SUMBER KRISTEN: ARTIKEL TEOLOGIA

melayani jemaat dan hamba Tuhan

 Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

www.sumberkristen.com

 

 

HERLIANTO: KITAB SUCI 2000 (1)

Belakangan ini di kalangan kelompok yang menyebut dirinya Nasrani, diterbitkan "Kitab Suci Torat dan Injil" yang lebih dikenal sebagai "Kitab Suci 2000" diterbitkan oleh Eliezer (Suradi) ben Abraham dengan organisasi Bet Yesua Hamasiahnya. Kitab Suci 2000 adalah puncak dari seri traktat berjudul "Siapakah yang Bernama Allah Itu?" (SYBAI) yang diterbitkan oleh "Bet Yesua Hamasiah" yang pada prinsipnya beranggapan bahwa nama "Yahweh" dan "Eloim" tidak boleh diubah dan diterjemahkan, apalagi kalau "Eloim" diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sebagai "Allah" yang dianggapnya sebagai nama dewa--berhala Arab, karena itu penggantian nama itu disebut sebagai "menghujat."

Bagaimana dengan Kitab Suci 2000 ini? Yang jelas ada dua hal yang perlu dikemukakan yaitu pertimbangan "Etis" dan pertimbangan "Teologis" mengenai Alkitab terjemahan ini.

Kenyataannya Kitab Suci 2000 (sebut saja KS2000) nyaris menggunakan atau menjiplak seluruh terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia--Terjemahan Baru (LAI-TB) sebagai dasar, dengan perubahan sangat kecil yaitu dihilangkannya judul-judul perikop dan beberapa nama diganti dalam bahasa Ibrani terutama nama "Allah" yang diganti dengan "Eloim" dan sebagian nama "Tuhan" yang diganti dengan "Yahwe", dan "Yesus Kristus" diganti "Yesua Hamasiah."

Sebagai pertimbangan "Etis" dapat dikemukakan hal berikut. Melihat halaman pertamanya, terlihat sepintas lalu bahwa penulis kelihatannya tidak memiliki tata-krama penulisan karena yang bersangkutan tidak bertanya dan meminta izin kepada LAI dalam menggunakan hak cipta penerjemahan tersebut, bahkan yang lebih menyedihkan adalah bahwa terjemahan LAI yang melibatkan dana mahal dan begitu banyak ahli-ahli teologia dan bahasa itu, begitu saja dibajak oleh seseorang. Bahkan, yang lebih tidak etis lagi adalah bahwa versi Kitab Suci "Eloim" itu sama sekali tidak menyebut sumber dasar terjemahan (LAI-TB) yang digunakan, bahkan hasil bajakan itu di halaman pertama seakan-akan menunjukkan kesan bahwa "Kitab Suci 2000" penulisnya bernama "Eliezer ben Abraham" dan organisasi kelompoknya Bet Yesua Hamasiah sebagai penerbitnya.

Tiadanya etika dalam membajak karya terjemahan LAI ini jelas menunjukkan motivasi apa yang berada di balik terjemahan "yudaik" itu, dan lebih mengungkapkan adanya konspirasi "Yudaisme" yang kelihatannya bermaksud memecah belah kekristenan di Indonesia melalui pemaksaan kehendak pribadi/kelompok Nasrani tersebut untuk mempromosikan Yudaisme dengan bahasa Ibraninya ke dalam kekristenan.

Secara teologis dapat dilihat banyak hal yang tidak tepat dan menunjukkan bahwa fanatisme nama "Yahwe" dan "Eloim" membuat kelompok Nasrani ini tidak sadar akan keterbatasan pengertiannya mengenai latar belakang sejarah, budaya, bahasa, maupun teologia Alkitab, sehingga malah menimbulkan suatu versi "Kitab Suci" yang jauh lebih menunjukkan kesalahan-kesalahan penerjemahan yang lebih fatal lagi daripada yang ingin digantinya yang dianggap mereka sebagai tidak benar. KS2000 menutup mata terhadap kenyataan bahwa bahasa asli kitab Perjanjian Baru adalah bahasa "Yunani" dan bukan "Ibrani" karena selama sekitar 10 abad (IV-BC s/d AD-VI) sebenarnya bahasa Ibrani tidak digunakan sebagai bahasa percakapan dan digantikan bahasa Yunani dan Aram.