SUMBER KRISTEN: ARTIKEL TEOLOGIA

melayani jemaat dan hamba Tuhan

 Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

 

 

   DAFTAR ISI
 

KEMANUSIAAN TUHAN YESUS KRISTUS

Kemanusiaan Yesus Kristus sama pentingnya dengan Ketuhanan-Nya. Sebab
kalau Tuhan Yesus bukan sungguh-sungguh manusia, tentu Ia tidak dapat menjadi
korban bagi dosa manusia. Yang menjadi korban harus benar-benar seorang manusia,
tetapi manusia yang tidak berdosa.

" Dalam Yesus Kristus kita melihat kemanusiaan yang sejati dan kemanusiaan
yang sempurna, yaitu kesempurnaan di luar Ketuhanan-Nya. Tuhan Yesus mengenakan
sifat manusia sama seperti kita dan Ia bertumbuh secara jasmani dan bertambah-tambah
dalam pengetahuan sama seperti kita, akan tetapi Ia tidak berdosa. Jadi,
kemajuan di dalam Dia tidak dihalangi oleh dosa yang diwariskan kepada-Nya atau
dosa yang diperbuatnya. Oleh sebab itulah Ia disebut Anak Manusia yang sempurna,
yaitu seorang manusia yang sempurna" (Wiley).
 

A. Sebutan Manusiawi untuk Tuhan Yesus Kristus

#/TB Lukas 19:10, Kisah 7:36*; Dalam ayat-ayat itu Yesus Kristus
disebut Anak Manusia. Sebenarnya, kira-kira delapan puluh kali Yesus
Kristus menyebut diri-Nya Anak Manusia. Dan sesudah Tuhan Yesus naik ke
sorga serta dipermuliakan, Stefanus melihat Dia masih menyebut Dia Anak
Manusia. Hal itu terjadi ketika Stefanus mati sahid serta melihat Dia di
sebelah kanan Allah Bapa. Dalam #/TB Matius 1:21* Ia dinamai Yesus, yaitu nama
kemanusiaan-Nya. Juga dalam #/TB Kisah 2:22* Ia disebut "Yesus
orang Nazaret". Rasul Paulus dalam #/TB 1Timotius 2:5* tetap menyebut Yesus
Kristus "manusia" meskipun Ia sudah naik ke sorga.

B. Yesus Kristus mempunyai tubuh dan jiwa manusia

Oleh sebab Allah Anak sudah menjelma, bukan berarti bahwa Ia hanya
mempunyai tubuh manusia. Tuhan Yesus juga mempunyai jiwa manusia,
#/TB Yohanes 1:14; Ibrani 2:14* "Firman" kekal (artinya Yesus Kristus)
telah menjadi manusia yang mempunyai jiwa (Psukhe' yang sebenarnya berarti
'jiwa', diterjemahkan dalam ayat itu 'hati'). Kalau ada yang menyangkal
bahwa Yesus Kristus mempunyai tubuh manusia, maka orang itu mempunyai roh
antikristus (Yang melawan Kristus), Lihat #/TB 1Yohanes 4:2,3*. Ini
merupakan bukti yang nyata, bahwa roh yang bekerja dalam "Christian
Science" (Ilmu Pengetahuan Kristen) yaitu roh Almasehudajal (Antikristus),
sebab mereka itu menyangkal bahwa Yesus Kristus datang dalam tubuh manusia.

Perempuan Samaria mengenal Yesus Kristus sebagai seorang Yahudi, dari
rupa-Nya dan perkataan-Nya. Sering para pelukis menggambar Yesus Kristus
dengan memakai pagar bulan (Cahaya) keliling kepala-Nya, tetapi di dalam
Alkitab tidak ada yang membuktikan hal itu. #/TB Lukas 24:39*;
#/TB Yohanes 20:26,27*. Bahkan setelah kebangkitan-Nya Yesus Kristus tetap
mempunyai tubuh yang sama dengan tubuh manusia, #/TB Kisah 7:55,56*;
#/TB Matius 26:64; Wahyu 1:13-17*. Dalam kemuliaan-Nya Yesus Kristus
sekarang mempunyai tubuh manusia. Dan Ia akan datang di awan-awan di
langit sebagai "anak manusia". Waktu itu tubuh saleh-saleh-Nya (mempelai
perempuan) akan diubah menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia itu,
#/TB Filipi 3:21*.
 

C. Yesus Kristus adalah seorang manusia

Ibu Yesus Kristus seorang manusia, dan nenek moyang-Nya juga manusia.
Ia adalah anak Maria dan keturunan (benih) Daud. Maria adalah benar ibu Yesus
Kristus, seperti Allah adalah benar Bapa-Nya. (#/TB Lukas 2:7*;
#/TB Kisah 2:30; 13:23; Roma 1:3; Galatia 4:4; Ibrani 7:14*).

D. Apa yang dialami manusia juga dialami Yesus

Tuhan Yesus juga merasakan hal-hal yang berikut: Yesus Kristus sangat
letih-#/TB Yohanes 4:6. Yesus Kristus tidur-#/TB Matius 8:24*. Yesus
Kristus merasa lapar-#/TB Matius 21:18*. Yesus Kristus haus-#/TB Yohanes 19:28.
Yesus Kristus menangis-#/TB Yohanes 11:35*. Yesus Kristus mati-#/TB Yohanes 19:30*.

Dari ayat-ayat ini nyata bahwa Yesus Kristus mempunyai keadaan tubuh
seperti tubuh manusia. Dari #/TB Lukas 2:40-52* nyata bahwa Yesus Kristus
bertubuh dalam pengetahuan dan jasmani-Nya sama seperti manusia biasa. Tentu Ia
dididik di dalam keluarga-Nya dan di dalam Bait Allah dan mempelajari sendiri
Alkitab. Hanya dalam satu perkara Yesus Kristus sebagai manusia, dengan
kehendak-Nya sendiri sengaja membatasi pengetahuan-Nya. Misalnya, pada waktu Ia
ada di dunia ini Ia tidak tahu kapan Ia akan kembali lagi ke dunia ini.

Perhatikanlah #/TB Filipi 2:7*. Janganlah kita menafsirkan ayat ini
secara sembarangan. Dari ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat ini dinyatakan
bahwa Yesus Kristus menghampakan diri-Nya terutama dalam hal kemuliaan-Nya, dan
bukan dalam hal pengetahuan-Nya. Yesus Kristus tidak menghampakan diri-Nya dalam
sifat-sifat Ketuhanan-Nya, akan tetapi ada kalanya sifat-sifat Ketuhanan-Nya
seolah-olah ditudungi.

Perhatikanlah #/TB Yohanes 3:34*. Ayat ini menyatakan bahwa walaupun
Yesus Kristus menghampakan diri-Nya dan membatasi diri-Nya dalam pengetahuan-Nya,
tetapi Ia adalah Guru yang diurapi oleh Allah Bapa, dan ajaran-Nya diilhamkan
oleh Bapa sehingga yang dikatakan-Nya itu adalah "Firman Allah". Lihat juga
#/TB Yohanes 7:16; 12:48,49; 14:24*. Sudah nyata bahwa seringkali sifat
Ketuhanan dan kemahatahuan dinyatakan dalam Yesus Kristus pada waktu Ia masih
mengenakan tubuh manusia yang belum dipermuliakan, akan tetapi secara manusia Ia
adalah sungguh-sungguh manusia dalam hal pikiran-Nya juga.

Bandingkanlah #/TB Ibrani 4:15; 2:18 dan #/TB Yakobus 1:13*. Sebagai
manusia Yesus Kristus dicobai, tetapi sebagai Allah Ia tidak dapat dicobai.
Yesus Kristus dicobai, tetapi tidak berdosa. Yesus Kristus dicobai lebih berat
daripada manusia biasa, sebab Ia tahan menghadapi pencobaan yang bagaimanapun
juga, dan Ia tidak berdosa. Ingatlah, tabiat duniawi bukanlah merupakan bagian
dari tabiat asli manusia. Pada mulanya Allah menciptakan sifat manusia itu suci.
Tabiat duniawi menjadi bagian dari sifat manusia sebagai akibat dari dosa. Yesus
Kristus tidak memiliki tabiat duniawi, yaitu duniawi yang bertentangan dengan
rohani. Periksalah #/TB Ibrani 2:14 dan #/TB Filipi 2:5-8*. Tuhan Yesus
mengenakan tabiat manusia (tetapi bukan tabiat duniawi) supaya Ia dapat menebus
dosa manusia. Betapa ajaibnya kasih itu!
 

E. Yesus Kristus membatasi kuasa-Nya pada waktu Ia berada di dunia ini

#/TB Markus 1:35; Yohanes 6:15; Lukas 22:41-45; Ibrani 5:7*, Yesus
Kristus sering berdoa. Melalui doa-Nya Ia mendapatkan kemenangan dan kuasa untuk
melakukan pekerjaan-Nya. Kalau Tuhan mendapatkan kuasa-Nya dengan berdoa, betapa
perlunya kita berdoa.

#/TB Kisah 10:38*, Yesus Kristus mendapat kuasa dalam melakukan
tugas keilahian-Nya bukan dari sifat Ketuhanan yang ada pada diri-Nya, melainkan
karena Roh Kudus yang di dalam diri-Nya. Selama Ia berada di dunia, Ia
memperoleh kuasa-Nya dari Roh Kudus, sama halnya dengan manusia biasa.

#/TB Yohanes 14:12*, Yesus Kristus membatasi kuasa-Nya pada waktu Ia
berada di dunia ini. Dalam hal ini jelas bahwa Yesus Kristus memperoleh kuasa-Nya
dari Roh Kudus, sama seperti manusia dan selama di dunia ini Ia juga menggunakan
kuasa-Nya itu sesuai dengan keterbatasan manusia.

F. Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh manusia dalam segala hal

#/TB Ibrani 2:17*, Yesus Kristus sama dengan saudara-Nya dalam segala
perkara, yaitu secara tubuh, dalam hal pikiran, dalam hal pengetahuan yang baik
dan jahat, Ia sama seperti manusia biasa. Dalam segala tindakan Yesus Kristus
sungguh seorang manusia sejati. Ia telah menjadi manusia supaya dapat menebus
manusia (#/TB Filipi 2:5-8; 2Korintus 8:9*). Ia telah mengambil sifat
manusia supaya kita dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi. #/TB 2Petrus 1:4*,
Allah Bapa adalah sumber kemuliaan. Yesus Kristus ialah cahaya kemuliaan itu.
Lihat #/TB Ibrani 1:3*.

Pertanyaan: Bagaimanakah kita dapat menyesuaikan pelajaran Alkitab
dari hal Ketuhanan Yesus Kristus dengan pelajaran Alkitab dari hal
kemanusiaan Yesus Kristus?
Jawab: Kita tidak perlu menyesuaikannya. Itu bukan tugas kita.
Mengenai hal ini baiklah kita menyelidiki ayat-ayat yang berikut: tiap-tiap
ayat menyebutkan satu perkataan yang menyatakan kemanusiaan dan satu
perkataan yang menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus: #/TB Matius 8:24-26*;
#/TB Lukas 3:21,22; Yohanes 11:38,43,44; Lukas 9:28,29,35*;
#/TB Matius 16:16,17,21; Ibrani 1:6; 4:14,15*. Kita dapat melihat
bagaimana dalam ayat-ayat itu tercampur Ketuhanan dan Kemanusiaan Yesus
Kristus.
G. Allah Anak, Yesus Kristus, tunduk kepada Allah Bapa

Dalam hal ini kita menyadari bahwa ada hal-hal yang sudah diterangkan.
Tetapi nyata dari Alkitab bahwa Allah Anak yang telah menjelma, tunduk kepada
Bapa. #/TB Yohanes 14:28*: Allah Bapa lebih besar daripada Yesus Kristus,
Allah Anak. #/TB Yohanes 5:19*: Allah Anak tidak pernah melakukan suatu apa
pun di luar kehendak Bapa.

#/TB Yohanes 8:29,42; Yohanes 10:18; 13:3; 8:26*. Yesus Kristus diutus
oleh Bapa, menerima perintah dari Bapa, menerima kuasa dari Bapa, dan menerima
pesan-Nya dari Bapa.

#/TB Lukas 22:29; 1Korintus 15:24,27,28*. Yesus Kristus mendapatkan
Kerajaan-Nya dari Bapa, dan pada akhirnya kerajaan itu akan diserahkan kembali
kepada Bapa-Nya, dan Kristus sendiri menundukkan diri kepada Bapa-Nya supaya
Bapa menjadi semuanya di dalam sekalian.

Yesus Kristus sekarang dan selamanya akan tunduk kepada Allah Bapa.
Allah Bapa menjadi pancaran Ketuhanan. Yesus Kristus ialah yang memancarkan
Ketuhanan itu. Pancaran Ketuhanan itu dan Ia yang memancarkan Ketuhanan itu
sama-sama sempurna, #/TB Kolose 2:9*. Allah Bapa adalah sumber kemuliaan,
tetapi Yesus Kristus ialah cahaya kemuliaan itu, #/TB Ibrani 1:3*. Ayat-ayat
di atas berhubungan dengan Allah Anak yang telah menjelma menjadi manusia.

H. Yesus Kristus tidak pernah berdosa

Meskipun Yesus Kristus sungguh-sungguh seorang manusia, namun Ia tidak
mewarisi sifat dosa. Kita telah mempusakai dosa sebab kita keturunan Adam;
tetapi karena kelahiran Yesus Kristus adalah oleh Roh Kudus, maka Ia tidak
mempunyai dosa seperti manusia biasa. Karena kelahiran-Nya dengan cara yang
demikian, maka hubungan Kristus dengan Allah tetap sempurna dan semata-mata
lepas daripada dosa. Di samping itu, Yesus Kristus tidak pernah berbuat dosa
(#/TB 1Petrus 2:22*). Sepanjang kehidupan-Nya Ia terlepas dari kesalahan;
dan sebagai manusia Ia suci. Tidak bersalah, tidak bercacat, terpisah dari
orang-orang berdosa dan ditinggikan lebih tinggi dari langit, #/TB Ibrani 7:26*.
Akan tetapi Kristus memakai wujud tubuh manusia yang berdosa. Ini berarti bahwa
tubuh Kristus serupa dengan tubuh kita, tetapi tubuh-Nya tidak di bawah pengaruh
dosa. Memang Yesus Kristus suci sebab Ia mempunyai Roh Kudus yang bekerja dengan
kepenuhan-Nya, dan Ia sendiri adalah sumber kesucian. Ajaib sekali bahwa Yesus
Kristus telah mengenakan tabiat manusia tetapi tidak berdosa, supaya dapat
menanggung hukuman dosa-dosa kita. Dengan kehendak-Nya sendiri Ia telah
mengambil kelemahan dan keterbatasan manusia supaya di hadapan Allah Ia menjadi
Imam besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita
karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai (#/TB Ibrani 2:17,18*).
 
I. Yesus Kristus mempunyai tabiat ilahi dan tabiat manusiawi dalam satu
Pribadi

Di dalam Yesus Kristus ada tabiat ilahi dan tabiat manusiawi, dan kedua
tabiat itu sempurna dalam satu Pribadi. Kita tidak dapat mengatakan bahwa Yesus
Kristus adalah dua Pribadi, dan janganlah kita bimbang akan kedua tabiat-Nya.
Janganlah kita berkata bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan manusia, melainkan
Ia adalah Allah-manusia yaitu Allah dan manusia yang dipersatukan. Yesus Kristus
selalu menggunakan kata "Aku" untuk diri-Nya, tidak pernah menyebut "Kita"
terhadap diri-Nya sendiri. Tabiat ilahi dan tabiat manusiawi-Nya selalu bekerja
bersama-sama. Tidak pernah kedua tabiat itu bertentangan. Kedua tabiat itu sama-sama
bekerja dalam tiap-tiap pikiran, perkataan, dan perbuatan-Nya dan kedua tabiat
itu bekerja dalam satu pribadi. Kedua tabiat itu tidak dapat diceraikan. Kita
sepatutnya mengatakan: Allah-Manusia telah lahir ke dunia, merasai sengsara,
mati di atas kayu salib dan menerima sebutan-sebutan ilahi serta menerima sembah
manusia, telah melakukan banyak mujizat serta mengampuni dosa- dosa manusia.

Kedua tabiat ini ada di dalam diri Kristus; tetapi sebaliknya
pekerjaan-pekerjaan Kristus dapat dilakukan oleh salah satu dari kedua tabiat
dalam diri-Nya itu. Dengan ini jelaslah perkataan, "Sebelum Abraham jadi, Aku
telah ada."

Itulah perlunya ada dua tabiat dalam diri Yesus Kristus supaya Ia dapat
menjadi pengantara (Juru syafaat) antara Allah dan manusia. #/TB 1Timotius
2:5*. Sebab Kristus mempunyai dua tabiat, maka Ia dapat bersekutu dengan Allah
dan manusia. Dan dalam hal itu Ia setara dengan Allah, dan sama-sama merasakan
kelemahan manusia. Oleh sebab Ia manusia, dapatlah Ia mengadakan perdamaian. Dan
oleh sebab Ia Allah, maka pendamaian itu sangat berharga. Seorang Juruselamat
yang hanya manusia tidak dapat memperdamaikan kita dengan Allah.
#/TB Ibrani 2:17,18; 4:15,16; 7:25*.

Mulai dari zaman rasul-rasul sampai kini ada banyak orang yang mengajarkan
tentang Yesus secara salah. Pengajaran yang salah itu beralaskan atas salah satu
dari kedua hal berikut: pertama, orang itu tidak mengakui atau tidak mengerti
tentang kedua tabiat Tuhan Yesus, atau kedua tabiat itu disalah-artikan; kedua,
orang itu tidak berpegang teguh pada keesaan Pribadi Yesus, atau tidak mengakui
bahwa Tuhan Yesus adalah satu Pribadi.