SUMBER KRISTEN: AGAMA YANG KOSONG |
|
AGAMA YANG KOSONG (Kis 19:13-16)Yohannis TrisfantAgama seringkali dipakai oleh mereka yang tidak mempercayai agama itu sendiri. Nama Yesus dipakai oleh mereka yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Hal ini terjadi pada diri anak-anak Skewa. Namun sesungguhnya apa yang terjadi pada tujuh anak-anak Skewa ini juga bisa terjadi pada orang-orang kristen. Kita akan melihat beberapa hal dari tujuh anak laki-laki imam kepala, yang bernama skewa ini Pertama, Agamanya hanya di kulit. Ucapan mereka kosong, tidak ada kuasa. Mereka sendiri belum mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Kristus. Mereka hanya mendengarkan para rasul mengucapkan kalimat “didalam nama Tuhan Yesus” untuk menyembuhkan, untuk mengusir setan. Lalu mereka ingin mencoba-coba juga melakukan hal yang serupa. Ayat 13 menuliskan bahwa beberapa tukang jampi Yahudi, atau dukun-dukun Yahudi mencoba mememakai nama Tuhan Yesus untuk mengusir roh-roh setan. Mereka berkata kepada roh-roh setan itu, "Atas nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus itu, saya mengusir kamu!" Mereka ingin melakukan muzizat di dalam nama Yesus, walaupun mereka bukan murid Tuhan Yesus. Hasilnya adalah setannya menjawab, “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu? dan orang yang dirasuk roh jahat itu (Act 19:15) Tetapi roh setan itu berkata kepada mereka, "Aku kenal Yesus dan Paulus pun aku kenal, tetapi kamu ini siapa?"(Act 19:16) Lalu orang yang kemasukan setan itu melompat dan menerkam mereka dengan ganas sekali sampai mereka lari dari rumah itu dengan luka-luka dan dengan telanjang, karena pakaian mereka dicabik dari badan mereka. Ucapan mereka tidak memiliki kuasa karena mereka sendiri tidak memiliki iman di dalam Kristus Yesus. Mereka hanya meniru-niru/menyontek para rasul. Berbeda halnya, jika kuasa Kristus ada di dalam diri seseorang. maka ketika dia mengucapkan kalimat: “di dalam nama Yesus”, aku memerintahkan engkau keluar dari orang ini, maka setan itu pasti akan keluar. Anak-anak Skewa ini belum memiliki hal yang paling utama. Mereka hanya mendapatkan kulitnya saja, hanya rumusan ucapannya saja: di dalam nama Yesus" hanya itu. Rumusan ucapan itu mereka anggap jampi-jampi yang bisa dipakai oleh siapa saja. Padahal rumusan ucapan, di dalam nama Yesus, bukanlah jampi-jampi. Itu merupakan kalimat yang diudasari atas iman di dalam Yesus Kristus. Kalimat itu, hanya efektif jika diucapkan oleh orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Jadi hal yang paling penting sebenarnya adalah memupuk iman kita di dalam Yesus Kristus. Terkadang kita menganggap, bahwa mesti ada sebuah fomula khusus untuk berdoa supaya doanya efektif. Mesti ada kalimat tertentu, supaya setannya pergi. Padahal bukan itu yang terpenting. Hal yang paling penting adalah iman kita kepada Kristus Yesus. Sdr pernah melihat orang mengusir setan. Orang mengusir setan itu bermacam-macam. Ada yang mengusir setan dengan mencekal mulut dari orang yang kerasukan. Kemudian dipukul punggungnya. Sambil disuruh keluar. Juga ditampar dikit-dikit. Kalau kita mengusir setan dengan cara itu boleh juga. Apalagi orang yang kerasukan kita benci. Setannya pasti lebih cepat keluar. Setan dari orang yang kerasukan dan setan dari diri kita lebih cepat keluar. Cara hanyalah kulit. Yang penting adalah iman di dalam Kristus Yesus. Suatu hari saya ketika di Makassar (tahun lalu) kemenakan saya di Makasssar, dia masih SMP, mengatakan bahwa dia sering diganggu setan di rumahnya. Setan itu kadang-kadang tiup anaknya atau tiba-tiba muncul di depan cermin. Setan itu juga sering menampakkan wajah jeleknya. Pernah ketika muncul di depan dia di tengking dalam nama Yesus. Setannya pergi. Kemudian keponakan saya tanya, ayat Alkitab mana yang mereka bisa baca untuk mengusir setan. Saya sebenenarnya bukan orang yang berpengalaman dalam hal persetanan. Akhirnya saya berikan ayat Alkitab, Kis 16:18. Ketika saya sudah kembali ke bandung, saya mendapatkan SMS yang bunyinyaa, bahwa setannya kabur ketika dia membaca ayat itu. Kemenakan saya dan mamanya mendengar gubrak. Setelah membaca nats itu, setannya kabur. Saya sendiri kaget ketika mendengarkan betapa ajaibnya pembacaan nats Alkitab tadi. Namun apakah nats tadi sama efektifnya ketika dibacakan oleh orang yang tidak beriman kepada Kristus? pasti tidak akan mempan apa-apa. Jadi Hal yang penting kita lakukan adalah mengusahakan agar iman kita bertambah-tambah, sehingga hidup kita penuh dengan kuasa, menghadapi kuasa gelap, menghadapi segala persoalan hidup di dalam dunia ini. Jangan beragama hanya di kulit saja, tetapi beragamalah sampai sedalam-dalamnya. Ada ungkapan menggelitik yang dilontarkan oleh Penulis Novel terkenal di Indonesia –Pramoedya Ananta Toer- berkenaan dengan perilaku keagamaan orang Indonesia. Ia mengatakan, banyak ‘pandir-pandir beragama’ dalam masyarakat Indonesia. ‘Pandir’ sinonim dengan kata dungu atau bodoh. Saya yakin bahwa memang banyak pandir-pandir agama di antara orang-orang kristen sendiri. Agamanya hanyalah di kulit saja. Hanya penampilan luar, tetapi tidak ada kesalehan, tidak ada iman, tidak ada kasih dan tidak ada kuasa. Mudah-mudahan kita tidak termasuk apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer “pandir-pandir beragama”. Mudah-mudahan kita tidak seperti tujuh anak Skewa yang hanya merupakan pandir-pandir agama saja Kedua, Anak-anak skewa ini memakai agama hanya untuk tujuan diri mereka sendiri. Apa tujuan mereka memakai nama Yesus untuk mengusir setan? tentu tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Kalau setannya pergi, maka mereka akan mendapatkan nama. Mereka akan mendapat uang dari hasil sihir mereka. semakin banyak orang yang akan mengundang mereka untuk mengusir setan atau melakukan muzizat dan tentunya akan semakin banyak keutungan yang mereka peroleh. Agama mereka pakai hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Motivasi seperti ini bukan hanya dimiiki oleh mereka yang tidak mengenal Kristus, melainkan juga oleh mereka yang menamakan dirinya orang kristen. Para murid juga, awalnya mengikut Tuhan Yesus dengan motivasi yang salah, yakni untuk mendapatkan kebesaran. dimana kebesaran atau soal duduk disebelah kanan Tuhan Yesus itu selalu mereka perdebatkan bahkan sampai ketika Tuhan mendekati kayu salib. Para hamba Tuhan, Majelis, aktivis dan jemaat pun juga mengalami pencobaan ini. Iman kristen bukan lagi untuk kemuliaan Tuhan, tetapi sudah bergeser fungsinya, yakni demi kepentingan diri mereka sendiri. Hari senin, 12 Mei 2008 saya ke dokter, kemudian dokternya cerita bahwa orang karismatik itu keterlaluan. Masa kalau orang sakit, Pdt.nya ngomong seperti ini: “kamu sakit itu karena dosa”. Dosamu adalah tidak memberikan perpuluhan. Karena perpuluhan itu adalah untuk Pdt, maka setiap orang yang sakit, dia katakan akibat karena tidak memberikan perpuluhan. Kita jemaat juga terkadang, memanfaatkan agama itu untuk tujuan pribadi kita. Pada hari ini kita ikut doa untuk apa? Memang tidak salah jika kita ingin mendapatkan pertolongan Tuhan atau berkat Tuhan. Namun kalau kita berdoa pada hari kamis supaya "orang tahu bahwa kita rajin berdoa" wah.....motivasi ini mesti diluruskan.
Ketiga, mereka hanya ingin memberikan kesan hebat kepada orang lain, tetapi Yesus sendiri tidaklah memberikan kesan apa-apa untuk mereka. Bisa kita bayangkan betapa kagumnya orang banyak ketika menyaksikan tujuh anak skewa ini mengusir setan "di dalam nama Yesus". Mereka dikagumi oleh orang banyak. Memang, anak-anak Skewa ini, mereka memakai nama Yesus hanya untuk memberikan kesan hebat kepada orang-orang lain. Kalau mereka memakai nama " Timotius untuk mengusir setan, maka orang tidak akan kagum. Pada waktu itu, nama Yesus sangat populer. Apalagi pelayanan Paulus dan para murid yang memakai nama Yesus, penuh dengan muzizat. Sehingga pasti menarik perhatian kalau mereka mengusir setan memakai nama Yesus. Akan tetapi sayangnya, adalah, nama Yesus sendiri tidaklah memberikan kesan apa-apa bagi anak-anak Skewa ini. Nama Yesus hanya sebuah jampi. Pribadi itu tidak memiliki arti apa-apa untuk mereka. Mereka melakukan pelayanan mereka hanya untuk memberikan kesan hebat, bukan Kristus sendiri yang menggerakkan diri mereka. Bukan kuasa Kristus sendiri yang mendorong mereka. Akibatnya adalah pelayanan mereka kosong dan tidak berarti apa-apa. Mereka justru mendapat malu, karena orang yang kemasukan setan itu melompat dan menerkam mereka dengan ganas sekali sampai mereka lari dari rumah itu dengan luka-luka dan dengan telanjang, karena pakaian mereka dicabik dari badan mereka.(Act 19:16) . Mereka memakai nama Yesus tanpa mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Ada orang lain yang mirip dengan tujuh anak Skewa ini, walaupun kasusnya agak berbeda. orang itu adalah Mahatma Gandhi. Sejak masa kanak-kanak, Gandhi sudah belajar tentang Ahimsa, yakni menahan diri agar tidak menyakiti orang lain. Namun ketika dia sudah menjadi pemuda, Gandhi membaca kotbah di bukit. Gandhi kemudian menerpkan kotbahj dibukit itu dalam kebjikan poltiiknya yang dia beri nama :" Satyagraha, atau kekuatan kebenaran. kebijakan politiknya mengikuti kotbah di bukit yakni mengalahkan musuh dengan kekuatan kebenaran dan melalui teladan menderita yang dijalani dengan sukarela. . NAMUN Gandhi mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mengaku diri sebagai orang kristen. Gandhi tetap tidak bisa menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Gandhi memakai ajaran Yesus dalam kebijaaikan politiknya dan ini memberikn kesan yang hebat sekali dalam sejarah. Tetapi bagi Gandhi Yesus sendiri tidak memberikan kesan mendalam untuk dirinya. karena dia tidak menerimanya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Apakah Yesus telah memberikan kesan yang mendalam di dalam hati sdr? Kalau Yesus sudah memberikan kesan mendalam di dalam diri kita, maka kita akan melakukan lebih dari anak-anak Skewa dan lebih dari Gandhi yang hanya sekedar memakai ajarannya untuk kepentingan poltiknya. Kesan yang mendalam kepada Kristus akan menggerakkan kita melakukan hal-hal yang penting untuk Kristus dan penuh dengan kasih dan kuasa dari Tuhan. misalnya seperti yang dialami oleh seorng yang sangat mengasihi Tuhan, Thomas Barnardo. · Kasih untuk anak-anak. Thomas Barnardo Dunia berhutang kepada Kristus untuk pengakuan atas keberartian dan martabat anak-anak ini. Mrk. 10:13-16; Mat 19:13-15; Luk 18:15-17 Dr. Thomas bernardo terinspirasi oleh penghargaan kepada anak-anak (1845-1905), melalui kehidupan Kristus. Dia seorang dokter. Pada tahun 1870, ketika dia berusia 25 tahun dia membuka rumahnya bagi-anak-anak malang. Dalam waktu 4o tahun dia mengumpulkan dana sebesar 3,25 juta pounds dan dia membangun rumah-rumah untuk menerima merawat dan melatih anak-anak yang tidak berumah, yang butuh pertolongan dan yang sakit dan menyelamatkan 60.000 anak anak melarat. Pelayanan Barnardo bagi anak-anak ini memiliki kisah yang dramatis. · Pada suatu malam Barnardo pergi ke jalan dan memilih 5 anak laki-laki jalanan untuk tinggal dirumahnya. · Setelah terkumpul 5 anak jalanan, ternyata masih ada satu anak yang memohon agar boleh ikut tinggal di rumah Barnardo · Anak itu sering dipanggil wortel karena rambutnya yang merah. · Namun Barnardo menolak dna mengatakan lain kali saja akrena kamar sudah penuh. Barnardo berjanji nanti kalau ada kamar kosong dia akan menjemput anak itu untuk tinggal bersamanya · Beberapa hari kemudian, di sebuah gudang gula, seorang karyawan akan memindahkan sejumlah akrung gula. · Ternyata di dalam gudang itu, ada anak-anak jalanan yang tidur · Seorang anak- laki-laki jalanan yang sedang tidur terkejut dan secepat kilat dia lari. · Tetapi ada seorang anak yang tampaknya tidur pulas. Ketika karyawan gudang gula menyentuhnya, ternyata tidak ada gerakan.................anak itu telah meninggal · Anak itu adalah si Wortel · Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa anak itu meninggal karena kelelahan akibat sering mengalami cuaca buruk dan kurang makan · Tragedi itu membakar jiwa Barnardo yang peka · Lama kelamaan sebuah keputusan terbentuk di hatinya:” takkan pernah lagi!” katanya,”takkan pernah lagi”................... · Dia kemudian memasang sebuah papan di luar rumahnya yang bertuliskan dengan huruf-huruf besar seperti ini: ”TAK ADA ANAK MALANG YANG TIDAK DITERIMA” =è Dr. Thomas melakukan itu, karena Kristus. Dia tidak seperti tujuh anak-anak Skewa dan juga bukan seperti Gandhi. Yesus benar-benar memberikan kesan yang mendalam buat Dr. Thomas. Saya tidak tahu, sudah berapa lama kita menjadi kristen, dan seberapa besar Kristus itu sudah mempengaruhi hidup kita, sehingga ada BUAH dalam kehidupan kristen kita. BUAH ITU mungkiin seperti Thomas, atau mungkin dalam bentuk yang lain???
Keempat: Bagi tujuah anak Skewa ini, agama hanyakah semacam magic saja Mereka melakukan aktivitasnya hanya sebatas magic saja. Mereka tidak mengenal Tuhan Yesus lebih dalam lagi. Kekristenan memang terdiri dari kuasa dan bukan hanya perkataan saja. Kekristenan adalah agama yang supranatural. Namun kita jangan sampai kebablasan dan semuanya di magickan dalam agama kristen. Ketika ada orang yang depressi kita kemudian mengatakan: dia kerasukan setan. Kita tengkin setan itu dalam nama Yesus. Sampai semalam juga setannya tidak keluar, karena memang dalam diri orang itu tidak ada setan. Dia depressi dan bukan kerasukan. saya pernah menonton sebuah acara di Metro TV, mengenai sebuah penyakit psikologis yang saya lupa apa namanya. Diceritakan mengenai seorang ibu yang memiliki suami yang baik dan seorang anak laki-laki. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang masih kelas 1 SD. Anak ini adalah anak mahal karena dia dan suaminya sangat lama barulah di karuniai seorang anak. Namun ibu ini merasa dirinya bukan seorang ibu rumah tangga yang baik. Suaminya sudah mengatakan bahwa dia adalah ibu rumah tangga yang baik, tetapi dia tetap merasa bukan. Seringakali terjadi anaknya terlambat ke sekolah karena dia mengalami tekanan ini. Dia juga seringkali merasa bahwa ada suara yang berkata kepada dirinya: bunuh anakmu saja, itu jauh lebih baik, karena kamu tidak sanggup menjadi ibu yang baik. Dia berusaha melawan suara itu tetapi tidak sanggup. Akhirnya suatu hari dia bawa anaknya itu ke kamar mandi dan dia tenggelamkan dalam Bak Mandi sambil dicekik. Akhirnya anak yang sangat dikasihi oleh keluarga itu meninggal. Ketika dia di tangkap, dia mengatakan : “saya tidak sadar dengan apa yang saya lakukan. Kemudian dokter ahli jiwa menangani dia dan memberikan dia obat. setelah pengobatan, dia tak putus-putusnya menyesal, mengapa dia membunuh anaknya. Dia merasa sangat berdosa. Penyakit ini banyak dialami oleh artis-artis luar negeri, yakni ada sebuah pribadi yang lain yang seolah-olah mendorongnya melakukan perbuatan nekat, seperti membunuh istri, suami, atau membunuh diri. Tetapi karena mereka minum obat setiap hari, penyakit itu bisa diatasi. Obat yang mereka minum adalah obat menenangkan jiwa. Kalau orang Karismatik menghadapi orang seperti itu pasti setannya ditengking. Padahal itu adalah penyakit jiwa, yang kalau dikasi obat juga sembuh. Jadi segala sesuatu jangan kita lihat sebagai magic. Agama itu bukan hanya terdiri dari magic, tetapi agama kristen terdiri dari kebenaran, keadilan dan belas kasihan. Kita jangan terpaku hanya kepada satu hal saja dari kekristenan. yaitu megaic nya saja. Tetapi lihatlah, bahwa kekristenan itu, berarti, saya sebagai orang kristen, harus memiliki belas kasihan dimanapun saya berada. Saya sebagai orang kristen harus memiliki hidup yang benar dimanapun saya berada. Saya sebagai orang kristen harus bersikap adil dimanapun Tuhan menempatkan saya. Atau saya sebagai orang kristen, harus setia melayani Tuhan.
Amin
|
|