DAFTAR ISI
PEKERJAAN YESUS KRISTUS
Menurut Alkitab, pekerjaan Yesus Kristus dapat dibagi atas tiga bagian,
yaitu
pekerjaan sebagai nabi, pekerjaan sebagai imam, dan pekerjaan sebagai Raja.
Seseorang berkata, "Yesus Kristus harus menjadi nabi untuk menyadarkan kita
akan
dosa-dosa kita; menjadi Imam untuk melepaskan kita dari hukuman dosa;
menjadi
Raja untuk melepaskan kita dari kuasa dosa."
Dalam Perjanjian Lama, Samuel ialah seorang nabi dan imam; Daud adalah
seorang
nabi dan raja; Melkisedek ialah imam dan raja. Hanya dalam Yesus Kristus
ketiga
jabatan itu dipersatukan dan digenapkan.
I. YESUS KRISTUS SEBAGAI NABI
A. Nubuat tentang Yesus Kristus sebagai Nabi
Dalam #/TB Ulangan 18:18* dinubuatkan bahwa Kristus akan menjadi seorang
nabi. Berhubung dengan ini coba lihat #/TB Matius 13:57; 16:14; 21:11*;
#/TB Yohanes 1:21; 4:19; 6:14; 7:40; 9:17* dan terutama #/TB Kisah 3:22;
7:37*.
Yesus Kristus sebagai nabi menyatakan dengan sempurna segenap kebenaran
Allah.
Ia telah menyatakan kehendak Allah tentang rencana penyelamatan manusia. Ia
berkata-kata sebagai seorang yang memiliki kuasa (#/TB Matius 7:28,29*), dan
orang-orang mengakui bahwa Ia guru yang datang dari Allah (#/TB Yohanes
3:2*).
B. Bidang pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Nabi
Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Nabi (di dunia) dimulai di Sungai Yordan pada
waktu Ia dibaptiskan dengan Roh Kudus, dan diakhiri di Kalvari ketika Ia
mengorbankan diri-Nya karena dosa. Lihat #/TB Matius 4:23-25*;
#/TB Lukas 4:14-27; Kisah 2:22,23; Ibrani 9:26-28*.
C. Pekerjaan sebagai Nabi ada dua macam
Pekerjaan seorang nabi ada dua macam. Pekerjaan seorang nabi yang terutama
yaitu
menyatakan kebenaran dan kehendak Allah. Kedua, bernubuat, yaitu
memberitahukan
apa-apa yang akan terjadi. Pekerjaannya ialah menjadi penyelidik dan
peninjau.
Seorang nabi juga mempunyai pengertian atas hal-hal yang sudah jadi, seperti
Musa telah menulis dari hal penciptaan alam ini (pasal #/TB Kejadian
1:1-2:25*).
Sebutan yang mula-mula diberikan kepada seorang nabi yaitu peninjau, yaitu
yang
dapat melihat dari jauh. Juga nabi adalah orang yang dapat melihat hal-hal
yang
tidak kelihatan kepada orang-orang lain. Jadi seorang nabi ialah orang yang
berkata kepada orang banyak sebagai pengantara Allah. Pekerjaan seorang nabi
diterangkan dalam #/TB Keluaran 4:10-17*.
D. Cara bekerja seorang nabi
Dalam Perjanjian Lama seorang nabi menggenapkan pekerjaannya dengan tiga
cara,
yaitu dengan mengajar (pasal #/TB Matius 5:1-7:29*), dengan bernubuat
(#/TB Matius 24:1-51*), dan dengan mujizat atau menyembuhkan orang,
(#/TB Matius 8:1-9:38*). Tuhan kita telah melakukan ketiga hal itu. Tuhan
Yesus telah menggenapkan pekerjaan-Nya sebagai Nabi dengan cara yang berikut:
1. Melalui perkataan-Nya yang penuh hikmat: #/TB Matius 5:2; 7:28,29*;
#/TB Yohanes 6:63; Wahyu 1:10,11*.
2. Melalui perbuatan-Nya yang ajaib, #/TB Yohanes 5:36; 10:25; 15:24*;
#/TB Kisah 2:22*.
3. Melalui teladan yang sempurna, #/TB Yohanes 13:15; 1Petrus 2:21-23*.
4. Dengan tidak membuka mulut-Nya ketika Ia dituduh. #/TB Matius 27:13,14*;
#/TB 1Petrus 2:23*.
5. Mencurahkan Roh Kudus ke atas orang-orang percaya.
#/TB Yohanes 14:26; 15:26; 1Petrus 1:10,11; 1Yohanes 2:20-27*.
E. Keterangan yang lebih jelas mengenai pekerjaan Tuhan Yesus sebagai nabi
Sebagai nabi Tuhan Yesus telah menyatakan serta menerangkan kehendak Allah
kepada kita. Dan Ia adalah pengantara antara Allah dan manusia untuk
menyatakan
dan menerangkan kehendak Allah. Pada masa ini seorang nabi tidak lain adalah
orang yang mengajarkan dan menerangkan tentang Alkitab, dan mungkin juga
disertai dengan mujizat dan nubuat. Tuhan Yesus telah mengajar orang-orang
dengan perkataan-Nya, oleh Roh-Nya, dan dengan teladan-Nya. Seorang nabi
ialah
seorang yang oleh pertolongan Allah, mempunyai keinsafan akan kebenaran
serta
menyatakan kebenaran itu. Dengan perkataan lain, pekerjaan nabi yaitu
memberitakan dan mengajarkan kebenaran yang sudah diterimanya dari Allah,
dengan
perantara iman dan pengalaman.
Sebenarnya, ada juga pekerjaan Kristus sebagai nabi dalam masa Perjanjian
Lama,
yaitu mempersiapkan manusia untuk kedatangan-Nya ke dalam dunia ini. Sewaktu
Kristus ada di atas bumi ini, maka Ia adalah nabi yang sempurna. Meskipun Ia
telah diurapi oleh Roh Kudus untuk melaksanakan pekerjaan-Nya tetapi segala
pengetahuan dan kuasa memang ada di dalam diri-Nya. Pekerjaan Kristus
sebagai
nabi sekarang diteruskan oleh para pengabar Injil, dan oleh pekerjaan Roh
Kudus
yang menerangi hati manusia. Lihat #/TB Yohanes 16:12-14; Kisah 1:1*.
II. YESUS KRISTUS SEBAGAI IMAM
A. Nubuat mengenai Yesus Kristus sebagai Imam
Dalam #/TB Mazmur 110:4* terdapat nubuat bahwa Yesus Kristus akan menjadi
seorang imam. Lihatlah #/TB Ibrani 5:6; 6:20; 7:21*. Kristus adalah seorang
imam, tetapi Ia bukan keturunan Harun. Ia adalah imam "menurut peraturan
Melkisedek", itu berarti bahwa pekerjaan imamat-Nya dikerjakan di dalam
sorga,
bukan di atas bumi saja, dan pekerjaan itu tidak berubah, melainkan kekal.
B. Bidang pekerjaan Kristus sebagai Imam
Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Imam telah dimulai pada waktu Ia menyerahkan
diri-Nya
di kayu salib sebagai korban karena dosa dan akan selesai pada waktu Ia
kembali
ke dunia untuk menduduki takhta-Nya (pasal #/TB Ibrani 8:1-9:28*).
C. Cara kerja Kristus sebagai Imam
Imam ialah seorang pengantara, yaitu seorang yang berdoa kepada Allah yang
adil
bagi manusia yang berdosa, #/TB Imamat 4:16-18*. Tidak berapa lama sesudah
peristiwa air bah yang besar itu, beberapa orang dipilih dan di khususkan
untuk
jabatan imam. Kepada mereka diwajibkan mengadakan korban dosa serta berdoa
kepada Allah untuk orang-orang berdosa yang tidak ada hak menghampiri Allah.
Oleh sebab itu seorang imam harus mempersembahkan korban darah karena dosa.
Tetapi hak itu hanya diberikan kepada imam. Mereka menjadi pengantara antara
Allah dan manusia, yang oleh korbannya dan doanya dosa diampuni. Itu adalah
jabatan imam dalam Perjanjian Lama, dan di antara bangsa Israel jabatan itu
diserahkan kepada keturunan Harun.
D. Ada tiga macam tugas imam
Dalam Perjanjian Lama tugas imam ada tiga macam, yaitu:
1. Mempersembahkan korban karena dosa dihadapan orang banyak,
2. memasuki tempat kudus serta mendoakan orang banyak,
3. dan keluar dari tempat itu serta memberkati orang banyak.
Tuhan Yesus sebagai Imam Besar telah melakukan ketiga tugas itu. Yang
pertama,
korban karena dosa telah dipersembahkan-Nya pada waktu Ia datang ke dunia
ini
serta menyerahkan diri-Nya di atas kayu salib sebagai korban karena dosa.
Yang
kedua, mendoakan orang-orang. Sampai sekarang Ia masih berbuat hal itu di
dalam
sorga di antara waktu kedatangan-Nya yang pertama dan yang kedua. Yang
ketiga,
memberi berkat (nikmat); Ia akan menggenapkan hal itu pada waktu Ia kembali
ke
dunia ini. Lihat #/TB Ibrani 9:27,28*;
#/TB 1Petrus 1:18-20; 2:24; Roma 8:34; Ibrani 7:25; 2Tesalonika 1:10*;
#/TB 1Petrus 1:4,5; Wahyu 11:15; 20:4*.
Imam-imam dalam Perjanjian Lama boleh masuk ke dalam "Tempat Kudus" pada
kemah
dan kaabah, tetapi hanyalah Imam Besar yang boleh masuk ke dalam tempat
"mahakudus" setahun sekali pada "hari pendamaian", #/TB Ibrani 9:6,7*. Para
ahli berpendapat bahwa kata-kata berkat yang diucapkan sesudah Imam Besar
keluar
dari tempat "mahakudus" terdapat dalam #/TB Bilangan 6:22-27*.
Sekarang Yesus Kristus melakukan pekerjaan sebagai Imam di sebelah kanan
Allah
Bapa dalam sorga. Di situ Tuhan Yesus mendoakan kita dihadapan Bapa-Nya. Ini
adalah pekerjaan yang penting sekali dan kita akan menyelidikinya dalam
pelajaran tentang Kenaikan dan Kemuliaan Kristus.
III. YESUS KRISTUS SEBAGAI KORBAN PENDAMAIAN
A. Kepastian pendamaian itu dikerjakan oleh Yesus Kristus
Ini merupakan kelanjutan pekerjaan Kristus sebagai Imam. Kepastian
pendamaian
yang dikerjakan oleh Yesus Kristus itu dalam Alkitab dinyatakan sebagai
berikut:
00621 1. dengan teladan (lukisan),
00622 2. dengan nubuat,
00623 3. dengan perkataan yang menyatakan pendamaian itu,
00625 4. dan dengan perkataan yang pasti.
1. Teladan
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak teladan atau lukisan tentang korban
pendamaian Yesus Kristus. Berikut ini adalah beberapa contoh:
a. Tuhan membuat sarung daripada kulit binatang untuk Adam dan Hawa,
#/TB Kejadian 3:21*.
b. Habel mempersembahkan domba yang diterima baik oleh Tuhan #/TB Kejadian
4:4*.
c. Abraham mempersembahkan Ishak, #/TB Kejadian 22:1-19*.
d. Tuhan memerintahkan orang Israel mempersembahkan domba Paskah,
#/TB Keluaran 12:1-51*.
e. Segala persembahan orang Lewi, #/TB Imamat 1:1-7:38*.
f. Ular tembaga yang dinaikkan, pasal dua puluh (#/TB Bilangan 21:10-20*).
Lihat #/TB Yohanes 3:14*.
g. Domba yang tersembelih, #/TB Yesaya 53:7. Lihat #/TB Yohanes 1:29*;
#/TB Wahyu 13:8*.
Semua itu melukiskan kematian Kristus dan korban pendamaian yang telah Ia
adakan
untuk kita.
2. Nubuat
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak nubuat tentang Yesus Kristus,
pekerjaan-Nya
dan perangai-Nya. Sebenarnya, ada 333 lukisan dan nubuat mengenai kematian
Kristus sebagai korban pendamaian. Kami menyebutkan beberapa seperti berikut:
a. Yesus Kristus ialah benih perempuan, #/TB Kejadian 3:15*. (Bukan benih
laki-laki, sebab bukan seorang laki-laki yang menjadi bapa-Nya).
b. Yesus Kristus ialah korban karena dosa, sebagaimana yang dikatakan dalam
#/TB Mazmur 22:1-31*.
c. Yesus Kristus ialah juruselamat yang mati ganti kita, seperti dikatakan
dalam
pasal #/TB Yesaya 53:1-12*.
d. Yesus Kristus ialah, "Almasih yang dihapuskan", #/TB Daniel 9:26*.
Terjemahan lama (TKB).
e. Yesus Kristus ialah "Gembala yang terbunuh", #/TB Zakharia 13:6,7*.
3. Kata-kata yang menyatakan pendamaian oleh Kristus
Dalam Alkitab terdapat empat perkataan yang menyatakan pekerjaan pendamaian
Yesus Kristus, yaitu:
1. Pendamaian,
2. Korban pendamaian (juga disebut pendamaian dan grafirat),
3. Tebusan,
4. Pengganti atau ganti kita.
Baiklah kita menyelidiki perkataan-perkataan ini sebab masing-masing
menerangkan
cara pekerjaan Yesus Kristus sebagai korban karena dosa dan Juruselamat kita.
a. Pendamaian
Perkataan ini, yang banyak terdapat dalam Perjanjian Baru, berarti suatu
perubahan dari keadaan perseteruan menjadi keadaan persahabatan dan damai.
Atau
dengan perkataan lain, sikap Allah berubah kepada orang berdosa yang telah
bertobat serta percaya akan kematian Kristus sebagai korban karena dosa.
Artinya, perseteruan antara Allah dan manusia oleh karena dosa sudah
dihapuskan
dan diperdamaikan oleh korban karena dosa. Perubahan sikap Allah dalam hal
ini
beralaskan kepercayaan kepada Kristus sebagai korban karena dosa. Pendamaian
ini
dikerjakan oleh Yesus Kristus, sebagaimana tertulis nyata dari ayat-ayat
yang
berikut: #/TB Roma 5:10,11*; #/TB 2Korintus 5:18,19; Efesus 2:16; Kolose
1:20-22*.
Sudah nyata dari #/TB Roma 8:7; Efesus 2:15; dan #/TB Yakobus 4:4* bahwa ada
perseteruan antara Allah dan manusia sebab dosa. Melalui korban pendamaian
Yesus
Kristus, perseteruan itu dihapuskan, yaitu bagi orang yang percaya akan
Yesus
Kristus. Ingatlah, Allah yang memperdamaikan diri-Nya dengan kita, bukan
kita
yang memperdamaikan diri kita dengan Allah. Yesus Kristus yang
memperdamaikan
dan Ia juga yang diperdamaikan.
b. Korban pendamaian atau grafirat
Perkataan ini terdapat dalam Perjanjian Lama dan Baru. Dalam Perjanjian Lama
kata itu berasal dari perkataan Ibrani, dan dalam Perjanjian Baru berasal
dari
perkataan Yunani. Dalam bahasa Ibrani kata itu berarti "ditutupi", lihat
#/TB Mazmur 32:1,2 dan #/TB Keluaran 30:10*. Sebenarnya perkataan "Grafirat"
berarti penutup. Dalam Perjanjian Lama kita sering membaca tentang tabut
yang
juga disebut "tabut perjanjian" dan "peti perjanjian". Diatas tabut itu ada
penutup yang istimewa dan khusus. Penutup itu disebut tutup pendamaian atau
tutup grafirat, dan berarti tempat rahmat Allah. Dalam bahasa Ibrani "tutup
grafirat" sama juga dengan "korban pendamaian", yang berarti "penutup dosa",
seperti yang terdapat dalam #/TB Mazmur 32:1*. Oleh sebab itu nyata bahwa
tutup grafirat dan korban pendamaian berarti suatu penutup dosa. Darah Yesus
Kristus menutupi dosa kita.
Istilah yang dipakai dalam Perjanjian Lama itu sesuai dengan istilah dari
Perjanjian Baru yang menyebut korban pendamaian atau pendamai. Hal itu
berarti
disenangkan, didamaikan, dan juga berarti dibayar hutang dosanya. Jadi,
Allah
disenangkan, didamaikan dengan kita, sebab Yesus Kristus telah membayar
hutang
dosa kita yang telah percaya akan Dia. Allah diperdamaikan dengan kita sebab
Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita yang percaya akan Dia. Kita
dapat
membacanya dari #/TB Roma 3:25*; #/TB 1Yohanes 2:2; 4:10; Ibrani 2:17*.
Kalau kita menggabungkan perkataan-perkataan itu dari Perjanjian Lama dan
Baru
maka kita dapat menyusunnya demikian: "Yesus Kristus telah mati di atas kayu
salib untuk membayar hutang dosa kita. Ia telah mencurahkan darah-Nya
menjadi
tebusan bagi dosa-dosa kita sebagai tutup grafirat (rahmat), sehingga Allah
tidak melihat dosa-dosa kita lagi, sebab itu Allah disenangkan, didamaikan
serta
mengubah sikap-Nya terhadap kita yang percaya kepada Yesus Kristus Anak-Nya."
Yesus Kristus adalah korban pendamaian itu, dan kematian-Nya di atas kayu
salib
menjadi alasan bagi Allah yang adil untuk mengampuni manusia yang berdosa
dengan
tidak mengabaikan keadilan-Nya dan kebenaran-Nya.
c. Tebusan
Dalam Perjanjian Baru menebus berarti melepaskan diri dari perhambaan atau
tawanan, ataupun kematian, dengan pembayaran, yaitu tebusan. Menebus dapat
berarti membeli kembali. Keterangan mengenai menebus dan tebusan terdapat
dalam
#/TB Imamat 25:47-55*. Manusia sama sekali "terjual di bawah kuasa dosa"
(#/TB Roma 7:14*), sudah menjadi hamba kepada dosa dan maut. Tuhan Yesus
menebus kita dari dosa dan maut dengan korban diri-Nya sendiri. Darah-Nya
telah
menjadi tebusan kita yang dipersembahkan (atau dibayar) kepada Allah supaya
kita
dilepaskan dari dosa dan maut. Hal ini dapat kita baca dari ayat-ayat yang
berikut: #/TB Matius 20:28; Galatia 3:13*; #/TB 1Korintus 6:20; 1Petrus
1:18-20; 1Timotius 2:6; Roma 3:24*;
#/TB 1Korintus 1:30; Efesus 1:7; Kolose 1:14; Ibrani 9:12,15; Wahyu 5:9*.
Dari ayat tersebut kita mengetahui tentang kematian yang menggantikan kita,
sebab darah Kristus dibayarkan guna kita untuk menebus orang-orang yang
berada
di bawah hukuman dosa oleh sebab dosa mereka.
d. Pengganti kita
Mengenai kematian Yesus Kristus menggantikan kita hanya ada empat ayat yang
menggunakan perkataan "ganti". Lihat #/TB Yohanes 11:50-52* dan
#/TB 2Korintus 5:21* dalam TKB. Dalam ayat lain dikatakan Yesus Kristus mati
karena kita, atau untuk kita, atau bagi kita. Ada dua perkataan Yunani yang
sering diterjemahkan dengan "karena" (TKB) dan "bagi" atau "untuk" (LAI).
Banyak
ahli bahasa Yunani mengakui bahwa kedua perkataan itu lebih tepat
diterjemahkan
"ganti". Perkataan Yunani itu yang pertama terdapat dalam #/TB Matius 20:28
dan #/TB Markus 10:45*, sedang perkataan yang kedua yang berarti "ganti"
terdapat
dalam ayat-ayat yang berikut: #/TB Yohanes 11:50-52*;
#/TB Roma 5:6,8; 2Korintus 5:14,15,21; Galatia 1:4; 3:13; Efesus 5:2,25*;
#/TB 1Tesalonika 5:9,10; 1Timotius 2:6; Ibrani 2:9; 1Petrus 3:18*. Dari
ayat-ayat ini, juga sebelum dan sesudahnya, jelas bahwa maksud perkataan itu
tidak lain adalah "ganti". Yesus Kristus telah mengambil tempat kita dan
mati
menggantikan kita. Ia telah menanggung hukuman dosa kita, dan mati
menggantikan
kita, orang berdosa. Hukuman yang harus kita terima telah ditanggung-Nya
supaya
kita lepas daripada hukuman itu. Baca #/TB Yesaya 53:6*. Di samping banyak
ahli bahasa Yunani yang mengakui bahwa perkataan yang diterjemahkan "karena"
yang dimaksud adalah "ganti", ada bukti dalam lukisan-lukisan dalam
Perjanjian
Lama seperti berikut: "Domba Paskah", pasal #/TB Keluaran 12:1-51*, "Kambing
yang kena undi", #/TB Imamat 16:8*, dll, dan dalam hal Allah telah
memberikan domba ganti Ishak, #/TB Kejadian 22:13*.
Ucapan Kayafas dalam #/TB Yohanes 11:50-52* sebenarnya merupakan suatu
nubuat bahwa Yesus Kristus atau bangsa Israel harus mati, yaitu salah satu;
kalau Yesus Kristus mati, maka bangsa Israel tidak jadi mati. Ayat lain yang
membuktikan bahwa Yesus Kristus mati ganti kita terdapat dalam #/TB Ibrani
9:28*,
"Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa
banyak
orang." Dalam ayat ini perkataan "menanggung" berarti "mengangkut", yaitu
mengangkat dan membawa pergi. Inilah yang diperbuat oleh Yesus Kristus. Ia
telah
mengangkat dosa kita serta menghapuskan dosa itu, pada waktu Ia mati di atas
kayu salib. Dalam hal ini Kristus bekerja sebagai Imam, meskipun Ia sendiri
yang
menjadi korban itu. Dalam Perjanjian Lama seorang imam harus mengadakan
korban
pendamaian karena dosa orang banyak. Begitu pula Yesus Kristus telah
mengenakan
perangai manusia supaya Ia menjadi Imam yang setiawan. Lihat #/TB Ibrani
2:17; 10:21,22*.
4. Kristus ialah Korban Pendamaian dengan perkataan yang pasti
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak ayat yang mengemukakan dengan pasti
tentang kematian Kristus dan korban pendamaian yang telah Ia adakan. Kalau
ayat-ayat
itu dikumpulkan dan didaftarkan adalah sebagai berikut:
1. Dikatakan bahwa pusat korban pendamaian Kristus adalah:
a. Kematian-Nya, #/TB Roma 5:10; Filipi 2:8; Ibrani 2:9-14; 9:16*;
#/TB Wahyu 5:6,9,12*.
b. Salib-Nya, #/TB 1Korintus 1:23; Galatia 3:1; 6:12; Efesus 2:16*;
#/TB Kolose 1:20*.
c. Darah-Nya, #/TB Matius 26:28; Markus 14:24; Lukas 22:20*;
#/TB Efesus 1:7; 2:13; Kolose 1:14; 1Yohanes 1:7; Ibrani 9:12,15*;
#/TB Wahyu 1:5; 5:9*.
2. Hubungan korban pendamaian itu dengan Allah:
a. Berdasarkan kasih Allah, #/TB Yohanes 3:16*.
b. Menyatakan kesucian dan kebenaran Allah, #/TB Roma 3:25*;
#/TB 2Korintus 5:21*.
c. Menyatakan kebesaran pengorbanan Allah, #/TB Yohanes 3:16; Roma 8:32*;
#/TB 2Korintus 5:21; 1Yohanes 4:10*.
d. Merupakan alasan pendamaian kita, #/TB Roma 5:11; 2Korintus 5:18,19*.
3. Hubungan korban pendamaian itu dengan Taurat:
a. Kristus telah dilahirkan di bawah hukum Taurat, #/TB Galatia 4:4,5*.
b. Kristus telah menanggung kutuknya, #/TB Galatia 3:13; Filipi 2:8*.
c. Kristus telah menggenapi kebenaran Taurat,
#/TB Roma 5:18,19; 8:3,4; 10:4*.
4. Pengorbanan Kristus perlu sekali, #/TB Lukas 24:26; Galatia 2:21; 3:21*;
#/TB Ibrani 2:10*.
5. Pengorbanan Kristus dilakukan dengan kehendak-Nya sendiri;
#/TB Yohanes 10:17,18; Galatia 2:20; Efesus 5:2; Ibrani 9:14; 10:7-9*.
6. Hanya korban pendamaian Kristus yang merupakan korban karena dosa;
#/TB Kisah 4:12; Roma 3:20-28; Ibrani 1:3; 9:22; 10:12,14,26*;
#/TB 1Petrus 3:18*.
7. Korban pendamaian Kristus adalah untuk orang lain, #/TB Matius 26:28*;
#/TB Roma 5:6; 2Korintus 5:14,15; Galatia 3:13,14*.
8. Korban pendamaian Kristus adalah untuk dosa manusia, #/TB Yohanes 1:29*;
#/TB Roma 3:25; Roma 5:8; 6:10; 8:3; 9:28; 1Petrus 2:24; 3:18; Wahyu 1:5*.
9. Korban pendamaian Kristus adalah bagi seluruh umat manusia.
a. Bagi umat-Nya sendiri-#/TB Matius 1:21; Yohanes 10:11; Efesus 5:25*;
#/TB Ibrani 2:13,14; 1Yohanes 3:16*.
b. Bagi orang banyak-#/TB Matius 20:28; Markus 10:45; Ibrani 9:28*.
c. Bagi orang yang hilang-#/TB Matius 18:11; Markus 2:17*;
#/TB Lukas 5:32; 19:10*.
d. Bagi segenap dunia-#/TB Yohanes 1:29; 3:16; 6:51; 12:47*;
#/TB 2Korintus 5:14,15; 1Timotius 2:6; Ibrani 2:9; 1Yohanes 2:2*.
e. Bagi tiap-tiap orang secara pribadi-#/TB Yohanes 3:16; Ibrani 2:9*.
10. Korban pendamaian Kristus sangat berfaedah serta membawa banyak
berkat:
a. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, Ia menjadi juruselamat manusia,
#/TB Matius 1:21*.
b. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, kita dapat dibenarkan.
#/TB Kisah 13:39*.
c. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, kita dapat disucikan dari dosa,
#/TB 1Yohanes 1:7*.
d. Melalui pengorbanan Yesus Kristus kita dapat dikuduskan,
#/TB Ibrani 13:12*.
e. Melalui pengorbanan Yesus Kristus kita mendapat kesembuhan tubuh,
#/TB 1Petrus 2:24; Yesaya 53:5; Matius 8:17*.
f. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, berkat-berkat dicurahkan kepada
semua orang, #/TB Yohanes 14:13; Efesus 1:3; Ibrani 9:15*.
IV. PERLUNYA KORBAN PENDAMAIAN
Korban pendamaian Kristus dituntut oleh dua hal, yaitu kesucian Allah dan
dosa
manusia. Hubungan antara Allah dan manusia telah dirusak oleh dosa. Hati
nurani
kita menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan pelanggaran-pelanggaran kita
terhadap hukum Allah.
A. Kesucian Allah menuntut korban pendamaian
Allah yang suci tidak dapat melihat dosa dan Ia menuntut hukuman atas dosa
itu.
Dalam Perjanjian Lama kesucian Allah diutamakan. Pentingnya kesucian Allah
terlihat dalam segenap hukum yang terdapat dalam Kitab Imamat, dan dalam hal
manusia tidak boleh masuk ke dalam tempat kudus di dalam Kemah Suci, dan
dalam
hal dituntut korban darah dari orang berdosa. Manusia hanya dapat
menghampiri
Allah dengan korban darah.
Hukum Allah telah dilanggar oleh manusia, dan itu membawa hukuman mati
atasnya.
Hukum Allah terdiri dari dua bagian, yaitu hukum tentang hal yang baik dan
jahat
(hukum moral), dan hukum adat-istiadat. Hukum adat-istiadat dapat juga
disebut
hukum Imamat, yaitu hukum-hukum dari Kitab Imamat mengenai kebersihan diri,
benda-benda, binatang-binatang dan makanan. Dalam hukum tentang hal yang
baik
dan jahat terlihat gambaran sifat Allah yang suci. Hal ini terdapat dalam
Sepuluh Hukum Allah, dan dalam khotbah Tuhan Yesus di atas bukit
(pasal #/TB Matius 5:1-7:28*), dan dalam Hukum Baru yang diajarkan Tuhan
Yesus kepada kita (#/TB Yohanes 15:12*). Hukum tentang hal yang baik dan
yang jahat adalah hukum yang penting dan tetap, dan untuk semua manusia.
Kita
manusia yang berdosa, telah melanggar hukum tentang hal yang baik dan jahat
itu
sehingga membawa hukuman mati atas kita. Hukum adat-istiadat (pasal-pasal
#/TB Imamat 11:1-15:33*) hanya bagi kaum Israel dan tidak tetap. Sebenarnya
Tuhan Yesus dalam Injil-Nya telah menggenapkan (menyempurnakan) hukum
tentang
hal yang baik dan yang jahat, tetapi Ia telah membatalkan hukum
adat-istiadat,
#/TB Roma 10:4; Kisah 10:9-16*; #/TB 1Timotius 4:1-5*. Hukum Taurat
sebagai suatu jalan keselamatan telah dihapuskan oleh Yesus Kristus. Hukum
Kristus lebih tinggi dari hukum Taurat dan menggantikan Taurat itu.
Perjanjian
Baru adalah hukum bagi orang Kristen.
B. Dosa manusia menuntut korban pendamaian
Kalau orang tidak mengerti tentang dosa tentu ia tidak akan mengerti tentang
pendamaian. Kalau orang hanya memandang enteng akan dosa, tentu ia juga akan
memandang enteng akan korban pendamaian Yesus Kristus. Dosa bukan hanya
suatu
kelemahan manusia, bukan hanya suatu penyakit, bukan hanya kesalahan
terhadap
manusia, tetapi dosa adalah durhaka kepada Allah, bersalah kepada Allah,
perlawanan terhadap Allah, dan perseteruan dengan Allah; oleh sebab itu dosa
harus dihukum, dan yang berdosa tidak lepas dari akibat dosa, yaitu hukuman.
Dalam Alkitab diajarkan bahwa dosa mendatangkan murka Allah ke atas kita,
membawa kebinasaan yang kekal bagi kita. Kita harus memandang dosa
sebagaimana
Allah memandangnya, barulah kita akan membenci dosa. Berhubung dengan
kesucian
Allah dan dosa manusia, bagaimanakah rahmat Allah dapat dinyatakan supaya
kesucian dan kebenaran Allah tidak dihina?
Jawaban persoalan itu terdapat dalam korban pendamaian Yesus Kristus. Tuhan
Allah telah menjatuhkan hukuman atas segala dosa manusia kepada Yesus
Kristus
yang telah menjelma menjadi manusia. Hanya Tuhan Yesus yang dapat menanggung
hukuman itu sebab hanya Dialah manusia yang benar-benar suci. Memang Tuhan
Allah
menuntut supaya korban pendamaian itu semata-mata suci. Kesucian dan
kebenaran
Allah hanya dapat dipuaskan melalui hukuman yang dijatuhkan ke atas seorang
manusia yang suci yang menjadi pengganti manusia, lalu Tuhan karena
kasih-Nya
kepada manusia memancarkan rahmat-Nya yang besar ke atas orang yang berdosa
asalkan mereka bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai korban
pendamaian. Dapat juga dikatakan bahwa keadaan orang berdosa memerlukan
suatu
korban pendamaian sebab ia telah hilang di dalam dosanya dan kelak akan
binasa.
Lihat #/TB Efesus 2:12* dan #/TB Lukas 19:10*. Lagipula hati nurani
manusia yang berdosa hanya dapat disucikan oleh korban pendamaian. Apabila
beban
dan tanggungan yang berat menindih kita, bagaimana kita dapat melepaskannya?
Hanya dengan menyadari bahwa Yesus Kristus telah menanggung beban dosa kita
yang
percaya akan Dia. Nubuat dalam Alkitab menuntut agar korban pendamaian
digenapi.
Dalam Alkitab dinubuatkan bahwa Yesus Kristus, Mesias yang Benar, akan
merasai
sengsara maut karena manusia, dan hal itu harus digenapi, dan sudah digenapi.
Lihat #/TB Lukas 24:25-27,44; Yesaya 53:1-12*, dan pasal-pasal
#/TB Mazmur 22:1-31; 69:1-36*.
V. BESAR DAN LUASNYA KORBAN PENDAMAIAN KRISTUS
Karena besar dan luasnya korban pendamaian Yesus Kristus itu, kita harus
membedakan untuk siapa korban pendamaian itu mungkin berlaku dan sampai di
mana
hal itu memadai. Korban pendamaian itu cukup akan membawa keselamatan kepada
tiap-tiap orang dalam dunia ini, dan oleh korban pendamaian itu segenap
manusia
dapat diselamatkan. Korban pendamaian itu tidak berlaku bagi tiap-tiap orang,
tetapi dibatasi, hanya bagi orang-orang yang bertobat serta percaya dan
menerima
Yesus Kristus, korban pendamaian itu berlaku. Kedua hal itu tertulis di
dalam
#/TB 1Timotius 4:10*. Ini berarti bahwa korban pendamaian itu cukup untuk
menyelamatkan seluruh umat manusia, asal mereka mau; akan tetapi hasil
korban
pendamaian itu hanya berlaku atas orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Korban pendamaian itu dapat menyelamatkan semua orang, dan dalam hal itu
tidak
dibatasi. Tetapi dalam hal kepada siapa korban pendamaian itu berlaku,
korban
pendamaian itu dibatasi, hanya untuk orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Sebab itu kita dapat berkata bahwa korban pendamaian hanya dibatasi oleh
ketidakpercayaan (penolakan). Jelas kepada kita bahwa manusia bertanggung
jawab
terhadap korban pendamaian Yesus Kristus: #/TB Ibrani 2:9; 1Timotius 2:6;
4:10*;
#/TB Titus 2:11; 1Yohanes 2:2; 2Petrus 3:9; Yesaya 53:6; 2Korintus 5:19*;
#/TB Roma 14:15; 2Korintus 8:11; Yohanes 1:29; 3:16*.
Ayat-ayat yang berikut menyatakan perhinggaan (atau tanggungan) korban
pendamaian Kristus: #/TB Efesus 1:4,7; 1Timotius 4:10; 2Timotius 1:9,10*;
#/TB Yohanes 10:15,26,29; Yohanes 17:9,20,24; Efesus 5:25-27; Yohanes 3:16*.
Tuhan Allah mengasihi segenap dunia dan ingin supaya seluruh manusia
diselamatkan. Ini nyata dari #/TB Yohanes 3:16, dan #/TB 2Petrus 3:9*; akan
tetapi Tuhan juga menuntut supaya semua orang percaya kepada Yesus Kristus,
hal
ini juga nyata dari perkataan "setiap orang" dalam #/TB Yohanes 3:16*.
Yesus Kristus ialah Juruselamat semua orang, dalam hal:
1. Korban pendamaian-Nya menahan hukuman dosa atas manusia, serta memberi
kesempatan kepada mereka untuk bertobat, #/TB 2Petrus 3:9*; #/TB Matius
5:45; Kisah 14:17*.
2. Korban pendamaian-Nya telah menyediakan keselamatan untuk semua orang,
karena
korban pendamaian itu menghapuskan halangan Allah untuk mengampuni orang
berdosa, kecuali kepada orang yang melawan Allah serta menolak Anak-Nya,
#/TB Roma 5:8-10; 2Korintus 5:18-20*.
3. Korban pendamaian-Nya menjadi daya tarik yang kuat bagi orang yang
berdosa
untuk bertobat. Roh Kudus juga menarik orang berdosa,
#/TB Roma 2:4; Yohanes 16:8; 2Korintus 5:18-20*.
4. Korban pendamaian-Nya menghilangkan kutuk terhadap alam ini,
#/TB Yesaya 55:13; Roma 8:21,22*.
5. Korban pendamaian-Nya mengadakan keselamatan untuk segala kanak-kanak
yang
mati sebelum ia dapat percaya akan Kristus, #/TB Matius 18:10; 19:13-15*.
Pada pihak lain Kristus ialah Juruselamat hanya untuk orang yang percaya,
sebab keselamatan beralaskan pertobatan dan kepercayaan (iman) #/TB Kisah
2:38*.
Wajib kita ingat bahwa korban pendamaian Kristus adalah untuk tiap-tiap
pribadi
(Lihat #/TB Galatia 2:20) untuk jemaat-Nya, (Efesus 5:25-27*) dan untuk
orang berdosa, #/TB Roma 5:6-10; 1Timotius 1:15*. Betapa luas dan besarnya
korban pendamaian Kristus, sehingga banyak orang yang akan diselamatkan.
Lihat
#/TB Wahyu 5:9 dan #/TB Wahyu 7:9-15*.
VI. HASIL KORBAN PENDAMAIAN KRISTUS
1. Kesucian Allah terpelihara dan dipuaskan, pasal-pasal
#/TB Mazmur 22:1-31; Yesaya 53:1-12; dan #/TB Roma 3:25,26; 4:25; 8:3*;
#/TB Galatia 1:4; 3:13; Ibrani 9:15; 1Yohanes 2:2; 4:10*.
2. Hukum Allah yang dilanggar telah terpelihara dan dipuaskan serta kutuk
atas
manusia telah dihapuskan, #/TB Kejadian 2:17*;
#/TB Yehezkiel 18:4,20; Roma 6:23; Kolose 2:14; Galatia 3:13*.
3. Kasih Allah dinyatakan, dan dengan demikian manusia dibawa kepada
pertobatan
dan iman kepada Kristus, #/TB Yohanes 3:16; 15:13; Roma 5:8*;
#/TB 1Petrus 2:21; 1Yohanes 4:9,10*.
4. Iblis dikalahkan, kuasa Iblis dihancurkan dan segala kuasa kegelapan
dikalahkan, #/TB Yohanes 12:31,32*. Manusia tidak perlu lagi menjadi
hamba kepada dosa dan Iblis. Bagi orang-orang yang percaya maka kuasa Iblis
telah dikalahkan. Kematian Kristus telah membawa kebinasaan atas Iblis,
meskipun kebinasaan itu belum digenapkan, #/TB Kolose 2:14,15; Ibrani 2:14*.
Keterangan mengenai #/TB 2Korintus 5:21*
Ayat ini membuktikan bahwa Kristus yang menanggung dosa kita, dan Ia
benar-benar
menjalani hukuman dosa itu.
Perhatikan tiga perkara ini:
1. Tuhan kita tidak mewarisi dosa seperti kita telah mewarisi dosa. Ia tidak
mengenal dosa. Ia tidak berbuat dosa.
2. Tuhan kita telah mewarisi beban dosa kita dalam hal "Ia telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita." Oleh sebab itu Kristus tidak mewarisi dosa dan
tidak berdosa, maka ini berarti bahwa Ia telah mengambil tanggungan dosa
kita. Kristus telah dihukum supaya orang yang percaya akan Dia dapat
dibenarkan.
3. Tuhan kita telah menanggung hukuman dosa kita. "Ia telah dijadikan-Nya
menjadi dosa, yaitu korban karena dosa kita. Sebab Ia dijadikan dosa, Ia
harus menanggung hukuman dosa."
VII. YESUS KRISTUS SEBAGAI RAJA
Bagian yang ketiga dalam pekerjaan Yesus Kristus yaitu Ia sebagai Raja,
termasuk
asas pelajaran mengenai akhirat, dan akan dibahas sesudah pelajaran tentang
kerajaan Tuhan seribu tahun. Kita akan menyelidiki bagian itu kelak.
|