SUMBER KRISTEN: ARTIKEL TEOLOGIA

melayani jemaat dan hamba Tuhan

 Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

www.sumberkristen.com

 

 

KASIH SEORANG SAHABAT

Setiap manusia dalam hidupnya memerlukan orang lain, oleh karena itulah mereka disebut makhluk sosial. Kalian juga pasti memerlukan orang lain untuk tempat berbagi cerita, pengalaman, untuk meminta nasehat, dan lain-lain. Sejak kecil kita sudah mempunyai sahabat dan belajar untuk bersahabat. Seseorang yang disebut sahabat itulah yang akan mengisi hidup kita, memperhatikan dan memberi nasehat kepada kita.

Berbagai persahabatan dapat kita lihat dalam Alkitab. Salah satu persahabatan yang terkenal misalnya persahabatan antara Daud dengan Yonatan, anak Raja Saul. Persahabatan seperti ini amat mengharukan dan patut menjadi contoh bagi kita semua. Dalam segala kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, Yonatan tidaklah menjadi sombong. Kasih telah mengikat hatinya dengan hati Daud, sehingga ia membela Daud dan rela berkorban untuknya. Berulang kali dikatakan dalam Alkitab bahwa Yonatan mengasihi Daud seperti ia mengasihi dirinya sendiri.

"Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri."
1 Samuel 18:1

Hal ini sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru (Yoh 13:34-35). Kasih yang mendalam diantara mereka membuat Yonatan bersedia menanggung resiko yang besar. Ia bahkan membela Daud dan bukan membela ayahnya. Jubah, pakaian perang, panah, ikat pinggang yang menjadi lambang kekuasaan seorang pangeran diberikannya kepada Daud. Resiko untuk diusir atau dibunuh oleh Saul dipikul oleh Yonatan karena besarnya kasih diantara mereka. 

Apabila seseorang mengasihi sahabatnya, maka ia tidak akan berbuat sesuatu yang merugikan sahabatnya. Ia malah memberikan sesuatu, memikirkan sesuatu yang terbaik untuk sahabatnya. Kasih persaudaraan disebut juga kasih Philia. 

Dalam Amsal 17:17 dikatakan demikian:
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran."

Sahabat yang baik tidak akan menjerumuskan temannya pada tindakan yang salah atau meninggalkannya pada saat kesukaran datang. Justru pada saat seperti itulah kita membutuhkan nasehat, dukungan, penghiburan, dari sahabat-sahabat kita. Kesusahan bagaikan alat penguji besarnya kasih seorang sahabat. Melalui kesukaran, kita dapat melihat kesetiaan sahabat kita.

Bagaimana cara membina persahabatan yang telah ada? Biasanya banyak orang yang meninggalkan sahabatnya karena kesibukan  belajar/bekerja, jarak yang terlalu jauh sehingga kesempatan untuk bertemu semakin sedikit, bahkan ada juga karena sahabat kita telah memiliki pasangan hidup. Membina persahabatan tidaklah mudah. Untuk membina persahabatan diperlukan usaha dari kedua belah pihak, antara lain menyisihkan waktu untuk berkomunikasi (melalui surat, telepon, tatap muka, email, dll), kerelaan untuk berkorban bagi sahabat (uang, waktu, hobby, dll).

Sahabat yang baik tidak hanya berdiri di pihak kita dan membenarkan segala tindakan kita, tetapi akan memberi teguran juga apabila kita melakukan hal yang salah. Ia tidak menutupi kesalahan temannya, melainkan menunjukkan jalan yang benar (1 Kor 13). 

Dalam suatu persahabatan tidak mustahil akan terjadi pertengkaran atau perbedaan pendapat karena latar belakang kehidupan yang membentuk kita selama bertahun-tahun pun berbeda dengan orang lain. Setiap manusia memang memiliki karakter yang berbeda dan unik. Hal ini wajar dan malah dapat membangun diri kita sendiri. Bersahabat secara positif akan memperluas cakrawala pengetahuan kita, membuat kita makin dewasa dalam hidup kita. Dengan perbedaan pendapat kita diajar untuk menghargai pendapat orang lain, untuk menerima kekurangan dan kelebihan sahabat kita.

Marilah kita mulai belajar untuk mengasihi sahabat kita, untuk mengerti dan menerima dia apa adanya, untuk saling menegur dan menasehati seperti yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita. Janganlah ragu untuk memberikan perhatian-perhatian kecil kepada sahabatmu baik dalam kehidupan sehari-hari atau pada saat terjadinya peristiwa penting dalam hidupnya baik yang menggembirakan (misalnya pada saat ia berulang-tahun, pada hari Valentine, hari Natal, dll) maupun pada saat ia mengalami kesedihan yang mendalam (misalnya saat ia gagal dalam studi, orangtuanya meninggal, putus dengan pacar, dll). 

Persahabatan antara kita, anak-anak Tuhan, adalah yang terindah dari semua persahabatan karena didalamnya ada pengampunan Tuhan Yesus, ada kasih seperti kasih yang telah diberikan Tuhan Yesus di atas kayu salib.

"Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Yoh 15:12-13