi. Visi adalah sesuatu yang Tuhan
berikan berikan sebagai
cahaya di dalam hatimu, sampai engkau hampir menjadi buta karena engkau tidak
pernah tahu engkau
akan melihat ini. Dan apa yang engkau lihat itu engkau tidak pernah mengerti,
sehingga akhirnya
engkau mengetahui karena Tuhan memberikan penjelasan. Itu begitu berlainan
dengan ambisimu. Itu
namanya visi. Dan visi yang sejati dan beban yang sungguh dari Tuhan
berpuluh-puluh tahun tak pernah
akan berubah. Visi dari Tuhan itu berpuluh-puluh tahun engkau tekun, terus
mengerjakan meskipun
sudah kewalahan, sudah capek. Tetapi yang disebut beban dan visi dari
pemuda-pemudi sekarang
dengan istilah rohani pinjaman, mereka dua tahun tidak cocok pergi, ini tidak
senang pergi. Tak ada
beban lagi.
Beban bukan interest, beban bukan pilihan dari freewill engkau yang sudah jatuh
di dalam dosa.
Visi bukan semacam pengertian dari apa yang engkau ingin sebagai ambisimu
tercapai. Orang yang
ingin ambisinya tercapai, lalu memakai orang lain yang sudah kerja setengah mati
sebagai alat, lalu
kalau sudah tidak cocok dia kritik, orang itu lebih baik keluar.
Orang yang memiliki beban dari Tuhan, bergumul dengan sungguh, dengan begitu
ketat sehingga
dia jelas panggilan Tuhan. Kalau tidak tahu dia bergumul di dalam jiwanya sampai
sungguh-sungguh,
"Apa yang harus aku perbuat, karena sudah mendengar panggilan, aku sudah melihat
visi, aku diberikan
beban?" Tuhan berkata, "Paulus, mengapa engkau menganiaya Aku?" Lalu dia
bertanya, "Siapa Engkau,
Tuhan?" Paulus tahu itu Tuhan, lalu dia bertanya siapa Engkau, ... Tuhan? Tuhan
kok siapa? Siapa kok
Tuhan? Tuhan bilang, "Kamu tidak tahu Aku Tuhan?" "Tahu, tapi siapa Tuhan?"
Itulah paradoks dari
orang akademis: sudah belajar banyak, tetapi sewaktu ketemu belum kenal. Sudah
mengerti semua teori,
bahkan berani mengajar, tetapi waktu encounter belum tahu.
"Siapakah Engkau Tuhan?", "Aku adalah Yesus yang kau aniaya." Di sini visi
terbuka. "Tak
mungkin Yesus itu Tuhan. Tidak mungkin Tuhan itu Yesus. Tidak mungkin aku
menganiaya Tuhan. Yang
Page 3 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
kuaniaya itu Yesus dan yang kuaniaya adalah bukan Tuhan. Yang Tuhan tidak
mungkin aku aniaya. Aku
adalah orang yang melayani Tuhan dan segiat mungkin aku lakukan sebagai orang
Farisi. Kapan aku
menganiaya Tuhan?" Tuhan menggabungkan keadaan, kesulitan yang tidak pernah bisa
digabungkan
oleh logika: God is Jesus. Jesus is being persecuted by you. You are persecuting
God! Ini semua kacau.
Tuhan tidak mungkin Yesus. Yesus tidak mungkin Tuhan. Aku melayani Tuhan. Tak
mungkin aku
menganiaya. Aku menghina Yesus, karena Yesus tidak mungkin Tuhan, maka aku
berani menganiaya.
Semua ini dikacaubalaukan, semua di-mix-kan. Lalu Tuhan bertanya, memberikan
satu tantangan
pertanggungjawaban, "Tahu tidak, kau kira kau melayani Aku? Kau sedang
menganiaya Aku! Karena
yang kau sebut sebagai Tuhan adalah Yesus yang kau aniaya."
Di situ teori akademik Paulus hancur lebur. Iman yang betul-betul kepada
firsthand revelation
(wahyu Tuhan yang diterima langsung tanpa melalui orang lain) mulai dibentuk.
Saudara-saudara itu
sebabnya dia harus berpikir. Dan berpikir sampai matang: apa ini? Kalau saya
betul-betul tidak mengerti
ini, meskipun theologi saya sudah banyak, belajar sudah begitu banyak, itu tetap
tidak berguna. Untuk
pergumulan itu ia habiskan waktu 3,5 tahun. Setelah selasai ia jelas bahwa
inilah visi, ini beban.
Sesudah itu apa yang dilakukan Paulus? Sampai mati tidak mundur lagi mengabarkan
Injil! Inilah
Paulus.
Setelah 3,5 tahun di padang gurun Arab, seorang diri di padang pasir berdoa dan
bergumul,
akhirnya dia berkata, "Tuhan, tidak ada jalan lain. Sekarang saya mengerti.
Sekarang saya harus mati
bagi-Mu sebagaimana Engkau telah mati bagiku. Aku harus mengikuti jejak kaki-Mu
karena Engkau
sekarang memimpin aku untuk seperti Engkau, sampai mati mengabarkan Injil Yesus
Kristus." Dan
sewaktu ia menulis surat kepada gereja-gereja ia mengatakan, "Aku Paulus menulis
surat kepadamu.
Aku adalah budak Kristus. Aku budak, bukan budak manusia, tetapi budak Kristus."
Istilah yang
dipakai di sini adalah doulos, ini artinya bukan servant, tetapi slave. Servant
itu pembantu, pelayan.
Sedangkan slave adalah budak yang dibeli. Ia boleh dipecut, boleh dimatikan
karena ia sudah tidak
memiliki hak milik atas dirinya lagi.
Di situ secara implisit mengandung arti bahwa Yesus bukan manusia biasa, Dia
adalah Allah. Maka
saya menjadi budak Allah yang namanya Yesus. Setelah 3,5 tahun bergumul ia
berubah sekali. Ia
menegakkan satu keyakinan bahwa: I am serving my Lord, Jesus Christ. I am
serving Him until my
death. No other way. No return, no regret. Tidak ada penyesalan, tidak ada jalan
lain. Saya melayani
Injil sampai Kristus datang kembali. Saya melayani Injil Tuhan Yesus sampai aku
mati. Dan pikiran itu
akhirnya tergabung, terkristalisasi dengan satu frase lagi, "... baik untuk
orang Yunani (atau istilah
lainnya barbarian), baik untuk orang terpelajar maupun untuk orang bodoh: saya
berhutang kepada
mereka."
Saudara-saudara, malam hari ini kita mulai memikirkan empat istilah ini dari
belakang ke depan,
bukan dari depan ke belakang. Siapakah yang disebut orang bodoh? Yaitu orang
yang kurang pintar,
orang yang tidak berpendidikan yang tinggi, orang yang tidak memiliki common
sense yang cukup. Di
dalam kerajaan Romawi ada kira-kira lebih dari 60% orang semacam ini. Meraka
adalah orang yang
menjadi budak, mereka adalah orang yang tidak mempunyai kesempatan sekolah,
mereka adalah orang
yang ditawan musuh yang telah mengalahkan mereka dalam perang sehingga mereka
menjadi orang
yang tidak lagi memiliki hak asasinya sebagai manusia. Siapa orang terpelajar?
Orang biasa yang
mempunyai kesempatan dan ada uang sehingga boleh belajar lebih tinggi. Siapakah
orang barbar? Yaitu
orang yang ada di utara semenanjung Balkan. Semenanjung Balkan terdiri dari
Yunani Gerika bawah,
Makadonia di atas dan setelah itu daerah yang semakin ke utara semakin tidak
berkebudayaan.
Saudara-saudara, pada zaman Paulus kebudayaan yang tertinggi berada di bawah
Balkan,
kebudayaan yang paling liar berada di atas Balkan, dan berada di Gaul, naik lagi
kita akan menjumpai
Skandinavia yang menghasilkan Viking, barbarian. Yang disebut barbarian adalah
orang yang
Page 4 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
mempunyai tubuh yang kuat, yang berani melakukan pembunuhan yang tidak
berperikemanusiaan,
tetapi otaknya seperti otak binatang. Itulah barbar.
Jadi istilah pertama dan kedua sangat kontras. Pertama Yunani, kedua barbar.
Sebenarnya kerajaan
Romawi sampai zaman Paulus adalah kerajaan yang paling besar pengaruhnya di
seluruh dunia
khususnya di Barat. Itulah kerajaan Romawi. Mereka mempunyai tentara yang tidak
terkalahkan,
mereka mempunyai senjata militer yang paling ampuh. Setiap kali perang selesai
mereka segera
memperbaiki senjata mereka. Mereka lebih canggih dalam menciptakan segala
alat-alat perang.
Khususnya setelah Masada, mereka telah menemukan suatu mesin yang bisa mendaki
gunung yang
tinggi, yang bisa menghancurkan beton atau bangunan-bangunan yang paling kuat.
Mereka terus
memperbaiki diri.
Kerajaan Romawi adalah kerajaan yang paling kuat secara militer dari sejarah
sampai pada zaman
Paulus. Setelah kerajaan Romawi sampai pada zaman sekarang, baik di Inggris,
baik di Perancis, dll.
tidak ada kerajaan yang melampaui kerajaan Romawi. Dan Romawi dirusak oleh dua
macam orang:
pertama Yunani, kedua barbar. Apanya yang dirusak oleh Yunani? Otaknya. Apanya
yang dijajah oleh
barbar? Tubuhnya. Jadi setelah Yunani menghancurkan banyak tempat, Yunani
dihancurkan oleh
Romawi pada 86 tahun sebelum Kristus. Yunani telah dihancurkan oleh Romawi.
Tetapi sebaliknya
pada saat itu juga Yunani telah menjajah pikiran orang Romawi. Tetapi sebaliknya
pada saat itu juga
Yunani telah menjajah pikiran orang Romawi, sehingga kerajaan Romawi tidak lagi
memiliki pikiran
asli sendiri karena kekuatan militer mereka tidak mampu membendung penjajahan
pikiran yang dijajah
kembali oleh orang Gerika. Selain itu tanah mereka akhirnya hancur beberapa abad
kemudian oleh
orang-orang barbar. Sehingga Yunani yang menjajah pikiran Romawi, barbar yang
menjajah wilayah
Romawi. Wilayah Romawi akhirnya hancur oleh kedua hal ini.
Dan Paulus berkata bahwa: ia berhutang kepada orang Yunani dan ia juga berhutang
kepada orang
barbar. Saya kira saya tidak akan memberikan penjelasan lebih banyak mengenai
orang barbar, malam
ini saya akan lebih memfokuskan kepada Greek, Hellenistic people yang kepadanya
Paulus berhutang
Injil. Siapakah orang Yunani? Mungkin engkau bilang mereka Gerika (Greece),
tetapi di sini istilahnya
adalah Helenistis. Helenistis berasal dari kata Hela. Hela berbeda dengan
Gerika. Hela bisa diistilahkan
sebagai PanGreek bukan Greek. Hela lebih besar, lebih berkembang, lebih besar
daripada Gerika.
Helenistis berarti budaya yang berasal dari Gerika, tetapi sudah menjelajah ke
wilayah yang lebih besar
sehingga keluar dari tempat asalnya di Gerika dan mengembang lebih luas lagi ke
timur, ke barat, ke
utara, dan ke selatan. Itulah yang disebut helenisme. Makedonia menjadi tempat
pertama yang
dipengaruhi oleh Gerika, karena di sana ada seorang raja yang disebut Philipus
II, yang matanya buta
satu, tertusuk karena pergi berperang. Keberaniannya membuat dia terkenal di
tempatnya, tetapi dia
melahirkan seorang anak yang lebih hebat darinya, namanya Iskandar Agung. Anak
ini sangat pandai,
sehingga ayahnya bingung apakah ia disuruh berperang untuk memperluas wilayah
kerajaan atau
disuruh belajar? Akhirnya ayahnya mendapatkan akal, ia mengundang dosen yang
paling terkenal di
seluruh dunia untuk mengajar anaknya di istana. Siapakah dia? Aristoteles.
Aristoteles mengajar putra
mahkota yang pintar luar biasa ini selama 3,5 tahun. Demikianlah maka pengaruh
Gerika telah menuju
helenistis. Di sini telah berkembang pengaruh-pengaruh kebudayaan Gerika kepada
dunia yang paling
pintar.
Kenapa saya harus mengatakan ini? Karena sekarang gereja sudah tidak mempunyai
senjata ampuh
untuk conquer, menaklukkan orang yang pintar. Saudara-saudara, pendeta-pendeta
kalau berkhotbah
ditertawakan oleh filsuf, oleh dosen, oleh professor karena mereka hanya
mengetahui hal-hal yang kulitkulit
saja. Tetapi pada zaman Paulus, ia mengatakan bahwa ia berhutang kepada orang
Helenistis, maka
saya harus menjelaskan dengan tuntas hal ini.
Saudara-saudara, helenistis berarti pengaruh metode riset Gerika yang sudah
menjalar keluar dari
Page 5 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
daerah mereka mempengaruhi daerah yang lebih luas. Sehingga pada zaman itu
daerah-daerah itu
semuanya memiliki pemikiran yang luar biasa. Dan Iskandar Agung adalah seorang
jenius yang orang
semacam dia mungkin hanya muncul sekali dalam 1000 tahun. Ia sangat sulit
diatur. Sejarah mencatat
bahwa ia terus mendebat dan selalu melawan ayahnya, sehingga sang ayah kewalahan
dan tidak tahu
cara menghadapinya. Di umur 10 tahun ia telah berhasil dalam sekejap menjinakkan
seekor kuda liar
yang besar dan kuat untuk dikendarai oleh ayahnya setelah seluruh pelatih kuda
istana dan orang-orang
hebat lainnya gagal menjinakkannya. Kuda itu karena takut melihat bayangannya
sendiri menjadi liar
dan menjatuhkan setiap orang yang naik ke punggungnya, tetapi Iskandar Agung
muda ini menarik
kepalanya ke atas sehingga ia tidak bisa melihat ke bawah lagi dan ia berhasil
mengendalikannya
dengan leluasa. Saudara-saudara, kalau kita ingin mengerjakan pekerjaan Tuhan
yang besar jangan
melihat bayang-bayang. Hari ini gereja gagal karena seperti kuda besar itu,
dihantui oleh bayang-bayang
sendiri. Gede-gede pengecut.
Saya mengamati bahwa di antara seluruh agama di Indonesia, yang paling pengecut
adalah agama
Kristen. Seluruh Kristen, yang paling pengecut pendeta, pemimpin-pemimpin yang
tidak ada moral
imannya tetapi berani mengajar di atas mimbar. Kalau engkau tidak mempunyai
keberanian untuk
berjuang berdasarkan iman, berhentilah melayani Tuhan. Saudara-saudara saya
dengan serius
mengatakan kalimat ini: selama 45 tahun saya mengetahui mereka yang mengadakan
kebaktiankebaktian,
pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang sukses itu karena mereka hanya memandang Tuhan,
tidak
mau dihantui oleh bayang-bayang.
Siapa pun mengetahui bahwa Aristoteles adalah seorang yang terpelajar dan
seorang yang otaknya
paling tinggi di antara para intelektual sampai pada hari ini. Dia selama
hidupnya menulis buku
berdasarkan pengamatannya sendiri dan sama sekali tidak mengutip orang lain.
Buku yang ditulisnya
lebih dari 1000 jilid. Inilah Aristoteles. Makedonia dipengaruhi oleh Gerika
menjadi Helenistis. 380
tahun kemudian di situlah Paulus menuliskan bahwa ia berhutang kepada orang
Helenistis. Ini berarti
apa? Orang Gerika yang paling pintar pun bisa saya isi kebutuhannya. Berarti
Paulus mempunyai
certainty, mempunyai pegangan bahwa firman Tuhan di dalam Injil Kristus lebih
tinggi daripada semua
filsafat Gerika. Cara membaca Alkitab saya mungkin agak berbeda dengan cara
Saudara membaca
Alkitab. Saya membaca bukan hanya sekadar mengetahui kalimat lalu tahu artinya,
tetapi dengan
memperhatikan situasi seluruhnya dan membandingkan kenapa ditulis demikian.
Itulah sebabnya 25
tahun yang lalu, 1977, saya pergi ke Gerika mau mencari tempat di mana Paulus
berkhotbah. Saya mau
mengerti satu hal, apakah yang menjadi perasaan Paulus bukan dari commentary
untuk mengerti apa
yang dituliskan oleh orang-orang yang ikut menafsirkan. Saya ke sana melihat
Acropolis yang
dihancurkan pada abad ke-16 di dalam peperangan. Bolehkah kita menemukan semacam
arsitektur yang
mempunyai kekuatan untuk tidak dibatasi zaman? Saya mengatakan ada. Saya
menyebutnya sebagai
timeless architecture style. Semacam gaya arsitektur yang tidak mungkin
dilenyapkan atau digugurkan
oleh zaman apa pun. Itu namanya timeless. Itu namanya mendekati nilai kekekalan,
di mana orang tidak
pernah bosan dengannya. Itu adalah arsitektur Gerika. Semenjak lebih dari 2000
tahun yang lalu, saat
Parthenon didirikan dengan delapan pilar di depan dengan atap yang berbentuk
segitiga yang sangat
pendek dengan tangga di depan yang sedikit lengung beberapa derajad, itu sudah
menjadi induk semua
gedung yang paling indah di dunia, termasuk: Wall Street, Parliament House,
Capitol Hill, White
House, Buckingham Palace, juga Gedung Merdeka di Indonesia dan Gedung Pancasila.
Semua
mengkopi bangunan ini. Lalu bagaimana dengan Gothic? Saya senang Gothic luar
biasa, tetapi kalah
timeless dengan Greek. Bagaimana dengan Rokoko, bagaimana dengan Byzantium,
bagaimana dengan
arsitektur Roma, bagaimana dengan arsitektur modern, bagaimana dengan
post-modern, bagaimana
dengan ultra-modern, bagaimana dengan orang-orang seperti Le Corbusier, dsb?
Saya berkata, satusatunya
bangunan yang gayanya tidak akan digugurkan oleh zaman itu adalah Gerika. Yang
disebut
dengan Barok dan Rokoko tidak bisa dibandingkan dengan Gerika. Mereka terlalu
rumit, terlalu banyak
gaya. Tetapi Gerika begitu simple, have dignity, and beauty. All the
characteristic of eternity combined
in one.
Page 6 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
Di dalam arsitektur Gerika yang begitu indah terkandung bijaksana di manusia
yang mencari
kekekalan dalam sudut pandang estetik yang diekspresikan dalam arsitektur.
Paulus mengatakan bahwa
orang Gerika yang begitu tinggi intelektualnya, saya masih hutang, berarti saya
masih bisa bayar, saya
bisa melampaui. Berarti pengertian Paulus tentang Injil bukan seperti orang
Injili sekarang. Orang Injili
sekarang seperti tukang koyo. Dengan membawa sedikit plester koyo lalu
mencari-cari bagian mana
yang sakit, dikiranya semua penyakit itu semua digigit nyamuk saja. Semua sakit
itu seperti orang yang
jatuh dari motor lalu luka-luka itu saja, lalu dia datang membereskan. Kaum
Injili sekarang dangkalnya
sudah seperti orang jual obat di pinggir jalan. Kaum Injili sekarang sudah tidak
mau belajar lalu mengira
seluruh dunia hanya memerlukan koyonya saja. Tetapi bagi Paulus tidak. Hei
Gerika, engkau sudah
mencapai begitu tinggi? Saya lebih tinggi daripadamu karena Injil Kristus bisa
menyelesaikan apa yang
tidak ada padamu. Saudara bayangkan, berapa tinggi, berapa dalam, berapa hebat
dan begitu limpah
pengertian dan epistemologi dan kerohanian dan kuasa Injil yang dimiliki oleh
Paulus dengan confident
dan pengertian. Sekarang ada orang tidak mengerti memiliki overconfident. Ada
orang yang sudah
mengerti banyak tidak memiliki confident. Semua di luar Paulus. Paulus berkata,
"Hei orang Gerika, aku
berhutang kepadamu."
Bagian terakhir, filsafat Gerika yang dikembangkan oleh Socrates, Plato dan
Aristoteles setelah 300
tahun kemudian menjadi tidak lagi fokus kepada epistemologi, kepada logika,
kepada silogisme, tidak
lagi mementingkan metafisika atau kosmologi dan sebagainya. Yang menjadi penting
adalah: Mengapa
aku hidup di dunia? Filsafat Gerika yang dimulai dari naturalisme sampai
epistemologi, sampai pada
logika dari Aristoteles selama beratus-ratus tahun akhirnya pada zaman Paulus
hanya tersisa 3 arus yang
besar. Semua arus ini menuju kepada satu pertanyaan pokok: Why I am here? Where
is my hope? Saya
mengapa harus dilahirkan ke dunia? Apa makna hidup di dunia? Setelah hidup ini
apa?
Saudara, judul kali ini dalam khotbah-khotbah yang akan disampaikan dalam KKR
adalah: Di
manakah Hari Depanku? Itu bukan memikirkan mengenai hari depan apakah saham naik
atau turun.
Hari depan apakah presidennya tetap Megawati atau siapa. Bukan itu.
Mengapa saya di sini? Saya menuju ke mana? Setelah mati itu apa? Makna hidup
saya di dunia itu
apa? Itulah yang menjadi pemikiran yang paling fokus dalam filsafat Gerika zaman
Paulus menulis
Roma pasal pertama ini. Orang Gerika sedang mencari hal ini dalam 3 arus. Arus
pertama, yaitu arti
hidup tidak lain adalah mencari kebahagiaan. Pokoknya saya bisa bahagia saya
puas hidup. Pokoknya
saya bisa bahagia saya puas hidup. Pokoknya saya bisa bahagia, matipun saya
sudah rela. Dari mana
dapat bahagia? Bahagia itu apa? Itu satu concern yang penting bagi orang
Helenistis, orang Gerika. Lalu
ada orang berkata bahwa kebahagiaan itu ada di dalam perdamaian. Lalu ditanya
apa itu perdamaian?
Perdamaian itu ada di dalam keharmonisan. Apa itu keharmonisan? Keharmonisan
berarti tidak ada
konflik dalam tiga wilayah. Apa itu tiga wilayah? Pertama, aku damai dengan
diriku. Kedua, aku
berdamai dengan semua orang di sekitarku. Ketiga, aku berdamai dengan seluruh
kuasa dan hukum
alam.
Lalu ditanyakan bagaimana bisa mencapai perdamaian itu dan apa yang merusak
perdamaian itu.
Nah pertanyaan-pertanyaan ini dicari oleh seorang yang bernama Epicurus. Ia
adalah seorang yang
hidup sederhana, minumnya cuma air putih dan makannya cuma roti panggang, tetapi
ia berkata bahwa
barangsiapa yang tidak harmonis boleh datang kepadanya dan ia akan memberikan
konseling
kepadanya. Itulah konseling yang pertama kali dilakukan. Konseling bukan berasal
dari Sigmund Freud,
tetapi dari Epicurus. Ia berkata: Come unto me, I will make peace for you. Come
unto me, you will get
rest.
Itu mirip dengan pernyataan Yesus Kristus. Lalu mereka yang datang konseling
kepada Epicurus
berkata bahwa mereka takut. Takut apa? Takut kalau mati masuk neraka. Nah itu,
tidak ada neraka.
Kalau engkau percaya agama, engkau tidak ada harmonis. Inilah perbedaannya
dengan Yesus Kristus.
Page 7 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
Jadi orang-orang seperti Epicurus adalah cosmotically materialisme. Bagi mereka
tidak ada surga, tidak
ada neraka, tidak ada Allah, tidak ada setan, tidak ada dewa, tidak ada jin,
tidak ada penganggu rohani,
semua itu materi. Engkau buang semua agama, maka engkau mulai tidak takut.
Engkau mulai harmonis.
Engkau jangan berkelahi sama orang lain, engkau harmonis. Engkau jangan banyak
membenci diri,
engkau harmonis. Akhirnya pikiran-pikiran itu berkembang menjadi semacam
hedonisme materialistik.
Apa artinya bahagia? Artinya engkau mencari kesenangan untuk dirimu. Maka
Epikuraisme mulai
beredar. Dan banyak orang merasa bahwa inilah jalan hidup, inilah arti hidup.
Mari kita pergi
kepadanya. Dan dialah yang pertama kali di dalam sejarah disebut sebagai soter
(juruselamat). Dia,
bukan Yesus, dipanggil sebagai juruselamat. Dia ada 4 abad terlebih dulu sebelum
Yesus Kristus. Dan
dia mendirikan satu sanatorium, di mana setiap orang yang datang kepadanya akan
dia berikan
konseling sampai sewaktu mereka pergi mereka merasa lega. Inilah arus pertama.
Akhirnya hal ini
menjadi pepatah di antara mereka, "Mari kita petik bunga mawar sedang dia masih
berkembang. Kalau
kita petik sekarang berapa hari lagi dia akan layu, dipetik pun tidak berguna.
Mari berfoya-foya
sekarang karena besok kesempatan sudah lewat. Selama engkau masih muda,
enak-enaklah hidup.
Sekarang sedang engkau masih muda nikmati kebebasanmu. Waktu engkau sudah tua
tidak ada orang
yang mau berdansa denganmu. Mari kita makan dan minum sekarang, karena besok
kita akan mati."
Siapa yang pernah menulis kalimat ini dalam Alkitab? Paulus. Jadi waktu Paulus
menulis kalimatkalimat
seperti ini berarti ia sedang mengutip dari filsafat Epikurianisme yang ia
mengerti. Paulus betulbetul
mengerti ia harus bagaimana mengabarkan Injil kepada mereka, karena apa yang
engkau tahu saya
tahu semua. Apa yang engkau pelajari, saya pelajari. Apa yang engkau pikirkan,
saya bisa tulis. Tetapi
apa yang mau saya kabarkan, engkau tidak tahu.
Pendeta-pendeta sekarang bukan demikian. Apa yang orang lain pikirkan aku tidak
tahu. Apa yang
aku omongkan orang juga tidak mengerti. Akhirnya orang tidak pergi ke gereja
karena kalau ke gereja
ngantuk. Akibatnya orang-orang dunia tidak mau ke gereja. Gereja tidak bisa
menjangkau mereka.
Saling menjatuhkan diri satu dengan yang lain. Lalu engkau berkata: saya mau
mengabarkan Injil, saya
mau mengabarkan Injil. Mengabarkan Injil kepada siapa? Hanya bisa kepada orang
desa. Paulus tidak
demikian. Dia berkata bahwa kalimat-kalimat yang dia katakan: saya tahu semua.
Arus kedua adalah bukan mencari bahagia. Jadi kalau saya hidup bukan untuk
mencari kebahagiaan
lalu untuk mencari apa? Orang Helenistis golongan kedua berkata bahwa hidup
adalah untuk mencari
kebajikan. Kalau engkau berbuat baik meskipun kurang bahagia, tidak apa-apa.
Mengerti kebajikan
adalah sudah mengerti kebahagiaan itu sendiri. To know goodness itself is
happiness. Happiness is to
know and to do goodness even though you are not rewarded materialistically.
Meskipun engkau tidak
diupahi secara materi engkau sudah bahagia. Kebajikan itu apa? Apa itu baik?
Apakah karena saya baik
lalu engkau juga merasa saya baik lalu kita sama-sama setuju bahwa itu adalah
kebajikan? Tidak bisa,
baik pun ada standar universalnya, yaitu jangan mendiskriminasi perempuan.
Inilah pertama kalinya. Di
dalam sejarah perempuan terus ditekan, ditekan, ditekan, Orang Stoa (dari
filsafat Stoiksisme) seperti
Zeno dan sebagainya, mengatakan bahwa pria dan wanita sama rata. Wanita-wanita
yang mendengar hal
ini senang luar biasa. Inilah kebenaran, pokoknya yang baik buat saya itu baik.
Juga dikatakan jangan memperbudak sesama manusia. Nah, budak-budak semua
berteriak: 'nah itu
betul! Inilah arti hidup bagi kita yang sudah diinjak-injak dan ditekan sekian
lama. Lalu dikatakan agar
baik-baik memperlakukan musuh yang menjadi tawanan. Jangan memaksa mereka.
Saudara-saudara, di
kerajaan Romawi di mana-mana budak-budak itu dibentuk dari tawanan-tawanan. Nah,
filsafat arus
kedua ini menjadi semacam pengharapan baru sebelum Kristus datang. Bukan saja
demikian, juga
dikatakan bahwa orang harus mencegah terjadinya peperangan sehingga mencapai
perdamaian antara
bangsa dengan bangsa. Jadi semua ajaran Kristen yang paling penting sebagian
besar sudah berada di
dalam filsafat Stoiksisme. Dan Paulus sendiri pun mengutip seorang Stoik yang
bernama Clentis dari
syairnya yang mengatakan "Kami pun semua dilahirkan oleh Engkau, ya Allah."
(Kis. 17). Saudara-
Page 8 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
saudara, waktu Paulus mengatakan bahwa ia berhutang kepada orang Helenistis, ia
betul-betul tahu apa
yang ia tulis.
Arus yang ketiga adalah Skeptisisme. Skeptisisme adalah orang yang luar biasa
pintar gaya
berpikirnya akhirnya tidak bisa terima ini, tidak bisa terima itu. Semua
dirasionalisasikan, akibatnya
semua diragukan. Yang disebut skeptik berarti tidak bisa menerima sebagai
kepercayaan. Diragukan
semua yang dikatakan. Nah saudara-saudara, orang yang paling pintar di antara
ketiga golongan ini
adalah orang Skeptik. Orang yang paling praktis di antara ketiga golongan ini
adalah orang Epikurian.
Orang yang paling berjiwa baik adalah orang Stoik. Demikianlah ketiga arus
filsafat ini melanda seluruh
kerajaan Romawi, di mana Paulus berkhotbah dan mengabarkan Injil, sehingga
Paulus berkata bahwa ia
berhutang kepada mereka. Itulah sebabnya ia dengan sekuat tenaga mengabarkan
Injil di Roma supaya
mendapatkan buah Injil di tengah-tengah mereka.
Saudara-saudara, saya sendiri membaca ayat ini makin mikir makin takut, karena
seorang hamba
Tuhan yang besar seperti Paulus begitu mengerti siapakah obyek pelayanannya. Dia
tidak menganggap
semua orang bodoh: Hei sini saya ajar ya, ada Yesus, mati bagi engkau, ada
neraka ada surga. Mau tidak
surga? Kalau mau datang. Penginjilan bukan begitu saja, karena yang menjadi
rintangan dalam otak
mereka itu adalah ada begitu banyak hal yang mereka yakini sebagai kebenaran.
Engkau harus
mengupas, mengupas seperti engkau membuka bawang merah itu. Bawang merah itu
setelah engkau
buka terus akhirnya engkau harus menangis karena menemukan apa yang pedas yang
berada di dalam
mereka. Penginjilan adalah seperti itu.
Saudara-saudara, beban saya seumur hidup bukan SPIK tetapi penginjilan, meskipun
SPIK dan
semua karya SPIK sudah menjadi pengaruh terbesar, khususnya di daratan Tiongkok.
Berpuluh-puluh
ribu buku yang diterbitkan dan dibaca, lalu dikopi tidak habis-habis.
Berjuta-juta kaset yang sudah
diedarkan di Mongolia sampai Kanton di dalam bahasa Tionghoa yang sudah
diedarkan di sana. Tetapi
beban saya tetap penginjilan. Itu yang utama karena saya dipanggil untuk
menginjili. Setelah saya
melihat simpang-siurnya doktrin gereja yang kacau-balau, akhirnya saya di tengah
liberalisme dan
kharismatik menegakkan Reformed Injili sebagai jalan tengah, jalan yang paling
stabil sesuai dengan
kehendak Tuhan untuk menjelang abad ke-21. Gereja yang tidak mau jalan ini hari
depannya suram.
Kembali lagi beban saya adalah penginjilan. Sebagai penginjil yang dibebani
begitu besar, saya
menyelidiki Paulus, saya meraba ke dalam hati sedalam-dalamnya dari sanubari
seorang hamba Tuhan
yang namanya Paulus. Bagaimana dia mengabarkan Injil, apa yang mendorong dia?
Apa yang menjadi
sesuatu semangat yang tidak pernah mau berkompromi, tidak mau menaklukkan diri,
tidak mau
menyerahkan diri kepada musuh, sampai mati dipotong kepalanya tetap mengabarkan
Injil? Inilah
ayatnya.
Tahun 1977 sewaktu saya bersama ketiga saudara saya pergi ke Acropolis yang
indah, saya minta
waktu 15 menit untuk cepat-cepat lari mencari Areopagus, tempat Paulus berdiri
mengabarkan Injil
sambil berdebat dengan orang-orang Helenistis. Saya menemukan satu tempat yang
tidak rapi berupa
batu gundul karena sering dilewati banyak orang yang tidak bisa ditumbuhi oleh
rumput. Lalu saya di
situ mulai berdiri tenang dan lihat ke kanan dan kiri lalu saya mulai tunduk
kepala dan berdoa, "Tuhan
saya bersyukur kepada-Mu datang berdiri di tempat di mana Paulus berdiri 2000
tahun yang lalu.
Sekarang berilah pengertian dan kesadaran padaku tentang apakah yang menjadi
pemikiran sewaktu
hamba-Mu Paulus mengabarkan Injil di sini." Aeropagus adalah tempat di mana
Paulus menyatakan
kelebihan Injil di atas semua filsafat Gerika. Setelah saya berdoa dengan hati
yang begitu berbeban,
dengan air mata dan berkata, "Tuhan sekarang saya sudah berada di sini, beri
padaku pengertian dan
kesadaran, dalam nama Tuhan Yesus, Amin." Waktu saya buka mata saya melihat 200
meter di kanan
saya nampaklah Parthenon, di situlah Athena disembah sujud sebagai dewi pembela
dan pelindung di
seluruh kota Athena. Dan di situ masih ada bangunan-bangunan dan pilar-pilar
granit peninggalan 2000
Page 9 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
tahun yang lalu. Begitu agung. Sewaktu saya melihat ke bawah dari Areopagus,
saya melihat jalan-jalan
kota Athena di mana Sokrates pernah berjalan-jalan di sana mengajar filsafat.
Seolah-olah Sokrates tidak
terlalu beragama dan orang-orang beragama tidak terlalu berfilsafat. Dan Paulus
berdiri di tengah-tengah
agama dan budaya dan filsafat dunia dengan menegakkan salib dan kebangkitan
Yesus Kristus. Saya
dapat!
Saya berkata, "Tuhan saya berterima kasih! Di tengah-tengah agama dan filsafat
manusia, hamba-
Mu di sini pernah berdebat untuk meninggikan Kristus yang mati dan bangkit."
Itulah penginjilan, itulah
satu kemenangan. Sekarang saya mengerti. Saya cepat lari kembali dan bertemu
lagi dengan ketiga
saudara saya yang lain. Lalu kita pergi dari situ meneruskan perjalanan. Dan
pengaruh dari inspirasi
yang saya dapat pada tahun 1977 tidak pernah berhenti. Waktu saya bicara dalam
satu kebaktian besar
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia, bahasa Gerika, bahasa Cantonese,
bahasa Inggris, di kota
Adeleide di Australia ada seorang yang menerjemahkan ke dalam bahasa Gerika
setelah selesai dengar
khotbah ia datang memeluk saya dan berkata, "Stephen, eventhough I'm a Greek, I
never thought about
that. I was many times there in Areopagus and I never got inspiration like that.
Thank you for inspiring
me again tonight. I know what is the meaning of evangelization."
Saudara-saudara, mari kita pikirkan di sekitar kita, kota Jakarta. Adakah orang
yang mencari
bahagia? Banyak. Adakah orang yang mencari kebajikan? Banyak. Adalah orang yang
berlindung di
bawah agama, tetapi tidak mengerti apa-apa? Banyak. Adalah orang yang terus
merenung di dalam
filsafat, tetapi tidak dapat jawaban? Banyak. Inilah orang Helenistis modern.
Saudara-saudara, mengapa
Roh Kudus mengizinkan Paulus menuliskan kalimat ini, "Aku berhutang kepada orang
Gerika, orang
Helenis?" Karena ketiga macam tipe manusia ini dari zaman ke zaman tidak pernah
tidak ada. Di
masyarakat apa pun ada orang yang cari senang, senang, senang akhirnya berubah
menjadi semacam
kesenangan di dalam seks, di dalam melampiaskan nafsu birahi di night club,
dalam homoseksualitas,
dalam lesbianise dan semua perbuatan perzinahan. Pokoknya cari suka, cari
senang, cari kebahagiaan.
Mereka perlu apa? Injil!
Ada semacam orang mencari kebajikan-kebajikan, lalu merasa diri sudah cukup
baik, sudah
mengikuti segala macam tuntutan dari hati nurani, saya sudah cukup baik, tidak
perlu Yesus! Mereka
perlu apa? Mereka perlu Injil. Ada juga orang yang memikirkan filsafat-filsafat
kebenaran yang mereka
temukan tetapi mereka perlu Injil. Ada juga yang berada di agama.
Saudara-saudara, Tuhan ingin Paulus menulis ayat ini supaya setiap penginjil
bukan hanya
melayani satu lapisan, tetapi mengerti akan hal ini. Sejarah mencatat, 400 tahun
setelah Kristus inkarnasi
dalam dunia, yang paling sulit diinjili adalah orang Stoik. Stoik mempunyai
pikiran yang begitu agung,
mempunyai mental yang begitu kuat. Mereka mempunyai jangkauan kebajikan yang
begitu tepat
definisinya. Itu sebabnya, maka ajaran Stoik telah mempengaruhi lapisan yang
paling tinggi dan yang
paling rendah. Ajaran Stoik menjadi musuh penginjilan yang paling besar.
Pertama, Markus Aurelius, kaisar Romawi menjadi Stoik. Kedua, seorang budak yang
ditawan
musuh yang namanya Epitecus menjadi Stoik. Bukan saja demikian, seorang pujangga
besar dari
kerajaan Romawi yang bernama Seneca, yang begitu diselidiki oleh Yohanes Calvin
sebelum ia menulis
Institutes of Christian Religion, juga seorang Stoik. Berarti Stoik mempengaruhi
kaisar sampai budak
sampai pujangga, seluruh masyarakat mengakui itu kebenaran. Orang macam demikian
di Tionghoa
adalah orang Konfusius: saya tidak perlu Yesus, saya sudah baik, moral saya
tinggi.
Saudara-saudara, di zaman ini saya mengajak saudara mengerti: jangan menjadi
penginjil yang
dangkal, jangan menjadi mahasiswa sekolah teologi yang asal tahu sedikit, hanya
tahu teriak-teriak,
teknik dan cara postur tubuh, lalu engkau menjadi hamba Tuhan. Itu omong kosong.
Isilah pikiranmu,
mengerti apa yang dipikirkan oleh manusia. Setelah mengertahui semua, engkau
mempunyai keyakinan
Page 10 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
firman Tuhan tetap lebih tinggi daripada itu semua. Lalu engkau menjadi hamba
Tuhan yang berkuasa,
yang berbobot, yang bertanggung jawab! Yang memberikan berita yang
sungguh-sungguh untuk
membawa mereka kembali kepada Tuhan. Mungkin kesempatan dalam sejarah untuk
menginjil di
Indonesia tidak banyak lagi. Mari kita menghargai anugerah Tuhan yang diberikan
kepada kita. Setelah
saya mati mungkin engkau baru ingat bahwa itulah kesempatan-kesempatan yang
sudah Tuhan
karuniakan kepada kita. Mari kita tidak memboroskan, mari kita tidak
menginjak-injak semua anugerah
Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita. Biarlah kita dalam 5 tahun ini melalui
program penginjilan yang
bertahap membawa Jakarta kembali memikirkan bahwa tidak ada jalan lain kecuali
Yesus Kristus.
Maukah engkau mengabdikan diri, mempersiapkan diri, ikut terjun dalam
penginjilan yang bermutu,
dipanggil oleh Tuhan menjadi hamba Tuhan seperti Paulus?
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 50 - Desember 2002
http://www.geocities.com/reformed_movement/artikel/hutanginjil.html
http://www.geocities.com/reformed_movement/
Page 11 of 11 Hutang Injil - Pdt. Dr. Stephen Tong
LINK
Kotbah kawanjaja.blogspot.com/ 2006/01/kotbah-di-atas-bukit.html - 32k - |
Includes thousands of sermon
texts and outlines, indexed by Bible chapter. www.sermoncentral.com/ |
Sermon Illustrations provides
sermon illustrations, sermons, eulogies, funeral helps, and
counseling aids for ministers. www.sermonillustrations.com/ |
Weekly - Sermon ideas and
illustrations from SermonSearch.com. NEW - The Pastor's Corner -
Weekly Devotional Weekly - Encouraging words for Pastors. ... www.sermonsearch.com/ |
The largest library of over 93000
free MP3 audio sermons and podcasts on the web, live audio and
video webcasts, video and pdf sermons, breaking news, ... www.sermonaudio.com/ |
Revival Sermons at SermonIndex.net - audio mp3 sermon archive
Revival resources including over
8000+ free audio/video sermons you can download by classic
preachers like: AW Tozer, Leonard Ravenhill and many more.. www.sermonindex.net/ |
Sermon & Sermon-Lectionary Resources
Original sermons based on the
Revised Common Lectionary and links to various sermon and
lectionary resources on the WWW. Sermons posted prior to
lectionary ... www.rockies.net/~spirit/sermon.html |
Sermons, sermon outlines,
devotions, articles and bible sermons at Sermon Links.com. www.sermonlinks.com/ |
Sermon - Wikipedia, the free encyclopedia
The word "sermon" comes from
a Middle English word which was derived from an Old ...
This sermon was probably preached around 30 CE and is
recounted in the ... en.wikipedia.org/wiki/Sermon |
Sermons, articles, lectures,
meditations and outlines by reformed authors. www.sermon.org/ |
Offering more than 3000
inspirational stories to be enjoyed by anyone who likes reading
stories that touch the heart. Usable in sermons. www.sermonillustrator.org/ |
Baptist Online
Ministry of Jesus Christ
http://www.baptistbeacon.com/
THE LAST TRUMPET
http://www.lasttrumpet.com
SOVEREIGN GRACE BABPTIS CHURCH
http://www.sgrace.com/
REFORMED
THEOLOGY
http://www.geocities.com/Heartland/9170/
THE CHURCH
MINISTRY
http://www.thechurch-ministries.org/
HIS BY GRACER
A Christian Resource Page Committed to the Doctrines
Of Grace
http://www.hisbygrace.org/
Literature for sermon |
ALASKA
Anchorage
Municipal Libraries
www.lexicon.ci.anchorage.ak.us
·
Kenai Community
Library
www.kenailibrary.org
·
Homer Public
Library
www.xyz.net/~hpl
Juneau Public
Libraries
www.juneau.lib.ak.us/library
Warren-Newport Public
Library
www.wnpl.alibrary.com
·
Roselle Public Library
District
www.roselle.lib.il.us
· Mount
Prospect Public Library
Includes community information.
www.mppl.org
·
Waukegan Public Library
Details about library services, hours, events, catalog, and more.
www.waukeganpl.org
· Oak
Park Public Library
www.oppl.org
· Glen
Ellyn Public Library
Includes info on circulation and loans, hours, their online catalog,
periodicals list and more.
www.gepl.org
· La
Grange Park Public Library
Offers current information regarding programs, acquisitions, and recommended
web sites.
www.lplibrary.org
· Barrington
Area Library
Information on services and policies for children and adults.
www.barringtonarealibrary.org
·
Chicago Library System
Consortium of libraries.
www.chilibsys.org
· Shawnee
Library System
Regional, multitype library consortium serving 32 counties in southern
Illinois.
www.shawls.lib.il.us
Bahasa Mandarin, Cantonese, Hokkien, dll)
Literatur untuk Persiapan kotbah
Alkitab Perjanjian Baru dalam MP3 atau Disini (Juga tersedia dalam
Alasan mengapa Teori Evolusi salah
Exodus paper (GKRI)