SUMBER KRISTEN: ARTIKEL TEOLOGIAmelayani jemaat dan hamba Tuhan
|
|
|
|
Doa Seorang Ayah Untuk Anaknya Tuhanku, binalah anak hamba untuk menjadi seseorang yang cukup kuat untuk mengakui kelemahannya, cukup berani untuk mengakui ketakutannya, bangga dan tabah serta jujur dalam mengakui kekalahan, rendah hati dan lemah lembut dalam kemenangan. Binalah anak hamba menjadi seseorang yang mampu mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja; seorang anak yang sadar bahwa mengenal Engkau dan mengenal dirinya sendiri adalah landasan segala pengetahuan. Kumohon kepadaMu, janganlah pimpin dia di jalan yang mudah dan enak, namun berilah dia kesempatan untuk mengalami tekanan dan cobaan di jalan yang penuh kesulitan dan tantangan. Berilah dia kesempatan belajar untuk tetap tegak dalam prahara, dan welas asih kepada yang mengalami kegagalan. Binalah anak hamba untuk berhati tulus, dan bercita-cita tinggi; seorang anak yang mampu memimpin dirinya sendiri sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain, seorang anak yang memahami arti tawa ceria tanpa melupakan arti tangis duka, seorang anak yang mampu memandang jauh ke masa depan namun tidak melupakan masa yang telah silam. Dan bila semua ini telah menjadi miliknya, aku mohon kepadaMu, tambahkanlah secercah kejenakaan supaya dia dapat bersungguh-sungguh dan juga dapat menikmati hidupnya. Anugerahilah dia kerendahan hati dan kesederhanaan yang merupakan dasar keagungan yang sejati, kesediaan untuk menerima kenyataan yang merupakan dasar kearifan yang sejati dan kelembutan yang merupakan dasar dari kekuatan yang sejati. Dan akhirnya, jika semua itu telah terwujud, hamba, ayahnya, akan memberanikan diri untuk berbisik, "hidup hamba tidaklah sia-sia". (Doa ini adalah bagian dari warisan spiritual Jendral Douglas MacArthur bagi anaknya. Ia menulis doa itu pada hari-hari pertama Perang Pasifik yang sangat berat baginya). |