SUMBER KRISTEN: AKULAH GEMBALA YANG BAIK |
|
Akulah gembala yang baik(Yohanes 10:11-15) Yohannis Trisfant, MTh
Joh 10:11-14 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. (13) Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. (14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Tuhan Yesus menggambarkan diriNya sebagai gembala dan kita adalah domba-dombanya adalah kita. Dia bukan hanya sekedar gembala, tetapi gembala yang baik. Bagaimana itu gembala yang baik? Gembala yang baik: · memberikan nyawanya bagi domba-dombaNya · mengenal domba-dombaNya
Pertama, Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Pada saat gembala ini memberikan nyawanya bagi domba-dombanya, maka itu bukanlah dalam rangka demonstrasi. Saya yakin, tidak ada gembala yang begitu bodoh memberikan nyawanya bagi domba-dombanya dengan tujuan menunjukkan dirinya mengasihi domba-dombanya. Lihat nih ..domba-dombaku, saya memberikan nyawa bagi kalian. Inilah bukti kasihku kepada kalian. Bukan seperti itu. Gembala memberikan nyawa bagi domba-dombanya, Karena domba-domba itu berada di dalam bahaya. Dia melindungi domba-dombanya, dia menyelamatkan mereka, sampai dia mati. Dalam buku The Land and The Book: Dr. Thomson menuliskan bahwa gembala yang setia seringkaoi harus membela kawanan dombanya mati-matian sampai dirinya sendiri terbunuh oleh kawanan perampok. Atau gembala akan berjuang mati-matian melindungi domba-dombanya dari serigala, bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya.
Demikian juga ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa diriNya sebagai gembala yang baik memberikan nyawaNya bagi domba-dombanya, tujuannya bukan untuk demostrasi kasih semata. Itu karena kita semua sedang berada dalam bahaya dan Tuhan Yesus datang menyelamatkan diri kita melalui kematianNya.
Kita ini digambarkan seperti domba. Domba selalu berada dalam bahaya, karena Domba tidak dapat berjalan sendiri. Domba sangat mudah tersesat. Jika mereka tidak dituntun oleh gembala, maka mereka bisa berjalan masuk jurang. Mereka tidak bisa seperti hewan lain yang bisa menemukan kandangnya kembali dan berjalan di jalan yang benar.
Domba mudah tersesat karena binatang ini hanya mampu melihat dengan jelas objek-objek yang berjarak kurang dari 3 m, lebih jauh dari itu ia tidak dapat melihat apa-apa. Oleh karena itu, supaya ia tidak tersesat, ia harus berjalan beriringan dengan domba-domba lainnya dengan seorang gembala memimpin di depan. Namun demikian, selalu saja ada domba yang membelokkan diri dan mencoba untuk cari jalan yang lain. Dan pada akhirnya menjadi tersesat. Sekali ia tersesat, ia tidak mungkin mendapatkan jalan pulang. Sekali tersesat, ia tidak akan mampu berbuat apa-apa. Sekali tersesat, maka dia akan disergap oleh serigala-serigala lapar Seperti itulah keadaan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Tidak dapat berjalan sendiri. Kalau mencoba berjalan sendiri maka akan tersesat.
Firman Tuhan: Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, . Isa 53:6
Hal ini seringkali kita alami bukan? Kita ingin berjalan sendiri tanpa pimpinan Tuhan, namun ternyata kita tersesat dan jatuh ke dalam berbagai macam kejahatan. Kita tidak mau mendengarkan firman Tuhan. Kita menganggap bahwa jalan kita lurus. Tetapi ternyata bengkok dan menghancurkan hidup kita. Seringkali kita salah pilih. Salah pilih teman, salah pilih pacar, salah mengambil keputusan, salah jalan dan akhirnya kita tersesat. Kita semakin jauh dari Tuhan dan berjalan menuju kepada kebinasaan. Amsal 12:15 Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
Amsal 14:12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Kita selalu berada dalam keadaan bahaya, karena kita tidak dapat berjalan sendiri. Kita tidak tahu jalan yang benar. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia, menjadi jalan untuk kita. Sehingga kita bisa berada di dalam jalan yang benar yang menuju ke surga.
Bukan hanya domba tidak tahu jalan yang benar, tetapi juga Domba-domba juga tidak dapat mempertahankan dirinya. Domba itu sanat lemah. Domba tidak memiliki senjata seperti bunglon yang bisa berubah warna untuk melindungi dirinya. Domba tidak bisa lari cepat ketika ada musuh. Domba juga tidak memiliki senjata untuk menyerang musuh. Domba sama sekali tidak dapat mempertahankan dirinya. Domba benar-benar bergantung kepada gembalanya. Jika serigala datang, dan penjaga dombanya kabur karena takut kepada si seringala itu, maka domba-domba itu akan habis diterkam dan diceraiberaikan oleh serigala.
Domba benar-benar lemah dan tidak dapat mempertahankan dirinya seperti hewan lain. Domba sangat bergantung kepada gembalanya.
Seperti inilah juga kondisi anak remaja hari ini. Kalian mungkin menganggap dirimu kuat, hebat, dan pintar. Namun kondisi kita yang sebenarnya, sangatlah lemah, dan bodoh. Bahkan mempertahankan kondisimu sekarang ini, sdr juga tidak sanggup. Jika hari ini, kita adalah remaja kaya, maka kita tidak bisa terus mempertahankan kekayaan itu. Status remaja kaya bisa hilang dalam sekejab. Seperti dialami oleh anak-anak Ayub. Dari remaja kaya menjadi remaja yang tidak punya apa-apa bahkan menjadi remaja yang hanya tinggal nama, alias Dead. Status sebagai remaja sehat pun, belum tentu kita miliki terus. Status remaja sehat, bisa berubah menjadi remaja lumpuh, remaja kanker, remaja flu burung. Seorang pemuda, dia sedang kuliah, suatu hari kena stroke, sampai lumpuh dan tidak bisa berbicara lancar. Masih muda sudah kena stroke. Dia kemudian cuti kuliah. Dia tidak lagi menjadi remaja yang sehat. Bahkan remaja pandai hari ini, belum tentu besok tetap menjadi remaja pandai. Hidup ini penuh dengan perubahan. Dan perubahan itu tidak bisa kita cegah dan lawan. Segala sesuatu dalam dunia ini berubah. Hanya Tuhan, Gembala Agung kita yang tidak berubah. Hidup kita ini seperti domba. Domba yang hari ini makan rumput dengan tenang dan berbaring dengan nyaman, bisa tiba-tiba dimangsa oleh serigala. Atau bisa tiba-tiba jatuh ke dalam jurang yang dalam. Hari ini kita masih menjadi aktivis, tetapi ketika kita mulai jauh dari Tuhan, maka tahun depan kita bukan lagi menjadi aktivis melainkan menjadi orang kristen natalan. Hari ini sdr rajin berdoa, rajin baca Alkitab,maka besok belum tentu sama rajinnya. Besok bisa malas baca Alkitab dan berdoa. Mengapa? Karena sdr tidak bisa mempertahankan kerohanianmu. Iblis akan selalu menyerang dan menjatuhkan kerohanian sdr. Hari ini ,sdr adalah remaja yang baik, maka besok mungkin sdr sudah menjadi remaja yang jahat. Mengapa? Karena manusia tidak bisa mempertahankan dirinya terhadap pencobaan. Kita adalah domba yang lemah dan tidak bisa mempertahankan diri. Kita membutuhkan gembala yang baik untuk mempertahankan kita melindungi kerohanian kita.
Kita tidak bisa bersandar kepada manusia. Manusia bsia meninggalkan kita ketika kita sedang mengalami masalah. Tetapi Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik tidak akan pernah meninggalkan kita.
Kita ini sedang selalu terancam oleh bahaya, karena Domba-domba sangat mudah mengikuti contoh yang buruk. Domba selain bodoh, juga sangat mudah mengikuti contoh yang diberikan kepadanya. Misalnya, ada seorang seorang gembala ingin memindahkan kawanan domba dari satu padang rumput ke padang rumput lainnya. Namun ditengah perjalanan ada rintangan dan tidak bisa mengambil jalan memutar karena ada jurang. Bagaimanakan caranya melewati rintangan itu? dilompati. Namun masalahnya adalah domba-domba itu tidak tahu bagaimana cara melompati rintangan itu. mereka harus diberikan terlebih dahulu contohnya. Kalau gembala yang memberi contoh lompat, tidaklah terlalu pas. Jadi gembala memakai kambing untuk member contoh lompat indah itu. Setelah kambing melompati rintagan itu, maka domba-domba dibelakangnya akan menyusul juga melompatti rintangan sesuai dengan contoh yang didiberikan. Dan menariknya adalah, ketika kemudian sanga gembala mampu menyingkirkn rintangan itu, ternyata domba-dombanya masih terus saja lompat ketika melewati bekas rintangan tadi. Mereka teurs lompat melalui jalan itu padahal sudah tiak ada rintangannya lagi . Seperti inilah kondisi remaja. Remaja sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain, sangat mudah mengikuti contoh yang diberikan kepadanya. Apalagi contoh buruk, sangat gampang menarik anak anak remaja dari Tuhan. Ketika ada temannya yang mengajaknya ke dugem, maka sangat mudah dia mengikut contoh itu. Ketika ada temannya yang memberi contoh merokok maka sangat mudah mengikuti contoh buruk itu dan dia akan terus melakukan itu, padahal temannya sudah tidak merokok lagi, sudah tidak ke dugem lagi. Sebuah penelitian di Jepang mengungkapkan, merokok sangat erat sekali hubungannya dengan pengaruh teman, pengaruh orang tua, lingkungan sekolah, dan uang saku. Di usia remaja, anak akan mempunyai banyak teman dengan latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya yang beragam. Di antara sekian banyak temannya, ada yang bisa membawa pengaruh positif atau sebaliknya membawa pengaruh buruk. Kebiasaan merokok yang dilakukan oleh anak mungkin merupakan salah satu pengaruh buruk yang didapat dari teman-temannya. Banyak penelitian yang memperkuat pernyataan tersebut. Dalam sebuah penelitiannya, Shiramizu mendapatkan suatu kesimpulan bahwa seseorang dapat menjadi perokok jika ia mempunyai teman yang merokok. Survei yang pernah dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia pada anak-anak usia 10-16 tahun menunjukkan 70% di antaranya menjadi perokok karena dipengaruhi oleh teman. Bahkan ada sebuah penelitian lain yang menghasilkan kesimpulan bahwa remaja yang temannya merokok memiliki risiko delapan kali lebih besar untuk ikut merokok dibanding remaja yang memiliki teman tidak merokok. Ada juga anak remaja yang menjadi perokok karena di rumahnya sendiri anak mendapat contoh kebiasaan merokok dari anggota keluarga yang lain. Orang tuamu mungkin tidak sadar bahwa setiap batang rokok dan setiap kepulan asap yang diembuskannya tidak luput dari perhatian kalian. Beberapa penelitian melaporkan, anak yang kedua orang tuanya merokok kemungkinan besar akan menjadi perokok juga, terlebih jika saudara kandung yang lebih tua seorang perokok, anak-anak tersebut memiliki risiko empat kali lipat untuk menjadi perokok. Domba sangat mudah mengikuti teladan yang buruk. Seperti inilah kondisi manusia secara khusus remaja. Sangat mudah mengikut contoh yang buruk. Apa yang temanmu lakukan sangat mudah untuk kalian lakukan. Hal-hal yang baik, sangat jarang kita ikuti. Sebaliknya hal buruk sangat mudah kita ikuti. Banyak contoh di Alkitab mengenai hal ini. Ahas, raja Yehuda, tidak mengikuti teladan yang baik dari Raja Daud, leluhurnya, melainkan melakukan yang tidak menyenangkan hati TUHAN, Allahnya. 2Ki 16:1-2 Israel dan Yehuda tidak mau mentaati perintah-perintah TUHAN dan tidak setia kepada perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan leluhur mereka. Mereka tidak menghiraukan teguran-teguran-Nya, melainkan beribadat kepada berhala-berhala yang tak berguna, sehingga mereka sendiri pun menjadi tidak berguna. Mereka mengikuti teladan bangsa-bangsa di sekeliling mereka, meskipun TUHAN telah melarangnya. 2Ki 17:15
Kita sangat mudah tersesat, sangat mudah meniru contoh-contoh yang buruk.
Semua kesesatan kita, salah jalannya kita, hidup kita yang jahat yang dipengaruhi oleh orang lain, haruslah dihukum di dalam kekekalan. Namun gembala yang baik, yaitu Kristus sendiri, datang menyelamatkan kita dengan kematianNya
Firman Tuhan berkata: Isa 53:5-6 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dia menjadi gembala yang baik, karena Dia mati untuk kita. Dia mati bukan sekedar mendemostrasikan kasihNya kepada kita, tetapi karena kita sedang berada di dalam bahaya. Gembala yang baik akan memberikan nyawaNya untuk kita.
Namun, pertanyaannya adalah apakah sdr sudah menjadi domba yang baik ? Domba yang baik, akan berjalan bersama GembalaNya. Dia akan membuka telinganya untuk mendengarkan firman Tuhan. Domba yang baik akan mengikuti teladan GembalaNya.
Kedua, Gembala yang baik, mengenal domba-dombaNya.
Hubungan antara gembala dengan domba di palestina sangatlah erat, karena gembala memelihara domba kebanyakan hanya untuk diambil wolnya dan sedikit untuk disembelih. Oleh sebab itulah, domba-domba bisa hidup slama bertahun-tahun dengan gembalanya. Domba-domba itu memiliki namanya masing-masing. Ada yang dipanggil si kaki coklat, si telinga hitam. Gembala akan mengenali semua domba-domba yang dipeliharanya itu. Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa diriNya adalah Gembala yang baik. Gembala yang baik mengenal domba-dombanya. Dia mengenali diri kita masing masing sebagai domba-dombanya. H.W.Beecher memberikan sebuah ilustrasi, bagaimana Kristus mengenali kita sebagai domba-dombaNya. Suatu hari seekor domba datang kepada gembalanya dan berkata: Saya adalah dombamu, karena engkau telah memperoleh Rp. 60.000 dengan menjual Woll saya. Kemudian datang juga domba yang lain dan berkata: saya juga berharap bahwa saya adalah dombamu, namun saya tidak terlalu yakin, karena kamu hanya mendapatkan Rp. 30.000 dari kulit Woll saya. Kadang-kadang hanya Rp. 20.000. Akhirnyam seekor domba yang kurus juga datang kepada gembala dan berkata: saya tidak tahu, apakah saya ini domba ataukah kambing dan saya tidak yakin apakah saya ini milikmu. Gembala ini kemudian berkata: Aku tahu, yang mana domba yang paling baik dan yang mana domba yang paling buruk. Saya sangat berharap bahwa kalian semua memberikan saya Rp. 100.000 dari kulit Woll kalian. Tetapi, berapapun yang kamu berikan, apakah itu Rp.100.000 atau hanya Rp. 10.000 kalian semua adalah domba-dombaku. Bukti bahwa kalian adalah milik ku bukan bergantung kepada berapa banyak yang kalian bawa kepadaku. Melainkan bahwa saya telah membeli kalian dan memelihara kalian. Sdr, inilah bukti bahwa kita adalah milik Tuhan. Bukan berapa banyak yang sdr telah berikan kepada Tuhan. Melainkan bahwa Dia telah membelimu dengan darahNya dan memeliharamu serta mengenalmu. Dia mengenali sdr yang sudah dibelinya dengan harga yang mahal . Dia mengenali sdr sebagai dombaNya Tuhan mengenal segala kekurangan kita. dia mengenal akan sifat-sifatmu. Dia yang paling tahu bagaimana membentukmu supaya menjadi domba yang baik dan berkenan di hatinya. Tetapi, bukan hanya gembala yang mengenal domba-dombaNya, domba juga mengenali gembalaNya. Gembala dan domba saling mengenal. Pada satu hari yang cerah di padang rumput Israel yang subur itu berkumpulah tiga orang gembala yang sedang menggembalakan domba-domba mereka. Para gembala tersebut asyik bercengkrama tanpa peduli domba-domba yang mereka gembalakan berbaur menjadi satu. Karena sudah berbaur satu dengan yang lainnya maka domba-domba tersebut sulit dikenali lagi mana kepunyaan masing-masing gembala. Matahari mulai terbenam dan sudah waktunya bagi para gembala membawa kembali domba-domba tersebut. Lalu ketiga gembala tersebut berjalan ke tempat yang terpisah sambil bernyanyi. Aneh bin ajaib, domba-domba yang sebelumnya menyatu terpisah menjadi tiga bagian kelompok menurut kepunyaan masing-masing gembala. Domba memang binatang yang bodoh dan mudah tersesat tetapi mereka mempunyai sebuah kelebihan yaitu mampu mengenali suara dari gembalanya. Kita walaupun sangat lemah, tetapi kita mampu mengenali suara gembala kita, yakni Tuhan Yesus kristus. Walapu kita bermacam-macam karakter,dan sifat, kita semuanya dapat mendengarkan suara Gembala Agung. Katanya manusia itu terbagi karakternya menurut golongan darahnya
Mereka yang bukan domba Kristus walaupun sangat pintar tidak akan bisa mendengarkan suara Tuhan, sedangkan mereka yang adalah domba Kristus, walaupun IQ nya jongkok, akan sanggup mendengarkan suara Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan: domba-dombaKu mendengarkan suaraKu.
|
|