SUMBER KRISTEN: ARTIKEL TEOLOGIA

melayani jemaat dan hamba Tuhan

 Home Hubungi Kami Pengakuan Iman Kotbah Sermon Mimbar Gereja Artikel ilustrasi Humor ebooks Kursus Teologia Clip Arts Power Point Direktori

www.sumberkristen.com

 

 

DOA BAPA KAMI

Manusia: "Bapa kami yang berada di surga"

Tuhan: Ya?

Manusia: Jangan menyela, Saya sedang berdoa.

Tuhan: Tetapi kamu memanggil Aku

Manusia: Memanggil Engkau? Saya tidak memanggil Engkau. Saya sedang berdoa "Bapa Kami yang berada di surga."

Tuhan: Nah kamu melakukannya lagi.

Manusia: Melakukan apa?

Tuhan: Memanggil Aku, Kamu berkata, "Bapa Kami yang berada di surga." Inilah Aku. Apakah yang ada di pikiranmu?

Manusia: Tetapi saya tidak bermaksud apa-apa. Saya sedang.Engkau tahu, menyebutkan doa-doa saya untuk hari ini. Saya selalu berdoa Bapa Kami. Hal mana membuat saya merasa nyaman seperti menyelesaikan sebuah tugas.

Tuhan: Baiklah.Teruskan.

Manusia: "Dikuduskanlah namaMu."

Tuhan: Tahan. Apakah yang kamu maksudkan dengan itu?

Manusia: Dengan apa?

Tuhan: Dengan "dikuduskanlah namaMu"?

Manusia: Artinya ... artinya ... susah sekali, saya tidak mengerti artinya. Mengapa saya harus mengetahuinya? Itu hanya bagian dari doa. Ngomong-ngomong, artinya apa ya?

Tuhan: Itu artinya dihormati, suci, ajaib.

Manusia: Eh, masuk akal. Saya tidak pernah memikirkan arti "dikuduskan" sebelumnya. "Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga"

Tuhan: Apakah kamu bersungguh-sungguh?

Manusia: Tentu, mengapa tidak?

Tuhan: Apa yang kamu lakukan dengan hal itu?

Manusia: Lakukan? Tidak ada, Saya rasa. Saya pikir adalah baik bila Engkau mengatur semua yang disini seperti yang berada di atas sana.

Tuhan: Adakah Aku mengendalikan kamu?

Manusia: Eem, Saya ke gereja.

Tuhan: Bukan itu yang Aku tanyakan, Bagaimana dengan peragai burukmu? Kamu benar-benar mempunyai masalah dengan itu, kamu tahu. Dan cara kamu memakai uangmu. Semua untuk dirimu. Dan bagaimana tentang jenis buku yang kamu baca.

Manusia: Berhentilah mengkritik saya! Saya sama baiknya dengan sebagian orang yang berada di gereja.

Tuhan: Permisi. Aku pikir kamu berdoa untuk kehendakKu yang jadi. Kalau itu yang dikehendaki, maka hal itu harus dimulai dengan seseorang yang berdoa untuk itu. Seperti kamu, contohnya.

Manusia: Oh, baiklah, Saya rasa saya punya beberapa kesalahan tadi. Sekarang Engkau menunjukannnya, saya mungkin harus menyebutkan beberapa yang lain.

Tuhan: begitu juga Aku.

Manusia: Saya tidak pernah terlalu memikirkannya sampai saat ini, tetapi saya benar-benar ingin memotong hal-hal itu. Saya ingin, Engkau tahu, menjadi benar-benar bebas.

Tuhan: Bagus. Sekarang kita ke suatu tempat. Kita akan bekerja sama, kamu dan Aku. Banyak kemenangan akan dimenangkan. Saya bangga akan kamu.

Manusia: Lihat,Tuhan, Saya mau menyelesaikannya sampai disini. Ini memakan waktu lebih panjang dari biasanya. "Beri kami roti kami hari ini."

Tuhan: Kamu harus memotong rotinya, Kamu sudah kegemukan seperti itu.

Manusia: Hey, tunggu dulu! Apakah ini "hari kritik aku?" Saya di sini melakukan tugas agama saya, dan tiba-tiba Engkau masuk dan mengingatkan saya semua kesalahan saya.

Tuhan: Berdoa adalah hal yang berbahaya. Kamu bisa membuat perubahan, kamu tahu. Itulah yang Aku coba berikan kepada kamu. Kamu memanggil Aku, dan inilah Aku, sudah terlambat untuk berhenti sekarang. Teruslah berdoa, Aku tertarik dengan bagian selanjutnya dari doamu.(sela).

Manusia: Saya takut.

Tuhan: Takut? Takut apa?

Manusia: Saya tahu apa yang akan Engkau katakan.

Tuhan: Coba saja kita lihat.

Manusia: "Ampuni kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"

Tuhan: Bagaimana dengan Ann?

Human: Tuh ... kan? Saya tahu ini! Saya tahu Engkau akan membahas masalah tentang dia! Mengapa Tuhan, dia berdusta tentang saya, membeberkan cerita tentang keluarga saya, dia tidak pernah membayar hutang yang dia pinjam dari saya. Saya telah bersumpah untuk membalasnya! 

Tuhan: Tetapi doamu? Bagaimana tentang doamu?

Manusia: Saya tidak bermaksud demikian. 

Tuhan: Baiklah, setidaknya kamu jujur. Tetapi bukankah tidak menyenangkan untuk membawa-bawa beban kepahitan di dalam hati?

Manusia: Tidak, Tetapi saya akan merasa lebih baik begitu saya membalasnya. Aha, saya punya beberapa rencana untuk tetangga itu. Dia akan berharap seharusnya dia tidak pernah pindah ke lingkungan tetangga sini.

Tuhan: Kamu tidak akan merasa lebih baik. Kamu akan merasa lebih buruk. Pembalasan dendam tidak manis. Pikirkan betapa tidak bahagianya kamu sekarang. Tetapi Aku dapat merubah semua itu. 

Manusia: Engkau sanggup? Bagaimana caranya?

Tuhan: Ampuni Ann. Kemudian Aku akan mengampuni Engkau. Maka kebencian dan dosa akan menjadi masalah Ann bukan masalah kamu. Kamu sekarang akan menenangkan hatimu.

Manusia: Oh, Engkau benar. Engkau selalu benar. Dan lebih dari saya ingin membalas dendam terhadap Ann, saya ingin dekat dengan Engkau. (sela). (kesah). Baiklah. Saya mengapuni dia. Tolong dia untuk menemukan jalan yang benar dalam hidup, Tuhan. Dia terikat ke kesengsaraan yang sangat buruk, sekarang itu yang saya pikirkan.Siapapun yang melakukan apa yang dia lakukan kepada sesamanya harus keluar dari hal itu. Apapun, bagaimanapun tunjukan jalan yang benar.

Tuhan: Nah itulah! Indah! Bagaimana perasaanmu?

Manusia: Hmmmmmm. Ya, tidak terlalu buruk. Sebenarnya, Saya sangat bahagia! Engkau tahu, Saya tidak berpikir kalau saya harus tidur kelelahan malam ini untuk pertama kalinya sejauh yang saya ingat. Mungkin mulai sekarang saya tidak akan mengalami kelelahan yang disebabkan tidak cukup istirahat.

Tuhan: Doamu belum selesai. Lanjutkan.

Manusia: Oh, baiklah. "Dan jangan masukan kami dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat."

Tuhan: "Bagus! Bagus! Aku akan melakukan itu. Tetapi jangan menempatkan dirimu di tempat kamu dapat dicobai.

Manusia: Apakah yang Engkau maksudkan?

Tuhan: Jangan nyalakan TV saat kamu tahu cucian perlu dicuci dan rumah perlu dirapikan. Juga, masalah waktu yang kamu habiskan dengan teman-temanmu, jika kamu tidak dapat mempengaruhi pembicaraan ke arah hal-hal yang positip, mungkin kamu harus memikirkan ulang nilai dari persahabatan itu. Hal lain, tetangga dan teman jangan dijadikan standar untuk maju. Dan tolong jangan jadikan Aku pintu belakang untuk pelarian.

Manusia: Saya tidak mengerti bagian yang terakhir.

Tuhan: Sebenarnya kamu tahu. Kamu telah melakukannya banyak kali. Kamu terjebak di situasi yang sulit. Kamu mendapat masalah dan kemudian kamu berlari kepadaKu, "Tuhan, tolong saya dari kekacauan ini, dan saya berjanji tidak akan melakukannya lagi." Kamu ingat janji yang kamu coba tawarkan kepadaKu?

Manusia: Ya, dan saya malu, Tuhan saya sangat malu.

Tuhan: Janji mana yang kamu ingat?

Manusia: Ehm, Saat malam Bill pergi dan anak-anak dan saya di rumah sendirian. Angin bertiup begitu keras saya pikir atap dapat diterbangkan kapan saja dan sudah keluar peringatan badai. Saya ingat berdoa,"Oh Tuhan, bila engkau melindungi kami. Saya tidak akan pernah melewatkan kewajiban saya lagi."

Tuhan: Aku melindungi kamu, tetapi kamu melanggar janjimu, bukan?

manusia: Ampuni saya, Tuhan, Sampai saat ini saya pikir cukup jika saya hanya berdoa Bapa Kami setiap hari, lalu saya bisa berbuat apa yang saya suka. Saya tidak mengharapkan segalanya terjadi seperti itu.

Tuhan: Baiklah dan selesaikan doamu.

Manusia: "Sebab Engkaulah pemilik kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan selama-lamanya. Amin."

Tuhan: Tahukah kamu apa yang membawa kemuliaan kepadaKu? Apakah yang akan benar-benar menyenangkanKu?

Manusia: Tidak, tetapi saya ingin tahu. Saya ingin menyenangkanMu sekarang. Saya tidak dapat melihat kesalahan yang saya lakukan sepanjang hidup saya. Dan saya dapat melihat betapa besar untuk menjadi seorang pengikut Engkau yang sejati.

Tuhan: Kamu baru saja menjawab pertanyaanya.

Manusia: Aku menjawabnya?

Tuhan: Ya, Hal yang membuat Aku mulia adalah memiliki umat seperti kamu yang benar-benar mencintai Aku. Dan Aku melihat hal itu terjadi diantara kita. Sekarang dosa yang lalu itu telah nampak dan berlalu, baiklah sekarang tidak perlu untuk mengatakan apa yang dapat kita lakukan bersama.

Manusia: Tuhan, Ijinkan saya melihat apa yang dapat kita lakukan untuk saya, bagaimana?

Tuhan: Ya, mari kita lihat..

"Tuhan selalu menjawab doa-doa. Kadang Ia berkata,"Ya." Dilain waktu Dia berkata,"Tidak, Aku mempunyai rencana yang lebih baik untuk kamu." Seringkali Dia berkata, "Tunggu." (Anonim)